“Ren…kamu sakit?” Pak Santoso yang sedang memimpin morning briefing tiba-tiba perhatiannya teralihkan ketika melihat wajah Rena yang pucat pasi dan supervisornya itu seperti terhuyung dari tempatnya berdiri. Rena mengangkat tangan memijit sisi kepalanya yang memang terasa sakit semenjak bangun pagi
Rena memaksakan dirinya untuk bangun dari tempat tidur karena bel di luar sana berbunyi kencang, beberapa waktu lalu dia memang memesan makanan melalui aplikasi online setelah menyalakan ponselnya yang sudah beberapa hari sengaja dia matikan. Setelah mengucapkan terimakasih kepada kurir, Rena menut
Setelah berhasil mendapatkan kerjasama dengan Pemerintah Australia dan merayakannya dalam sebuah pesta yang hanya di hadiri oleh petinggi dalam pemerintahan tersebut dan juga Kedubes Indonesia untuk Australia, Andra dan yang lainnya pun kembali ke Indonesia. Dalam perjalan kembali ke Negaranya, And
Lelaki itu tidak berhenti memikirkan istrinya, ratusan kali tanpa lelah dia menghubungi ponsel Rena namun kembali menemui jalan buntu, panggilan telepon itu tidak pernah tersambung. Setelah sampai di rumah, Andra masih berusaha menghubungi Rena. Perasaan bersalah semakin bercokol di hatinya. Isi k
Privat Jet milik AG Group mendarat dengan mulus di Bandara. Keempat orang penting dari Perusahaan AG Group itu keluar dari dalam pesawat untuk kemudian masuk ke dalam mobil sedan mewah berwarna hitam keluaran terbaru yang telah terparkir beberapa langkah dari ujung tangga pesawat. Ada dua mobil ya
Walau begitu, tak jua dia bisa mengendalikan pikiran yang mulai menggerogoti akal sehatnya. Setelah mematikan sambungan telepon, Andra beranjak pergi dari club tersebut untuk kembali ke hotel yang berada dalam satu gedung dengan club. Dengan langkah panjang Andra bergegas menuju kamar untuk member
FLASHBACK Edward menepati janjinya untuk kembali ke apartemen Rena dengan membawa makanan berdasarkan keyakinan bahwa mantan kekasihnya itu belum makan dari pagi. "Makanlah dulu Rena.” Edward memberikan bungkusan makanan yang baru saja dibelinya. "Simpan saja disana Kak ... aku belum lapar.” Rena
Tanpa berpikir dua kali hingga lupa mengucapkan terimakasih kepada bagian resepsionis, Andra langsung berlari menuju lantai enam menggunakan tangga. Tidak sabaran Andra menunggu lift yang bergerak lambat dengan santainya. Monica dan Ricko yang tidak kalah terkejut mendengar informasi yang disampai