Sore itu Rena kembali dijemput oleh Andra dari kantornya, kali ini Andra menunggu di ruangan prioritas ditemani pak Rudi karena saat Andra datang menjemput, Rena belum menyelesaikan pekerjaannya. "Senangnya dijemput tunangan,” celetuk Mia menggoda Rena dengan mengedipkan satu mata. "Seneng donk ..
Dia menatap Andra dengan wajah memelas sedangkan Andra tersenyum miring membalas tatapan Rena. "Tuh ‘kan bener, senyumnya ngeledek gitu! Ini pasti pake duit lima Milyar punya aku soalnya aku yang banyak minta.” Rena menerka-nerka di dalam hati kemudian tertunduk lesu. Diskusi mereka dianjutkan den
Ting... Tong... Bel pintu Apartemen Rena berbunyi. "Siapa yang membunyikan bel? Mas Andra biasanya langsung masuk." Rena bergumam penuh tanda tanya. Gadis itu bergegas menuju pintu kemudian membuka benda tersebut. Ceklek... "Selamat Pagi Nona Rena, Hari ini saya yang mengantar jemput Nona Rena
"Ka ... lagi makan siang ya?" suara bapak terdengar sehat dan bahagia dari ujung panggilan sana, Rena kembali bisa bernafas lega. "Iya Pak ... ada apa? Bapak apa kabar? bagaimana keadaan jantung Bapak sekarang?" cecar Rena kemudian. "Bapak sehat Kak … malah jantung Bapak sekarang seperti muda lagi
"Baik sayang ... ayo kita belanja untuk seserahan pernikahan mu,” ajak Mery tanpa bersedia menerima bantahan. "Aku hubungi pak Syam dulu Tante, karena nanti pak Syam akan menjemput.” Rena meminta pengertian menghentikan tante Mery yang hendak masuk kedalam mobil. "Tante sudah bicara dengan pak Sya
Di atas ranjang berukuran quin size dalam kamar apartemen mewah milik Andra, Rena membolak-balikan tubuh menghadap ke kiri kemudian ke kanan sama dengan nasib ponsel yang sedari tadi dia genggam. Rena mengeceknya berulang kali, membuka aplikasi pesan lalu mencari nama 'Mas Andra' kapan terakhir kal
"Apa dia enggak pernah belajar untuk jelek sehari saja?" rutuk gadis itu seraya memalingkan wajahnya, Rena tidak mau tunangan tampannya itu melihat wajah Rena yang yang sedang merona. "Enggak apa-apa, aku kaget sewaktu bangun tadi udah ada Mas, aku pikir siapa …,” saut Rena dengan kepala tertunduk.
Andra sengaja tidak menjawab dan sibuk dengan roti sandwich di mulutnya. Merasa tidak ada jawaban akhirnya Rena mendongak dan langsung bersitatap dengan manik Andra. "Enak,” jawab pria itu dengan ekspresi datar. Rena mengulum senyum lalu kembali menundukan kepalanya hingga semua menu sarapan pagi