Ponsel Rena bergetar, ada satu pesan masuk. Andra : Weekend ini mau ke Bandung? Rena : Ngga, hari sabtu ada sosialisasi. Andra : Besok sampe Jum'at, pak Syam yang jemput kamu. Rena : Kenapa? 1 menit 5 menit 10 menit Andra tidak menjawab juga pertanyaannya. Rena : Mas? Andra : Apa? Rena :
"Maaas? kirain siapa ... udah lama?" tanya Rena tanpa dosa padahal raut wajah Andra tampak tidak bersahabat. Bukannya menjawab, Andra malah balas bertanya, "Kenapa handphone kamu mati?" Suara berat Andra terdengar dingin. "Abis batre Mas dari tadi siang ... maklum handphone jadul." Rena menjawab s
Masih di dalam dibioskop. Andra menyimpan popcorn tepat di tengah, di atas tangan kursi agar memudahkan Rena untuk mengambil popcorn tersebut, lain halnya dengan Rena yang menyimpan nachos di atas pangkuannya Gadis itu terlihat menikmati film, kedua mata cantik Rena tidak lepas dari layar lebar s
“Kamu dari mana aja sih?" seru Andra sedikit lantang saat langkahnya tiba di depan Rena. "Mas yang kemana aja? Digenggam donk tangan akunya, Mas … Kaya orang lain tuh, ini main pergi saja … aku kesalip terus tadi." Rena memberanikan diri balas marah seiring air mata yang mengalir membasahi pipinya.
Tok... Tok... Ceklek … Santi membuka pintu ruangan Andra, langkah anggunnya perlahan lalu berhenti tepat di depan meja Andra. "Pak … pak Randy ingin mengadakan pertemuannya di Bandung, karena kesehatannya tidak cukup baik untuk pergi ke Jakarta.” Santi memberi informasi yang baru saja dia dapat
Sepulang kerja Andra dan Ricko membawa Rena makan malam di resto yang terkenal dengan hidangan Timur Tengah. "Pasti ada yang mau di omongin," batin Rena menerka, sementara jarinya sibuk mengotak-ngatik ponsel, padahal dia hanya menggeser-geser layar ponsel tanpa ada yang benar-benar menarik perhati
Rena tidak merasa bahagia seperti gadis yang sedang bertunangan pada umumnya, baru menjadi kekasih pura-puranya Andra saja hampir kehilangan nyawa di lemari pendingin, bagaimana bila sudah menjadi istrinya nanti? Tidak tahu apakah dia bisa menjalani kawin kontrak hingga tenggat waktu yang tertulis
"Selamat Pagi Bu Rena,” sapa pak Rahmat membuyarkan lamunan bankir cantik itu. Tadi Rena berjalan masuk ke dalam kantornya dengan tatapan kosong karena masih memikirkan berita yang berseliweran di media tentang pertunangannya dengan Andra. Jangan tanyakan nasib akun media sosialnya yang kini follow