Andra mengangkat tangan meminta pelayan membawa bill lantas memberikan kartunya tanpa melihat berapa yang harus dia bayar. Pelayan pergi lalu kembali membawa mesin EDC. Setelah membayar tagihan makan malam di kencan pertama ini, Andra bangkit dari kursi lantas mengulurkan tangan ke arah Rena. Ren
Nafas Andra terembus lega, masalah yang terbentur waktu untuk perkenalan keluarga telah mendapat solusi. *** Andra dan Santi sedang berdiskusi serius di ruangan Andra lalu beberapa menit kemudian Ricko masuk ke ruangan itu membawa rasa ingin tahu yang besar tentang kencan Andra dan Rena kemarin.
Hari Jum'at antrian Teller dan Customer Service sangat panjang, selalu seperti itu karena sabtu dan minggu Bank akan tutup. Antrian masih membludak hingga lewat jam tutup cabang, Rena mulai gelisah karena khawatir akan kehabisan tiket untuk pulang ke Bandung. Berkali-kali dia melirik arloji di tan
Sesaat Rena menatap Andra tak percaya setelah insiden tamparan barusan—Andra masih memperdulikannya. Tangan Rena terulur perlahan menerima kantong keresek putih lalu menyimpannya di atas pangkuan. "Makasih ya Mas ... maaf ya yang tadi, aku enggak sengaja,” ucap Rena tulus. "Memang tadi kenapa?" t
Pagi sekali Rena sudah bangun dan sibuk di dapur memasak sarapan untuk keluarganya, bakat memasak yang dimiliki Rena menurun dari ibu Susi. "Hem ... harum … masak apa, Kak?" tanya Amalia begitu sosoknya sampai di dapur. "Masak kesukaannya bapak ... biar bapak cepet sembuh. Kamu beresin meja ya! Te
Hari sabtu Bandung selalu dipadati dengan kendaraan berplat B belum lagi kendaraan dari berbagai daerah di sekitar Kota Bandung seolah berlomba mencari hiburan atau ketenangan di kota sejuk yang terkenal dengan kuliner dan tempat wisata berudara dingin itu. Beberapa kali Andra membunyikan klakson m
"Bukan untuk sekarang ... tapi untuk minggu depan acara ulang tahun Whenny,” jawab Andra tanpa menatap Rena, karena kini pria dingin itu sibuk dengan smartphone-nya. "Whenny, cewek sombong yang ketemu di restoran waktu itu? Enggak ah ... aku enggak mau datang, malu ... aku enggak biasa datang ke ac
"Rena ... Om tinggal sebentar ya. “ Om Salim kemudian menatap Andra. “Ajak Rena mencicipi makanan,” kata om Salim kepada keponakannya. Beliau pergi setelah mendapat senyum manis dan anggukan kepala samar dari Andra. Tante Mery masih memindai Rena mencari-cari kekurangan fisik dari kekasih sang kep
Kepala Rena mendongak, ingin menatap wajah suami tampannya. Beberapa detik keduanya hanya saling menatap bersama senyum tipis. Kemudian kepala Andra menunduk untuk mengecup bibir Rena. “Jangan kaya gitu mukanya.” Andra yang kembali memeluk Rena pun memprotes dengan gumaman. “Gitu gimana?” Re
“Mamaaaaa ….” Zeline yang berteriak paling kencang, merentangkan kedua tangan berlari memburu sang mama yang baru pulang dari Singapura. “Sayang.” Rena melirih dengan mata berkaca-kaca, dia berlutut menggunakan kedua tangan terentang menunggu Zeline masuk ke dalam pelukan. Narendra juga bergerak
Malam itu mereka berkumpul di rumah Andra karena Edward memiliki sebuah informasi yang mungkin bisa membuat Rena kembali seperti dulu. Ibu dan Bapak pun ada di sana juga Aras dan Saras-istrinya. “Jadi gini, gue kenal seorang dokter Hipnoterapis yang bagus … gue udah ceritakan kondisi Rena sama d
Dari semenjak mimpi buruk dalam hidup Rena yang menyatakan bahwa dia harus kehilangan Nadine, Rena berjuang untuk tetap waras dan tidak terpuruk demi Nadhif. Merelakan itu tidak mudah, apalagi sesuatu yang sangat diinginkan dan dicintai. Anak-anaknya terutama Nadhif lah yang menguatkan Rena. S
“Kak … tolong selamatin Nadhif Kak, please … gunakan segala cara, aku mohon.” Rena berlinang air mata memohon kepada Edward. “Ren … aku enggak bisa janji apa-apa ya, tapi petugas medis di sini akan melakukan yang terbaik,” kata Edward menenangkan. Para petugas medis keluar masuk ruang operasi me
Andra dan Rena pernah mendapat cobaan dari segi materi yaitu ketika Andra harus menikahi Cynthia atas dasar wasiat sang ayah atau kehilangan perusahaan dan Andra memilih kehilangan perusahaan dari pada memadu istri yang sangat dia cintai, dia rela memberikan semua kerja kerasnya kepada Cynthia lalu
“Mama kapan pulang, Pa?” Zeline bertanya saat sang papa mengantarnya tidur. Sebenarnya Rena sudah diperbolehkan pulang dan bisa melakukan pemulihan di rumah tapi dia tidak ingin meninggalkan rumah sakit bila tidak membawa Nadhif sementara Nadhif belum bisa keluar dari NICU. “Sebentar lagi sayang
Meski salah satu anaknya tidak selamat, tapi Rena masih tetap bersyukur karena satu anaknya lagi masih bisa bertahan meski harus dirawat sementara waktu di NICU. Rena juga menyesal karena tidak bisa ikut memakamkan putrinya yang diberi nama Nadine Alysandra Gunadhya lantaran kondisinya belum stabi
“Mama … adik kangen.” Zeline yang naik ke ranjang hidrolik di mana sang mama tengah berbaring, memberikan pelukan erat. Sudah seminggu tidak bertemu sang mama yang dirawat di rumah sakit membuat Zeline bersedih. “Mama juga kangen sama adik.” Dan mendengar suara mama yang lirih, seketika Zeline