Share

Terpaksa Berbohong

Ketika kesadaranku mulai pulih, kurasakan kepala ini sangat sakit, nyeri dan pusing. Perlahan kubuka kelopak mata, pandangan masih kabur dan samar-samar mata ini menangkap sosok wajah.

"Nara, lo sudah sadar?" suara itu begitu kukenali, entah kenapa suara itu justru membuat kesadaranku menurun kembali.

Tuhan ... kenapa masih ada pria ini di depanku. Bagaimana aku bisa lepas dari dia?

Untuk pertama kalinya aku teringat Tuhan, setelah sekian lama menjauh dari Sang Pemilik kehidupan. Saat ini, yang kuinginkan adalah lelaki halalku. Bukan lelaki lain yang tak berhak menyentuh tubuhku.

"Ra, lo kenapa?" Masih terdengar suara Ryan yang bernada khawatir, tangan kanannya menepuk pipiku beberapa kali.

Sesaat kemudian aroma minyak putih memasuki indera penciuman, perlahan kesadaranku mulai pulih kembali.

"Azlan, tolong aku ...." Kalimat itu yang justru terlontar dari bibirku, seiring tangis yang kembali pecah.

"Azlan?" tanya Ryan dengan ekspresi bingung.

"Tolong telepon Azlan, dia suamiku."

Ryan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status