Share

Part 18 Mulai Kesal

Sejak pagi, Tari hanya merasakan ketegangan. Meski berkali-kali Yudha memintanya rileks, tetap saja otot tubuhnya kaku. Bahkan ketika beberapa pertanyaan yang diajukan padanya tadi, Tari sempat membeku. Padahal, Yudha sudah meminta Tari menghapalkan semua jawaban pertanyaan itu.

Nikah kantor mereka baru saja selesai setengah jam lalu. Tari menghela lega karena operasi jantung adik pantinya juga berhasil. Pesan dari Ibu Nilam seakan menjadi oase dalam kegersangan pikirannya.

Yudha kembali dari toilet dan mood-nya seketika jadi buruk. Ia dapati beberapa rekan berseragam loreng sesekali mencuri pandang ke arah Tari. Tanpa sadar, Yudha pun memperhatikan Tari yang pagi ini penampilannya sedikit berbeda. Wajah ayu itu sedikit dipoles dengan riasan tipis. Yudha bahkan tidak sadar kapan Tari mengganti pakaiannya. Seingatnya, tadi Tari mengenakan pakaian calon persit.

“Permisi, Nona sedang mengurus apa?” tanya seorang tentara yang sejak tadi misuh-misuh bersama rekannya. Senyumnya ramah, tanpa
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status