Markas besar the black pearl mafia,Ruang gelap tersembunyi.Nyx zaighum terlihat gelisah, saat mendengar ucapan laki-laki dihadapan nya."Setelah diusir dari rumah kediaman Al-fayed, putri bungsu mereka menghapus identitas nya sesuai perintah nyonya Camilla mertua Anda dan dia memilih hidup dengan identitas baru nya."Penjelasan yang diberikan laki-laki dihadapan nya tersebut cukup membuat Nyx zaighum diam tidak bergeming."Kehadiran nya sejak awal memang tidak diharapkan tapi di paksakan ada untuk menjadi penyelamat mendiang istri anda dari penyakit buruk nya, nyonya Camilla memperlakukan dia dan ibu nya lebih persis seperti seekor hewan yang tidak berharga, sir." Lanjut laki-laki itu lagi.Bajingan, bolehkah Nyx zaighum mengumpat?.Dia tidak pernah tahu jika tuan Al-fayed memiliki seorang putri bungsu dari istri yang berbeda, diperlakukan dengan tidak manusiawi hanya karena ingin dimanfaatkan keberadaan nya dan di ambil keuntungan nya oleh keluarga mertua nya demi untuk menyelamatk
Disisi lain."Terimakasih banyak," Egalita menundukkan kepalanya pada teman nya yang mengantar dirinya, dia melebarkan senyuman dan menunggu temannya kembali bergerak menjauhi nya dengan motor nya."Yakin hanya sampai disini?," Perempuan yang menjadi teman sejawatnya tersebut bertanya menyakinkan Egalita, apakah gadis itu benar-benar harus diantar cukup jauh dari tempat kediaman."Bukan masalah jika aku sedikit berbelok kesana, aku bisa kembali memutar nanti, Ga." Lanjut temannya lagi kemudian.Egalita mengembangkan senyumannya, dia menggelengkan kepalanya cepat kemudian menjawab."Itu terlalu menyusahkan kamu, cukup sampai di sini juga bukan masalah aku hanya perlu berjalan kaki sedikit lalu sampai ke rumah," dia menolak karena dia tahu mungkin temannya akan kesulitan untuk memutar jalan.eSebenarnya arah dan tujuan mereka cukup berbeda tapi terlalu sering merepotkan orang lain membuatnya merasa tidak enak hati. Karena itu Egalita terkadang harus tahu diri, sudah diantar hingga ke sa
Egalita memundurkan langkahnya ketika dia benar-benar menyadari siapa sosok tersebut yang perlahan mendekati dirinya. Gadis tersebut secepat kilat mencoba untuk pergi dari sana, menghindari diri dari sosok yang tidak pernah lagi ingin dia temui lebih dari 5 tahun ini. Nyatanya belum juga Egalita mampu melangkahkan kakinya jauh dari sana, tiba-tiba saja tangan nya di cengkeraman oleh sosok tersebut dengan cepat."Egalita, please." Kata sosok tersebut langsung menahan langkanya dan mencengkeram bahunya dengan cepat meminta agar egalita tidak pergi dan menjauh dari dirinya."Lepaskan aku," Egalita jelas panik, dia dengan cepat langsung menepis tangan orang tersebut dari bahunya.Ketakutan, Kesedihan, kemarahan dan kebencian menghantam jadi satu di dalam dirinya saat ini. Dia tidak bisa mengekspresikan perasaannya sama sekali tapi yang jelas dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan sosok yang kini sudah ada di hadapannya itu dan menatap dirinya dalam tatapan yang sangat rumit dan sulit.
kembali ke sisi EgalitaKafe xxxxxxxxx.Bola mata Egalita menatap kearah sosok wanita dihadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, dia mencoba menetralisir perasaan nya saat ini dimana dia membiarkan apa yang diucapkan oleh wanita yang pernah dia panggil mommy di masa lalu."Anda bisa bicara sekarang, nyonya Camilla" Pada akhirnya Egalita bicara pada wanita tersebut cepat, memandangi sosok dihadapannya tersebut seperti orang asing.Sebenar nya sudah enggan memanggil wanita itu dengan panggilan mommy dan sudah enggan meletakkan rasa hormatnya lagi pada wanita itu lagi. ingatan di masa lalu terlalu menyakiti nya, dimana pada bagian akhir kehidupan setelah dia memutuskan melangkahkan kakinya pergi menjauh dari keluarga Al-fayed, wanita itu merampas masa depan dan juga kehidupan lain yang pernah tumbuh didalam rahim nya.Mendengar ucapan Egalita yang membuat nyonya Camilla merasa cukup terluka, dia menggenggam kedua telapak tangan nya dengan perasaan bergetar. Penyesalan mendalam terlihat
Taman kanak-kanak xxxxxxxxx,Jelang jam pulang,Ruang guru.Egalita terlihat mengobrol bersama beberapa guru lainnya di dalam ruang guru, terkadang terdengar tawa menggema di ruangan tersebut untuk beberapa waktu. Jam pulang sejenak lagi, beberapa guru sudah masuk ke ruangan guru, guru lainnya sibuk menutup kelas dengan berbagai macam nyanyian dan doa menurut kepercayaan masing-masing.Jadwal mengajar Egalita di pertengahan waktu jadi dia tidak di kelas lagi di jam usai saat ini, bergabung bersama guru yang habis jam mengajar sambil menunggu bel jam pulang. tidak perlu waktu lama, nyatanya tidak lama kemudian bel tanda pulang berdering dan membuat semua anak-anak di taman kanak-kanak tersebut bahagia menyambut jam pulang mereka.Egalita memutuskan untuk pulang lebih awal, dia punya janji temu dengan seseorang di luar sana, untuk pergi menikmati waktu mencari makan diluar sana. Entahlah dia tidak tahu bagaimana hubungan yang terjadi antara dirinya dan laki-laki bernama Liam. laki-laki
Kafe xxxxxxxxx,Pusat kota.Cuaca tiba-tiba menjadi mendung, sedikit kurang beruntung memang, tapi untungnya mereka sudah tiba di tujuan mereka saat ini.Yah begitu mereka tiba di sebuah kafe yang ada dihadapan mereka, bola mata Egalita terlihat menatap kearah kafe tersebut untuk beberapa waktu, seulas senyuman mengembang dibalik wajah gadis tersebut."Mereka indah bukan?." Liam tiba-tiba berbisik dibalik telinga Egalita, membuat gadis itu agak terkejut dan menoleh kearah Liam.Siapa sangka gerakan refleks seperti itu terlihat sangat manis sekali, netra mereka bertemu dan adegan manis terjadi.Egalita langsung membuang pandangannya, menyembunyikan perasaan di hati nya, memilih kembali menatap kearah depan dan menjawab."Hmmmm ini sedang viral?," Dia bertanya cepat, menebak jangan-jangan ini tempat yang di ceritakan beberapa teman sejawatnya.Liam menganggukan kepalanya dengan cepat kemudian mereka berdua segera masuk ke dalam cafe tersebut tanpa banyak bicara. Keramaian terlihat di se
kembali ke sisi Egalita dan Liam.Setelah menyelesaikan sesi makan mereka, dua orang tersebut lebih nyaman dan suka melewati waktu mengelilingi kota yang mulai terang benderang di hiasi lampu disepanjang perjalanan. Menikmati pemandangan dari atas motor sambil menikmati kebersamaan, terkadang terdengar candaan Liam pada Egalita, membuat gadis itu terlihat tertawa dengan senang dan renyah, tidak dipungkiri sesekali Liam meraih tangan Egalita agar gadis tersebut memeluk dirinya meskipun terkadang Egalita berusaha untuk menarik tangan nya entahlah karena malu atau kurang nyaman dengan dirinya."Apa kita akan pulang setelah ini?," Liam bertanya memastikan, sebenarnya masih ingin membawa Egalita untuk jalan-jalan menikmati keadaan, tapi dia tahu betul bagaimana Egalita, mereka tidak mungkin menghabiskan waktu banyak untuk menikmati pusat ibu kota."Langsung pulang, aku akan mengajar les private setelah ini." Egalita menjawab cepat, dia bicara di bagian sisi kanan Liam."Ya?," Liam terdenga
Mansion utama kediaman Nyx zaighum,Ruang tamu.Egalita terlihat mengangga saat dia menyadari siapa yang menyeretnya dan membawanya pergi menjauh dari kediamannya dan tepatnya siapa yang menculiknya saat ini dan ya jawabannya adalah si brengsek Nyx zaighum.Bola matanya menangkap sosok laki-laki tersebut yang memiliki tubuh besar tinggi dengan wajah kharismatik tapi membuatnya tidak suka karena baginya laki-laki itu antara wajah dan wataknya sangat tidak berkesinambungan, juga terlalu berbeda serta sangat tidak seimbang.Sosok laki-laki tersebut seperti raja di atas raja, di mana dia duduk di atas kursi kekuasaannya tampak begitu berkuasa dengan cara duduk dan pandangan matanya di mana dia hanya menggerakkan jemarinya kepada para orang-orangnya maka seluruh kemauan dan perintahnya akan dituruti begitu saja. Egalita pikir menjadi orang kaya dan berkuasa dengan sangat luar biasa sangat menyenangkan untuk mereka, hanya menggunakan uang dan kekuasaan, dengan menjentikkan sedikit jarinya s
Egalita menatap laki-laki yang kini berdiri di hadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, menyusun berbagai macam perasaan didalam hatinya sembari membiarkan kaki nya untuk terus bertahan di posisi nya. Jantung nya saat ini jelas tidak baik-baik saja karena selangkah lagi dia akan melepas masa lajangnya dan memilih meniti kehidupan baru bersama seorang laki-laki bernama Nyx zaighum dan putra kandung nya Yufraj Jervis Zaighum.Laki-laki yang ada di ujung sana yang menunggunya menerima uluran tangannya adalah daddy Al fayed, ayah kandungnya, laki-laki itu pernah tidak mengakui dirinya menjadi putrinya di masa lalu tapi Egalita berusaha untuk mengabadikan nya. Egalita bukan seorang pendendam sejati, dia berusaha untuk memaafkan orang-orang di masa lalu nya meskipun realitanya dia disakiti dengan cara yang begitu luar biasa. Dia bukan malaikat atau salah satu penghuni surga yang telah di jamin kesejahteraan nya melainkan hanya seorang anak manusia biasa dan seorang perempuan biasa yang hi
Egalita menatap kearah cermin untuk beberapa waktu, menatap diri dalam pantulan yang ada di hadapannya dengan perasaan yang bercampur aduk menjadi satu. Gugup, gelisah, takut, bahagia dan entahlah dia tidak bisa mendeskripsikan perasaan nya saat ini sama sekali. Berkali-kali Egalita menarik dan membuang nafas nya berharap dia bisa mengontrol seluruh perasaan nya saat ini."Gugup?," Satu suara terdengar dari arah belakang nya, membuat Egalita kembali memfokuskan pandangannya pada sang pemilik suara dengan cara menatap sosok tersebut dari arah cermin yang ada dihadapannya tersebut."Hmmm cukup gugup." Dia menjawab pelan, bisa merasakan keringat dingin menghiasi telapak tangan nya.Yang diajak bicara mengembangkan senyumannya, mendekati Egalita kemudian dia mencoba membantu seorang penata gaun pengantin Egalita untuk mengencangkan bagian pinggang gaun pengantin perempuan tersebut."Semua perempuan pasti merasa seperti itu pada hari pernikahan mereka." Wanita itu bicara dengan bola mata b
Egalita terlalu terkejut, membulatkan bola matanya sembari membiarkan kedua belah tangannya menutupi mulutnya. Masih berusaha menetralisir detak jantung nya saat dia melihat kejutan yang diberikan oleh laki-laki yang berdiri di sampingnya tersebut. "Happy birthday baby." Bisik Nyx zaighum tiba-tiba di balik telinga kanan nya tersebut, laki-laki itu membiarkan pipi kiri nya menempel di pipi kanan Egalita.Hal itu membuat Egalita tidak bisa menggeser posisi wajah nya untuk kembali menatap laki-laki yang ada di sampingnya tersebut karena seolah-olah Nyx zaighum sengaja menahan gerakan di wajahnya agar tidak kemana-mana.Dan dalam hitungan detik tiba-tiba saja hal lainnya mengejutkan Egalita, di mana sebuah layar televisi berukuran besar terlihat menampilkan berbagai macam gambar di hadapannya. Ada yang bisa menebak apa yang di tampilkan di sana?.Di mulai dari gambar test pack bergaris tanda merah yang memutar di layar yang ada dihadapannya di mana di atas sana tulisan demi tulisan ber
Di satu tempat,Malam.Egalita terlihat mengerutkan keningnya saat Nyx zaighum membawa nya ke satu tempat asing yang tidak pernah dia datangi sebelumnya, laki-laki tersebut membelokkan mobilnya secara perlahan ke sisi kanan mereka, membiarkan Egalita menatap sebuah tempat asing yang mereka datangi saat ini.Yah bola mata Egalita terus bergerak mengikuti arah mobil yang dia tumpangi menepi, terlihat menebak-nebak tempat siapa yang mereka datangi. Apakah ini salah satu rumah keluarga besar dari Nyx zaighum atau entahlah dia sama sekali tidak bisa menebaknya saat ini."kita ada dimana?," Perempuan itu bertanya sembari melirik ke arah Nyx zaighum yang kini mulai benar-benar menepikan mobil nya.Mobil berhenti di sebuah halaman luas tempat tinggal asing tersebut, di sisi kiri mereka terdapat sebuah taman bunga yang mulai bermekaran, terlalu indah dan sedap untuk di pandang mata. Dia masih membiarkan bola matanya menatap Nyx zaighum, menunggu jawaban dari laki-laki tersebut.Seulas senyuman
Mansion utama keluarga Ahem Hillatop.Egalita terlihat berdiri dengan posisi merentangkan kedua tangannya, membiarkan dua orang yang ada didalam kamar yang sama dengan nya sejak tadi mengukur seluruh bagian tubuh nya satu persatu. Mulai dari lengan, tangan, bahu, pinggang dan semua yang memang harus di ukur satu persatu.Meskipun cukup lelah karena pulang bekerja tapi dia menikmati keadaan saat ini sambil membiarkan bola mata nya terus menatap kearah sosok seseorang yang berbaring di atas kasur sejak tadi. J kecil terlihat fokus berbaring di atas kasur, menikmati diri melukis sosok Egalita yang berdiri bersama 2 perempuan di sisi kiri dan kanan nya. Bocah laki-laki tersebut terlalu bersemangat, dia tahu betul apa yang dilakukan gadis itu saat ini. Egalita akan menjadi mommy nya tidak lama lagi."Mommy katakan pada ku, walna pipi mommy apa?," J kecil menatap lurus ke arah Egalita, bertanya dengan cepat sambil menunggu jawaban Egalita.Perempuan itu mengembangkan senyumannya, dia menjaw
Beberapa waktu kemudian,Di ruangan khusus.Nyx Zaighum terlihat duduk dengan tenang di atas sebuah kursi kayu, menikmati secangkir kopi hangat yang ada di atas meja yang terbuat dari stainless di hadapannya, dia menyesap kopi yang ada di hadapannya tersebut dengan gerakan yang begitu tenang dan tanpa mengeluarkan sedikitpun suaranya sejak tadi. Di bagian pintu masuk dua laki-laki bertubuh kekar tampak berdiri tegap sejak tadi juga tidak mengeluarkan suara mereka sedikit pun dimana seolah dua laki-laki itu menunggu seseorang yang akan datang tidak lama lagi.Dan sesuai dengan apa yang diprediksi tiba-tiba saja dari arah seseorang masuk dengan menutup pintu terlebih dahulu, dan begitu salah satu penjaga yang membuka pintu bisa dilihat siapa yang datang saat ini.Akzal terlihat menyeret kasar seorang perempuan agar masuk ke dalam ruangan itu, tidak ada sedikitpun kelembutan dan toleransi yang diberikan oleh laki-laki tersebut saat ini gimana dia membiarkan perempuan tersebut tersungkur
Dan apakah ada yang bisa menebak siapa sosok terakhir yang datang dengan menampil kan wajah cemburu yang menatap ke arah Nyx zaighum dalam tatapan kesal dan juga penuh kecemburuan tersebut."Kenapa daddy dan mommy semalam tidak pulang?," Dan itu jelas adalah suara dari J kecil.Bocah laki-laki itu bertanya sambil berkacak pinggang di hadapan sang daddy nya ketika dia sudah berada tepat di hadapan Nyx zaighum. Di mana Nyx zaighum sendiri terlihat sudah menyambar handuk mandi sejak tadi dan langsung melilitkan ke pinggangnya agar keadaan dan kondisi tubuhnya saat ini tidak sepenuhnya terlihat oleh para anggota keluarganya yang datang saat ini termasuk putra kesayangannya tersebut."Maafkan daddy sayang, ada hal darurat yang terjadi semalam dan membuat daddy tidak bisa pulang," laki-laki itu memberikan alasan yang paling baik dan signifikan untuk putranya di mana dia langsung bergerak mencoba untuk menyambar tubuh J kecil.Tapi sayangnya bocah laki-laki itu merengut dia membalikkan tubuh
Melihat ekspresi Egalita ketika pertama kali bangun dan menatap dirinya membuat Nyx Zaighum mengulum senyuman nya, dia secara perlahan membiarkan telapak tangan kokoh nya meraih selimut Egalita yang menutupi wajah perempuan tersebut."Kenapa?," Tanya laki-laki itu dengan suara lembut nya.Alih-alih menjawab, Egalita masih memilih meringkuk, memejamkan bola matanya dengan perasaan malu. Jika dia ingat Apa yang dilakukan oleh mereka semalam jelas saja hal itu membuat Egalita tidak berani berhadapan langsung dan menatap Nyx zaighum."Biarkan aku melihat wajahmu saat bangun tidur baby," laki-laki itu bicara sembari mencoba untuk menggeser selimut yang menutupi wajah Egalita.Nyx Zaighum bicara dengan nada yang begitu tenang seolah-olah mereka telah melewati hubungan yang begitu lama dan tidak menampilkan sedikitpun kecanggungan diantara mereka berdua saat ini. Setelah laki-laki itu berkata begitu dia benar-benar berhasil menarik selimut yang menutupi wajah gadis cantik yang ada di hadapan
Sinar matahari pagi perlahan menyeruak masuk melalui pantulan kaca jendela di sisi kiri kamar hotel di mana Egalita DNA Nyx zaighum berada.Bisa di lihat Egalita masih terlelap dan tenggelam kedalam tidur nya, rasa lelah yang menghantam nya membuat gadis itu benar-benar tidak bangun jauh lebih awal dari biasanya. Dia terlalu tidak sadar dengan keadaan, membiarkan diri tenggelam kedalam tidur panjangnya. Percayalah percintaan yang dia lewati rasanya sangat luar biasa menguras tenaga, seolah-olah Dia baru saja melakukan senam marathon mengelilingi lapangan sepak bola sebanyak 20 putaran tanpa henti, bahkan lebih mirip seperti habis melakukan kegiatan fitness angkat besi atau lari di atas alat treadmill hingga berjam-jam lama nya. Kedua pahanya jelas pegal bukan main, kaki nya terasa keram dan tubuhnya jelas sangat lelah luar biasa.Di sepanjang tidurnya nggak di situ sama sekali tidak menggerakkan tubuhnya, dia terlalu asik tenggelam dalam rasa lelahnya.Sedangkan di sampingnya bisa di