Egalita memundurkan langkahnya ketika dia benar-benar menyadari siapa sosok tersebut yang perlahan mendekati dirinya. Gadis tersebut secepat kilat mencoba untuk pergi dari sana, menghindari diri dari sosok yang tidak pernah lagi ingin dia temui lebih dari 5 tahun ini. Nyatanya belum juga Egalita mampu melangkahkan kakinya jauh dari sana, tiba-tiba saja tangan nya di cengkeraman oleh sosok tersebut dengan cepat."Egalita, please." Kata sosok tersebut langsung menahan langkanya dan mencengkeram bahunya dengan cepat meminta agar egalita tidak pergi dan menjauh dari dirinya."Lepaskan aku," Egalita jelas panik, dia dengan cepat langsung menepis tangan orang tersebut dari bahunya.Ketakutan, Kesedihan, kemarahan dan kebencian menghantam jadi satu di dalam dirinya saat ini. Dia tidak bisa mengekspresikan perasaannya sama sekali tapi yang jelas dia benar-benar tidak ingin bertemu dengan sosok yang kini sudah ada di hadapannya itu dan menatap dirinya dalam tatapan yang sangat rumit dan sulit.
kembali ke sisi EgalitaKafe xxxxxxxxx.Bola mata Egalita menatap kearah sosok wanita dihadapan nya tersebut untuk beberapa waktu, dia mencoba menetralisir perasaan nya saat ini dimana dia membiarkan apa yang diucapkan oleh wanita yang pernah dia panggil mommy di masa lalu."Anda bisa bicara sekarang, nyonya Camilla" Pada akhirnya Egalita bicara pada wanita tersebut cepat, memandangi sosok dihadapannya tersebut seperti orang asing.Sebenar nya sudah enggan memanggil wanita itu dengan panggilan mommy dan sudah enggan meletakkan rasa hormatnya lagi pada wanita itu lagi. ingatan di masa lalu terlalu menyakiti nya, dimana pada bagian akhir kehidupan setelah dia memutuskan melangkahkan kakinya pergi menjauh dari keluarga Al-fayed, wanita itu merampas masa depan dan juga kehidupan lain yang pernah tumbuh didalam rahim nya.Mendengar ucapan Egalita yang membuat nyonya Camilla merasa cukup terluka, dia menggenggam kedua telapak tangan nya dengan perasaan bergetar. Penyesalan mendalam terlihat
Taman kanak-kanak xxxxxxxxx,Jelang jam pulang,Ruang guru.Egalita terlihat mengobrol bersama beberapa guru lainnya di dalam ruang guru, terkadang terdengar tawa menggema di ruangan tersebut untuk beberapa waktu. Jam pulang sejenak lagi, beberapa guru sudah masuk ke ruangan guru, guru lainnya sibuk menutup kelas dengan berbagai macam nyanyian dan doa menurut kepercayaan masing-masing.Jadwal mengajar Egalita di pertengahan waktu jadi dia tidak di kelas lagi di jam usai saat ini, bergabung bersama guru yang habis jam mengajar sambil menunggu bel jam pulang. tidak perlu waktu lama, nyatanya tidak lama kemudian bel tanda pulang berdering dan membuat semua anak-anak di taman kanak-kanak tersebut bahagia menyambut jam pulang mereka.Egalita memutuskan untuk pulang lebih awal, dia punya janji temu dengan seseorang di luar sana, untuk pergi menikmati waktu mencari makan diluar sana. Entahlah dia tidak tahu bagaimana hubungan yang terjadi antara dirinya dan laki-laki bernama Liam. laki-laki
Kafe xxxxxxxxx,Pusat kota.Cuaca tiba-tiba menjadi mendung, sedikit kurang beruntung memang, tapi untungnya mereka sudah tiba di tujuan mereka saat ini.Yah begitu mereka tiba di sebuah kafe yang ada dihadapan mereka, bola mata Egalita terlihat menatap kearah kafe tersebut untuk beberapa waktu, seulas senyuman mengembang dibalik wajah gadis tersebut."Mereka indah bukan?." Liam tiba-tiba berbisik dibalik telinga Egalita, membuat gadis itu agak terkejut dan menoleh kearah Liam.Siapa sangka gerakan refleks seperti itu terlihat sangat manis sekali, netra mereka bertemu dan adegan manis terjadi.Egalita langsung membuang pandangannya, menyembunyikan perasaan di hati nya, memilih kembali menatap kearah depan dan menjawab."Hmmmm ini sedang viral?," Dia bertanya cepat, menebak jangan-jangan ini tempat yang di ceritakan beberapa teman sejawatnya.Liam menganggukan kepalanya dengan cepat kemudian mereka berdua segera masuk ke dalam cafe tersebut tanpa banyak bicara. Keramaian terlihat di se
kembali ke sisi Egalita dan Liam.Setelah menyelesaikan sesi makan mereka, dua orang tersebut lebih nyaman dan suka melewati waktu mengelilingi kota yang mulai terang benderang di hiasi lampu disepanjang perjalanan. Menikmati pemandangan dari atas motor sambil menikmati kebersamaan, terkadang terdengar candaan Liam pada Egalita, membuat gadis itu terlihat tertawa dengan senang dan renyah, tidak dipungkiri sesekali Liam meraih tangan Egalita agar gadis tersebut memeluk dirinya meskipun terkadang Egalita berusaha untuk menarik tangan nya entahlah karena malu atau kurang nyaman dengan dirinya."Apa kita akan pulang setelah ini?," Liam bertanya memastikan, sebenarnya masih ingin membawa Egalita untuk jalan-jalan menikmati keadaan, tapi dia tahu betul bagaimana Egalita, mereka tidak mungkin menghabiskan waktu banyak untuk menikmati pusat ibu kota."Langsung pulang, aku akan mengajar les private setelah ini." Egalita menjawab cepat, dia bicara di bagian sisi kanan Liam."Ya?," Liam terdenga
Mansion utama kediaman Nyx zaighum,Ruang tamu.Egalita terlihat mengangga saat dia menyadari siapa yang menyeretnya dan membawanya pergi menjauh dari kediamannya dan tepatnya siapa yang menculiknya saat ini dan ya jawabannya adalah si brengsek Nyx zaighum.Bola matanya menangkap sosok laki-laki tersebut yang memiliki tubuh besar tinggi dengan wajah kharismatik tapi membuatnya tidak suka karena baginya laki-laki itu antara wajah dan wataknya sangat tidak berkesinambungan, juga terlalu berbeda serta sangat tidak seimbang.Sosok laki-laki tersebut seperti raja di atas raja, di mana dia duduk di atas kursi kekuasaannya tampak begitu berkuasa dengan cara duduk dan pandangan matanya di mana dia hanya menggerakkan jemarinya kepada para orang-orangnya maka seluruh kemauan dan perintahnya akan dituruti begitu saja. Egalita pikir menjadi orang kaya dan berkuasa dengan sangat luar biasa sangat menyenangkan untuk mereka, hanya menggunakan uang dan kekuasaan, dengan menjentikkan sedikit jarinya s
Egalita dengan tidak sabaran menunggu jawaban dari laki-laki di hadapannya tersebut kemudian dia menoleh ke arah bibi pelayan juga tidak sabaran menunggu penjelasan dari wanita itu tentang apa yang terjadi di atas sana.Suara demi suara yang Egalita dengar membuatnya sedikit takut, wajahnya memucat dan dia tampak terlihat panik. Percayalah Egalita merasa lehernya tiba-tiba tercekik keadaan, saya ingin tahu apa yang terjadi pada J kecil kesayangan nya."Tidak adakah ingin menjelaskan pada ku apa yang terjadi? ada apa dengan kelinci manis?," Dia bertanya dan jantungnya saat ini jelas tidak baik-baik saja, gadis itu berusaha kembali membiarkan bola matanya menatap ke arah lantai atas.Kembali terdengar kebisingan di atas sana seolah-olah beberapa barang kembali dilempar tapi kali ini bukan pecahan beling."Sejak kembali dari sekolah tuan muda seperti itu, membuat sedikit kekacauan tidak ingin makan dan tidak ingin tidur bahkan Tuhan mudah tidak ingin keluar dari kamar dan menghancurkan b
Beberapa waktu kemudian,Setelah Egalita selesai membalut luka J kecil,Kamar utama Nyx zaighum.Bola mata Nyx zaighum sama sekali tidak lepas dari sosok Egalita yang kini memeluk erat tubuh putra nya, gadis itu memperlakukan J kecil seolah-olah dia persis seperti putra nya sendiri, begitu hangat dan ramah, penuh perhatian dan kasih sayang. Tidak pernah dia melihat 1 perempuan pun yang pernah mendekati dirinya memperlakukan putra nya seperti itu dengan tulus, mereka biasanya mendekati J kecil karena memang sengaja melakukan itu untuk menarik perhatian nya tidak lebih.Harta, tahta dan kesenangan akan didapatkan menurut mereka jika Nyx zaighum berhasil jatuh hati pada sosok mereka yang mampu mendekati J kecil. Dan mereka berlomba-lomba melakukan nya, anehnya tidak ada satu pun yang berhasil menaklukkan hati putra nya apalagi hati Nyx zaighum sendiri.Mereka harus berusaha sangat ekstra demi bisa masuk ke dalam keluarga Hillatop, tapi coba lihat seorang Egalita tidak perlu melakukan nya