Demi apapun Jessica terkejut setengah mati, ada yang memaksa masuk dan menghantam bagian inti nya di bawah sana, terlalu dahsyat seolah-olah membelah dirinya menjadi dua saking menyakitkan nya, semua terlalu tiba-tiba, kenikmatan yang dia terima langsung berubah drastis menjadi sesuatu yang luar biasa menyakitkan. Ini pertama kalinya dia merasakan sesuatu yang begitu besar memaksa menyeruak masuk kedalam milik nya. Jessica langsung mencoba mendorong dada Yavuz, dia meringis dan air matanya tumpah."Yav, apa yang terjadi hikssss," terlalu cengeng, tapi demi apapun rasanya sakit luar biasa, dia ingin laki-laki tersebut melepaskan dirinya saat ini juga."Ini sakit, sumpah," air matanya jatuh tidak tertahankan, dia memaksa laki-laki tersebut untuk pergi dan melepaskan dirinya.Yavuz sudah kepalang basah, rasanya dia sudah di ujung tanduk, meskipun tidak dipungkiri dia sudah perlahan masuk ke sana dan milik Jessica menjepit nya dengan keras."Oh baby maafkan aku," laki-laki tersebut selalu
"Sakit?," Yavuz berbisik, menyentuh lembut wajah Jessica dalam tatapan penuh cinta."Hmm, ini sakit, penuh dan tidak nyaman," dia merengek, seperti anak kecil yang mengadu pada ibu nya.Yavuz menghapus air mata nya secara perlahan kemudian kembali bicara sedikit berbisik."Ini tidak akan lama, semua berganti dengan indah setelah ini, Percayalah, aku akan bergerak hati-hati, baby Yav pasti begitu senang daddy nya mengunjungi dirinya saat ini," ucap laki-laki tersebut penuh dengan kehangatan dia menatap istrinya sembari mengembangkan senyumannya sangat bahagia akhirnya dia benar-benar menyempurnakan bagi mereka di dalam sana.Yavuz jelas saja begitu bahagia.Ah Jessica tidak tahu ungkapan kata yang diberikan oleh laki-laki di hadapannya tersebut tentang bayi nya, Yavuz menyempurnakan nya menjadi perempuan dan bayi nya menjadi bayi Yayuz, otak nya tidak bisa berfungsi dengan baik saat ini.Dia berusaha untuk membiasakan diri, mematuhi dan menuruti ucapan dari laki-laki yang ada di hadapa
Setelah melewati sesi panas yang begitu panjang dan melelahkan, Jessica memilih menenggelamkan diri nya ke dalam alam mimpinya sedangkan Yavuz masih fokus menatap wajah gadis yang ini telah sempurna menjadi perempuan tersebut dalam keheningannya.Dengan kokonya dijadikan bantal untuk kepala sang istrinya di mana tangan kanannya secara perlahan menyentuh lembut pipi Jessica. Ada jutaan kebahagiaan setelah berbulan-bulan menunggu mereka sampai pada titik ini di mana dia benar-benar memiliki Jessica secara sempurna, utuh tanpa kekurangan sedikitpun. Bayangkan apalagi ketika dia tahu jika perempuan yang tengah berbadan dua di mana tengah mengandung penerus dari kejayaannya merupakan seorang perempuan yang belum pernah tersentuh oleh tangan lain dan laki-laki lain sebelumnya, dia jelas saja bahagia dan sangat berbangga hati dengan keadaan tersebut, merasa jika pilihannya tidak meleset sama sekali.Ahhhh tidak, Jessica tepatnya adalah pilihan orang tuanya, tapi dia sendiri juga ikut andil m
Disisi lain,Markas mafia xxxxxxxx."Kita menemukan nya," dan sebuah suara terdengar memecah keadaan, membuat seorang laki-laki diujung sana yang tengah menikmati hisapan rokok di tangan kanannya di mana dia berdiri di lantai atas dalam bangunan tersebut yang menjulang tinggi menembus cakrawala di langit kelam yang bertaburan bintang.Laki-laki tersebut menaikkan ujung bibirnya, dia menoleh ke sisi kanannya, meraih segelas wine yang ada di atas meja di sisi kanannya tersebut, namun sebelumnya laki-laki tersebut mematikan api rokoknya terlebih dahulu kemudian dia menikmati wine yang ada di dalam gelas ditangan nya itu secara perlahan.Lama laki-laki tersebut menikmati wine di tangan nya, memilih untuk untuk menyesapnya sambil memejamkan bola matanya secara perlahan."Aku akan datang menemuinya dengan perlahan, jangan bergerak dan biarkan aku yang mendekati nya lebih dulu." Ucap laki-laki tersebut kemudian, dia membuka bola matanya secara perlahan lantas menatap ke arah depan membiarkan
Kembali ke kediaman Yavuz,Kamar mandi.Yavuz terlihat mengernyit kan keningnya saat dia menyabuni punggung Jessica hingga ke lehernya, kali ini dia benar-benar serius melakukan nya, tidak seperti sebelumnya dimana dia melakukan nya karena terbawa hasrat yang membara saat menyabuni punggung istrinya.Dia melihat tanda aneh dibalik telinga kanan perempuan tersebut."Ini tanda lahir atau luka?," Yavuz bertanya, menyentuh tanda seperti lambang angka 3 di balik telinga istrinya tersebut.Entahlah seperti huruf E terbalik tepat nya."Ah?," Jessica bertanya cepat, dia tidak begitu mendengar pertanyaan suaminya."Ada tanda di balik telinga mu, baby." Ucap Yavuz lagi."Atau ini luka?," Laki-laki tersebut menyentuhnya secara perlahan dia pikir apakah itu sakit."Oh itu, aku pikir tanda lahir, mereka ada di sini sejak aku kecil." Jessica menjawab cepat, mencoba menyentuh daun telinga nya secara perlahan."Mommy pernah memeriksa nya ke dokter, dokter bilang ada 2 kemungkinan, ini bisa jadi tanda
Rumah sakit xxxxxxxxx,Pusat kota.Sebelum pergi ke kediaman orang tua Yavuz, mereka memutuskan untuk pergi memeriksakan keadaan kandungan Jessica. Yavuz sengaja melakukan hal tersebut karena sedikit khawatir terhadap istrinya sebab mereka melakukan kegiatan rutin malam berbagi peluh bersama dalam beberapa waktu ini, takut hal yang buruk terjadi pada perempuan tersebut karena ulahnya. Jadi perlu menanyakan beberapa hal pada sang dokter apakah itu baik atau buruk jika terus dilakukan, apalagi itu merupakan pemeriksaan rutin bagi bayi mereka dan Jessica.Mereka menunggu antrian hingga tiba pada giliran mereka, diruang tunggu sambil bercengkrama bersama."Lelah kah?," Yavuz bertanya sambil menyentuh lembut perut Jessica.Yang ditanya terlihat mengembangkan senyumannya sambil menggelengkan kepalanya secara perlahan."Tidak," jawab perempuan tersebut cepat.Yavuz baru ingin kembali bicara tapi tiba-tiba saja handphone nya berdering, membuat laki-laki tersebut menghentikan kalimat nya yang
Seorang perempuan membeku menatap wajah Jessica, dia mengerutkan keningnya untuk beberapa waktu."Ya ampun maafkan aku, aku sedikit terburu-buru," Jessica langsung meminta maaf dengan cepat merasa tidak enak karena dia nyaris menabrak perempuan yang ada di hadapannya tersebut.Dia menundukkan kepalanya berkali-kali, merasa bersalah karena hampir menabrak perempuan di hadapan nya.Perempuan dihadapan nya terlihat masih membeku, dia sama sekali tidak mengedipkan bola matanya saat menatap Jessica."Nyonya?," Pada akhirnya Jessica mengerurkan keningnya karena dia pikir lawan bicaranya sama sekali tidak menjawab ucapannya dan tampak menatapnya dengan tatapan yang cukup aneh."Apa Anda baik-baik saja?," Pada akhirnya Jessica bertanya dengan perasaan khawatir dia pikir apakah perempuan di hadapannya terkena serangan jantung dan lain sebagainya.Hingga pada akhirnya perempuan di hadapannya tersebut seolah-olah berusaha untuk menarik kesadarannya sendiri lantas perempuan itu langsung menggelen
Di sisi lain.Perempuan tadi yang bertemu dengan Jessica terlihat berlarian dengan cepat sembari meraih handphonenya dalam keadaan panik, dia seolah-olah habis melihat hantu ketika melihat wajah Jessica, cukup terkejut dengan keadaan saat dia tanpa sadar hampir menabrak seorang perempuan yang usianya sangat muda pikirannya dan yang mengejutkan adalah wajah perempuan tersebut kenapa begitu mirip dengan seseorang yang sudah lama menghilang, karena itu dia refleks bertanya soal usianya dan tanda lahir di tubuh nya.Perempuan tersebut berlarian dengan terburu-buru ke arah area parkiran, sambil terus mencoba menghubungi seseorang dia terus bergerak dari dalam rumah sakit ke sana. cukup lama dia menunggu panggilannya tersambung hingga pada akhirnya terdengar sahutan di ujung sana."Halo?," Suara seseorang memecah keadaan membuat perempuan itu langsung membulatkan bola matanya kemudian langsung berkata."Kau di sana?," Dia bertanya dengan terburu-buru menunggu jawaban di sebelah sana dengan