Share

Bab 260. Titik Terang Keberadaan Kenard

Suara tangis bayi begitu kencang membuat kedua pria yang berada di sebuah rumah tua jauh dari pusat kota itu mengumpati bayi yang tak henti-hentinya menangis. Berkali-kali mereka mencoba memberikan susu formula pada bayi itu tapi kenyataannya bayi mungil itu tak kunjungi berhenti menangis. Membuat kedua pria itu nyaris ingin membating bayi mungil itu. Andai saja bayi yang ada di hadapannya ini tidak menguntungkan kedua pria itu, sudah dipastikan mereka akan melenyapkan bayi itu.

“Edi! Kenapa bayi ini tidak juga berhenti menangis. Kepalaku pecah mendengar bayi ini tidak henti-hentinya menangis!” seru pria bertubuh besar pada salah satu temannya yang bernama Edi.

“Aku tidak tahu! Biasanya bayi-bayi yang kita culik tidak seberisik bayi ini!” jawab Edi seraya menatap pria yang bernama Bhanu.

Edi mengusap wajahnya kasar, dan memijat pelipisnya. Kepanya nyaris meledak mendengar tangis bayi ini tak kunjung mereda. “Bagaimana cara menyumpal mulutnya? Menyusahkan sekali.”

Bhanu berdecak tak
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status