Share

Chapter 39 : Like a premonition

Dareen menghela nafas berkali-kali. Pikirannya penuh dan juga beban di pundaknya terasa semakin berat. Kepalanya tertunduk lesu dengan nafas yang sedikit tidak beraturan. Esa masih tidur setelah diberikan obat penenang. Sedangkan Anna sendiri belum kembali dari pemeriksaannya. Dan tidak tahu menahu tentang kejadian yang dialami putranya.

Sebuah tangan dengan jari-jari lentik menyodorkan sekaleng kopi kepada Dareen. Pria itu mendongak dan tersenyum ketika melihat siapa yang memberinya kopi, dengan segera dia mengambil dan membuka tutup kaleng tersebut.

"Terima kasih." Dareen mengangkat kaleng tersebut dan menenggak isinya sekaligus.

"Kau tampak sangat frustasi tuan."

Dareen hanya tersenyum menanggapi. "Kau selalu melihatku dalam keadaan seperti ini Jane. "

Jane membalas senyuman Dareen dan kini ikut duduk di sampingnya. Kebetulan mereka sedang berada di koridor rumah sakit tepat di depan kamar rawat Esa.

"Benar juga. Setiap kali kita

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status