Share

052

Salah satu hal yang paling menyebalkan bagiku saat ini adalah ketika ponsel Dinda berdering di tengah situasi, di mana aku dan kekasihku itu sedang saling menikmati bibir satu sama lain di sofa ruang tengah.

“Tunggu bentar. Ini Rangga. Penting.” Kata Dinda dengan cepat kepadaku, sebelum akhirnya dia fokus dengan percakapannya di telepon.

Aku mengangguk dan terpaksa mengembangkan senyuman di wajahku. Karena biar bagaimana pun, pekerjaan Dinda juga penting untuknya. Oleh karena itu, aku harus bisa mengalah dan bersabar, ketika Dinda yang awalnya duduk di pangkuanku, sekarang berpindah duduk ke sebelahku.

Sembari menunggu Dinda yang sedang mengobrol dengan Rangga di telepon, aku memilih untuk menyantap beberapa potongan buah pepaya, yang sebelumnya sudah disiapkan oleh Dinda.

+

Pepaya itu ternyata enak juga ya…

Dulu padahal gue benci banget sama buah pepaya, apalagi yang ada di es buah. Eh, ternyata sekarang gue bisa berubah jadi suka banget...

Kayaknya gue terpengaruh Dinda juga deh ini
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status