Home / Romansa / Bayi Dadakan / 4 judul Kau adalah ayah bayi ini!

Share

4 judul Kau adalah ayah bayi ini!

Author: Lucy Ang
last update Last Updated: 2021-06-10 20:04:24

Bab 4

     Terdengar pintu rumahnya digedor dengan keras! 

     Wow, rupanya Michelle sudah tidak sabar untuk menemuinya! 

     Jason menyukai pemikirannya itu dan bersorak tanpa suara. Ia berlari dan mengatur napas terlebih dulu dari balik pintu sebelum membukanya.

     Michelle berdiri dengan resah didepan pintu rumah Jason. Belum ada tanda-tanda pintu akan dibukakan! Ia merasa cemas, Jason tidak menghiraukan teleponnya lalu pergi meninggalkan rumah. 

     Lalu bagaimana dengan Jojo dan semua kesulitan yang saat ini sedang ia alami!

     Michelle mengerang putus asa sambil memeluk Jojo.

     “Jason cepat buka pintu!“

     Michelle berteriak dengan keras. Ia merasa kesal lalu memutuskan untuk mengetuk pintu rumahnya lagi.

     “Hei, hei, hei! Sabarlah cantik, apa kau mau membuat pintu rumahku jebol?“ sapa Jason dengan nada bercanda.

     “Hei…!? Oh,“ tatapan Jason sejenak terpaku pada bayi mungil dipelukan Michelle. 

     “Kau sudah punya bayi sekarang, selamat…,“ kata Jason tanpa semangat dan tanpa sadar menutup pintu rumahnya begitu saja. 

     Rasanya saat ini, ia ingin sekali mengoyak-goyakkan bajunya dan membantingnya ke lantai karena kesal! 

     Ia kesal mengetahui Michelle bukan datang untuk merayu  dan  memberikan hatinya dengan alasan yang sudah jelas! 

     Ia sudah memiliki anak dari pria lain! Dia sudah terlambat dan hilanglah satu-satunya harapan untuk mendapatkan Michelle! Jason mengerang dengan keras. 

     Jason meremat dan membuang bunga mawar yang berada ditangannya dengan jijik dan kesal sambil mengumpat lagi dengan keras.

     Michelle tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti ini! Ia begitu kaget sehingga untuk beberapa saat, ia tidak bisa berbuat apa-apa. 

     Badannya kaku karena kaget, cape dan marah! Bisa-bisanya Jason bersikap tidak sopan seperti itu! Meskipun ia tidak pernah mengenal Jason sebaik teman-temannya yang lain tapi ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan Jason yang sangat kasar! 

     Menutup pintu didepannya?! Tidak bisa dipercaya! 

     Yah, ampun…! erang Michelle sambil mengerjapkan matanya, masih belum bisa percaya. Dari balik pintu, ia bisa mendengar sepertinya Jason sedang marah-marah.

     Michelle memperhatikan penampilannya dan merasa tidak ada yang salah penampilannya. Michelle merasa heran tapi ia harus bicara dengan Jason sekarang juga! 

     Michelle mengetuk pintu rumah Jason lagi. Meski tidak terima dengan perlakuan tidak sopan Jason kepadanya tapi ia harus memikirkan Jojo saat ini, dia membutuhkan ayahnya! Dan sebagai ayahnya, sudah semestinya Jason merawat bayinya sendiri. 

     Kalau Tina tidak berani menuntut haknya maka ia yang akan memberitahu Jason bahwa dia adalah ayah dari bayi mereka! Dan Jason harus menerima Jojo! kata Michelle bertekad dalam hati. 

     “Ada apa sih!?“ tanya Jason dengan tidak ramah.

     Jelas-jelas saat ini sudah melingkar cincin bertahtakan batu berlian yang cukup besar dan tentu saja sangat mahal, terselip dengan indah di jari manis Michelle! Jason tambah tidak suka melihat kenyataan itu. 

     “Ada hal penting yang mesti kita bicarakan! Entah kau suka atau tidak,“ kata Michelle dengan kesal.

     “ApaTina menginap disini?“ tanya Michelle sambil menyerobot masuk tanpa menunggu dipersilahkan masuk. 

     Jason memandang heran kearah Michelle sambil mencoba mencerna maksud perkataan Michelle. 

     “Kurasa kau salah tempat menanyakan Tina disini. Lagian Tina mana sih yang kau bicarakan!?“ balas Jason tak kalah kasar.  

     Jason mengambil air minum untuk dirinya sendiri. Menenangkan dirinya sendiri. Dia sangat cantik! pekiknya dalam hati. 

     Ia berusaha sekuat tenaganya menahan diri untuk tidak mencabik-cabik pakaian Michelle dan melemparnya keatas ranjangnya! 

     Dia merasa kaget dengan pikirannya sendiri, belum pernah selama ini dia memiliki pemikiran seliar itu! Sungguh ia tidak menyangka!       

     Mungkin karena ia terlalu terbiasa dikejar-kejar bukan mengejar-gejar. Dan biasanya tanpa malu-malu, mereka akan berusaha merayu dan menyondorkan diri kepada Jason. Tapi ia selalu berhasil mengendalikan dirinya dan selama ini dia tidak pernah lepas kendali. 

     Tapi dengan hanya melihat Michelle yang jelas-jelas tidak merayunya, kenapa dia bisa lepas kendali seperti ini? Jason mengerang dalam hati. Apa ini yang dinamakan panggilan jiwa! Michelle mampu menggetarkan seluruh tubuhnya hingga merasuk sampai ke jiwa. Padahal Michelle tidak berbuat apa-apa! Jason mengumpat dalam hati.

     “Kau tidak apa-apa?“ tanya Michelle dengan bingung dan khawatir melihat tubuh Jason bergetar seperti mau jatuh.

     “Yah!“ sahutnya dengan kesal, sambil berusaha untuk menguasai diri.

     “Tina …, adalah ibu dari bayi ini,“ kata Michelle sambil memperlihatkan Jojo kepada Jason. 

     Kedua mata Jason langsung berbinar dan senyum cerah mendengar cerita Michelle. Jadi itu anak orang lain, hmm…, sangat menarik! katanya dalam hati sambil menunggu Michelle menyelesaikan perkataannya.     

     Michelle bingung melihat perubahan sikap Jason setelah mendengar ceritanya. Ia berdehem keras, mencoba mencari suaranya kembali dan melanjutkan ceritanya.

     “Lalu kenapa kau mencarinya disini? Aneh…,“  kata Jason tidak mengerti sambil meneguk minumannya dan mengulaskan senyuman penuh harapan dibibirnya. 

     Dia menjadi salah tingkah.

     “Mau minum?“ tanya Jason sambil tersenyum lagi. Dia benar-benar tidak bisa membendung kebahagiaan yang sedang ia rasakan!

     Melihat ekspresi Jason yang tambah membingungkan, Michelle jadi bertambah bingung.

     “Boleh saja, kalau kau tidak keberatan. Aku mencari Tina karena ia adalah ibu dari bayi ini dan…!“

     Michelle sengaja mengantung ceritanya agar Jason bisa menerka sendiri kelanjutannya.

     Jason menunggu Michelle melanjutkan ceritanya. 

     Dan kini Michelle menyangka ia tahu kelanjutan ceritanya.

     “Dan…? Apa?“ tanyanya bingung.

     “Sebenarnya ada apa sih?! Jangan membuatku bingung. Aku sudah mengatakan…,“ sela Jason tidak sabar.

     “Kau adalah…,“ sambung Michelle dengan penekanan nada yang dapat diartikan, tidak mau disela sebelum ia selesai berbicara. 

     Jason terus menanti dalam kesabaran. Tapi akhirnya ia tidak sabaran juga.

     “Sebenarnya kau mau mengatakan apa sih? Aku jadi bingung dibuatnya!“ kata Jason mendadak cemas dengan kelanjutan kata-kata Michelle. 

  

     Firasatnya mengatakan hal yang kurang menyenangkan akan menimpa hidupnya. 

     Kini ekspresi Michelle menjadi lebih serius dibandingkan tadi. 

     Jantungnya berdebar kencang!

       

     “Ayah dari bayi ini!“ kata Michelle pada akhirnya.

Related chapters

  • Bayi Dadakan   5 judul Lega

    Bab 5 Jason terdiam sesaat sambil berusaha menyimak kata-kata Michelle dan kemudian tertawa dengan keras. “Kau pasti bercanda, kan!?“ kata Jason tertawa lagi sambil memandang lucu kearah Michelle. Dia menunggu hal yang sama akan dilakukan Michelle tapi Michelle hanya diam sambil memandanginya. Dan Michelle sama sekali tidak tertawa sepertinya. Yang membuat Jason panik dan terdiam adalah ekspresi muka Michelle. Ia sama sekali tidak menemukan niatan bercanda di wajah Michelle. Jason menghentikan tawanya dengan ragu. “Apa kau serius?!“ Jason terkesima. “Tapi bagaimana…!?“ Jason tidak mengerti. Ia terduduk tidak mengerti di sofa rumahnya. “Yah, kalau secara teknisnya, kurasa kau dan Tina sendiri yang lebih tahu mengenai hal itu.“ Wajah Jason pucat. Reaksi yang normal, kata Michelle dalam hati melihat Jason. Ia agak merasa sedikit kasihan melihat keadaan Jason yang syok. Seharusnya Tinalah orang y

    Last Updated : 2021-06-10
  • Bayi Dadakan   6 judul melepas kerinduan

    Bab 6 “Knok-nok, Kejutan!“ kata Rudi tiba-tiba muncul diruangan Michelle sambil membawakan coklat dan rangkaian mawar holand berwarna merah. Michelle kaget melihat tunangannya sudah kembali. “Hei! Kapan sampai? Bukannya baru lusa tiba di Indonesia?!“ Michelle berlari menghampiri dan memeluk Rudi dengan gembira. “Kupikir kejutan ini akan menjadi kejutan yang menyenangkan tetapi alangkah kejamnya tunanganku ini, menyuruhku kembali dua hari lagi? Kejam!“ kata Rudi pura-pura merajuk. “Ih, jelek tahu!“ kata Michelle sambil tersenyum manis. Rudi mengecup bibir Michelle dengan lembut. “Aku kangen,“ bisik Rudi ditelinga Michelle. Michelle membalas tatapan Rudi dengan kerinduan yang sama.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   7 judul Gangguan Jason

    Bab 7 Michelle begitu sibuk menikmati sentuhan Rudi hingga tidak memperdulikan handphonenya. “Tidak mau dilihat dulu siapa?“ goda Rudi. Dengan tegas Micheal menggeleng sambil tersenyum. Ia melanjutkan pertualangannya dengan bibir dan tubuh tunangannya itu. Rudi mengerang dan bersiap mencumbu Michelle. Michelle tertawa senang melihat Rudi sangat menginginkannya sama seperti dirinya yang menginginkan Rudi. Handphonenya berbunyi lagi. Rudi tertawa menggoda dibibir Michelle. “Males,“ kata Michelle tidak beranjak dari posisinya semula masih meneruskan penjelajahannya pada tubuh Rudi. Rudi mengerang dan mendamba Michelle. Handphonenya berbunyi lagi. Pupus sudah mood Michelle untuk bercinta dengan Rudi! Ia menghela napas kesal. Rudi mencoba membujuknya lagi tapi gagal lalu tertawa melihat kekesalan yang dirasakan Michelle. Dengan malas-malasan Michelle meraih handphonenya. Ia melihat nomor pribadi yang tid

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   8 judul menyelamatkan Jojo

    Bab 8 Jason sudah menunggunya di pintu depan sambil memeluk Jojo. Michelle langsung buru-buru turun dan mengambil Jojo dari tangan Jason. Dan tanpa basa basi, ia langsung masuk ke dalam rumah Jason. Dia mengelus kepalanya yang sakit! Pantas saja Jojo menangis. Popoknya basah lengkap dengan kotoran. Dan yang pasti ia kelaparan. Michelle melotot ke arah Jason. “Apa?! Apa?! Apa yang salah!?“ tanya Jason tidak mengerti. “Dasar otak udang! Kenapa dari tadi baju dan popoknya tidak ditukar!“ teriaknya tertahan. Mencoba untuk tidak mengagetkan Jojo. Ia mencoba tersenyum kepada Jojo. Ajaibnya Jojo sudah tenang. Rupanya ia tahu bahwa bala bantuan sudah datang. “Aku takut,“ jawab Jason lemas. Ia terduduk sambil memperhatikan Michelle membuka baju dan popok Jojo. “Takut apa sih!?“ Michelle merasa jengkel. “Kalau kau tidak rela harus meninggalkan pacarmu itu dengan datang kemari, lebih baik kau tidak usah perdu

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   9 judul Cemburu

    Bab 9 Rudi membuat kopi untuk dirinya sendiri. Sudah 2 jam, Michelle pergi dan belum memberinya kabar ataupun pulang ke rumah. Ia mulai merasa bosan berada sendirian dirumah tanpa Michelle. Sudah puluhan chanel tv diganti-ganti namun tidak membuat hatinya tenang. Malahan dia merasa gelisah karena menantikan kepulangan Michelle. Tubuhnya letih tapi pikirannya tidak bisa istirahat memikirkan Michelle. Dalam hatinya bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Michelle saat ini? Jika saja Michelle membawa hand phonenya maka ia tidak akan merasa cemas dan penasaran seperti ini. Rudi menepuk dahinya. 'Tentu saja! Betapa bodohnya dia!' katanya pada dirinya sendiri lalu mengambil handphone Michelle dan melihat daftar panggilan masuk dan menelepon nomor terakhir dalam daftar. Dia menunggu dengan cemas dan keningnya mengerut saat mendengar suara tawa seorang pria menyambut teleponnya. “Yah-yah-yah lucu sekali! kata Jason sambil tertawa.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   10 judul Ada yang aneh dengan Rudi dan Jason!

    Bab 10 Angin dingin masuk melalui jendela kamar Michelle yang terbuka. Handphonenya berbunyi mengganggu tidur nyenyaknya. Setengah tidak sadar, Michelle meraba mencari dan meraih handphonenya tanpa membuka matanya. Ia melirik jam dinding yang ada dikamarnya sambil menguap. Baru jam 5! gerutunya dalam hati lalu melihat handphonenya. Ternyata Jason! Michelle menguap lagi lalu mematikan handphonenya. “Siapa yang menelepon pagi-pagi begini?“ gumam Rudi sambil memeluk Michelle . “Jason,“ jawabnya sambil menguap lebar. “Aku harus cepat-cepat membantunya mencari baby sister agar ia tidak menggangguku lagi, inikan baru jam 5 pagi, gila!“ kata Michelle sambil merapatkan selimutnya dan mencari posisi yang enak dalam pelukan Rudi dan meneruskan tidurnya lagi. “Sial! Kenapa hpnya dimatikan sih!?“ kata Jason dengan kesal pada dirinya sendiri. Jojo baik-baik saja. Hanya saja, dialah yang justru kesulitan untuk beristirahat.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   11 judul Memilih pengasuh Jojo

    Bab 11 “Sayang, kau tahu, aku merasa tidak nyaman melihatmu bersama Jason,“ kata Rudi setibanya mereka dirumah tanpa basa basi. Michelle menghela napas sebelum menenangkan Rudi. “Sayang aku bukannya bersama Jason tapi aku bersama Jojo,“ kata Michelle sambil tersenyum. “Tapi aku senang kau cemburu. Kau membuat, aku terkejut dengan sikapmu itu. Sebelumnya, kau belum pernah bersikap seperti ini,“ kata Michelle sambil tersenyum manis. “Ini bukan cemburu lagi sayang, tapi hal ini membuatku gila! Bisakah kau tidak memperdulikan Jojo untukku?“ “Sayang, ini masalahnya bukan mau atau tidak, tapi ini masalah seorang bayi. Yah, Tuhan dapatkah kau membayangkannya!? Aku tidak bisa begitu saja tidak memperdulikan Jojo, yang aku tahu pasti sangat membutuhkanku! Bagaimanapun aku merasa bertanggung jawab karena kepad

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   12 judul Muslihat Jason

    Bab 12 Pagi harinya, Jason meminta Michelle untuk menjagai Jojo dirumahnya karena ia harus memenuhi jadwal syuting yang sudah ditundanya dari kemarin. Rudi mengerang kesal ketika melihat Michelle berbicara dengan Jason ditelepon. Bujukannya untuk bermesraan ditolaknya dan memilih untuk menyimak kata-kata Jason ditelepon. “Kita bawa saja Jojo kesini!“ kata Rudi memberi saran. “Yah tadi juga aku sudah menyarankan seperti itu tapi membawa Jojo keluar dari rumah Jason akan menjadi pemandangan yang terlalu asyik untuk diexspos ke media, Itu kata Jason. Aku rasa alasannya masuk akal juga,“ kata Michelle sambil memandang Rudi. Berharap Rudi tidak akan marah. “Kau tidak bisa terus-terusan meninggalkan bisnismu,sayang.“ “Aku tahu tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak

    Last Updated : 2021-06-11

Latest chapter

  • Bayi Dadakan   Terima kasih

    Terima kasih kepada para pembaca yang sudah membaca sampai tamat karya saya 'Bayi Dadakan', semoga kalian suka yah. Ciri khas novel saya emang nggak panjang-panjang babnya karena itu silahkan baca semua novel saya yang di GoodNovel yah. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada editor in house saya, kak Mutiara dan juga kepala editor GoodNovel. Tanpa kalian saya tidak bisa merilis tulisan-tulisan saya. Sebagai penulis baru awalnya saya kurang percaya diri mengekspos tulisan saya, karena semua karya yang saya buat itu dengan satu tujuan yaitu menyenangkan hati saya ketika membaca ulang tulisan saya. Saya juga suka membaca kisah romantis, untuk itulah saya menulis kisah yang sesuai dengan apa yang saya inginkan. Salah satu cirinya tidak panjang bab. Di aplikasi lain hal ini mungkin akan menghambat tapi saya bersyukur bisa menemukan GoodNovel sebagai salah satu platform

  • Bayi Dadakan   33 judul

    Bab 33 Michelle menutupi tubuhnya dengan selimut tebal. Tubuhnya menggigil. Ia sudah menyiapkan ember di sebelah tempat tidurnya karena ia tidak tahan harus bolak-balik ke kamar mandi walaupun jaraknya tidak sampai 10 meter. Ia merasa terlalu lelah dan tertidur dengan pulas. Ia bangun tanpa merasa lebih baik tapi ia lega rasa mualnya belum datang lagi tapi keningnya langsung berkerut ketika rasa leganya langsung berganti dengan rutinitas mualnya. Uek! Michelle memejamkan matanya setelah memompa isi perutnya yang kosong. Ia mulai sadar, sedari pagi ia belum mengisi perutnya karena ia tidak berselera untuk memakan apapun selama kehamilannya. Ia terus-menerus merasa mual dan lebih suka memilih tidur. Hanya sedikit cairan yang keluar dari mulutnya dan jika ia berhasil memasukkan sedikit makanan ke dalam perutnya maka lima menit kemu

  • Bayi Dadakan   32 judul mengenang Jason

    Bab 32 Sejak saat itu, berita tentang hubungan mesra Jason dengan gadis-gadis lainnya ter-ekspos jelas di media. Siang dengan satu gadis, malam sudah pergi dengan gadis yang berbeda dan ia tidak segan-segan memberikan sajian menarik bagi juru foto yang selalu menguntitnya. Michelle menghela napas. “Aku harus melupakannya!“ kata Michelle pada dirinya sendiri. Ia merasa dirinya bergetar hebat sampai-sampai ia harus memegang meja kerjanya. Ia begitu marah melihat Jason mencium gadis lain tapi dia tidak berhak karena Jason bukan miliknya. Dia telah memilih dan ia harus menanggung akibatnya! Michelle yakin Jason melakukan itu untuk menyiksanya dan sayangnya, ia berhasil! Sial! umpatnya kesal. Ia merobek-robek tabloid yang dibacanya dan melemparkannya ke tempat sampah. Michelle mengontrol pekerjaan para pekerjanya yang sedang mendesain ruangan resepsi untuk Dino d

  • Bayi Dadakan   31 judul berpisah dari Jason

    Bab 31 “Sayang, kau disini!“ ucap Michelle tidak percaya dengan pandangannya. Saat ini Rudi sudah berdiri dihadapannya dengan wajah yang berseri-seri. Rudi sedikit bingung melihat sikap Michelle yang begitu terkejut hingga tidak menyambutnya dengan pelukan. Dengan santai Rudi mencoba menepis perasaannya dan melangkah mendekati tunangannya itu lalu ia mengecup bibir Michelle dengan lembut. “Yah, aku disini dan aku rindu padamu.“ bisik Rudi. “Apakah kau merindukan aku?“ tanya Rudi sambil mengecup bagian belakang telinga Michelle. Michelle menghindar halus. “Kau belum menjawab pertanyaanku.“ “Aku tidak bisa tenang melanjutkan kuliahku di sana. Aku begitu merindukanmu sampai sakit rasa

  • Bayi Dadakan   30 judul menyadari keinginan

    Bab 30 Jason tidak menghentikan menyiksa Michelle dengan ciumannya dengan belaiannya. Michelle mengerang putus asa saat Jason belum menjawab rasa laparnya malahan ia terus menciumi bagian perutnya ke bawah dan ke bawah sampai melumat bagian terintimnya. Mata Michelle terbelalak merasakan sensasi yang tengah melandanya tapi Michelle menyukainya. Ia memejamkan matanya. Ia hampir gila dibuai oleh lidah dan bibir Jason. Ia tidak tahu cara Jason melakukannya tapi tubuhnya lemas dan merasa puas karena sentuhan Jason. Ia mengerang lagi dan bergerak cepat sambil meremas rambut hitam Jason dan merasa melayang dan puas. Ia tengah merasakan klimaks terindah dalam dirinya. Bersama Jason. Jason tersenyum sambil menjilati intisari dari dirinya dengan rakus. Michelle tertawa merasa kepuasan. “Kau sangat manis.“

  • Bayi Dadakan   29 judul penyerahan diri

    Bab 29 Beberapa saat kemudian Michelle keluar dari balik pintu. Dia sudah berpakaian lengkap. Ia menghela napas sambil memandang ke arah Jason yang lebih frustrasi dibanding dirinya saat ini. Ketenangan sudah meredam emosinya. Ia mengambil dua gelas mug dan membuatkan teh untuk dia dan Jason. Jason menerima mug yang diberikan Michelle. Ia memandangi Michelle sebelum meminumnya. “Maafkan aku …,“ ucap Michelle membuka pembicaraan. “Kita agak kacau hari ini yah ‘kan!?“ ucap Michelle mencoba meringankan keadaan. Jason mengangguk setuju. “Jadi apa yang mesti kita lakukan sekarang?“ tanya Michelle sambil meniup tehnya. “Konferensi pers?“ Jason memberi saran. “Itu bukan bagianku.“ “Itu bagianku! Aku akan menceritakan yang sebenarnya kepada a

  • Bayi Dadakan   28 judul memohon kepada Michelle

    Bab 28 Jason tidak membuang-buang waktu lagi dengan menyesali keadaan, paling tidak saat ini, ia harus berjuang untuk memenangkan cintanya. Ia segera mengambil kunci mobilnya. Peringatan yang sudah jelas-jelas dari Michelle terngiang dibenaknya tapi ia tidak akan mengindahkan peringatan Michelle, karena saat ini ia sedang menuju rumah Michelle dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Meskipun ia harus menghadapi kemarahan Michelle, Jason tidak perduli. Sekarang yang terpenting, ia harus bertemu dengan Michelle dan menenangkannya, yang penting Michelle tidak menghilang darinya. Michelle melangkah dengan gontai. Ia memutuskan untuk naik ke atas, membuka kran air panas dan dingin secara bersamaan dan memenuhi bathtub kamar mandinya. Menyalakan aroma terapi bagi dirinya sendiri. Menyalakan ipodnya dan memasang penutup mata pada kedua matanya. Ia membaringkan tubuh dan pik

  • Bayi Dadakan   27 judul Berita menggemparkan

    Bab 27 Michelle merasa sakit kepala begitu membaca salah satu tabloid langganannya. Tubuhnya terasa lemas karena tidak percaya melihat foto dan liputan mengenai dirinya dan Jason. Tangannya gemetar saat melihat tabloid yang baru saja diantarkan ke mejanya. Matanya turun naik membaca kata demi kata bohong yang tertulis didalamnya. Dengan kesal ia membanting tabloid itu dan terduduk dikursinya sambil mengelus-elus kening. Kapan mereka mengambil gambar mereka? pekiknya kesal dalam hati. Foto kebersamaannya bersama Jason dan Jojo di arena bermain anak. Sungguh sangat mengesalkan. Dia sangat menyesal mengapa hal itu sampai bisa terjadi! Bagaimana kalau Rudi mendengar apalagi sampai melihat berita bohong yang tertulis didalamnya. Jelas-jelas ulasannya mengenai kedekatannya dengan Jason apalagi mengait-gaitkan Jojo sebagai anak gelapnya!?  

  • Bayi Dadakan   26 judul pergi nonton bersama Jojo

    Bab 26 Film yang ditayangkan di bioskop itu sangat seru. dengan bantuan kacamata 4D sebagai alat Bantu, pertualangan di dalam film menjadi lebih berkesan dan nyata. Meskipun Jojo tidak mau menggunakan kacamatanya di mata. Ia lebih senang memakannya! Michelle sangat menikmati acara nonton filmnya meskipun tentu saja, ia lebih suka menonton film tentang drama romantis dari pada film anak-anak tapi ia tidak mungkin mengajak Jason bersamanya. Ia akan mengajak salah satu temannya kapan-kapan, putusnya dalam hati. Sudah lama ia tidak keluar rumah! Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan terlalu sibuk merindukan Rudi. Jason selalu suka mengamati apapun yang Michelle lakukan. Caranya berbicara, gemulai gerak tubuhnya, matanya yang selalu bercahaya penuh ketulusan dan yang pasti, ia tahu caranya bersantai. Ia tampil apa adanya. Ia tidak berusaha membuat Jason kagum dengan penampilannya kare

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status