Home / Romansa / Bayi Dadakan / 6 judul melepas kerinduan

Share

6 judul melepas kerinduan

Author: Lucy Ang
last update Last Updated: 2021-06-11 00:46:46

Bab 6

     “Knok-nok, Kejutan!“ kata Rudi tiba-tiba muncul  diruangan Michelle sambil membawakan coklat dan rangkaian mawar holand berwarna merah.

     Michelle kaget melihat tunangannya sudah kembali.

     “Hei! Kapan sampai? Bukannya baru lusa  tiba di Indonesia?!“

     Michelle berlari menghampiri dan memeluk Rudi dengan gembira.

     “Kupikir kejutan ini akan menjadi kejutan yang menyenangkan tetapi alangkah kejamnya tunanganku ini, menyuruhku kembali dua hari lagi? Kejam!“ kata Rudi pura-pura merajuk.

     “Ih, jelek tahu!“ kata Michelle sambil tersenyum manis. 

     Rudi mengecup bibir Michelle  dengan lembut.

     “Aku kangen,“ bisik Rudi ditelinga Michelle. 

       Michelle membalas tatapan Rudi dengan kerinduan yang sama.

     “Sama,“ balas Michelle sambil tersipu. 

     Mereka saling berpelukan erat. Sudah delapan bulan mereka tidak bertemu! Perasaan rindunya terbayar lunas saat melihat tunangannya itu bertambah cantik dari yang dia ingat.

     “Kau cantik sekali,“ puji Rudi sambil mengusap wajah Michelle dengan tangannya. 

     Bibir Rudi turun ke bibir Michelle yang membuka dan menerima ciuman Rudi. 

     Tubuh Michelle sampai bergetar karena menginginkan Rudi. Merindukan ciuman dan sentuhan Rudi pada dirinya.           

      Rudi menciumi leher Michelle. 

     Tubuh Michelle lemas dan lupa diri karena desakan dan ciuman Rudi. Ia mendekatkan dirinya secara utuh ke dalam pelukan Rudi.

     Tubuh mereka terengah-engah karena  menahan gairah  yang menggebu diantara mereka.

       Michelle segera mengajak Rudi naik ke atas. 

     Rudi mengunci pintu kamar Michelle sambil melepaskan pakaian mereka tanpa malu-malu. Mereka langsung menikmati satu sama lain. Menuntut saling menyentuh dan memuaskan kebutuhan masing-masing. 

     Michelle mengerang puas saat Rudi menyatukan diri dengannya.     

     Mereka mulai bergerak dan menciptakan irama yang sama.  Saling mengisi, menghentak dan mencapai titik yang mereka inginkan. 

     Michelle menggerang dan bergerak memacu dirinya karena akan sampai pada tujuannya! Ia mendorong tubuhnya lebih dalam lagi dan memekik sesaat sambil mencengkram bahu Rudi yang telanjang lalu tersenyum puas. 

     Rudi membelai Michelle dan melepaskan dirinya kedalam Michelle. 

     Mereka saling berpelukan dan berciuman sebelum terkulai lemas karena mencapai kepuasan satu sama lain. Mereka tersenyum bahagia dan saling menatap tanpa banyak bicara.  

     Michelle merapatkan diri masuk kedalam pelukan Rudi.

     Rudi mengecup kening Michelle dan bibir Michelle.

     “Apakah aku menyakitimu?“ kata Rudi sambil memandangi Michelle. 

     Michelle merangkul Rudi dengan erat sambil menggeleng. 

     “Maaf, aku terlalu tergesa-gesa. Aku berjanji akan bersikap lebih lembut lagi nanti, aku janji!“ kata Rudi dengan mesra. 

     Michelle mengangguk sambil tersenyum lagi. 

     Mereka tertidur karena kelelahan. 

     Michelle bangun lebih dulu dan memasakkan masakan untuk Rudi. 

     Dengan hati-hati, Rudi menghampiri Michelle dan memeluk Michelle dari belakang. 

     Michelle tersenyum bahagia tanpa memandang Rudi. 

     “Kamu belum pulang kerumah?“ tanya Michelle saat melihat koper Rudi masih tergeletak didepan kantornya.

     “Aku tidak berniat untuk menghabiskan waktu liburanku dirumah, my lady, aku laki-laki dewasa, ingat?“ jawab Rudy sambil mengerling nakal kearah Michelle.

     “Lagi pula,“ katanya lagi sambil mengelus wajah Michelle.

     “Aku sudah pulang kerumah kok.“ timpal Rudi sambil mengecup Michelle lagi. 

     “Norak tau!“ sahut Michelle tersipu-sipu.

     “Mau makan  atau mandi dulu?“

     “Mandi. Habis itu makan kamu,“ bisik Rudi dengan penuh hasrat.

     “Ji-jai tau!“ sahut Michelle dengan pipi yang merona. 

     Rudi mencium Michelle lagi dengan gemas lalu mengambil handuk dan masuk ke dalam kamar mandi.

     Michelle baru menyadari betapa ia sangat merindukan tunangannya itu. 

     Keputusan Rudi untuk mengambil S2 spesialis kedokteran di Korea membuatnya harus rela berjauhan dengan tunangannya itu. Padahal dalam hatinya yang sangat dalam, ia tidak mau melewatkan satu haripun tanpa Rudi.

     Ia mencintai Rudi dengan segenap napasnya. Bukan dengan hatinya lagi dan Michelle merasa tidak akan pernah ada lelaki yang sanggup membuat hatinya berpaling. 

     Orang tua mereka sudah bersahabat dari mereka masih muda dulu dan mereka yang mengawali pembicaraan serius mengenai masa depan putra-putri mereka untuk saling disatukan. 

      Michelle dan Rudi tidak menentang keinginan orang tua mereka karena merasa ada ketertarikan diantara mereka.

      Michelle dan Rudi sekolah pada SMA yang sama meski beda tingkatan. Tapi mereka dengan serius menjalani dan menerima kehadiran masing-masing sebagai calon suami istri.

      Michelle senang, Rudi selalu bersikap setia dan menghargainya, kemudian mereka saling jatuh cinta dan saling menjaga satu sama lain sampai saat ini. 

      Michelle senang, Rudi tidak seperti pemuda-pemuda disekolahnya. Mereka senang melirik dan menggoda gadis lain lewat lirikan mata atau senyuman mereka meskipun sedang bersama pacarnya. 

     Rudi selalu memandang Michelle dengan penuh cinta dan ia pun tidak pernah merasa bosan saat bersama Rudi. Kebersamaan mereka sangatlah indah dan mereka saling menjaga komitmen diantara mereka sampai mereka akhirnya menetapkan hati untuk bertunangan. 

     Rudi sudah meminta Michelle untuk menikahinya tetapi Michelle merasa waktunya masih belum tepat. Kesibukan membangun dan mengurus usahanya membuatnya berpikir ulang tentang pernikahan. 

     Kalau sudah menikah, ia ingin mencurahkan waktu dan pikirannya sebagian besar untuk suami dan anak-anaknya. Maka untuk saat ini, dia merasa waktunya belum tepat.

     Rudi menghargai keputusan Michelle dan tetap menganggap komitmen pernikahan telah terbina diantara mereka. 

     Tidak pernah sekalipun terpikir dalam pikiran Rudi untuk menduakan dan mencari kekasih lain di Korea, meskipun kalau maupun, sarana dan prasarana sangat menunjang untuk bisa menyalurkan hasrat biologisnya, dan Michelle tidak akan pernah tahu tapi hatinya tidak bisa dan tidak menginginkan wanita lain seperti ia menginginkan Michelle.

     Michelle dan Rudi berpelukan sambil menonton televise seakan tidak mau terpisahkan lagi.

     “Liburannya berapa lama?“ tanya Michelle sambil memutar-mutar jarinya didada Rudi.

     “Tiga minggu. “ jawab Rudi sambil membelai rambut Michelle.

     Micheal merengut sedih sambil menghela napas. Ia tidak berkata apa-apa dan hanya mengalihkan pandangannya ke televisi.

     “Kenapa?“ tanya Rudi lembut seraya menggoda Michelle dengan senyumannya.

     “Cepet banget tau!“ ucap Michelle sambil merajuk, ia merasa tidak rela, Rudi akan pergi lagi secepat itu.

       “Itu pengorbanan sayang, toh ini buat hari depan kita juga ‘kan, buat anak-anak kita nantinya.“ 

     “Yah, yah, yah,“ sahut Michelle dengan malas.

     “Apa aku berhenti kuliah aja nih? Demi kamu, aku rela kok!“ goda Rudi.

     “Bodo ah!“

     Michelle menggigit dada Rudi gemas.

     Rudi memekik sambil tertawa. 

     Rudi mempererat pelukannya dan tidak membiarkan Michelle menjauh. Ia mengelus wajah Michelle dengan lembut sebelum berkata-kata.

     “Kau tahu, kau sangat cantik …,  aku rindu padamu setiap detiknya ketika berada jauh darimu. Terkadang ingin rasanya aku mencari pelampiasan akan kebutuhan tubuh dan hati ini agar penderitaanku ini segera berakhir,“ bisik Rudi ditelinga Michelle. 

     Michelle melotot dengan kesal. 

     Rudi menariknya lagi masuk kedalam pelukannya.

     “Tapi aku tidak bisa dan anehnya tidak pernah menginginkan wanita lain selain dirimu,“ lanjut Rudi.

     Michelle menatap lurus kedalam mata Rudi, mencari kesungguhan dalam kata-kata Rudi. Michelle tersenyum karena menemukan kesungguhan didalamnya. 

     Michelle percaya, Rudi mengatakan hal yang sebenarnya. Ia memeluk erat tubuh tunangannya itu dengan penuh cinta.

     “Aku juga rindu padamu,“ desah Michelle sambil mencium Rudi dengan lembut. 

     Ciuman yang tidak pernah berubah. 

     Lembut tapi menghanyutkan. 

     Kelembutan itu perlahan berganti menjadi keinginan untuk saling menyentuh. Kemudian berubah menjadi hasrat yang menggebu. Mereka saling menginginkan satu sama lain.

    Handphone Michelle berbunyi!

Related chapters

  • Bayi Dadakan   7 judul Gangguan Jason

    Bab 7 Michelle begitu sibuk menikmati sentuhan Rudi hingga tidak memperdulikan handphonenya. “Tidak mau dilihat dulu siapa?“ goda Rudi. Dengan tegas Micheal menggeleng sambil tersenyum. Ia melanjutkan pertualangannya dengan bibir dan tubuh tunangannya itu. Rudi mengerang dan bersiap mencumbu Michelle. Michelle tertawa senang melihat Rudi sangat menginginkannya sama seperti dirinya yang menginginkan Rudi. Handphonenya berbunyi lagi. Rudi tertawa menggoda dibibir Michelle. “Males,“ kata Michelle tidak beranjak dari posisinya semula masih meneruskan penjelajahannya pada tubuh Rudi. Rudi mengerang dan mendamba Michelle. Handphonenya berbunyi lagi. Pupus sudah mood Michelle untuk bercinta dengan Rudi! Ia menghela napas kesal. Rudi mencoba membujuknya lagi tapi gagal lalu tertawa melihat kekesalan yang dirasakan Michelle. Dengan malas-malasan Michelle meraih handphonenya. Ia melihat nomor pribadi yang tid

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   8 judul menyelamatkan Jojo

    Bab 8 Jason sudah menunggunya di pintu depan sambil memeluk Jojo. Michelle langsung buru-buru turun dan mengambil Jojo dari tangan Jason. Dan tanpa basa basi, ia langsung masuk ke dalam rumah Jason. Dia mengelus kepalanya yang sakit! Pantas saja Jojo menangis. Popoknya basah lengkap dengan kotoran. Dan yang pasti ia kelaparan. Michelle melotot ke arah Jason. “Apa?! Apa?! Apa yang salah!?“ tanya Jason tidak mengerti. “Dasar otak udang! Kenapa dari tadi baju dan popoknya tidak ditukar!“ teriaknya tertahan. Mencoba untuk tidak mengagetkan Jojo. Ia mencoba tersenyum kepada Jojo. Ajaibnya Jojo sudah tenang. Rupanya ia tahu bahwa bala bantuan sudah datang. “Aku takut,“ jawab Jason lemas. Ia terduduk sambil memperhatikan Michelle membuka baju dan popok Jojo. “Takut apa sih!?“ Michelle merasa jengkel. “Kalau kau tidak rela harus meninggalkan pacarmu itu dengan datang kemari, lebih baik kau tidak usah perdu

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   9 judul Cemburu

    Bab 9 Rudi membuat kopi untuk dirinya sendiri. Sudah 2 jam, Michelle pergi dan belum memberinya kabar ataupun pulang ke rumah. Ia mulai merasa bosan berada sendirian dirumah tanpa Michelle. Sudah puluhan chanel tv diganti-ganti namun tidak membuat hatinya tenang. Malahan dia merasa gelisah karena menantikan kepulangan Michelle. Tubuhnya letih tapi pikirannya tidak bisa istirahat memikirkan Michelle. Dalam hatinya bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Michelle saat ini? Jika saja Michelle membawa hand phonenya maka ia tidak akan merasa cemas dan penasaran seperti ini. Rudi menepuk dahinya. 'Tentu saja! Betapa bodohnya dia!' katanya pada dirinya sendiri lalu mengambil handphone Michelle dan melihat daftar panggilan masuk dan menelepon nomor terakhir dalam daftar. Dia menunggu dengan cemas dan keningnya mengerut saat mendengar suara tawa seorang pria menyambut teleponnya. “Yah-yah-yah lucu sekali! kata Jason sambil tertawa.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   10 judul Ada yang aneh dengan Rudi dan Jason!

    Bab 10 Angin dingin masuk melalui jendela kamar Michelle yang terbuka. Handphonenya berbunyi mengganggu tidur nyenyaknya. Setengah tidak sadar, Michelle meraba mencari dan meraih handphonenya tanpa membuka matanya. Ia melirik jam dinding yang ada dikamarnya sambil menguap. Baru jam 5! gerutunya dalam hati lalu melihat handphonenya. Ternyata Jason! Michelle menguap lagi lalu mematikan handphonenya. “Siapa yang menelepon pagi-pagi begini?“ gumam Rudi sambil memeluk Michelle . “Jason,“ jawabnya sambil menguap lebar. “Aku harus cepat-cepat membantunya mencari baby sister agar ia tidak menggangguku lagi, inikan baru jam 5 pagi, gila!“ kata Michelle sambil merapatkan selimutnya dan mencari posisi yang enak dalam pelukan Rudi dan meneruskan tidurnya lagi. “Sial! Kenapa hpnya dimatikan sih!?“ kata Jason dengan kesal pada dirinya sendiri. Jojo baik-baik saja. Hanya saja, dialah yang justru kesulitan untuk beristirahat.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   11 judul Memilih pengasuh Jojo

    Bab 11 “Sayang, kau tahu, aku merasa tidak nyaman melihatmu bersama Jason,“ kata Rudi setibanya mereka dirumah tanpa basa basi. Michelle menghela napas sebelum menenangkan Rudi. “Sayang aku bukannya bersama Jason tapi aku bersama Jojo,“ kata Michelle sambil tersenyum. “Tapi aku senang kau cemburu. Kau membuat, aku terkejut dengan sikapmu itu. Sebelumnya, kau belum pernah bersikap seperti ini,“ kata Michelle sambil tersenyum manis. “Ini bukan cemburu lagi sayang, tapi hal ini membuatku gila! Bisakah kau tidak memperdulikan Jojo untukku?“ “Sayang, ini masalahnya bukan mau atau tidak, tapi ini masalah seorang bayi. Yah, Tuhan dapatkah kau membayangkannya!? Aku tidak bisa begitu saja tidak memperdulikan Jojo, yang aku tahu pasti sangat membutuhkanku! Bagaimanapun aku merasa bertanggung jawab karena kepad

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   12 judul Muslihat Jason

    Bab 12 Pagi harinya, Jason meminta Michelle untuk menjagai Jojo dirumahnya karena ia harus memenuhi jadwal syuting yang sudah ditundanya dari kemarin. Rudi mengerang kesal ketika melihat Michelle berbicara dengan Jason ditelepon. Bujukannya untuk bermesraan ditolaknya dan memilih untuk menyimak kata-kata Jason ditelepon. “Kita bawa saja Jojo kesini!“ kata Rudi memberi saran. “Yah tadi juga aku sudah menyarankan seperti itu tapi membawa Jojo keluar dari rumah Jason akan menjadi pemandangan yang terlalu asyik untuk diexspos ke media, Itu kata Jason. Aku rasa alasannya masuk akal juga,“ kata Michelle sambil memandang Rudi. Berharap Rudi tidak akan marah. “Kau tidak bisa terus-terusan meninggalkan bisnismu,sayang.“ “Aku tahu tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   13 judul Membawa Jason ke rumah Michelle!

    Bab 13 “Kita tidak bisa meninggalkan Jojo dan Jason disini, kasihan mereka. Oh ayolah, paling hanya satu atau dua hari sampai Jason sembuh. Aku hanya mengkhawatirkan Jojo. Bagaimanapun juga, Jason tidak bisa mengurusnya mengingat kondisinya saat ini.“ “Kalau begitu kita bawa Jojo saja pulang kerumah!“ “Jason sedang sakit. Bagaimana kalau ada apa-apa dengannya? Tidak ada satu orangpun kerabatnya yang ada dikota ini! Kau tahu, paling dekat saudaranya ada di Jakarta. Tidak mungkin kita memanggil mereka kesini untuk merawat Jason iya ‘kan?“ Rudi hampir gila membayangkan Jason tinggal di rumah Michelle dan juga bersamanya! “Tidak-tidak dan tidak!“ jawab Rudi dengan tegas. Tapi lagi-lagi, Michelle tetap gigih membujuknya. Dia benar-benar tidak tega kalau sampai meninggalkan Jason sendirian dirumahnya.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   14 judul Sadar pesona Jason

    Bab 14 Michelle segera menyadari kekeliruannya. Ia menyadari, ia sama sekali tidak kebal dengan pesona Jason maka Michelle langsung menjauh dari Jason dan tersenyum kikuk. Jason mengumpat dalam hati saat melihat hal itu!Jason mengira Michelle akan meninggalkannya sendiri tapi ternyata Michelle duduk dipinggir ranjang dekat kakinya dan Michelle membantunya membukakan sepatu! “Kau tidak akan nyaman kalau tidur dengan mengenakan sepatu,“ katanya sambil mencoba tersenyum. Ia merasa tidak enak harus memperhatikan keadaan Jason. Sebagian dari diri Jason, rasanya ingin sekali melompat kearah Michelle dan melumat bibirnya yang merah.Ia ingin sekali menyentuh tubuhnya dan memberi kenikmatan kepada Michelle dan menjadikan Michelle miliknya, hanya miliknya! Michelle akan meninggalkannya sekarang! Jason menggerang pelan.

    Last Updated : 2021-06-11

Latest chapter

  • Bayi Dadakan   Terima kasih

    Terima kasih kepada para pembaca yang sudah membaca sampai tamat karya saya 'Bayi Dadakan', semoga kalian suka yah. Ciri khas novel saya emang nggak panjang-panjang babnya karena itu silahkan baca semua novel saya yang di GoodNovel yah. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada editor in house saya, kak Mutiara dan juga kepala editor GoodNovel. Tanpa kalian saya tidak bisa merilis tulisan-tulisan saya. Sebagai penulis baru awalnya saya kurang percaya diri mengekspos tulisan saya, karena semua karya yang saya buat itu dengan satu tujuan yaitu menyenangkan hati saya ketika membaca ulang tulisan saya. Saya juga suka membaca kisah romantis, untuk itulah saya menulis kisah yang sesuai dengan apa yang saya inginkan. Salah satu cirinya tidak panjang bab. Di aplikasi lain hal ini mungkin akan menghambat tapi saya bersyukur bisa menemukan GoodNovel sebagai salah satu platform

  • Bayi Dadakan   33 judul

    Bab 33 Michelle menutupi tubuhnya dengan selimut tebal. Tubuhnya menggigil. Ia sudah menyiapkan ember di sebelah tempat tidurnya karena ia tidak tahan harus bolak-balik ke kamar mandi walaupun jaraknya tidak sampai 10 meter. Ia merasa terlalu lelah dan tertidur dengan pulas. Ia bangun tanpa merasa lebih baik tapi ia lega rasa mualnya belum datang lagi tapi keningnya langsung berkerut ketika rasa leganya langsung berganti dengan rutinitas mualnya. Uek! Michelle memejamkan matanya setelah memompa isi perutnya yang kosong. Ia mulai sadar, sedari pagi ia belum mengisi perutnya karena ia tidak berselera untuk memakan apapun selama kehamilannya. Ia terus-menerus merasa mual dan lebih suka memilih tidur. Hanya sedikit cairan yang keluar dari mulutnya dan jika ia berhasil memasukkan sedikit makanan ke dalam perutnya maka lima menit kemu

  • Bayi Dadakan   32 judul mengenang Jason

    Bab 32 Sejak saat itu, berita tentang hubungan mesra Jason dengan gadis-gadis lainnya ter-ekspos jelas di media. Siang dengan satu gadis, malam sudah pergi dengan gadis yang berbeda dan ia tidak segan-segan memberikan sajian menarik bagi juru foto yang selalu menguntitnya. Michelle menghela napas. “Aku harus melupakannya!“ kata Michelle pada dirinya sendiri. Ia merasa dirinya bergetar hebat sampai-sampai ia harus memegang meja kerjanya. Ia begitu marah melihat Jason mencium gadis lain tapi dia tidak berhak karena Jason bukan miliknya. Dia telah memilih dan ia harus menanggung akibatnya! Michelle yakin Jason melakukan itu untuk menyiksanya dan sayangnya, ia berhasil! Sial! umpatnya kesal. Ia merobek-robek tabloid yang dibacanya dan melemparkannya ke tempat sampah. Michelle mengontrol pekerjaan para pekerjanya yang sedang mendesain ruangan resepsi untuk Dino d

  • Bayi Dadakan   31 judul berpisah dari Jason

    Bab 31 “Sayang, kau disini!“ ucap Michelle tidak percaya dengan pandangannya. Saat ini Rudi sudah berdiri dihadapannya dengan wajah yang berseri-seri. Rudi sedikit bingung melihat sikap Michelle yang begitu terkejut hingga tidak menyambutnya dengan pelukan. Dengan santai Rudi mencoba menepis perasaannya dan melangkah mendekati tunangannya itu lalu ia mengecup bibir Michelle dengan lembut. “Yah, aku disini dan aku rindu padamu.“ bisik Rudi. “Apakah kau merindukan aku?“ tanya Rudi sambil mengecup bagian belakang telinga Michelle. Michelle menghindar halus. “Kau belum menjawab pertanyaanku.“ “Aku tidak bisa tenang melanjutkan kuliahku di sana. Aku begitu merindukanmu sampai sakit rasa

  • Bayi Dadakan   30 judul menyadari keinginan

    Bab 30 Jason tidak menghentikan menyiksa Michelle dengan ciumannya dengan belaiannya. Michelle mengerang putus asa saat Jason belum menjawab rasa laparnya malahan ia terus menciumi bagian perutnya ke bawah dan ke bawah sampai melumat bagian terintimnya. Mata Michelle terbelalak merasakan sensasi yang tengah melandanya tapi Michelle menyukainya. Ia memejamkan matanya. Ia hampir gila dibuai oleh lidah dan bibir Jason. Ia tidak tahu cara Jason melakukannya tapi tubuhnya lemas dan merasa puas karena sentuhan Jason. Ia mengerang lagi dan bergerak cepat sambil meremas rambut hitam Jason dan merasa melayang dan puas. Ia tengah merasakan klimaks terindah dalam dirinya. Bersama Jason. Jason tersenyum sambil menjilati intisari dari dirinya dengan rakus. Michelle tertawa merasa kepuasan. “Kau sangat manis.“

  • Bayi Dadakan   29 judul penyerahan diri

    Bab 29 Beberapa saat kemudian Michelle keluar dari balik pintu. Dia sudah berpakaian lengkap. Ia menghela napas sambil memandang ke arah Jason yang lebih frustrasi dibanding dirinya saat ini. Ketenangan sudah meredam emosinya. Ia mengambil dua gelas mug dan membuatkan teh untuk dia dan Jason. Jason menerima mug yang diberikan Michelle. Ia memandangi Michelle sebelum meminumnya. “Maafkan aku …,“ ucap Michelle membuka pembicaraan. “Kita agak kacau hari ini yah ‘kan!?“ ucap Michelle mencoba meringankan keadaan. Jason mengangguk setuju. “Jadi apa yang mesti kita lakukan sekarang?“ tanya Michelle sambil meniup tehnya. “Konferensi pers?“ Jason memberi saran. “Itu bukan bagianku.“ “Itu bagianku! Aku akan menceritakan yang sebenarnya kepada a

  • Bayi Dadakan   28 judul memohon kepada Michelle

    Bab 28 Jason tidak membuang-buang waktu lagi dengan menyesali keadaan, paling tidak saat ini, ia harus berjuang untuk memenangkan cintanya. Ia segera mengambil kunci mobilnya. Peringatan yang sudah jelas-jelas dari Michelle terngiang dibenaknya tapi ia tidak akan mengindahkan peringatan Michelle, karena saat ini ia sedang menuju rumah Michelle dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Meskipun ia harus menghadapi kemarahan Michelle, Jason tidak perduli. Sekarang yang terpenting, ia harus bertemu dengan Michelle dan menenangkannya, yang penting Michelle tidak menghilang darinya. Michelle melangkah dengan gontai. Ia memutuskan untuk naik ke atas, membuka kran air panas dan dingin secara bersamaan dan memenuhi bathtub kamar mandinya. Menyalakan aroma terapi bagi dirinya sendiri. Menyalakan ipodnya dan memasang penutup mata pada kedua matanya. Ia membaringkan tubuh dan pik

  • Bayi Dadakan   27 judul Berita menggemparkan

    Bab 27 Michelle merasa sakit kepala begitu membaca salah satu tabloid langganannya. Tubuhnya terasa lemas karena tidak percaya melihat foto dan liputan mengenai dirinya dan Jason. Tangannya gemetar saat melihat tabloid yang baru saja diantarkan ke mejanya. Matanya turun naik membaca kata demi kata bohong yang tertulis didalamnya. Dengan kesal ia membanting tabloid itu dan terduduk dikursinya sambil mengelus-elus kening. Kapan mereka mengambil gambar mereka? pekiknya kesal dalam hati. Foto kebersamaannya bersama Jason dan Jojo di arena bermain anak. Sungguh sangat mengesalkan. Dia sangat menyesal mengapa hal itu sampai bisa terjadi! Bagaimana kalau Rudi mendengar apalagi sampai melihat berita bohong yang tertulis didalamnya. Jelas-jelas ulasannya mengenai kedekatannya dengan Jason apalagi mengait-gaitkan Jojo sebagai anak gelapnya!?  

  • Bayi Dadakan   26 judul pergi nonton bersama Jojo

    Bab 26 Film yang ditayangkan di bioskop itu sangat seru. dengan bantuan kacamata 4D sebagai alat Bantu, pertualangan di dalam film menjadi lebih berkesan dan nyata. Meskipun Jojo tidak mau menggunakan kacamatanya di mata. Ia lebih senang memakannya! Michelle sangat menikmati acara nonton filmnya meskipun tentu saja, ia lebih suka menonton film tentang drama romantis dari pada film anak-anak tapi ia tidak mungkin mengajak Jason bersamanya. Ia akan mengajak salah satu temannya kapan-kapan, putusnya dalam hati. Sudah lama ia tidak keluar rumah! Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan terlalu sibuk merindukan Rudi. Jason selalu suka mengamati apapun yang Michelle lakukan. Caranya berbicara, gemulai gerak tubuhnya, matanya yang selalu bercahaya penuh ketulusan dan yang pasti, ia tahu caranya bersantai. Ia tampil apa adanya. Ia tidak berusaha membuat Jason kagum dengan penampilannya kare

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status