Home / Romansa / Bayi Dadakan / 8 judul menyelamatkan Jojo

Share

8 judul menyelamatkan Jojo

Author: Lucy Ang
last update Last Updated: 2021-06-11 00:49:25

Bab 8

     Jason sudah menunggunya di pintu depan sambil memeluk Jojo. 

     Michelle langsung buru-buru turun dan mengambil Jojo dari tangan Jason. Dan tanpa basa basi, ia langsung masuk ke dalam rumah Jason. Dia mengelus kepalanya yang sakit!          

     Pantas saja Jojo menangis. Popoknya basah lengkap dengan kotoran. Dan yang pasti ia kelaparan.  

     Michelle melotot ke arah Jason.

     “Apa?! Apa?! Apa yang salah!?“ tanya Jason tidak mengerti.

     “Dasar otak udang! Kenapa dari tadi baju dan popoknya tidak ditukar!“ teriaknya tertahan. Mencoba untuk tidak mengagetkan Jojo. 

     Ia mencoba tersenyum kepada Jojo. Ajaibnya Jojo sudah tenang. Rupanya ia tahu bahwa bala bantuan sudah datang.

     “Aku takut,“ jawab Jason lemas. 

     Ia terduduk sambil memperhatikan Michelle membuka baju dan popok Jojo.

     “Takut apa sih!?“  

     Michelle merasa jengkel.

     “Kalau kau tidak rela harus meninggalkan pacarmu itu dengan datang kemari, lebih baik kau tidak usah perduli!“ bentak Jason tiba-tiba. 

     Ia merasa jengkel dengan sikap Michelle. 

     Michelle kehabisan kata-kata. Ia menutup mulutnya rapat-rapat. Ia sadar sudah bersikap ketus. Michelle menyesal dalam hati. Ia mengerti kekhawatiran Jason.

     “Aku takut menyakitinya,“ ucap Jason dengan nada menyesal.

     Michelle mulai bisa memahami Jason. Ahh…

     “Kau  tahu seorang bayi…,“ menghela napas sebelum meneruskan,  “Meskipun terlihat sangat rentan, kita harus memegangnya dengan mantap tapi lembut jadi ia tidak akan merasa takut.“

     Michelle mengelap badan Jojo dengan handuk hangat.

     “Maksudnya?“Jason tidak mengerti.

     Michelle mencoba untuk menjelaskan namun mengurungkan niatnya.

     “Nanti juga kau akan mengerti sendiri,“ lanjutnya.

     “Kau hebat!“ Jason terpesona melihat kesigapan tangan Michelle mengurus Jojo. “Biasa menghadapi anak kecil? Apa kau sudah memiliki anak?“ tanya Jason berhati-hati.

     “3!“ sahut Michelle sambil menunjukkan  jarinya.           

     “Wow? Hebat…,“ kata Jason tidak menyangka Michelle sudah memiliki 3 orang anak.

     “Keponakan!“ kata Michelle dengan cepat seolah tahu presepsi Jason.

     “Aku membantu mengurus mereka dari bayi. Yah, hitung-hitung bekal buatku agar kelak bisa menjadi ibu yang baik bagi anak-anakku.“

     Michelle mulai tersenyum karena membayangkan hal itu. Anaknya bersama Rudi? Pasti mereka ganteng dan cantik, desahnya dengan bahagia. 

      “Memang nanti kau mau punya berapa anak?“ tanya Jason penasaran. Ia merasa tertarik mengenal pribadi Michelle lebih jauh.

     “Kenapa tanya-tanya!?“ sahut Michelle sambil tersenyum.

     “Kenapa? Memangnya tidak boleh?! Aku mau tahu saja.“

     “Empat!“ katanya mantap dan ceria.

     Jason tersenyum melihat mata Michelle yang berbinar.

     “Kenapa?“ tanyanya tertarik untuk mencari tahu.

     “Yah, tidak kenapa-napalah?“ sahutnya enteng.          

         

     Jason mengerutkan keningnya menunggu lagi.

     “Usahaku-kan banyak. Anakku yang pertama akan mengurus usaha furniture-ku, anakku yang kedua akan mengurus usaha gaun pengantin-ku, anakku yang ketiga nanti akan mengurus usaha penerbitan majalah-ku, dan anakku yang keempat akan mengurus usaha studio foto-ku,“ sahut Michelle dengan ekspresi polos.

     “Tapi sepertinya Rudi tidak begitu suka anak kecil, aku belum mendiskusikan hal ini padanya tapi aku rasa, ia tidak akan keberatan dengan jumlah anak kami nantinya,“ sambungnya lagi.

     Jason terdiam lalu kembali ceria.

     “Busyet dah, kau sudah  memikirkan sejauh itu. Jangan-jangan namanya juga sudah dipikirin!“ goda Jason sambil tergelak.

     Michelle diam memasang ekspresi tidak senang.

     “Kau sudah memikirkannya!?“ tebak Jason menahan tawanya dan berusaha serius namun malah tertawa lebih kencang lagi.

     “Bo-dol!“

(Ps.  Bo-dol singkatan dari bodoh dan tolol. Jangan ditiru yah para pembaca hihihi) 

     Tanpa sadar Michelle melempar bekas popok Jojo yang kotor dan tepat mengenai muka Jason. Ihh…!

     “Ups!  Sorry,“ kata Michelle sambil nyengir.

     Jason berlari histeris masuk ke dalam kamar mandinya.

     Michelle gantian menertawai Jason.

     “Sorry!“ katanya tertawa lagi. “Tidak sengaja!“ teriaknya lagi sambil tertawa lebih keras.

     Jason keluar dari kamar mandi sambil merengut ke arah Michelle. 

     Tawa Michelle perlahan berhenti. Ia tiba-tiba merasa kikuk dan tidak bisa melepaskan pandangannya dari Jason. 

     Michelle berusaha menguasai dirinya. Ia baru sadar, Jason begitu mempesona. Saat ini rambutnya agak basah terkena air. Rasanya tangan Michelle ingin mengusap rambut Jason. Ia tertegun sesaat lalu mengerjapkan matanya, cepat-cepat membuang pikiran ngawurnya.

     “Tidak sengaja, serius!“ ucap Michelle lagi sambil memberi tanda damai dan dengan susah payah menahan tawanya. 

     Ia mengalihkan pikirannya dengan memberi susu kepada Jojo.

     “Ha – ha! Yah-yah-yah, lucu sekali!“ kata Jason masih merasa dijahili.

     Michelle tertawa lagi. Dan ia tidak bisa berhenti tertawa. Ia mengusap air matanya karena merasa hal yang terjadi pada Jason tadi sungguh sangat lucu.    

 

     “Tertawalah terus dan aku akan menciummu nanti!“ kata Jason dengan percaya diri. 

     Dalam hatinya, ia berharap Michelle tidak berhenti tertawa dan dia bisa mencium Michelle karenanya. 

     Michelle langsung berhenti tertawa ketika mendengar ancaman Jason.

     “Kurasa kau membutuhkan bantuan professional untuk mengasuh Jojo. Apakah Tina sudah menghubungimu?“

     Michelle menepuk-nepuk punggung Jojo agar dia bisa bersendawa.

     Jason terpaku melihat Michelle. Semakin lama, ia mengamati Michelle, semakin ia terpesona memandangi Michelle.

     “Kenapa kau memandangiku begitu?!“ tanya Michelle tidak mengerti.

     “Aku seperti melihat sinar di sekelilingmu. Indah sekali,“ jawab Jason jujur. “Kau pasti akan menjadi ibu yang luar biasa untuk anak-anakmu. Ngomong-ngomong siapa nama anak pertamamu?“

     Jason merasa tertarik dengan tema pembicaraan anak-anak Michelle dan berharap dalam hati, ia bisa menjadi  ayah dari semua anak-anak Michelle.

     Meskipun Jason tidak begitu menyukai anak-anak tapi dia merasa berbeda jika mendapatkannya dari Michelle. Meskipun Michelle menginginkan 100 anak darinya, dia akan dengan senang hati menuruti keinginan Michelle tanpa mengeluh. 

     Harapan Jason mengembang begitu kreatif di dalam kepalanya sambil mendengarkan Michelle.

Related chapters

  • Bayi Dadakan   9 judul Cemburu

    Bab 9 Rudi membuat kopi untuk dirinya sendiri. Sudah 2 jam, Michelle pergi dan belum memberinya kabar ataupun pulang ke rumah. Ia mulai merasa bosan berada sendirian dirumah tanpa Michelle. Sudah puluhan chanel tv diganti-ganti namun tidak membuat hatinya tenang. Malahan dia merasa gelisah karena menantikan kepulangan Michelle. Tubuhnya letih tapi pikirannya tidak bisa istirahat memikirkan Michelle. Dalam hatinya bertanya-tanya apa yang sedang dilakukan Michelle saat ini? Jika saja Michelle membawa hand phonenya maka ia tidak akan merasa cemas dan penasaran seperti ini. Rudi menepuk dahinya. 'Tentu saja! Betapa bodohnya dia!' katanya pada dirinya sendiri lalu mengambil handphone Michelle dan melihat daftar panggilan masuk dan menelepon nomor terakhir dalam daftar. Dia menunggu dengan cemas dan keningnya mengerut saat mendengar suara tawa seorang pria menyambut teleponnya. “Yah-yah-yah lucu sekali! kata Jason sambil tertawa.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   10 judul Ada yang aneh dengan Rudi dan Jason!

    Bab 10 Angin dingin masuk melalui jendela kamar Michelle yang terbuka. Handphonenya berbunyi mengganggu tidur nyenyaknya. Setengah tidak sadar, Michelle meraba mencari dan meraih handphonenya tanpa membuka matanya. Ia melirik jam dinding yang ada dikamarnya sambil menguap. Baru jam 5! gerutunya dalam hati lalu melihat handphonenya. Ternyata Jason! Michelle menguap lagi lalu mematikan handphonenya. “Siapa yang menelepon pagi-pagi begini?“ gumam Rudi sambil memeluk Michelle . “Jason,“ jawabnya sambil menguap lebar. “Aku harus cepat-cepat membantunya mencari baby sister agar ia tidak menggangguku lagi, inikan baru jam 5 pagi, gila!“ kata Michelle sambil merapatkan selimutnya dan mencari posisi yang enak dalam pelukan Rudi dan meneruskan tidurnya lagi. “Sial! Kenapa hpnya dimatikan sih!?“ kata Jason dengan kesal pada dirinya sendiri. Jojo baik-baik saja. Hanya saja, dialah yang justru kesulitan untuk beristirahat.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   11 judul Memilih pengasuh Jojo

    Bab 11 “Sayang, kau tahu, aku merasa tidak nyaman melihatmu bersama Jason,“ kata Rudi setibanya mereka dirumah tanpa basa basi. Michelle menghela napas sebelum menenangkan Rudi. “Sayang aku bukannya bersama Jason tapi aku bersama Jojo,“ kata Michelle sambil tersenyum. “Tapi aku senang kau cemburu. Kau membuat, aku terkejut dengan sikapmu itu. Sebelumnya, kau belum pernah bersikap seperti ini,“ kata Michelle sambil tersenyum manis. “Ini bukan cemburu lagi sayang, tapi hal ini membuatku gila! Bisakah kau tidak memperdulikan Jojo untukku?“ “Sayang, ini masalahnya bukan mau atau tidak, tapi ini masalah seorang bayi. Yah, Tuhan dapatkah kau membayangkannya!? Aku tidak bisa begitu saja tidak memperdulikan Jojo, yang aku tahu pasti sangat membutuhkanku! Bagaimanapun aku merasa bertanggung jawab karena kepad

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   12 judul Muslihat Jason

    Bab 12 Pagi harinya, Jason meminta Michelle untuk menjagai Jojo dirumahnya karena ia harus memenuhi jadwal syuting yang sudah ditundanya dari kemarin. Rudi mengerang kesal ketika melihat Michelle berbicara dengan Jason ditelepon. Bujukannya untuk bermesraan ditolaknya dan memilih untuk menyimak kata-kata Jason ditelepon. “Kita bawa saja Jojo kesini!“ kata Rudi memberi saran. “Yah tadi juga aku sudah menyarankan seperti itu tapi membawa Jojo keluar dari rumah Jason akan menjadi pemandangan yang terlalu asyik untuk diexspos ke media, Itu kata Jason. Aku rasa alasannya masuk akal juga,“ kata Michelle sambil memandang Rudi. Berharap Rudi tidak akan marah. “Kau tidak bisa terus-terusan meninggalkan bisnismu,sayang.“ “Aku tahu tapi mau bagaimana lagi? Aku tidak

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   13 judul Membawa Jason ke rumah Michelle!

    Bab 13 “Kita tidak bisa meninggalkan Jojo dan Jason disini, kasihan mereka. Oh ayolah, paling hanya satu atau dua hari sampai Jason sembuh. Aku hanya mengkhawatirkan Jojo. Bagaimanapun juga, Jason tidak bisa mengurusnya mengingat kondisinya saat ini.“ “Kalau begitu kita bawa Jojo saja pulang kerumah!“ “Jason sedang sakit. Bagaimana kalau ada apa-apa dengannya? Tidak ada satu orangpun kerabatnya yang ada dikota ini! Kau tahu, paling dekat saudaranya ada di Jakarta. Tidak mungkin kita memanggil mereka kesini untuk merawat Jason iya ‘kan?“ Rudi hampir gila membayangkan Jason tinggal di rumah Michelle dan juga bersamanya! “Tidak-tidak dan tidak!“ jawab Rudi dengan tegas. Tapi lagi-lagi, Michelle tetap gigih membujuknya. Dia benar-benar tidak tega kalau sampai meninggalkan Jason sendirian dirumahnya.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   14 judul Sadar pesona Jason

    Bab 14 Michelle segera menyadari kekeliruannya. Ia menyadari, ia sama sekali tidak kebal dengan pesona Jason maka Michelle langsung menjauh dari Jason dan tersenyum kikuk. Jason mengumpat dalam hati saat melihat hal itu!Jason mengira Michelle akan meninggalkannya sendiri tapi ternyata Michelle duduk dipinggir ranjang dekat kakinya dan Michelle membantunya membukakan sepatu! “Kau tidak akan nyaman kalau tidur dengan mengenakan sepatu,“ katanya sambil mencoba tersenyum. Ia merasa tidak enak harus memperhatikan keadaan Jason. Sebagian dari diri Jason, rasanya ingin sekali melompat kearah Michelle dan melumat bibirnya yang merah.Ia ingin sekali menyentuh tubuhnya dan memberi kenikmatan kepada Michelle dan menjadikan Michelle miliknya, hanya miliknya! Michelle akan meninggalkannya sekarang! Jason menggerang pelan.

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   15 judul Menemukan pengasuh Jojo

    Bab 15 Tampaknya cukup sulit untuk menemukan wanita yang benar-benar sempurna untuk merawat Jojo! Michelle hampir putus asa dan terduduk lemas disofa Jason. Ia sudah putus asa sampai ia melihat seorang gadis berumur 27 tahun yang menurutnya benar-benar ideal untuk Jojo, namanya Meta. Mata Michelle berbinar-binar.Ia menaruh harapan yang besar kepada Meta. Rudi mengangguk-angguk setuju. Jason tidak merasa senang melihat kenyataan bahwa ia akan segera menemukan pengasuh yang akan segeramerawat Jojo. Michelle memantau semua kegiatan Meta saat mengurus Jojo. Ia memandikan Jojo dengan sempurna. Menyuapi Jojo dengan sabar. Membuat takaran susu dengan benar dan memastikan hangatnya pas dan juga sepertinya, Jojo juga sangat menyukai Meta! &

    Last Updated : 2021-06-11
  • Bayi Dadakan   16 judul meyakinkan Rudi

    Bab 16 Begitu sampai dirumah, Michelle tidak banyak berkomentar. Ia langsung mengambil bongkahan es batu dalam kulkas dan sebuah handuk kecil untuk mengompres tangan Rudi yang agak bengkak. Sepanjang perjalanan pulang kerumah, Rudi tidak berkomentar apapun. Dan Michelle pun tidak mau memberi komentar apapun. Ia memperhatikan Rudi mencoba menahan nyeri pada tangannya. Michelle mengompres tangan Rudi. “Aku tidak apa-apa, auw!“ Dinginnya es rupanya menyadarkan Rudi bahwa tangannya bengkak. Michelle geleng-geleng kepala melihat kekeraskepalaan Rudi tapi ia hanya diam tidak mengatakan apapun. “Apa!?“ bentak Rudi saat melihat Michelle. “Kau tahu,“ kata Michelle sambil menghela napas panjang. “…, kau bertingkah seperti anak kecil." Michelle mulai merasa kesal. Ia memban

    Last Updated : 2021-06-13

Latest chapter

  • Bayi Dadakan   Terima kasih

    Terima kasih kepada para pembaca yang sudah membaca sampai tamat karya saya 'Bayi Dadakan', semoga kalian suka yah. Ciri khas novel saya emang nggak panjang-panjang babnya karena itu silahkan baca semua novel saya yang di GoodNovel yah. Dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada editor in house saya, kak Mutiara dan juga kepala editor GoodNovel. Tanpa kalian saya tidak bisa merilis tulisan-tulisan saya. Sebagai penulis baru awalnya saya kurang percaya diri mengekspos tulisan saya, karena semua karya yang saya buat itu dengan satu tujuan yaitu menyenangkan hati saya ketika membaca ulang tulisan saya. Saya juga suka membaca kisah romantis, untuk itulah saya menulis kisah yang sesuai dengan apa yang saya inginkan. Salah satu cirinya tidak panjang bab. Di aplikasi lain hal ini mungkin akan menghambat tapi saya bersyukur bisa menemukan GoodNovel sebagai salah satu platform

  • Bayi Dadakan   33 judul

    Bab 33 Michelle menutupi tubuhnya dengan selimut tebal. Tubuhnya menggigil. Ia sudah menyiapkan ember di sebelah tempat tidurnya karena ia tidak tahan harus bolak-balik ke kamar mandi walaupun jaraknya tidak sampai 10 meter. Ia merasa terlalu lelah dan tertidur dengan pulas. Ia bangun tanpa merasa lebih baik tapi ia lega rasa mualnya belum datang lagi tapi keningnya langsung berkerut ketika rasa leganya langsung berganti dengan rutinitas mualnya. Uek! Michelle memejamkan matanya setelah memompa isi perutnya yang kosong. Ia mulai sadar, sedari pagi ia belum mengisi perutnya karena ia tidak berselera untuk memakan apapun selama kehamilannya. Ia terus-menerus merasa mual dan lebih suka memilih tidur. Hanya sedikit cairan yang keluar dari mulutnya dan jika ia berhasil memasukkan sedikit makanan ke dalam perutnya maka lima menit kemu

  • Bayi Dadakan   32 judul mengenang Jason

    Bab 32 Sejak saat itu, berita tentang hubungan mesra Jason dengan gadis-gadis lainnya ter-ekspos jelas di media. Siang dengan satu gadis, malam sudah pergi dengan gadis yang berbeda dan ia tidak segan-segan memberikan sajian menarik bagi juru foto yang selalu menguntitnya. Michelle menghela napas. “Aku harus melupakannya!“ kata Michelle pada dirinya sendiri. Ia merasa dirinya bergetar hebat sampai-sampai ia harus memegang meja kerjanya. Ia begitu marah melihat Jason mencium gadis lain tapi dia tidak berhak karena Jason bukan miliknya. Dia telah memilih dan ia harus menanggung akibatnya! Michelle yakin Jason melakukan itu untuk menyiksanya dan sayangnya, ia berhasil! Sial! umpatnya kesal. Ia merobek-robek tabloid yang dibacanya dan melemparkannya ke tempat sampah. Michelle mengontrol pekerjaan para pekerjanya yang sedang mendesain ruangan resepsi untuk Dino d

  • Bayi Dadakan   31 judul berpisah dari Jason

    Bab 31 “Sayang, kau disini!“ ucap Michelle tidak percaya dengan pandangannya. Saat ini Rudi sudah berdiri dihadapannya dengan wajah yang berseri-seri. Rudi sedikit bingung melihat sikap Michelle yang begitu terkejut hingga tidak menyambutnya dengan pelukan. Dengan santai Rudi mencoba menepis perasaannya dan melangkah mendekati tunangannya itu lalu ia mengecup bibir Michelle dengan lembut. “Yah, aku disini dan aku rindu padamu.“ bisik Rudi. “Apakah kau merindukan aku?“ tanya Rudi sambil mengecup bagian belakang telinga Michelle. Michelle menghindar halus. “Kau belum menjawab pertanyaanku.“ “Aku tidak bisa tenang melanjutkan kuliahku di sana. Aku begitu merindukanmu sampai sakit rasa

  • Bayi Dadakan   30 judul menyadari keinginan

    Bab 30 Jason tidak menghentikan menyiksa Michelle dengan ciumannya dengan belaiannya. Michelle mengerang putus asa saat Jason belum menjawab rasa laparnya malahan ia terus menciumi bagian perutnya ke bawah dan ke bawah sampai melumat bagian terintimnya. Mata Michelle terbelalak merasakan sensasi yang tengah melandanya tapi Michelle menyukainya. Ia memejamkan matanya. Ia hampir gila dibuai oleh lidah dan bibir Jason. Ia tidak tahu cara Jason melakukannya tapi tubuhnya lemas dan merasa puas karena sentuhan Jason. Ia mengerang lagi dan bergerak cepat sambil meremas rambut hitam Jason dan merasa melayang dan puas. Ia tengah merasakan klimaks terindah dalam dirinya. Bersama Jason. Jason tersenyum sambil menjilati intisari dari dirinya dengan rakus. Michelle tertawa merasa kepuasan. “Kau sangat manis.“

  • Bayi Dadakan   29 judul penyerahan diri

    Bab 29 Beberapa saat kemudian Michelle keluar dari balik pintu. Dia sudah berpakaian lengkap. Ia menghela napas sambil memandang ke arah Jason yang lebih frustrasi dibanding dirinya saat ini. Ketenangan sudah meredam emosinya. Ia mengambil dua gelas mug dan membuatkan teh untuk dia dan Jason. Jason menerima mug yang diberikan Michelle. Ia memandangi Michelle sebelum meminumnya. “Maafkan aku …,“ ucap Michelle membuka pembicaraan. “Kita agak kacau hari ini yah ‘kan!?“ ucap Michelle mencoba meringankan keadaan. Jason mengangguk setuju. “Jadi apa yang mesti kita lakukan sekarang?“ tanya Michelle sambil meniup tehnya. “Konferensi pers?“ Jason memberi saran. “Itu bukan bagianku.“ “Itu bagianku! Aku akan menceritakan yang sebenarnya kepada a

  • Bayi Dadakan   28 judul memohon kepada Michelle

    Bab 28 Jason tidak membuang-buang waktu lagi dengan menyesali keadaan, paling tidak saat ini, ia harus berjuang untuk memenangkan cintanya. Ia segera mengambil kunci mobilnya. Peringatan yang sudah jelas-jelas dari Michelle terngiang dibenaknya tapi ia tidak akan mengindahkan peringatan Michelle, karena saat ini ia sedang menuju rumah Michelle dan memacu mobilnya dengan kecepatan tinggi. Meskipun ia harus menghadapi kemarahan Michelle, Jason tidak perduli. Sekarang yang terpenting, ia harus bertemu dengan Michelle dan menenangkannya, yang penting Michelle tidak menghilang darinya. Michelle melangkah dengan gontai. Ia memutuskan untuk naik ke atas, membuka kran air panas dan dingin secara bersamaan dan memenuhi bathtub kamar mandinya. Menyalakan aroma terapi bagi dirinya sendiri. Menyalakan ipodnya dan memasang penutup mata pada kedua matanya. Ia membaringkan tubuh dan pik

  • Bayi Dadakan   27 judul Berita menggemparkan

    Bab 27 Michelle merasa sakit kepala begitu membaca salah satu tabloid langganannya. Tubuhnya terasa lemas karena tidak percaya melihat foto dan liputan mengenai dirinya dan Jason. Tangannya gemetar saat melihat tabloid yang baru saja diantarkan ke mejanya. Matanya turun naik membaca kata demi kata bohong yang tertulis didalamnya. Dengan kesal ia membanting tabloid itu dan terduduk dikursinya sambil mengelus-elus kening. Kapan mereka mengambil gambar mereka? pekiknya kesal dalam hati. Foto kebersamaannya bersama Jason dan Jojo di arena bermain anak. Sungguh sangat mengesalkan. Dia sangat menyesal mengapa hal itu sampai bisa terjadi! Bagaimana kalau Rudi mendengar apalagi sampai melihat berita bohong yang tertulis didalamnya. Jelas-jelas ulasannya mengenai kedekatannya dengan Jason apalagi mengait-gaitkan Jojo sebagai anak gelapnya!?  

  • Bayi Dadakan   26 judul pergi nonton bersama Jojo

    Bab 26 Film yang ditayangkan di bioskop itu sangat seru. dengan bantuan kacamata 4D sebagai alat Bantu, pertualangan di dalam film menjadi lebih berkesan dan nyata. Meskipun Jojo tidak mau menggunakan kacamatanya di mata. Ia lebih senang memakannya! Michelle sangat menikmati acara nonton filmnya meskipun tentu saja, ia lebih suka menonton film tentang drama romantis dari pada film anak-anak tapi ia tidak mungkin mengajak Jason bersamanya. Ia akan mengajak salah satu temannya kapan-kapan, putusnya dalam hati. Sudah lama ia tidak keluar rumah! Ia terlalu sibuk dengan pekerjaannya dan terlalu sibuk merindukan Rudi. Jason selalu suka mengamati apapun yang Michelle lakukan. Caranya berbicara, gemulai gerak tubuhnya, matanya yang selalu bercahaya penuh ketulusan dan yang pasti, ia tahu caranya bersantai. Ia tampil apa adanya. Ia tidak berusaha membuat Jason kagum dengan penampilannya kare

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status