Share

Belenggu Sang Ayah

Zane mengerjap pelan, menatap langit-langit dengan tatapan kabur, antara sadar dan tidak. Hawa dingin menyusup ke kulitnya, namun ikatan ketat di pergelangan tangan dan kakinya adalah yang membuatnya benar-benar tersadar. Seolah membuktikan bahwa ini bukan mimpi buruk.

Marcus sudah berdiri di dekatnya, santai, mulutnya menyunggingkan senyum tipis penuh ejekan.

“Oh, putraku sudah bangun rupanya,” katanya dengan nada mencemooh.

Zane terbatuk, mencoba mengumpulkan sisa-sisa kekuatannya. Dia membuka mulutnya, suara serak keluar di antara tarikan napas yang berat.

“Kelu…ar…”

Marcus menunduk, memperhatikan wajah putranya yang tampak pucat.

“Kau benar-benar berpikir aku tidak akan mengetahuinya, ya?” tanyanya, suaranya renyah dengan nada geli yang menusuk telinga. Ia mendekat, langkah sepatunya menggema menggiring setiap detik seperti hukuman.

“Kau membuat Reed merengek minta maaf setelah terluka olehmu, memohon agar anak buahku tak menyalahkannya atas kunjungan kejutanmu ke s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status