Share

Bab 121

Keringat dingin mengalir di pelipis Seta saat dua penyusup bercadar tahu-tahu saja sudah mengepungnya. Di tengah sakit yang menggerogoti tubuhnya, ia tahu bahwa satu benturan saja bisa membuat luka-lukanya semakin parah.

Parang besar di tangan kedua penyusup itu berkilat tajam dalam temaram cahaya malam, siap mencabut nyawanya kapan saja. Seta hanya bisa bertahan dengan gerakan menghindar yang cepat, setiap kali melompat ke samping atau mundur terasa seperti tusukan baru di dadanya yang masih terluka.

“Ayo, prajurit Jenggala!” ejek salah satu penyusup sambil tertawa sinis. “Di sini, tak ada yang akan menyelamatkanmu!”

Seta menguatkan diri, menggertakkan giginya sambil terus menjaga jarak dari mereka. Kaki dan tangannya gemetar menahan sakit, tetapi ia tak menyerah. Setiap kali salah satu dari mereka mengayunkan parang, ia berusaha menghindar semampunya, meskipun tubuhnya semakin lemah.

Sambil terus menghindar, dari sudut matanya Se

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status