Share

Bab 91

Author: Russel
last update Last Updated: 2024-10-23 19:11:53
Felicia tidak merespons ucapan Afkar. Sementara itu, Harun mendengus dan menyahut, "Dasar bodoh. Kamu kira Keluarga Safira mau melindungimu? Ini cuma kesempatan yang kami dan Fadly perjuangkan untukmu."

"Oh." Afkar menanggapi secara singkat, lalu menoleh menatap Felicia.

Felicia baru teringat untuk memperkenalkan, "Ini ayah dan ibuku."

Afkar tersenyum, lalu membungkuk dan menyapa, "Ayah, Ibu."

"Siapa pula ibumu? Jangan sok dekat. Kami cuma nggak mau Keluarga Safira malu. Jangan sampai orang kira kami takut pada Aldo," ucap Gauri sambil mengernyit dengan kesal.

"Ibu, kamu benaran cantik. Aku kira kamu kakak Felicia. Pantas saja, istriku begitu cantik," sanjung Afkar tersenyum menyipitkan mata. Dia sama sekali tidak marah.

Begitu mendengarnya, Gauri termangu sesaat. Kemudian, dia memelototi Afkar. Sebenarnya, dia merasa senang mendengar pujian seperti itu. Wanita mana yang tidak suka dipuji muda dan cantik.

"Dasar licik!" tegur Harun dengan ekspresi dingin. Hanya saja, tatapannya saat me
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 92

    Rico tersenyum mencemooh sambil menatap Afkar. Kemudian, dia mengangguk dan menyetujui, "Oke, aku setuju. Anggap saja aku menghargai keputusanmu."Bisa membuat Afkar berlutut minta maaf dan menampar diri sendiri sudah sangat memuaskan bagi Rico. Paling-paling dia akan mempermalukan Afkar habis-habisan hari ini, lalu mencari kesempatan di lain hari untuk membunuhnya."Ide bagus.""Nenek memang bijaksana.""Dengan cara ini, nama baik Keluarga Safira nggak bakal tercoreng dan kita terhindar dari konflik.""Ya. Lagian, yang berlutut minta maaf cuma seorang pecundang.""Semua orang tahu dia cuma anjing Keluarga Safira. Anjing kita menggigit Pak Rico, jadi harus minta maaf. Yang penting kita nggak menyerahkannya kepada pihak lawan. Ini sudah sangat menjaga harga diri kita."Seluruh Keluarga Safira sibuk berdiskusi. Kali ini, tidak ada yang keberatan dengan keputusan Erlin. Semuanya menyatakan setuju.Harun dan Gauri bertatapan, tetapi tidak mengatakan apa pun lagi. Sementara itu, Viola mende

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 93

    Bam! Bam! Seiring terdengarnya suara benturan, Melvin dan King Kong terhempas satu per satu. Seketika, suasana di halaman menjadi sunyi senyap. Tidak ada lagi tawa. Semua orang memelototi Afkar dengan ekspresi membeku.Apa? Kedua ahli bela diri tingkat gulita ditendang oleh seorang pecundang hingga terhempas?Setelah terlempar sejauh belasan meter dan mendarat, Melvin terdorong lagi beberapa langkah sebelum akhirnya berdiri dengan stabil. Saat berikutnya, dia mendengus dan memuntahkan darah.Pemandangan ini membuat semua orang tercengang. Tendangan Afkar berhasil melukai Melvin? Bagaimana mungkin? Seluruh Keluarga Safira memasang ekspresi ngeri."Da ... dasar nggak tahu diri! Paman Melvin membantumu bertarung dengan musuh. Kamu malah melukainya!" sergah Viola dengan galak setelah tertegun sejenak."Benar-benar nggak tahu terima kasih!" bentak Jesslyn."Paman King Kong! Kamu kenapa? Cepat bangun! Jangan menakutiku!" Saat ini, terdengar teriakan panik dari sisi lain.Semua orang memandan

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 94

    Dengan demikian, Rico dan bawahannya hanya bisa meninggalkan rumah lama Keluarga Safira dengan membawa jenazah King Kong. Sebelum pergi, Rico tidak lupa memperlihatkan kebenciannya terhadap Afkar."Buset! Kak Afkar, kekuatanmu sudah sampai tingkat apa? Mereka ahli bela diri tingkat gulita. Kamu malah melukai dan membunuh mereka dengan satu tendangan? Luar biasa!" puji Fadly.Sejak Afkar menyembuhkan Gwen, sikap Fadly terhadapnya langsung berubah 180 derajat. Padahal, Fadly terkenal angkuh dan keras kepala. Kini, tatapan Fadly bahkan penuh kekaguman, seolah-olah dirinya adalah adik kandung Afkar.Suasana di rumah lama masih terasa menegangkan. Mereka terus mengatakan Afkar hanya seorang pecundang yang mendapat perlindungan dari Keluarga Safira.Alhasil, Melvin yang merupakan ahli bela diri terkuat di Keluarga Safira tidak bisa mengalahkan King Kong, sedangkan Afkar langsung membunuh King Kong hanya dengan satu tendangan. Apa Afkar membutuhkan perlindungan mereka?Setelah pulih dari kete

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 95

    Afkar memanggil Harun dan Gauri dengan sebutan ayah dan ibu karena mereka adalah orang tua Felicia. Selain itu, bisa dilihat mereka masih peduli pada Felicia.Namun, Afkar tidak bisa memanggil Erlin dengan sebutan nenek. Yang ada di mulut Erlin sejak tadi hanya keuntungan, seolah-olah cucunya adalah barang yang bisa ditukar dengan Keluarga Sanjaya untuk mendapat uang.Erlin sama sekali tidak peduli dengan perasaan dan kebahagiaan Felicia. Jadi, orang seperti ini tidak pantas dipanggil nenek.Sebelum Erlin menanggapi, Harun sudah berkata dengan suara rendah, "Oke. Kalau kamu berhasil, kami akan mengakui pernikahan kalian, bahkan membantu kalian mengadakan pesta yang meriah. Gimana?"Felicia tertegun sesaat. Dia menatap ayahnya dengan terkejut. Afkar pun menatap Harun lekat-lekat. Kemudian, dia mengangguk dan menyetujuinya, "Oke, sepakat!""Harun, omong kosong apa yang kamu bicarakan?" bentak Erlin sambil memukul pegangan kursi.Harun menarik napas dalam-dalam sebelum menyahut, "Ibu, man

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 96

    "Shafa, ayo sapa Paman Fadly."Pukul 4.30 sore, di depan pintu masuk TK, Afkar menggandeng tangan Shafa sambil menunjuk Fadly.Shafa menyapa dengan agak takut, "Halo, Paman.""Itu juga paman-pamanmu. Ayo disapa." Afkar menunjuk kedua bawahan Fadly."Halo, Paman," sapa Shafa lagi.Jarel dan Elang merespons sambil tersenyum. Mereka mafia, tetapi tersenyum kepada seorang anak kecil. Ini terkesan agak aneh.Fadly berjongkok, lalu menggendong Shafa. "Haha. Ini keponakanku. Sini, cium Paman."Sore hari, Fadly mengikuti Afkar dan Felicia meninggalkan rumah lama Keluarga Safira. Dia bersikeras mengajak Afkar ke Kasino Golden. Jika menang, uangnya menjadi milik Afkar. Jika kalah, Fadly yang akan menanggungnya.Setelah tahu Afkar harus menjemput putrinya, Fadly pun ikut dengan membawa kedua bawahannya. Kata Fadly, kelak Jarel dan Elang yang bertanggung jawab mengantar jemput Shafa. Afkar tidak mungkin butuh perlindungannya, makanya Fadly mengincar Shafa agar hubungannya dengan Afkar bisa lebih d

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 97

    Setelah Afkar dan lainnya meninggalkan hotel, mereka menunggu di mobil selama setengah jam. Namun, Fadly masih tidak terlihat."Kenapa lama sekali? Fadly mau minum sebanyak apa?" gerutu Felicia sambil mengernyit."Coba kuperiksa." Afkar menyuruh Felicia menjaga Shafa, lalu dia kembali ke hotel.Sebelum masuk ke ruang privat, terdengar ejekan dari dalam."Fadly, kamu nggak menghargai kami ya? Baru minum beberapa gelas sudah muntah?""Gimana kamu bisa mendapat cinta Gwen kalau cupu begini?"Afkar mendorong pintu dan masuk. Terlihat Fadly bersandar di meja sambil muntah di tong sampah. Di sisi lain, pria bernama Marcel mendorong segelas anggur putih penuh ke hadapan Fadly."Habiskan! Aku minum lebih banyak dari kamu! Jangan pura-pura jadi pria baik di sini!" cela Marcel dengan angkuh."Makanya! Hari ini kamu dan Kak Marcel lomba minum. Yang kalah harus menjauh dari Gwen!""Ayo minum! Gwen paling nggak suka pria lemah lho! Hahaha ...."Kedua pria yang mengikuti Marcel turut memprovokasi Fa

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 98

    Sahabat Gwen bernama Izora. Keluarganya punya bisnis batu giok yang besar. Izora sangat dekat dengan Naufal, jadi tentu berada di pihak Marcel."Muntah darah? Kalaupun Marcel muntah darah, aku nggak bakal!" seru Fadly dengan yakin. Tangan di punggungnya memberinya keberanian besar."Oke, kamu yang bilang. Hari ini kalau aku nggak membuatmu sekarat, aku ikut margamu!" Marcel merasa makin tertantang.Di depan Gwen, kedua tuan muda ini tidak akan menunjukkan kelemahan mereka. Afkar pun melirik Gwen. Wanita ini tampak menunduk, seolah-olah kejadian di depan tidak ada urusan dengannya.Afkar tak kuasa menggeleng. Tindakan Marcel dan Fadly ini mungkin hanya lelucon bagi Gwen. Akan tetapi, Afkar tetap akan membantu Fadly. Bagaimana Fadly memenangkan hati Gwen, itu bukan urusannya lagi.Dengan demikian, Fadly dan Marcel melangsungkan kompetisi minum yang sengit. Mereka minum tanpa henti. Sejak Afkar masuk, mereka sudah hampir minum 1 kilogram anggur putih.Wajah Marcel pun mulai memerah. Terli

    Last Updated : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 99

    "Spirytus? Minum langsung dari botol? Omong kosong apa yang kamu katakan?" Kelopak mata Marcel berkedut."Fadly, ini kakak iparmu? Dia punya dendam denganmu ya? Sepertinya dia ingin membunuhmu." Naufal menunjuk Afkar sambil tersenyum sinis."Mau jadi pusat perhatian ya? Cih!" Izora mencibir. Dia benar-benar meremehkan Afkar."Kamu berani nggak? Kalau nggak berani, minggir sana!" tanya Afkar yang menunjuk Naufal balik.Naufal mencampurkan anggur putih dengan anggur merah jelas karena berniat jahat pada Fadly. Makanya, Afkar tidak akan sungkan-sungkan lagi. Belum tentu mereka yang akan kalah!"Sialan! Memangnya Fadly berani? Kalau dia berani, aku juga berani!" seru Naufal yang menggebrak meja dengan geram."Oke!" Afkar mengangguk, lalu menepuk bahu Fadly sambil bertanya, "Di sini ada minuman keras seperti itu, 'kan? Suruh staf bawakan kemari."Sudut bibir Fadly berkedut. Dia menatap Afkar beberapa saat, lalu akhirnya menggertakkan gigi dan mengiakan, "Oke."Dari tatapan Afkar, Fadly bisa

    Last Updated : 2024-10-23

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 284

    Fadly sempat tertegun sejenak. Dari tatapan mata Afkar, dia merasakan sesuatu yang berbahaya.....Di sebuah jalan pegunungan yang sunyi, Sahira mengemudikan mobil off-road-nya dengan kecepatan stabil. Pada saat ini, dia sudah keluar dari wilayah kekuasaan Keluarga Samoa.Namun, tiba-tiba matanya yang penuh pesona melirik ke kaca spion, dan senyum penuh arti muncul di wajahnya. Dengan cepat, dia memutar kemudi dan berbelok menuju sebuah jalan kecil yang lebih terpencil.Tak lama kemudian, sebuah sosok yang tegap tiba-tiba muncul di tengah jalan dan menghentikan laju mobil. Sahira menghentikan mobil dan turun, ekspresinya tampak sedikit heran dan curiga. "Kamu mau apa?" tanyanya.Wajah Afkar terlihat dingin, lalu dia berkata dengan suara berat, "Rampok!"Sahira tercengang sejenak, kemudian tertawa terbahak-bahak, suara tawanya manis namun menggoda."Merampok? Wah, Afkar… kamu humoris juga, ya. Jadi kamu mau merampok apa nih? Uang atau ... kehormatanku?"Wanita ini sepertinya memiliki da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 283

    "David benar-benar luar biasa, ikut lelang sampai muntah darah! Salut! Salut!" kata Fadly dengan nada penuh cemoohan dan tawa bahagia saat melihat itu.Afkar hanya terkekeh kecil dan berjalan pergi bersama Fadly. Mereka menuju ruang tamu prasmanan yang sudah disiapkan oleh Keluarga Samoa untuk menikmati makanan ringan, sebelum mengikuti sesi lelang siang.Meskipun Afkar tidak mendapatkan giok spiritual, dia tetap penasaran ingin melihat apakah ada barang berharga lain yang layak untuk dimenangkan."David! David, kamu baik-baik saja, 'kan?!" Si selebritas panik melihat David memuntahkan darah."Pergi sana!" David mendorongnya dengan kasar, wajahnya masih merah padam dan penuh amarah sambil menatap ke arah Afkar dan Fadly yang pergi."Afkar sialan! Kita lihat saja nanti! Aku bersumpah kamu akan mati tragis!"Dalam sekejap, David berbalik menatap pengurus Keluarga Samoa dengan tajam. "Gimana dia bisa mendapatkan jimat itu? Apa kalian tahu?"Pengurus itu sempat ragu, tetapi mengingat David

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 282

    David tertawa terbahak-bahak. Di sampingnya, Fadly yang melihat wajah puas David tak bisa menahan diri lagi dan langsung tergelak. "Dasar tolol! Bikin aku ngakak saja ...."Mendengar itu, wajah David langsung menggelap. "Fadly, tolong jaga sikapmu!" katanya dengan nada tajam.Fadly malah tertawa lebih keras lagi. Orang ini berkoar-koar tak ada habisnya, tapi malah menyuruh orang lain menjaga sikap .... Lucu sekali!Pada saat ini, seorang pengurus dari Keluarga Samoa tiba-tiba keluar dari ruangan tempat transaksi sebelumnya dan berlari mengejar Afkar. "Pak Afkar, mohon tunggu sebentar!"Begitu menyusulnya, pengurus itu menyerahkan sebuah kartu emas berkilauan dengan huruf besar "Samoa" di atasnya."Pak Afkar, ini adalah Kartu VIP Emas dari Keluarga Samoa untuk Anda! Ke depannya, kalau Anda mengikuti lelang kami, biaya penyelesaian transaksi akan dipotong sebesar 3%! Hanya tamu dengan total transaksi lebih dari 800 miliar yang berhak mendapatkan perlakuan khusus ini," ujar pengurus itu d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 281

    Melihat ekspresi Afkar seolah-olah telah membuat keputusan besar dan mengumpulkan keberanian untuk mengajukan tawaran, wajah Fadly berkedut beberapa kali. Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Fadly jelas mengetahuinya.Jimat Pencabut Nyawa ini adalah barang titipan Afkar sendiri! Sungguh licik!Kakak ipar ini benar-benar menjebak orang tiada ampun! Kalau bukan menjebak Sahira, ya pasti menjebak David!"840 miliar!" Seperti yang diduga, melihat Afkar mengajukan tawaran, Sahira kembali mengangkat papan tawaran."860 miliar! Bu Sahira, jangan terlalu berlebihan!" seru Afkar dengan menggertakkan gigi."880 miliar! Kalau nggak punya kemampuan, tutup saja mulutmu!" ejek Sahira dengan dingin."Baiklah, kamu menang!" Bibir Afkar tampak gemetar "marah". Suaranya seolah-olah dipenuhi rasa tidak rela, marah, dan frustrasi.Pada saat ini, David menelan ludah dan wajahnya tampak muram. Melihat Afkar yang duduk kembali, lalu melihat Sahira ... Afkar benar-benar tidak mengajukan tawaran lagi? Serius?

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 280

    Makanya, Sahira menyerah begitu saja melihat David ikut menawar."Eh? Dia juga mau beli? Menarik sekali." Afkar terkejut melihat David menawar harga. Seketika, dia menyunggingkan senyuman misterius. 'Mau beli jimatku ya? Boleh saja! Naikkan dulu harganya!'"Tujuh ratus miliar!" Afkar yang sudah duduk tiba-tiba bangkit kembali.David pun tercengang. Dia mengira dirinya sudah menang, tetapi Afkar tiba-tiba menawar lagi."Tujuh ratus dua puluh miliar!" Begitu Afkar kembali, Sahira juga menawar lagi.David mengedipkan matanya beberapa kali. Pada akhirnya, dia menelepon Noah. "Pak, aku di acara lelang Keluarga Samoa. Ada jimat yang katanya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap. Aku ingin mendapatkannya."Terdengar suara rendah Noah dari ujung telepon. "Jimatnya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap? Serius?"David menganalisis, "Seharusnya benar. Afkar dan seorang wanita sedang menawar secara gila-gilaan. Harganya sudah men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 279

    "Barang selanjutnya agak istimewa. Ini adalah jimat yang dititip jual oleh tamu kami. Menurutnya, begitu jimat ini dirobek, pengguna bisa melancarkan serangan yang dapat membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir!""Kami nggak bisa mengidentifikasi keasliannya, tapi kami yakin energi yang terkandung di dalamnya sangat dahsyat. Pilihan ada di tangan kalian. Harga awal 100 miliar. Lelang dimulai!"Selesai menjelaskan, pembawa acara menarik kain merah yang menutupi jimat itu. Seketika, terlihat Jimat Pencabut Nyawa yang dititip jual oleh Afkar. Kata "mati" di atas seakan-akan memancarkan energi istimewa yang membuat orang bergidik ketakutan."Barang apa itu? Apa benaran sehebat itu?""Bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir?""Ini pasti tipuan, 'kan? Ahli bela diri tingkatan itu sangat kuat lho! Masa satu jimat saja sudah bisa membunuh mereka?"Orang-orang sibuk bergosip dan meragukan kekuatan jimat itu. Lagi-lagi, suasana menjadi hening. Tidak ada yang berani

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 278

    "Harga awal giok spiritual ini adalah 440 miliar! Setiap kenaikan harga nggak boleh di bawah 10 miliar. Silakan menawar!"Begitu ucapan ini dilontarkan, kain merah di atas panggung pun disingkirkan. Di atas meja, terlihat sebuah giok seukuran telapak tangan. Warna hijau itu terlihat sangat jernih! Bahkan, ada kilauan berwarna-warni yang terpancar!Mata Afkar pun berbinar-binar. Dia tampak bersemangat. Dia bisa merasakan energi spiritual yang terkandung di dalamnya. Itu adalah giok spiritual yang dicarinya. Namun, Afkar tidak terburu-buru untuk menawar harga. Dia ingin mengamati situasi dahulu.Setelah pembawa acara menjelaskan, suasana menjadi heboh. Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening untuk sesaat."Empat ratus empat puluh miliar untuk sebuah batu giok?""Sekalipun batu giok berkualitas paling tinggi, harganya tetap nggak semahal itu!""Batu giok macam apa ini? Katanya bisa membantu menerobos? Cuma orang bodoh yang mau beli."Banyak orang yang berdiskusi dan tidak tertarik

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 277

    "Jimat Pencabut Nyawa. Setelah dirobek, jimat ini bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir ...."Afkar menjelaskan cara pakai dan manfaat jimat itu. Jimat itu adalah buatan Afkar sendiri. Dia menggunakan metode menggambar jimat dalam Jurus Mata Naga, lalu menyegel energi naga di dalamnya. Kekuatan yang terkandung sama dengan 80% kekuatan Afkar.Setelah mendengarnya, pria paruh baya itu berkata dengan ragu, "Aku harus menyuruh orang lain memeriksanya dulu. Aku kurang tahu soal ini."Sesaat kemudian, pria paruh baya itu kembali dengan membawa jimat itu. Dia tersenyum getir dan berujar, "Nggak ada yang bisa mengidentifikasi jimat ini. Tapi, bisa dipastikan ada energi di dalam. Makanya, kami memutuskan untuk menerimanya. Kamu mau dijual dengan harga berapa, Pak?""Paling rendah 100 miliar," jawab Afkar setelah berpikir sejenak."Seratus miliar? Tinggi sekali!" Sudut bibir pria paruh baya itu berkedut mendengarnya."Apa ada masalah? Kalau seefektif yang kubilang tadi, bukan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 276

    Dalam sekejap, beberapa hari telah berlalu. Hari ini, dengan ditemani Fadly, Afkar datang ke Rumah Lelang Keluarga Samoa.Di pinggiran barat Kota Nubes, terdapat sebuah vila pribadi seluas ratusan hektar. Ini adalah rumah Keluarga Samoa, sekaligus lokasi lelang. Biasanya, tempat ini tidak terbuka untuk umum, kecuali ada acara lelang.Pukul 8 pagi, banyak mobil mewah terparkir di vila itu. Afkar dan Fadly memarkirkan mobil mereka di luar. Setelah menjalani pemeriksaan, mereka baru memasuki vila."Fad, kamu lagi ada masalah belakangan ini ya?" Setelah berjalan beberapa langkah, Afkar tiba-tiba menatap Fadly yang berjalan di sampingnya dan bertanya demikian. Ketika bertemu Fadly hari ini, Afkar bisa melihat ekspresinya dipenuhi kecemasan."Hah?" Fadly termangu sejenak, lalu menggeleng. "Nggak ada kok! Cuma sedikit masalah kerjaan. Aku bisa mengatasinya sendiri.""Kalau butuh bantuan, kasih tahu saja aku. Aku mungkin bisa membantumu," pesan Afkar."Aku tahu. Kalau ada masalah, aku pasti me

DMCA.com Protection Status