Share

Bab 85

Penulis: Russel
Brak!

Begitu ucapan itu dilontarkan, Bian langsung mendorong gelas teh yang disuguhkan Sutopo dan bangkit berdiri. Air teh yang panas itu langsung tersiram di tubuh Sutopo.

Sutopo kebingungan, tetapi tidak berani marah. Dalam hatinya bertanya-tanya, entah apa yang terjadi pada Bian tiba-tiba?

Pada saat ini, Bian langsung bergegas menghampiri Afkar dan memberi hormat padanya. Sikapnya ini terlihat seperti seorang murid yang bertemu dengan gurunya. "Pak Afkar, kenapa kamu bisa di sini?"

Melihat adegan ini, Sutopo menyeka teh yang membasahi wajahnya dengan hati tersentak. David juga membelalakkan matanya dengan bengong. Apa yang terjadi sebenarnya? Kenapa dokter terhebat di seluruh negeri ini malah bersikap sehormat itu pada seorang anak muda?

"Kamu pakai obat yang kuberikan itu pada anak Pak Sutopo?" tanya Afkar dengan nada datar.

Bian menjelaskan, "Ya ... benar! Kemarin Pak David mencariku, katanya ada pasien leukimia yang kondisinya semakin memburuk dan bertanya apakah aku bisa mengoba
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (1)
goodnovel comment avatar
aidil aidilrubob
makin asik
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 86

    Begitu mendengarnya, ekspresi Sutopo menjadi agak canggung. Dia tahu Afkar menyindirnya. Namun, demi putranya, dia terpaksa melakukan ini."Pak Afkar, Bu Felicia, aku benaran sudah tahu salah. Aku janji bakal tulus dalam kerja sama kali ini. Putraku masih kecil. Tolong selamatkan dia! Kumohon! Asalkan putraku selamat, aku bakal turuti keinginan kalian," pinta Sutopo sambil bersujud dan menangis.Ini bukan air mata palsu. Sutopo bahkan ingin bunuh diri saat mengingat putranya celaka karena kebodohannya sendiri.Felicia menarik Afkar. Dia merasa tidak tega pada Sutopo sehingga berbisik, "Afkar, sudahlah. Yang penting dia mau kerja sama. Jangan sekejam ini."Afkar hanya bisa menggeleng melihat Felicia begitu berhati lembut. Dia pun mengeluarkan kontrak dari tas. Hari ini, Felicia ingin tanda tangan kontrak dengan Sutopo, jadi membawa kontrak kemari."Sepertinya harga bahan obatnya terlalu mahal," gumam Afkar.Begitu mendengarnya, Sutopo langsung merinding. Dia tentu memahami maksud Afkar.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 87

    Pada akhirnya, David hanya bisa melarikan diri sejauh mungkin.Sementara itu, Felicia melirik Afkar. Wajah cantiknya menyunggingkan senyuman penuh haru. Jika Noah adalah awan mendung yang menyelimutinya, Afkar adalah sinar matahari yang menembus kegelapan.Saat berikutnya, Afkar merasakan sentuhan lembut di wajahnya. Felicia berkata sambil tersenyum, "Kamu baik sekali."Wanita ini terlihat seperti gadis kecil yang bahagia. Afkar mengiakan, lalu memutar bola matanya. Felicia menciumnya? Kecupan ini terlalu singkat! Afkar belum merasakan apa-apa! Di mana letak ketulusannya?Beberapa menit kemudian, Afkar mendorong selembar kertas ke hadapan Sutopo. "Ini namanya Sumsum Naga. Dengan bahan ini, aku baru bisa menyembuhkan leukemia hingga akarnya. Apa kamu punya benda ini?"Afkar melukis Sumsum Naga sesuai dengan bentuk yang ada di ingatannya. Dia ingin tahu Sutopo pernah melihatnya atau tidak. Sebagai pedagang grosir terbesar di Provinsi Jimbo, Sutopo mungkin punya Sumsum Naga. Selama Shafa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 88

    Afkar tidak mungkin turun tangan mengobati anak Sutopo. Namun, dengan sampel obat khusus yang baru diluncurkan, Bian juga bisa membantu menstabilkan kondisi penyakit putra Sutopo.Dengan begitu, Afkar mengemudikan mobil ke rumah lama Keluarga Safira dengan dituntun oleh Felicia. Di perjalanan, ponsel Felicia bergetar. Fadly mengirim pesan kepadanya.[ Kak, jangan bawa Kak Afkar pulang. Dia memukul putra Aldo. Mereka datang untuk menemui Kak Afkar. Nenek ingin menyerahkan Kak Afkar kepada mereka! ]Begitu melihat pesan itu, wajah cantik Felicia sontak diliputi amarah dan kecemasan. Dia buru-buru memekik, "Hentikan mobilnya! Kita nggak jadi pulang!""Kenapa?" tanya Afkar sambil mengangkat alis.Felicia menunjukkan layar ponselnya kepada Afkar. Afkar membaca pesan itu, lalu berkata dengan suara rendah, "Pulang saja. Aku bisa mengatasi masalahku sendiri."Saat ini, di rumah lama Keluarga Safira. Begitu mendengar ucapan Erlin, Rico langsung tersenyum bangga. "Haha. Bagus kalau begitu. Aku h

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 89

    Begitu mendengarnya, Gauri langsung terkekeh-kekeh dan menyindir balik, "Jadi, kalau langsung menyerahkan Afkar kepada mereka, berarti mementingkan situasi keseluruhan? Kamu begitu menghormati Aldo? Bagaimanapun, Afkar adalah menantu Keluarga Safira."Gauri tidak bisa membantah saat Erlin bicara. Namun, Gauri tidak akan membiarkan Renhad sekeluarga bertindak semena-mena.Seketika, anggota Keluarga Safira menjadi berbeda pendapat. Ada yang setuju Afkar diserahkan, ada yang tidak.Selain Fadly, seluruh anggota Keluarga Safira meremehkan Afkar, termasuk Harun dan Gauri. Akan tetapi, jika mereka menuruti keinginan Rico begitu saja, bukankah itu akan mencoreng reputasi Keluarga Safira? Keluarga Safira akan terkesan takut pada Aldo.Fadly sangat menentang keputusan neneknya. Dia sampai menegaskan kepada semua orang. Jika Keluarga Safira tidak melindungi Afkar, dia yang akan turun tangan."Bawa orang kemari. Suruh mereka berjaga di depan pintu." Fadly sampai menelepon bawahannya untuk melindu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 90

    Setelah Afkar dan Felicia masuk, mereka langsung melihat dua sosok bertarung di halaman. Sementara itu, anggota Keluarga Safira dan pihak Rico berdiri di kedua sisi untuk menonton.Yang bertarung dengan King Kong adalah Melvin, ahli bela diri Keluarga Safira. Melvin adalah anak yatim piatu yang diadopsi Keluarga Safira sejak kecil. Makanya, dia sangat setia dan marganya juga Safira. Melvin juga ahli bela diri tingkat gulita tahap awal. Dia bersaing ketat dengan King Kong.Begitu melihat Felicia dan Afkar, tatapan semua orang langsung tertuju pada mereka. Rico sontak memekik dengan galak, "Dasar bajingan! Rupanya kamu berani datang!"Anggota Keluarga Safira juga mengamati Afkar. Selain Fadly dan Renhad sekeluarga, ini pertama kali mereka melihat Afkar.Ekspresi Harun dan Gauri tampak dingin. Mereka tidak menutupi rasa jijik mereka sedikit pun. Meskipun tidak setuju Afkar diserahkan kepada Rico, bukan berarti mereka mengakui status Afkar sebagai menantu.Sekalipun tahu Afkar menguasai se

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 91

    Felicia tidak merespons ucapan Afkar. Sementara itu, Harun mendengus dan menyahut, "Dasar bodoh. Kamu kira Keluarga Safira mau melindungimu? Ini cuma kesempatan yang kami dan Fadly perjuangkan untukmu.""Oh." Afkar menanggapi secara singkat, lalu menoleh menatap Felicia.Felicia baru teringat untuk memperkenalkan, "Ini ayah dan ibuku."Afkar tersenyum, lalu membungkuk dan menyapa, "Ayah, Ibu.""Siapa pula ibumu? Jangan sok dekat. Kami cuma nggak mau Keluarga Safira malu. Jangan sampai orang kira kami takut pada Aldo," ucap Gauri sambil mengernyit dengan kesal."Ibu, kamu benaran cantik. Aku kira kamu kakak Felicia. Pantas saja, istriku begitu cantik," sanjung Afkar tersenyum menyipitkan mata. Dia sama sekali tidak marah.Begitu mendengarnya, Gauri termangu sesaat. Kemudian, dia memelototi Afkar. Sebenarnya, dia merasa senang mendengar pujian seperti itu. Wanita mana yang tidak suka dipuji muda dan cantik."Dasar licik!" tegur Harun dengan ekspresi dingin. Hanya saja, tatapannya saat me

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 92

    Rico tersenyum mencemooh sambil menatap Afkar. Kemudian, dia mengangguk dan menyetujui, "Oke, aku setuju. Anggap saja aku menghargai keputusanmu."Bisa membuat Afkar berlutut minta maaf dan menampar diri sendiri sudah sangat memuaskan bagi Rico. Paling-paling dia akan mempermalukan Afkar habis-habisan hari ini, lalu mencari kesempatan di lain hari untuk membunuhnya."Ide bagus.""Nenek memang bijaksana.""Dengan cara ini, nama baik Keluarga Safira nggak bakal tercoreng dan kita terhindar dari konflik.""Ya. Lagian, yang berlutut minta maaf cuma seorang pecundang.""Semua orang tahu dia cuma anjing Keluarga Safira. Anjing kita menggigit Pak Rico, jadi harus minta maaf. Yang penting kita nggak menyerahkannya kepada pihak lawan. Ini sudah sangat menjaga harga diri kita."Seluruh Keluarga Safira sibuk berdiskusi. Kali ini, tidak ada yang keberatan dengan keputusan Erlin. Semuanya menyatakan setuju.Harun dan Gauri bertatapan, tetapi tidak mengatakan apa pun lagi. Sementara itu, Viola mende

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 93

    Bam! Bam! Seiring terdengarnya suara benturan, Melvin dan King Kong terhempas satu per satu. Seketika, suasana di halaman menjadi sunyi senyap. Tidak ada lagi tawa. Semua orang memelototi Afkar dengan ekspresi membeku.Apa? Kedua ahli bela diri tingkat gulita ditendang oleh seorang pecundang hingga terhempas?Setelah terlempar sejauh belasan meter dan mendarat, Melvin terdorong lagi beberapa langkah sebelum akhirnya berdiri dengan stabil. Saat berikutnya, dia mendengus dan memuntahkan darah.Pemandangan ini membuat semua orang tercengang. Tendangan Afkar berhasil melukai Melvin? Bagaimana mungkin? Seluruh Keluarga Safira memasang ekspresi ngeri."Da ... dasar nggak tahu diri! Paman Melvin membantumu bertarung dengan musuh. Kamu malah melukainya!" sergah Viola dengan galak setelah tertegun sejenak."Benar-benar nggak tahu terima kasih!" bentak Jesslyn."Paman King Kong! Kamu kenapa? Cepat bangun! Jangan menakutiku!" Saat ini, terdengar teriakan panik dari sisi lain.Semua orang memandan

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 484

    "Aku nggak percaya ini! Ah! Ah!" Scorpion berteriak dengan tidak puas, lalu menggunakan belati di tangannya untuk menusuk bagian perut dan area lemah lainnya secara gila-gilaan.Bahkan sampai akhirnya, belati di tangannya sudah melengkung dan tumpul, tetapi tetap tidak berhasil membuat Afkar berdarah."Membunuhku saja nggak bisa, masih mau jadi penjahat?" tanya Afkar dengan nada mengejek.Saat ini, Scorpion benar-benar tercengang! Wira dan Denny juga menunjukkan ekspresi seperti melihat hantu! Bahkan, Wulan menatap Afkar seperti sedang melihat makhluk aneh!Rasa khawatir dan bersalah yang sebelumnya terlihat di wajahnya perlahan menghilang. Wulan merasa lega di dalam hati."Bocah, sebenarnya siapa kamu ini?" Denny menggerakkan wajahnya yang agak kaku, bertanya dengan penuh keraguan."Aku akan bilang sekali lagi, lepaskan Wulan, maka aku akan mengampuni kalian. Kalau nggak, hari akan menjadi hari kematian kalian!" seru Afkar dengan suara dingin dan menakutkan.Mendengar ini, Denny mence

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 483

    "Haha ... memuaskan sekali!" Saat ini, Wira tertawa puas.Denny yang masih memegang Wulan pun tersenyum dingin dan berkata, "Lebih baik kamu nggak bergerak atau aku akan langsung bunuh gadis ini!"Afkar menarik napas panjang dengan tatapan dingin. Sejujurnya, tamparan yang diberikan oleh Scorpion tadi sama sekali tidak terasa sakit.Scorpion hanya ahli tingkat eksplisit tahap akhir, mana mungkin bisa membuat Afkar kesakitan! Namun, masalahnya bukan tentang rasa sakit, melainkan penghinaan!Namun, karena Wulan sedang berada di tangan Keluarga Widjaja, bahkan dengan pistol yang diarahkan ke kepalanya, Afkar tidak berani bergerak sembarangan saat ini.Meskipun merasa kesal karena ditampar, itu tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keselamatan Wulan!Plak! Plak! Tidak lama kemudian, Scorpion melayangkan dua tamparan keras lagi ke wajah Afkar dengan ekspresi penuh kebencian dan kepuasan.Tadi dia dipukul sampai terlempar oleh Afkar hingga memuntahkan darah, kini dia merasa puas kare

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 482

    Wajah Scorpion menampilkan senyuman bengis.Klang! Saat berikutnya, Afkar menggerakkan tangannya dengan ringan, membuat pisau yang berada di tangan Scorpion terlempar dan terjatuh!Telapak tangan Scorpion yang menggenggam pisau langsung robek dan berdarah. Dia merasakan kekuatan yang mengerikan mengalir melalui tangannya, membuatnya mati rasa seketika!Wajah Scorpion sontak berubah drastis, menampilkan ekspresi penuh ketakutan. Dalam situasi itu, tidak ada waktu baginya untuk mundur. Segera, dia mengerahkan Teknik Jubah Besi.Bam! Suara dentuman terdengar, lalu tubuh Scorpion terlempar akibat tendangan Afkar. Setelah jatuh ke tanah, dia memuntahkan darah dan berdiri dengan goyah!Afkar mengangkat alis, matanya memancarkan keterkejutan. Meskipun tendangan tadi dilakukan dengan santai, kekuatannya cukup besar. Seharusnya, lawannya setidaknya mengalami luka parah atau bahkan kehilangan nyawa. Namun, orang ini masih mampu berdiri?Sepertinya, pria ini adalah seorang petarung yang berfokus

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 481

    Tentu saja, Arwan tidak akan memberi tahu Denny terlalu banyak, apalagi mengatakan dia datang untuk meminta maaf kepada seseorang. Hal itu hanya akan merendahkan martabatnya. Dia hanya memberi tahu Denny, dia datang untuk memberikan hadiah kepada seseorang!"Oh? Mau kasih orang hadiah ya? Laki-laki atau perempuan, Pak?" tanya Denny yang cukup terkejut."Laki-laki, kenapa? Apa aku perlu melaporkan siapa orangnya kepadamu?" balas Arwan dengan nada tidak ramah."Bukan, bukan begitu! Hehe!" Denny terkekeh-kekeh dengan canggung. Setelah mengakhiri panggilan, ekspresi terkejut tebersit di wajahnya, lalu berubah menjadi bersemangat."Ayah, ada apa?" Wira yang melihat ekspresi ayahnya yang berubah-ubah lantas bertanya dengan bingung.Denny tersenyum dan menyahut, "Kamu tahu nggak, ternyata Pak Arwan datang untuk memberi hadiah kepada seseorang!""Kamu percaya itu? Dengan status Pak Arwan, dia sampai repot-repot datang ke sini hanya untuk memberi seseorang hadiah. Orang itu ... pasti tokoh yang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 480

    Orang ini merupakan seorang ahli tingkat eksplisit tahap akhir. Setelah diselamatkan oleh Denny, dia mengabdikan diri untuknya, khususnya membantu mereka melakukan pekerjaan kotor.Seperti menculik orang, bagi Scorpion, ini sudah seperti pekerjaan rutin yang mudah dilakukan!"Wira, seleramu memang bagus. Hahaha ...." Denny tertawa sinis."Tentu saja! Gimana, Ayah? Kalau kita kasih gadis ini kepada Pak Arwan, dia pasti puas, 'kan?" Wira menyeringai."Puas! Pasti puas! Mana ada pria yang bisa menolak wanita secantik ini! Luar biasa ...," sahut Denny sambil tersenyum lebar.Kemudian, dia mengeluarkan ponselnya untuk menghubungi Arwan. Karena akan datang ke Kota Nubes, Arwan sebelumnya telah menghubungi Denny dan meminta bantuannya untuk mengatur tempat tinggal.Makanya, Denny merasa inilah kesempatan emasnya untuk mendekati tokoh inti Keluarga Sanjaya. Dengan segala cara, dia akan berusaha menyenangkan Arwan agar dapat meraih dukungan darinya."Pak Arwan, sudah sampai mana? Aku sudah meny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 479

    Wira terdiam sejenak, lalu bertanya dengan ragu, "Afkar?""Ya, ini aku! Bukankah kamu bilang mau beli lagi kalau aku punya lebih banyak Pil Rejuvenasi?" tanya Afkar.Mendengar ini, Wira ragu sejenak, lalu menjawab dengan asal, "Malam ini aku sibuk! Nggak sempat, lain kali saja. Nanti aku beli dengan harga tinggi!"Setelah berkata demikian, dia langsung memutuskan panggilan.Denny yang duduk di sebelah langsung bertanya, "Nak, siapa itu?"Mata Wira menyiratkan kecurigaan saat dia menjawab, "Teman lama Wulan. Waktu itu ...." Dia pun menceritakan kejadian sebelumnya kepada ayahnya.Setelah selesai bercerita, Wira mendengus dingin. "Aneh sekali! Kenapa nggak menghubungiku dari tadi atau besok? Kenapa malah sekarang? Kebetulan sekali, 'kan? Aku nggak peduli padanya deh!"Denny mengangguk. "Teman lama Wulan? Huh!"Dia menunjukkan tatapan puas kepada anaknya, "Kamu melakukan hal yang benar! Memang patut dicurigai. Lebih baik berhati-hati dan tunggu sampai besok saja."Di sisi lain, Afkar mena

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 478

    "Afkar, aku ibu Wulan! Kamu masih ingat, 'kan?"Afkar tertegun sejenak, lalu buru-buru membalas, "Bibi? Ingat! Tentu saja aku masih ingat! Ada apa, Bibi?"Meskipun Sumi sebelumnya sempat terlihat agak materialistis, Afkar tetap berbicara dengan sopan karena dia adalah ibu Wulan.Sumi ragu sejenak, lalu bertanya dengan nada hati-hati, "Afkar, apa Wulan sedang bersamamu?""Hah?" Afkar keheranan untuk sesaat, lalu menyahut dengan gugup, "Nggak ada, Bibi! Hari ini aku sama sekali nggak bertemu Wulan.""Ke mana Wulan pergi ya? Biasanya jam segini dia sudah pulang. Dia nggak pernah pulang terlalu malam. Tadi aku pikir dia sama kamu! Teleponnya nggak bisa dihubungi lagi. Apa mungkin terjadi sesuatu padanya?"Nada bicara Sumi menjadi semakin khawatir."Nggak bisa dihubungi ya?" Afkar mengernyit, hatinya juga mulai merasa cemas."Ya! Kamu tahu sendiri kondisi kesehatanku sebelumnya kurang baik, jadi semua pekerjaan rumah dikerjakan Wulan. Setelah pulang kerja, dia selalu langsung pulang. Kalaup

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 477

    "Pak Arwan? Pak Arwan yang mana?" Wira termangu sejenak, lalu segera menyadari sesuatu, "Jangan-jangan yang dari Keluarga Sanjaya itu?"Keluarga Sanjaya adalah salah satu dari empat keluarga besar di ibu kota provinsi. Di Provinsi Jimbo, mereka memiliki pengaruh yang besar.Sementara itu, keluarga mereka, Keluarga Widjaja, hanya keluarga kelas dua di Kota Nubes. Mereka berada di bawah perlindungan Keluarga Sanjaya selama ini.Tentu saja, bagi Keluarga Sanjaya, Keluarga Widjaja tak ada bedanya dengan bawahan kecil mereka. Selama ini, segala urusan bisnis yang mereka jalani hanya melibatkan orang-orang di sekitar Keluarga Sanjaya."Benar, Pak Arwan dari Keluarga Sanjaya di ibu kota provinsi! Dia putra sulung Keluarga Sanjaya! Biasanya kita nggak punya kesempatan untuk bertemu langsung dengan anggota inti keluarga mereka. Kali ini adalah kesempatan besar!""Kalau kita bisa memanfaatkannya dengan baik dan membangun hubungan dengan Pak Arwan, masa depan kita akan semakin terjamin!" ujar Den

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 476

    Mengenai kedua anggota Keluarga Samoa yang terluka, Afkar tidak terlalu khawatir. Tentu saja, bukan karena dia benar-benar merasa dirinya bisa menggertak mereka, tetapi karena memiliki kepercayaan diri lain di dalam hatinya.Seperti kata pepatah, dunia dipenuhi oleh orang-orang yang mencari keuntungan. Seperti para agen besar farmasi yang sebelumnya bekerja sama dengan Fajar, hanya karena Afkar meluncurkan obat baru dan mereka melihat potensi dari Afkar, mereka akhirnya bekerja sama dengannya.Kali ini juga sama! Selama dia bisa memberikan keuntungan yang cukup besar bagi Keluarga Samoa, mereka tentu tidak akan mempermasalahkan insiden hari ini, bahkan mungkin mereka akan duduk bersama dan berbicara dengannya dengan baik-baik.....Di King's Brew."Pak Wira!""Pak Wira sudah datang!"Para karyawan di departemen penjualan langsung menyapa Wira dengan nada menyanjung saat melihatnya datang.Wira mengangguk dengan gaya yang sangat berwibawa, lalu menatap Wulan. "Wulan, gimana pekerjaan se

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status