Share

Bab 72

Penulis: Russel
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-23 19:11:48
Setelah menaklukkan para anak buah Rico dan membalas tamparan yang diterimanya, Afkar membawa Karen meninggalkan Vila Sankarra.

"Nggak kusangka ternyata kamu jago bela diri juga! Siapa gurumu?" tanya Karen dengan mata yang berbinar dengan penasaran.

"Aku nggak punya guru, belajar sendiri!" jawab Afkar sambil tersenyum.

Mendengar jawaban itu, Karen memutar bola matanya. "Sombong sekali!"

Namun, wajahnya yang memang cantik itu terlihat semakin menggemaskan saat bereaksi seperti itu. Hati Afkar sedikit tersentuh saat melihatnya.

Setelah itu, mereka memutuskan untuk makan di restoran lain. Karen sempat menanyakan kondisi kakeknya dan Afkar mengingatkannya bahwa Heru masih perlu menjalani perawatan sekali lagi dalam sebulan agar bisa pulih sepenuhnya. Karen kemudian memutuskan untuk mengatur waktu pertemuan untuk perawatan tersebut.

Saat mereka hampir selesai makan, Afkar menerima sebuah telepon.

"Apa benar ini Pak Afkar? Saya bawahan Pak Daru. Urusan properti di Vila Emperor sudah selesai.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Rutewi
knapa ceritanya kurang menarik ya
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 73

    Tak lama kemudian, seorang staf penjualan vila yang sangat cantik keluar dari kantor pemasaran dan bertanya dengan sopan, "Apakah kalian berdua datang untuk melihat-lihat vila?"Harus diakui, bahkan staf penjualan di sini juga merupakan wanita cantik. Vila-vila di sini harganya mencapai puluhan hingga ratusan miliar dan hanya orang-orang kaya sejati yang bisa membeli properti di sini. Untuk melayani klien sekelas itu, tentunya mereka tidak akan mempekerjakan seseorang yang penampilannya biasa-biasa saja.Melihat Afkar datang dengan Bentley, staf penjualan ini menganggapnya sebagai anak orang kaya. Meskipun pakaian Afkar tampak sederhana, dia tahu bahwa banyak orang kaya sekarang lebih suka tampil rendah hati.Apalagi, Karen yang berada di sampingnya adalah wanita cantik yang menawan, sehingga membuat staf penjualan itu merasa rendah diri. Dengan wanita secantik itu di sisinya, pria ini pasti adalah seseorang yang berkelas."Aku sudah punya vila di sini, cuma belum sempat menghuninya. H

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 74

    Afkar hanya berdiri diam karena malas berdebat dengan mereka. Mendengar ejekan Anita dan Freya, Karen tak kuasa bertanya, "Afkar, siapa mereka?""Nggak kenal, abaikan saja," jawab Afkar dengan tenang.Sikapnya ini membuat Freya kesal. Bagi Freya, penghinaan terbesar di dunia ini bukanlah hinaan atau makian, melainkan mengabaikannya sepenuhnya. Sikap Afkar yang mengabaikannya ini membuat Freya kesal setengah mati.Padahal Afkar hanya orang miskin yang berpura-pura menjadi menantu orang, apa hak Afkar meremehkannya?"Haha ... nggak kenal? Kamu nggak berani mengaku kenal padaku ya? Takut aku membongkar kedokmu di depan wanita cantik ini dan membuatmu malu?" Freya tertawa sinis sambil menunjuk wajah Afkar.Rafai juga ikut tertawa mengejek, "Dasar miskin. Kupikir kamu hebat, ternyata cuma jual diri untuk jadi anjing peliharaan putri Keluarga Safira! Hahaha ...."Dia kemudian menoleh ke Karen, "Nona, dia pasti bawa kamu ke sini dan bilang mau membelikanmu vila, 'kan? Jangan percaya omong kos

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 75

    "Hah ... ini benar-benar menggelikan! Dia bilang punya vila di sini? Omong kosong besar!" Freya tertawa terbahak-bahak."Pantas saja bisa nipu banyak wanita cantik. Nggak tahu malu sekali berani ngomong besar seperti ini!" timpal Rafai sambil tertawa terpingkal-pingkal.Anita menggoyangkan gelang emas di tangannya, lalu menunjuk Afkar sambil bertanya, "Kalau begitu, kamu bilang saja vila mana yang punyamu?""Iya nih, bawa kami bertamu dong?" sahut Gordon dengan tatapan menghina.Afkar menyahut dengan nada dingin, "Memangnya kalian pantas?""Apa katamu? Dasar miskin. Kedokmu sudah terbongkar, tapi masih berani mengeyel? Kalau berani, coba bilang saja vila mana milikmu?" maki Freya."Iya, Pak. Vila mana milikmu? Aku kenal dengan semua pemilik vila di sini, tapi aku benar-benar nggak pernah melihatmu," ejek staf penjualan."Afkar, bilang sama sama mereka supaya mereka diam!" Karen tentu percaya pada Afkar. Mendengar penghinaan beberapa orang ini padanya, dia juga ikut merasa kesal.Afkar

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 76

    "Aku nggak apa-apa, kok. Kamu ini ...." Afkar melambaikan tangannya, mengisyaratkan bahwa dirinya baik-baik saja, lalu bertanya dengan sopan.Pria yang berseragam militer itu memberi hormat pada Afkar. "Aku wakil panglima Pak Daru. Pak Afkar bisa panggil aku Gian!""Ternyata Pak Gian, maaf sudah merepotkan!" ucap Afkar sambil tersenyum.Gian hanya berkata tidak apa-apa, lalu mengajak Afkar dengan ramah, "Ayo, aku bawa Pak Afkar untuk lihat-lihat vilanya."Setelah vila ini diberikan kepada Daru, segala hal terkait pengelolaannya diurus oleh Gian yang sudah sangat terbiasa menangani hal semacam ini. Dia menatap dingin ke arah para satpam yang tadi hampir menyerang Afkar, lalu mengisyaratkan kepada anak buahnya, "Biarkan saja. Mereka cuma orang-orang yang tahunya menilai penampilan orang."Setelah itu, Gian memimpin Afkar dan Karen masuk dan berjalan menuju vila nomor 001 blok A. Vila ini terletak di titik tertinggi dari seluruh kompleks perumahan, sehingga bisa memandang seluruh kawasan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 77

    "Oke, kalau begitu kita masuk untuk lihat-lihat, sekalian survei vila!" jawab Rafai dengan mata berbinar.Mereka semua mengikuti Afkar dari kejauhan dan menyaksikan dia benar-benar masuk ke vila mewah nomor 001 blok A. "Ini ... benar-benar vila di A-001! Pak Daru benar-benar memberikan vila ini pada Pak Afkar?" seru staf penjualan itu yang tampak terkejut.Mendengar hal ini, wajah Freya dan keluarganya tampak penuh dengan perasaan yang campur aduk antara tidak percaya, bingung, dan iri."Apa bocah miskin ini sudah kaya sekarang?" gumam Anita dengan nada tak percaya.Freya yang wajahnya semakin muram, menatap vila mewah itu cukup lama, kemudian memandang Rafai dengan penuh harap. "Sayang, aku juga mau vila! Aku juga mau vila di sini! Belikan untukku ...," pintanya dengan manja."Benar! Apa hebatnya dapat vila dari orang lain? Lebih hebat kalau bisa beli sendiri!!" Gordon menimpali dengan nada sombong, meski jelas merasa iri.Staf penjualan yang matanya berbinar, kini beralih fokus pada

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 78

    Begitu ucapan Gordon ini dilontarkan, Freya dan ibunya juga mulai menatap Rafai dengan curiga. Wajah Rafai langsung tampak merasa bersalah.Alasan mengapa Rafai tadi "mengingatkan" Karen untuk tidak tertipu oleh Afkar adalah karena dia sendiri melakukan hal yang sama. Hari ini, membawa Freya dan orang tuanya untuk melihat vila hanya sebagai akal-akalan untuk memuaskan ego Freya dan keluarganya yang senang pamer. Rafai tahu bahwa Freya dan keluarganya sangat peduli pada penampilan, jadi dia berpura-pura seolah-olah mereka serius membeli vila.Jika tidak ada Afkar, mungkin semuanya bisa berjalan sesuai rencana. Setelah melihat-lihat vila, Rafai hanya akan mengatakan bahwa mereka perlu "membahasnya" di rumah dan akhirnya semua akan dilupakan begitu saja.Meskipun Rafai adalah anak orang kaya, kekayaan ayahnya ratusan miliar dan dia sendiri tidak memiliki banyak uang. Vila seharga puluhan miliar jelas berada di luar jangkauannya.Namun, setelah diprovokasi oleh keberadaan Afkar, Freya dan

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 79

    Jika putrinya tidak bercerai dengan Afkar, apakah sekarang mereka sudah tinggal di vila mewah itu?....Afkar tidak tahu dengan apa yang terjadi antara Freya dan keluarganya. Jika mengetahui hal itu, mungkin dia hanya akan tertawa kecil dan tidak peduli. Melihat waktu sudah sore, Afkar pun meninggalkan Vila Emperor.Pertama-tama, dia mengantar Karen kembali ke rumah Keluarga Subroto, lalu menuju ke taman kanak-kanak untuk menjemput Shafa. Felicia sangat berdedikasi pada pekerjaannya dan tidak pernah pulang sebelum pukul enam, jadi Afkar memanfaatkan waktu itu untuk membawa Shafa kembali ke apartemen lama mereka. Dia mulai mengemas beberapa barang untuk dibawa ke rumah baru."Papa, kita mau pindah rumah ya?" tanya Shafa dengan suara lembutnya. Matanya yang bundar mengerjap sambil memandangi apartemen kecil mereka. Dia tampak sedikit enggan meninggalkan tempat itu. Meskipun sangat sederhana, bagi Shafa, ini adalah rumahnya."Benar, Papa akan bawa Shafa ke rumah yang lebih besar. Gimana?

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23
  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 80

    Wanita terkadang memiliki indra penciuman yang sangat tajam, seolah-olah memiliki radar khusus. Felicia langsung bisa mencium bekas aroma parfum Karen yang sebelumnya duduk di kursi penumpang depan.Afkar merasa agak canggung dan hanya bisa menggumam. Namun, dia tetap jujur dan berkata, "Ada teman yang duduk di sini sebelumnya."Felicia mendengus. Entah mengapa, muncul perasaan tidak nyaman di hatinya. Namun, reaksi Afkar yang tenang ini malah membuatnya semakin jengkel. Felicia sendiri merasa heran kenapa dia harus merasa kesal? Apakah mungkin dia mulai merasakan sesuatu terhadap pria ini?Tidak mungkin .... Ini pasti karena dia menggunakan mobilku tanpa izin, itu saja! Lagi pula, mereka hanya pasangan suami istri secara hukum dan dia tidak berhak mencampuri urusan pribadi Afkar.Felicia melirik Shafa yang duduk di belakang sekilas. Dia tidak ingin menimbulkan keributan di hadapan anak kecil. Jadi, dia hanya mendengus dan berkata, "Ini mobilku. Apa hakmu membiarkan orang lain duduk di

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-23

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 284

    Fadly sempat tertegun sejenak. Dari tatapan mata Afkar, dia merasakan sesuatu yang berbahaya.....Di sebuah jalan pegunungan yang sunyi, Sahira mengemudikan mobil off-road-nya dengan kecepatan stabil. Pada saat ini, dia sudah keluar dari wilayah kekuasaan Keluarga Samoa.Namun, tiba-tiba matanya yang penuh pesona melirik ke kaca spion, dan senyum penuh arti muncul di wajahnya. Dengan cepat, dia memutar kemudi dan berbelok menuju sebuah jalan kecil yang lebih terpencil.Tak lama kemudian, sebuah sosok yang tegap tiba-tiba muncul di tengah jalan dan menghentikan laju mobil. Sahira menghentikan mobil dan turun, ekspresinya tampak sedikit heran dan curiga. "Kamu mau apa?" tanyanya.Wajah Afkar terlihat dingin, lalu dia berkata dengan suara berat, "Rampok!"Sahira tercengang sejenak, kemudian tertawa terbahak-bahak, suara tawanya manis namun menggoda."Merampok? Wah, Afkar… kamu humoris juga, ya. Jadi kamu mau merampok apa nih? Uang atau ... kehormatanku?"Wanita ini sepertinya memiliki da

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 283

    "David benar-benar luar biasa, ikut lelang sampai muntah darah! Salut! Salut!" kata Fadly dengan nada penuh cemoohan dan tawa bahagia saat melihat itu.Afkar hanya terkekeh kecil dan berjalan pergi bersama Fadly. Mereka menuju ruang tamu prasmanan yang sudah disiapkan oleh Keluarga Samoa untuk menikmati makanan ringan, sebelum mengikuti sesi lelang siang.Meskipun Afkar tidak mendapatkan giok spiritual, dia tetap penasaran ingin melihat apakah ada barang berharga lain yang layak untuk dimenangkan."David! David, kamu baik-baik saja, 'kan?!" Si selebritas panik melihat David memuntahkan darah."Pergi sana!" David mendorongnya dengan kasar, wajahnya masih merah padam dan penuh amarah sambil menatap ke arah Afkar dan Fadly yang pergi."Afkar sialan! Kita lihat saja nanti! Aku bersumpah kamu akan mati tragis!"Dalam sekejap, David berbalik menatap pengurus Keluarga Samoa dengan tajam. "Gimana dia bisa mendapatkan jimat itu? Apa kalian tahu?"Pengurus itu sempat ragu, tetapi mengingat David

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 282

    David tertawa terbahak-bahak. Di sampingnya, Fadly yang melihat wajah puas David tak bisa menahan diri lagi dan langsung tergelak. "Dasar tolol! Bikin aku ngakak saja ...."Mendengar itu, wajah David langsung menggelap. "Fadly, tolong jaga sikapmu!" katanya dengan nada tajam.Fadly malah tertawa lebih keras lagi. Orang ini berkoar-koar tak ada habisnya, tapi malah menyuruh orang lain menjaga sikap .... Lucu sekali!Pada saat ini, seorang pengurus dari Keluarga Samoa tiba-tiba keluar dari ruangan tempat transaksi sebelumnya dan berlari mengejar Afkar. "Pak Afkar, mohon tunggu sebentar!"Begitu menyusulnya, pengurus itu menyerahkan sebuah kartu emas berkilauan dengan huruf besar "Samoa" di atasnya."Pak Afkar, ini adalah Kartu VIP Emas dari Keluarga Samoa untuk Anda! Ke depannya, kalau Anda mengikuti lelang kami, biaya penyelesaian transaksi akan dipotong sebesar 3%! Hanya tamu dengan total transaksi lebih dari 800 miliar yang berhak mendapatkan perlakuan khusus ini," ujar pengurus itu d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 281

    Melihat ekspresi Afkar seolah-olah telah membuat keputusan besar dan mengumpulkan keberanian untuk mengajukan tawaran, wajah Fadly berkedut beberapa kali. Orang lain mungkin tidak tahu, tapi Fadly jelas mengetahuinya.Jimat Pencabut Nyawa ini adalah barang titipan Afkar sendiri! Sungguh licik!Kakak ipar ini benar-benar menjebak orang tiada ampun! Kalau bukan menjebak Sahira, ya pasti menjebak David!"840 miliar!" Seperti yang diduga, melihat Afkar mengajukan tawaran, Sahira kembali mengangkat papan tawaran."860 miliar! Bu Sahira, jangan terlalu berlebihan!" seru Afkar dengan menggertakkan gigi."880 miliar! Kalau nggak punya kemampuan, tutup saja mulutmu!" ejek Sahira dengan dingin."Baiklah, kamu menang!" Bibir Afkar tampak gemetar "marah". Suaranya seolah-olah dipenuhi rasa tidak rela, marah, dan frustrasi.Pada saat ini, David menelan ludah dan wajahnya tampak muram. Melihat Afkar yang duduk kembali, lalu melihat Sahira ... Afkar benar-benar tidak mengajukan tawaran lagi? Serius?

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 280

    Makanya, Sahira menyerah begitu saja melihat David ikut menawar."Eh? Dia juga mau beli? Menarik sekali." Afkar terkejut melihat David menawar harga. Seketika, dia menyunggingkan senyuman misterius. 'Mau beli jimatku ya? Boleh saja! Naikkan dulu harganya!'"Tujuh ratus miliar!" Afkar yang sudah duduk tiba-tiba bangkit kembali.David pun tercengang. Dia mengira dirinya sudah menang, tetapi Afkar tiba-tiba menawar lagi."Tujuh ratus dua puluh miliar!" Begitu Afkar kembali, Sahira juga menawar lagi.David mengedipkan matanya beberapa kali. Pada akhirnya, dia menelepon Noah. "Pak, aku di acara lelang Keluarga Samoa. Ada jimat yang katanya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap. Aku ingin mendapatkannya."Terdengar suara rendah Noah dari ujung telepon. "Jimatnya bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir dalam sekejap? Serius?"David menganalisis, "Seharusnya benar. Afkar dan seorang wanita sedang menawar secara gila-gilaan. Harganya sudah men

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 279

    "Barang selanjutnya agak istimewa. Ini adalah jimat yang dititip jual oleh tamu kami. Menurutnya, begitu jimat ini dirobek, pengguna bisa melancarkan serangan yang dapat membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir!""Kami nggak bisa mengidentifikasi keasliannya, tapi kami yakin energi yang terkandung di dalamnya sangat dahsyat. Pilihan ada di tangan kalian. Harga awal 100 miliar. Lelang dimulai!"Selesai menjelaskan, pembawa acara menarik kain merah yang menutupi jimat itu. Seketika, terlihat Jimat Pencabut Nyawa yang dititip jual oleh Afkar. Kata "mati" di atas seakan-akan memancarkan energi istimewa yang membuat orang bergidik ketakutan."Barang apa itu? Apa benaran sehebat itu?""Bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir?""Ini pasti tipuan, 'kan? Ahli bela diri tingkatan itu sangat kuat lho! Masa satu jimat saja sudah bisa membunuh mereka?"Orang-orang sibuk bergosip dan meragukan kekuatan jimat itu. Lagi-lagi, suasana menjadi hening. Tidak ada yang berani

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 278

    "Harga awal giok spiritual ini adalah 440 miliar! Setiap kenaikan harga nggak boleh di bawah 10 miliar. Silakan menawar!"Begitu ucapan ini dilontarkan, kain merah di atas panggung pun disingkirkan. Di atas meja, terlihat sebuah giok seukuran telapak tangan. Warna hijau itu terlihat sangat jernih! Bahkan, ada kilauan berwarna-warni yang terpancar!Mata Afkar pun berbinar-binar. Dia tampak bersemangat. Dia bisa merasakan energi spiritual yang terkandung di dalamnya. Itu adalah giok spiritual yang dicarinya. Namun, Afkar tidak terburu-buru untuk menawar harga. Dia ingin mengamati situasi dahulu.Setelah pembawa acara menjelaskan, suasana menjadi heboh. Beberapa saat kemudian, suasana menjadi hening untuk sesaat."Empat ratus empat puluh miliar untuk sebuah batu giok?""Sekalipun batu giok berkualitas paling tinggi, harganya tetap nggak semahal itu!""Batu giok macam apa ini? Katanya bisa membantu menerobos? Cuma orang bodoh yang mau beli."Banyak orang yang berdiskusi dan tidak tertarik

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 277

    "Jimat Pencabut Nyawa. Setelah dirobek, jimat ini bisa membunuh ahli bela diri tingkat revolusi tahap akhir ...."Afkar menjelaskan cara pakai dan manfaat jimat itu. Jimat itu adalah buatan Afkar sendiri. Dia menggunakan metode menggambar jimat dalam Jurus Mata Naga, lalu menyegel energi naga di dalamnya. Kekuatan yang terkandung sama dengan 80% kekuatan Afkar.Setelah mendengarnya, pria paruh baya itu berkata dengan ragu, "Aku harus menyuruh orang lain memeriksanya dulu. Aku kurang tahu soal ini."Sesaat kemudian, pria paruh baya itu kembali dengan membawa jimat itu. Dia tersenyum getir dan berujar, "Nggak ada yang bisa mengidentifikasi jimat ini. Tapi, bisa dipastikan ada energi di dalam. Makanya, kami memutuskan untuk menerimanya. Kamu mau dijual dengan harga berapa, Pak?""Paling rendah 100 miliar," jawab Afkar setelah berpikir sejenak."Seratus miliar? Tinggi sekali!" Sudut bibir pria paruh baya itu berkedut mendengarnya."Apa ada masalah? Kalau seefektif yang kubilang tadi, bukan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 276

    Dalam sekejap, beberapa hari telah berlalu. Hari ini, dengan ditemani Fadly, Afkar datang ke Rumah Lelang Keluarga Samoa.Di pinggiran barat Kota Nubes, terdapat sebuah vila pribadi seluas ratusan hektar. Ini adalah rumah Keluarga Samoa, sekaligus lokasi lelang. Biasanya, tempat ini tidak terbuka untuk umum, kecuali ada acara lelang.Pukul 8 pagi, banyak mobil mewah terparkir di vila itu. Afkar dan Fadly memarkirkan mobil mereka di luar. Setelah menjalani pemeriksaan, mereka baru memasuki vila."Fad, kamu lagi ada masalah belakangan ini ya?" Setelah berjalan beberapa langkah, Afkar tiba-tiba menatap Fadly yang berjalan di sampingnya dan bertanya demikian. Ketika bertemu Fadly hari ini, Afkar bisa melihat ekspresinya dipenuhi kecemasan."Hah?" Fadly termangu sejenak, lalu menggeleng. "Nggak ada kok! Cuma sedikit masalah kerjaan. Aku bisa mengatasinya sendiri.""Kalau butuh bantuan, kasih tahu saja aku. Aku mungkin bisa membantumu," pesan Afkar."Aku tahu. Kalau ada masalah, aku pasti me

DMCA.com Protection Status