Share

Bab 538

Penulis: Russel
Namun ... asap hitam yang mengepul dari dapur ... itu apa?

"Aku pergi lihat dulu!" Gauri segera bangkit dan berlari ke arah dapur dengan cemas.

Beberapa menit kemudian, seluruh keluarga duduk mengelilingi meja makan. Gauri dan Felicia mulai menghidangkan 8 macam hidangan satu per satu!

Namun, dari semua hidangan itu, dua di antaranya jelas-jelas gosong!

Afkar, Harun, dan Fadly berpandangan. Kelopak mata mereka langsung berkedut.

Gauri berdeham, ekspresinya juga terlihat agak aneh. "Ayo, makan! Ini pertama kalinya Feli masak. Hari ini kalian beruntung!"

"Sayang, kalau aku nggak salah tebak, kedua hidangan ini masakanmu, 'kan?" Afkar mengusap keringat, menunjuk kedua piring hitam itu dengan canggung.

"Ya! Cepat coba dan beri tahu aku gimana rasanya!" Wajah Felicia yang cantik terlihat ada beberapa noda hitam, celemeknya masih terikat di pinggang.

Karena memasak, dia membuat dirinya seperti kucing kecil yang kotor. Namun, matanya berbinar penuh harapan saat mendesak Afkar untuk mencicipi
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 539

    Afkar lantas mengambil rebung dari piring lain dan mencicipinya. Baru setelah itu, Felicia mendengus dan akhirnya membiarkannya lolos.Dengan kemurahan hati yang besar, Felicia pun menarik kembali kedua hidangan spesialnya!Fadly menatap Afkar dengan penuh simpati, merasa lega di dalam hati. 'Ya ampun! Masakan eksperimental kakakku ini menakutkan sekali! Kak Afkar sungguh beruntung, hahaha!'Fadly tertawa dalam hati di atas penderitaan Afkar."Ayo, makan masakanku saja." Gauri membantu Felicia menyingkirkan mahakaryanya.Wajah Felicia agak memerah saat itu. Dia melirik Afkar sejenak sebelum duduk di sebelahnya.Saat makan, Harun dan Gauri terus mengambilkan lauk untuk Shafa, menunjukkan kasih sayang yang tulus pada gadis kecil itu.Dari yang awalnya canggung, Shafa mulai merasa nyaman dan akhirnya memanggil mereka kakek dan nenek dengan lebih alami.Saat itulah, Harun menatap Afkar dan Felicia dengan ekspresi penuh harapan dan bertanya, "Afkar, Feli, setelah pernikahan kalian selesai,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 540

    "Baiklah, aku mengerti! Shafa adalah putri kita, 'kan?"Mendengar ucapan itu, tatapan Afkar dipenuhi dengan rasa haru yang mendalam: "Terima kasih, Sayang!""Hmph!" Felicia mendengus, seolah-olah sedang merajuk. Kemudian, dia memalingkan wajah ke samping.Namun, saat menatap kegelapan malam di luar jendela mobil, kilatan kesedihan itu tidak dapat disembunyikan.....Dalam seminggu berikutnya, persiapan pernikahan Afkar dan Felicia berlangsung dengan cepat. Undangan telah dikirimkan ke semua tamu.Sore hari, Erlin duduk di halaman rumah sambil menikmati teh. Di sampingnya adalah undangan pernikahan Felicia dan Afkar.Bagaimanapun, dia tetaplah nenek Felicia, jadi Harun tentu saja mengundangnya beserta anggota Keluarga Safira lainnya.Kondisi Erlin kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Dia telah mendapatkan perawatan akupunktur serta mengonsumsi makanan bergizi dan obat herbal.Sebenarnya, kesehatannya tidak terlalu bermasalah. Dulu, dia hanya mengalami tekanan darah tinggi akibat k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1

    "Papa, Shafa sakit sekali! Rasanya sudah mau mati .... Shafa sudah nggak bisa sembuh lagi ya? Shafa nggak mau sesakit ini lagi, nggak mau Papa habisin uang demi Shafa lagi.""Papa bawa Shafa pulang saja ya? Shafa ingin pulang .... Shafa rindu rumah ...."Di dalam ruangan ICU, terbaring seorang anak kecil. Wajah yang awalnya imut itu kini tampak pucat pasi. Hidung dan mulutnya terus meneteskan darah, dengan bercak-bercak yang memenuhi seluruh tubuhnya!Dengan sisa kekuatannya, tangan kecil anak itu meraih tangan Afkar Rajendra. Sepasang matanya yang bundar sarat akan kerinduan yang mendalam terhadap ayahnya.Afkar menatap anak itu dengan mata yang memerah. Hatinya terasa begitu sakit bagaikan ditusuk ribuan jarum. Rasa sakit itu bahkan puluhan ribu kali lipat melebih rasa sakit pada bekas luka di bagian ginjal kirinya."Shafa anak baik, Papa pasti akan cari cara untuk nyembuhin kamu. Setelah kamu sembuh nanti, Papa akan bawa Shafa pulang dan masakkin ayam goreng untuk Shafa ya?" ucap Af

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 2

    "Apa? Orangnya sudah siuman? Dia baik-baik saja?" Di rumah sakit kota, sopir Felicia Safira berseru dengan takjub."Pasien nggak terluka parah. Dilihat dari kondisinya sekarang, mungkin cuma luka luar," jawab dokter berjubah putih."Mana mungkin? Setelah tertabrak, jelas-jelas lukanya kelihatan parah sekali. Darahnya juga banyak sekali," balas sopir itu dengan ekspresi tidak percaya."Kamu sendiri juga sudah bilang cuma kelihatannya, 'kan?" balas dokter.Tebersit kecurigaan di mata Felicia yang indah. Setelah memastikan bahwa dokter itu tidak sedang bercanda, dia baru berkata dengan tenang, "Kalau begitu coba kulihat kondisinya."Saat membuka pintu ruang pasien, Felicia melihat seorang pria yang duduk termenung di atas ranjang. Bahkan Afkar sendiri juga tidak percaya bahwa dia tidak meninggal. Selain itu, sepertinya kondisi tubuhnya terasa agak aneh!Dalam benaknya, tiba-tiba muncul serangkaian informasi yang berantakan. Mantra Roh Naga? Kitab Kaisar Naga? Jurus Mata Naga? Apa sebenarn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 3

    Kendra membelalakkan matanya dengan kaget. Perawat di sampingnya juga memelotot dengan tak percaya. Mana mungkin? Kenapa bisa tiba-tiba hidup kembali?"Papa ... Apa itu kamu? Jangan pergi, Papa!" Tiba-tiba Shafa membuka matanya perlahan-lahan. Sebelumnya, Shafa merasa gelisah saat melihat Afkar pergi untuk mengumpulkan uang. Dia hanya ingin ditemani ayahnya untuk terakhir kalinya."Shafa, kamu benar-benar sudah sadar! Papa di sini. Papa selalu temani Shafa, nggak akan ke mana-mana lagi!" Air mata berderai membasahi wajah Afkar. Aliran panas itu kembali mengalir deras ke tubuh Shafa.Akhirnya Shafa sadar! Ternyata aliran panas ini benar-benar berefek! Shafa benar-benar hidup kembali.Afkar begitu bersemangat hingga sekujur tubuhnya gemetaran. Kegembiraan yang mendadak ini membuat pria sejati sepertinya tak kuasa menahan tangisan.Dia menggenggam tangan Shafa dengan erat, seakan-akan seluruh dunia telah berada dalam genggamannya. Dia takut jika dia melepaskannya, semuanya akan berubah me

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 4

    "Aku benar-benar harus berterima kasih padamu!" ujar Afkar dengan serius setelah berada di luar kamar pasien."Nggak masalah, sekarang kamu sudah milikku," balas Felicia dengan datar."Hm ...." Ekspresi Afkar terlihat agak aneh. Kecantikan Felicia bisa dibilang sangat luar biasa. Mendengar wanita secantik dan sekaya Felicia mengklaim dirinya, Afkar merasa sangat ... aneh.Detik berikutnya, Felicia sepertinya menyadari bahwa ucapannya ini sangat ambigu. Oleh karena itu, dia langsung mengalihkan pembicaraan, "Oh ya, kamu bisa ilmu kedokteran? Putrimu menderita leukimia?"Sebelumnya, Felicia mendengar dengan jelas dari luar ruangan bahwa putri Afkar sepertinya sudah kehilangan tanda-tanda kehidupan. Namun, tiba-tiba saja dia bisa diselamatkan dan sekarang kondisinya terlihat sangat baik! Ini benar-benar sesuatu yang luar biasaFelicia tiba-tiba mendapat ide."Sedikit," jawab Afkar dengan ragu-ragu sebelum mengangguk."Kalau begitu, urus dulu putrimu, lalu ikut aku. Aku butuh bantuanmu unt

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 5

    "Omong kosong! Nyawamu yang dalam bahaya!" bentak Sutopo yang marah besar.Dokter yang berada di sampingnya juga berkata sambil tersenyum dingin, "Rumah sakit kami merawat Tuan Lowel dengan baik. Penyakit yang dideritanya adalah leukemia mielositik kronis. Saat ini masih dalam fase kronis, mana mungkin tiba-tiba bisa dalam bahaya?""Nak, kamu datang untuk cari masalah ya?" lanjut dokter itu."Aku nggak bilang bahayanya karena penyakit leukimia. Anak ini keracunan!" jelas Afkar. Pada saat ini, Afkar menggunakan Jurus Mata Naga sehingga bisa melihat tubuh Lowel dengan jelas. Terlihat racun berwarna kehitaman yang menyebar di seluruh tubuhnya.Tidak lama lagi, racun itu akan menyerang ke hatinya!"Nak, apa maksudmu? Memangnya rumah sakit kami ini akan meracuni pasien?" bentak dokter itu dengan semakin emosi sambil menunjuk Afkar."Bukan itu maksudku! Ada beberapa jenis makanan yang nggak boleh dikonsumsi secara bersamaan. Makanan itu sendiri memang nggak beracun, tapi kalau digabungkan de

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 6

    Tit! Tit! Tit!Sepuluh menit kemudian, suara mesin yang terpasang di tubuh Lowel mulai stabil. Darah yang dikeluarkan dari jempol kaki kanan Lowel terlihat berwarna kebiruan. Setelah meminum darah ayam, kondisi Lowel juga mendadak mulai normal."Syukurlah!" Sutopo menangis saking terharunya.Dokter menyeka keringat dingin di tubuhnya dan menghela napas panjang. Tekanan yang dialaminya tadi benar-benar luar biasa! Jika sampai terjadi sesuatu pada putra Sutopo, rumah sakit mereka akan langsung gulung tikar dan nasibnya juga akan celaka!"Dokter, sepertinya Lowel memang keracunan?" tanya Felicia.Sutopo memelototi dokter itu dengan marah, "Kantin rumah sakit kalian meracuni pasien?""Nggak! Mana mungkin? Mana mungkin kami meracuni pasien?"Wajah dokter tampak pucat pasi. Sedetik kemudian, sudut matanya melirik ke sebuah termos yang terletak di samping meja. Di dalamnya ternyata adalah sup ular yang tersisa!"Dari mana sup ular ini?" tanya dokter tiba-tiba dengan kaget."Ini masakan istrik

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 540

    "Baiklah, aku mengerti! Shafa adalah putri kita, 'kan?"Mendengar ucapan itu, tatapan Afkar dipenuhi dengan rasa haru yang mendalam: "Terima kasih, Sayang!""Hmph!" Felicia mendengus, seolah-olah sedang merajuk. Kemudian, dia memalingkan wajah ke samping.Namun, saat menatap kegelapan malam di luar jendela mobil, kilatan kesedihan itu tidak dapat disembunyikan.....Dalam seminggu berikutnya, persiapan pernikahan Afkar dan Felicia berlangsung dengan cepat. Undangan telah dikirimkan ke semua tamu.Sore hari, Erlin duduk di halaman rumah sambil menikmati teh. Di sampingnya adalah undangan pernikahan Felicia dan Afkar.Bagaimanapun, dia tetaplah nenek Felicia, jadi Harun tentu saja mengundangnya beserta anggota Keluarga Safira lainnya.Kondisi Erlin kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Dia telah mendapatkan perawatan akupunktur serta mengonsumsi makanan bergizi dan obat herbal.Sebenarnya, kesehatannya tidak terlalu bermasalah. Dulu, dia hanya mengalami tekanan darah tinggi akibat k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 539

    Afkar lantas mengambil rebung dari piring lain dan mencicipinya. Baru setelah itu, Felicia mendengus dan akhirnya membiarkannya lolos.Dengan kemurahan hati yang besar, Felicia pun menarik kembali kedua hidangan spesialnya!Fadly menatap Afkar dengan penuh simpati, merasa lega di dalam hati. 'Ya ampun! Masakan eksperimental kakakku ini menakutkan sekali! Kak Afkar sungguh beruntung, hahaha!'Fadly tertawa dalam hati di atas penderitaan Afkar."Ayo, makan masakanku saja." Gauri membantu Felicia menyingkirkan mahakaryanya.Wajah Felicia agak memerah saat itu. Dia melirik Afkar sejenak sebelum duduk di sebelahnya.Saat makan, Harun dan Gauri terus mengambilkan lauk untuk Shafa, menunjukkan kasih sayang yang tulus pada gadis kecil itu.Dari yang awalnya canggung, Shafa mulai merasa nyaman dan akhirnya memanggil mereka kakek dan nenek dengan lebih alami.Saat itulah, Harun menatap Afkar dan Felicia dengan ekspresi penuh harapan dan bertanya, "Afkar, Feli, setelah pernikahan kalian selesai,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 538

    Namun ... asap hitam yang mengepul dari dapur ... itu apa?"Aku pergi lihat dulu!" Gauri segera bangkit dan berlari ke arah dapur dengan cemas.Beberapa menit kemudian, seluruh keluarga duduk mengelilingi meja makan. Gauri dan Felicia mulai menghidangkan 8 macam hidangan satu per satu!Namun, dari semua hidangan itu, dua di antaranya jelas-jelas gosong!Afkar, Harun, dan Fadly berpandangan. Kelopak mata mereka langsung berkedut.Gauri berdeham, ekspresinya juga terlihat agak aneh. "Ayo, makan! Ini pertama kalinya Feli masak. Hari ini kalian beruntung!""Sayang, kalau aku nggak salah tebak, kedua hidangan ini masakanmu, 'kan?" Afkar mengusap keringat, menunjuk kedua piring hitam itu dengan canggung."Ya! Cepat coba dan beri tahu aku gimana rasanya!" Wajah Felicia yang cantik terlihat ada beberapa noda hitam, celemeknya masih terikat di pinggang.Karena memasak, dia membuat dirinya seperti kucing kecil yang kotor. Namun, matanya berbinar penuh harapan saat mendesak Afkar untuk mencicipi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 537

    "Kota Nubes, Afkar? Kota Nubes, Afkar!"Pria tua berjubah merah darah menggertakkan giginya, sekujur tubuhnya memancarkan aura kekejaman yang mengerikan."Tu ... Tuan, bi ... bisa ... tolong lepaskan aku?"Anak buah Keluarga Lufita yang memimpin rombongan itu dicekik. Saat ini, dia kesulitan bernapas. Dengan kesakitan dan ketakutan, dia memohon belas kasihan!Sementara itu, anak buah lainnya yang ikut mengantarkan mayat juga gemetar ketakutan di bawah tekanan mengerikan dari pria tua itu."Lepaskan? Aku mengirim muridku untuk membantu Keluarga Lufita, tapi kalian mengembalikan mayatnya kepadaku! Kalian harus ikut mati!"Ekspresi pria tua itu menjadi bengis, suaranya menyeramkan seperti iblis.Plop! Saat berikutnya, orang yang ada di genggamannya sontak hancur, berubah menjadi kabut darah!"Aaah!""Lari!"Anak buah lainnya ketakutan hingga wajah mereka memucat. Mereka pun berteriak panik dan berusaha kabur.Namun, sebelum sempat berlari jauh, tubuh mereka juga meledak satu per satu. Sem

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 536

    Uang! Ternyata benar-benar penuh dengan uang!Selanjutnya, Vincent menyeka keringat dingin, lalu membuka tiga peti lainnya dengan enggan. Setiap kali membuka satu, ekspresi terkejut di wajahnya semakin dalam. Pada akhirnya, tangannya bahkan gemetaran.Glek! Vincent menelan ludah, melihat perhiasan, emas, batu giok, dan barang antik di depannya. Kakinya sampai terasa lemas.Ekspresi Taksa dan Rabita juga dipenuhi keterkejutan. Ini ... ini adalah mas kawin yang dikirimkan suami Felicia? Ini sudah seperti merampok bank!"Afkar, ini ... semua ini ...." Harun pun menjadi terbata-bata. Tatapannya yang tertuju pada Afkar juga penuh keterkejutan."Ayah, ini mahar dariku untuk kalian! Tolong jangan merasa kurang ya!" ujar Afkar dengan santai sambil tersenyum.Mendengar ini, semua orang langsung kaget. Kurang? Pria ini jelas-jelas pamer!"Semua ini?" tanya Harun dengan tercengang."Ya. Kalau nggak, untuk apa aku bawa semuanya?" balas Afkar dengan santai."Ini terlalu berharga! Nggak bisa, kami n

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 535

    Tawa Felicia membuat Vincent seketika merasa terpana. Pada saat itu juga, dia makin terobsesi. Seolah-olah dalam hatinya, dia sudah tidak sabar ingin melihat Felicia bercerai dengan Afkar agar bisa segera memilikinya.Dengan penuh rasa sombong dan nada mengejek, Vincent berkata, "Orang yang bahkan butuh waktu lama cuma untuk mengumpulkan mahar ... masih berani tertawa? Kamu bilang ada bawa mahar? Di mana? Aku kok nggak melihatnya?"Namun, Afkar langsung menghentikan tawanya dan menjawab dengan tenang, "Aku sudah menyuruh orang untuk mengantarnya. Seharusnya sebentar lagi bakal sampai."Vincent justru tertawa sinis. Dia membalas, "Apa? Sampai harus diantarkan? Sebanyak apa sih? Jangan-jangan maharnya baru bisa diantar setelah kami pergi? Oh ya, kebetulan kami juga akan makan malam di rumah Paman Taksa malam ini!"Rabita juga ikut mengejek Afkar, "Benar! Kami ingin tahu, berapa banyak mahar yang bisa kamu berikan untuk keluarga Feli? Lahir dari keluarga biasa nggak masalah, tapi yang pen

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 534

    Di sisi lain, Taksa dan istrinya menatap Felicia dengan penuh kekaguman. Seorang wanita secantik ini ... kalau bisa menjadi menantu mereka, itu akan sangat menguntungkan putra mereka. Tidak hanya itu, membawanya ke mana pun pasti akan membuat mereka bangga.Namun sayangnya, wanita sebaik ini malah menikah dengan seorang pria dari keluarga biasa? Mereka benar-benar tidak bisa menerimanya.Dalam pandangan mereka, putra mereka jauh lebih baik dibandingkan Afkar dalam segala hal. Jadi, melihat pria itu sebagai suami Felicia benar-benar membuat mereka kesal, seolah-olah Afkar telah mencuri menantu mereka.Afkar tiba-tiba tersenyum dingin, lalu dia menatap mereka dan berkata dengan santai, "Siapa yang bilang aku datang dengan tangan kosong?"Tentu saja, Afkar bisa dengan jelas melihat niat mereka. Dia menoleh ke arah Harun dan Gauri, lalu berkata, "Ayah, Ibu, hari pernikahan kami sudah makin dekat. Aku baru ingat bahwa aku belum kasih kalian mahar. Jadi, hari ini aku sekalian membawanya ke s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 533

    Mendengar perkataan Vincent, alis Harun dan Gauri langsung berkerut. Apa maksudnya dengan tidak akan keberatan kalau putri mereka pernah menikah?Siapa yang bilang putri mereka akan bercerai? Ucapan Vincent terdengar seolah-olah Feli memang akan menceraikan suaminya demi menikah dengannya.Gauri pun langsung menanggapi dengan nada dingin, "Vincent, hubungan Feli dan suaminya sangat baik. Kamu nggak perlu repot-repot memikirkannya!" Nada bicaranya sudah jauh lebih dingin daripada sebelumnya.Meskipun begitu, Keluarga Taksa masih ingin mengatakan sesuatu lagi. Hanya saja, sebelum mereka sempat bicara tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Dari luar, terdengar suara yang begitu akrab bagi mereka. "Ayah, Ibu, kami pulang! Tolong bukakan pintunya!"Itu adalah suara Felicia. Gauri langsung berseru dengan gembira, "Feli sudah pulang!"  Dia pun segera berjalan ke pintu untuk membukanya.Di sisi lain, Harun juga berdiri dan ikut berjalan ke arah pintu. Pada saat yang sama, Vincent yang menden

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 532

    Namun pada saat itu, Gauri berujar dengan antusias, "Tapi mereka akan pulang untuk makan malam malam ini. Taksa, gimana kalau kalian juga makan di sini?"Begitu mendengar itu, Vincent kembali bersemangat. Bahkan sebelum orang tuanya sempat berbicara, dia sudah buru-buru mengangguk dan menjawab dengan penuh antusias, "Tentu saja, Bibi Gauri! Kita sudah bertetangga selama bertahun-tahun, jadi nggak perlu sungkan lagi!"Melihat reaksi putranya, Taksa dan Rabita saling bertukar pandang lalu mengangguk setuju. Sebagai orang tua, mereka tentu saja mengerti apa yang ada di dalam hati putra mereka.Di sisi lain, Harun melirik Vincent dengan penuh arti. Dia bertanya sambil tersenyum, "Vincent, kamu sudah tumbuh begitu ganteng. Masa nggak bawa pulang istri bule dari luar negeri?"Mendengar itu, Vincent buru-buru melambaikan tangan. Dia menjawab, "Nggak ada, Paman Harun. Dulu aku masih terlalu muda dan nggak berani mengatakannya, tapi sekarang kami sudah dewasa, jadi aku juga nggak malu lagi untu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status