Share

Bab 535

Penulis: Russel
Tawa Felicia membuat Vincent seketika merasa terpana. Pada saat itu juga, dia makin terobsesi. Seolah-olah dalam hatinya, dia sudah tidak sabar ingin melihat Felicia bercerai dengan Afkar agar bisa segera memilikinya.

Dengan penuh rasa sombong dan nada mengejek, Vincent berkata, "Orang yang bahkan butuh waktu lama cuma untuk mengumpulkan mahar ... masih berani tertawa? Kamu bilang ada bawa mahar? Di mana? Aku kok nggak melihatnya?"

Namun, Afkar langsung menghentikan tawanya dan menjawab dengan tenang, "Aku sudah menyuruh orang untuk mengantarnya. Seharusnya sebentar lagi bakal sampai."

Vincent justru tertawa sinis. Dia membalas, "Apa? Sampai harus diantarkan? Sebanyak apa sih? Jangan-jangan maharnya baru bisa diantar setelah kami pergi? Oh ya, kebetulan kami juga akan makan malam di rumah Paman Taksa malam ini!"

Rabita juga ikut mengejek Afkar, "Benar! Kami ingin tahu, berapa banyak mahar yang bisa kamu berikan untuk keluarga Feli? Lahir dari keluarga biasa nggak masalah, tapi yang pen
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 536

    Uang! Ternyata benar-benar penuh dengan uang!Selanjutnya, Vincent menyeka keringat dingin, lalu membuka tiga peti lainnya dengan enggan. Setiap kali membuka satu, ekspresi terkejut di wajahnya semakin dalam. Pada akhirnya, tangannya bahkan gemetaran.Glek! Vincent menelan ludah, melihat perhiasan, emas, batu giok, dan barang antik di depannya. Kakinya sampai terasa lemas.Ekspresi Taksa dan Rabita juga dipenuhi keterkejutan. Ini ... ini adalah mas kawin yang dikirimkan suami Felicia? Ini sudah seperti merampok bank!"Afkar, ini ... semua ini ...." Harun pun menjadi terbata-bata. Tatapannya yang tertuju pada Afkar juga penuh keterkejutan."Ayah, ini mahar dariku untuk kalian! Tolong jangan merasa kurang ya!" ujar Afkar dengan santai sambil tersenyum.Mendengar ini, semua orang langsung kaget. Kurang? Pria ini jelas-jelas pamer!"Semua ini?" tanya Harun dengan tercengang."Ya. Kalau nggak, untuk apa aku bawa semuanya?" balas Afkar dengan santai."Ini terlalu berharga! Nggak bisa, kami n

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 537

    "Kota Nubes, Afkar? Kota Nubes, Afkar!"Pria tua berjubah merah darah menggertakkan giginya, sekujur tubuhnya memancarkan aura kekejaman yang mengerikan."Tu ... Tuan, bi ... bisa ... tolong lepaskan aku?"Anak buah Keluarga Lufita yang memimpin rombongan itu dicekik. Saat ini, dia kesulitan bernapas. Dengan kesakitan dan ketakutan, dia memohon belas kasihan!Sementara itu, anak buah lainnya yang ikut mengantarkan mayat juga gemetar ketakutan di bawah tekanan mengerikan dari pria tua itu."Lepaskan? Aku mengirim muridku untuk membantu Keluarga Lufita, tapi kalian mengembalikan mayatnya kepadaku! Kalian harus ikut mati!"Ekspresi pria tua itu menjadi bengis, suaranya menyeramkan seperti iblis.Plop! Saat berikutnya, orang yang ada di genggamannya sontak hancur, berubah menjadi kabut darah!"Aaah!""Lari!"Anak buah lainnya ketakutan hingga wajah mereka memucat. Mereka pun berteriak panik dan berusaha kabur.Namun, sebelum sempat berlari jauh, tubuh mereka juga meledak satu per satu. Sem

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 538

    Namun ... asap hitam yang mengepul dari dapur ... itu apa?"Aku pergi lihat dulu!" Gauri segera bangkit dan berlari ke arah dapur dengan cemas.Beberapa menit kemudian, seluruh keluarga duduk mengelilingi meja makan. Gauri dan Felicia mulai menghidangkan 8 macam hidangan satu per satu!Namun, dari semua hidangan itu, dua di antaranya jelas-jelas gosong!Afkar, Harun, dan Fadly berpandangan. Kelopak mata mereka langsung berkedut.Gauri berdeham, ekspresinya juga terlihat agak aneh. "Ayo, makan! Ini pertama kalinya Feli masak. Hari ini kalian beruntung!""Sayang, kalau aku nggak salah tebak, kedua hidangan ini masakanmu, 'kan?" Afkar mengusap keringat, menunjuk kedua piring hitam itu dengan canggung."Ya! Cepat coba dan beri tahu aku gimana rasanya!" Wajah Felicia yang cantik terlihat ada beberapa noda hitam, celemeknya masih terikat di pinggang.Karena memasak, dia membuat dirinya seperti kucing kecil yang kotor. Namun, matanya berbinar penuh harapan saat mendesak Afkar untuk mencicipi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 539

    Afkar lantas mengambil rebung dari piring lain dan mencicipinya. Baru setelah itu, Felicia mendengus dan akhirnya membiarkannya lolos.Dengan kemurahan hati yang besar, Felicia pun menarik kembali kedua hidangan spesialnya!Fadly menatap Afkar dengan penuh simpati, merasa lega di dalam hati. 'Ya ampun! Masakan eksperimental kakakku ini menakutkan sekali! Kak Afkar sungguh beruntung, hahaha!'Fadly tertawa dalam hati di atas penderitaan Afkar."Ayo, makan masakanku saja." Gauri membantu Felicia menyingkirkan mahakaryanya.Wajah Felicia agak memerah saat itu. Dia melirik Afkar sejenak sebelum duduk di sebelahnya.Saat makan, Harun dan Gauri terus mengambilkan lauk untuk Shafa, menunjukkan kasih sayang yang tulus pada gadis kecil itu.Dari yang awalnya canggung, Shafa mulai merasa nyaman dan akhirnya memanggil mereka kakek dan nenek dengan lebih alami.Saat itulah, Harun menatap Afkar dan Felicia dengan ekspresi penuh harapan dan bertanya, "Afkar, Feli, setelah pernikahan kalian selesai,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 540

    "Baiklah, aku mengerti! Shafa adalah putri kita, 'kan?"Mendengar ucapan itu, tatapan Afkar dipenuhi dengan rasa haru yang mendalam: "Terima kasih, Sayang!""Hmph!" Felicia mendengus, seolah-olah sedang merajuk. Kemudian, dia memalingkan wajah ke samping.Namun, saat menatap kegelapan malam di luar jendela mobil, kilatan kesedihan itu tidak dapat disembunyikan.....Dalam seminggu berikutnya, persiapan pernikahan Afkar dan Felicia berlangsung dengan cepat. Undangan telah dikirimkan ke semua tamu.Sore hari, Erlin duduk di halaman rumah sambil menikmati teh. Di sampingnya adalah undangan pernikahan Felicia dan Afkar.Bagaimanapun, dia tetaplah nenek Felicia, jadi Harun tentu saja mengundangnya beserta anggota Keluarga Safira lainnya.Kondisi Erlin kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Dia telah mendapatkan perawatan akupunktur serta mengonsumsi makanan bergizi dan obat herbal.Sebenarnya, kesehatannya tidak terlalu bermasalah. Dulu, dia hanya mengalami tekanan darah tinggi akibat k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 541

    "Benar! Benar! Nenek, saat Ibu mengusulkan rencana itu, aku dan Ayah sudah menentangnya!" Viola segera menimpali dengan ekspresi lugu.Erlin mendengus dingin. "Oh, begitu?""Benar! Aku telah melakukan kesalahan! Selama ini aku hidup dalam penyesalan! Tolong beri aku satu kesempatan lagi untuk berbakti kepada Ibu!" Renhad merangkak mendekat dan memeluk kaki Erlin dengan penuh harap.Viola juga ikut merapat, matanya berkilat. Kemudian, dia memijat kaki dan bahu Erlin dengan penuh perhatian."Nenek, pada akhirnya, semua ini terjadi karena kebencian membutakan kami! Kami terlalu ingin membalas dendam pada Afkar, makanya terjerumus ke dalam rencana buruk yang dibuat oleh Ibu!""Aku dan ayah menyadari kesalahan kami! Bagaimanapun, kita adalah keluarga! Tolong beri kami satu kesempatan lagi!"Ekspresi Erlin sedikit melunak. Melihat Renhad dan Viola yang merendahkan diri serta penuh kepasrahan, hatinya terasa lebih nyaman.Sebagai seseorang yang telah berkuasa seumur hidup, Erlin selalu menjun

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 542

    "Berani-beraninya mereka mengabaikan perkataanku dan masih ingin menggunakan nama Keluarga Safira untuk mengundang tamu ke pernikahan mereka? Itu nggak akan terjadi!""Aku akan memastikan mereka kehilangan muka sepenuhnya dan menjadi bahan tertawaan di seluruh Kota Nubes!"Mendengar ini, Viola tertawa sinis. "Benar! Benar! Nenek memang cerdas!""Ibu, ini keputusan yang tepat! Mereka bukan lagi bagian dari Keluarga Safira. Atas dasar apa kita harus menjaga harga diri mereka?" Renhad mengacungkan jempol dengan ekspresi puas.Erlin menyeringai dingin. "Tentu saja!"Dalam situasi seperti ini, ungkapan "musuh dari musuh adalah teman" menjadi nyata. Membicarakan Afkar dan Felicia justru membuat Erlin serta ayah dan anak itu semakin kompak.Saat ini, Viola terpikir akan sesuatu. Wajahnya menunjukkan ekspresi licik. "Nek, apakah Keluarga Sanjaya sudah tahu tentang pernikahan ini?""Hm? Keluarga Sanjaya? Sepertinya mereka belum tahu," jawab Erlin setelah terdiam sejenak."Nek, kenapa kita nggak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 543

    Sementara itu, di tempat lain!Arwan tampak kesal, wajahnya menunjukkan ekspresi tidak senang."Arwan, ada apa lagi?" tanya wanita cantik di sebelahnya dengan dahi berkerut. Dia adalah istri sah Arwan, sekaligus ibu Noah, yaitu Yuki."Hmph! Nyonya Tua Keluarga Safira baru saja meneleponku. Dia bilang 3 hari lagi, Afkar dan Felicia akan menggelar pernikahan!" Arwan mendengus dingin saat mengatakan itu.Mendengar hal ini, Yuki juga langsung mengernyit. "Apa maksudnya? Apa mereka berharap kita menghadiri pernikahan itu? Benar-benar keterlaluan!"Dengan nada tegas, dia berkata kepada Arwan, "Kita nggak akan pergi! Noah gagal mendapatkan Felicia, lalu sekarang mereka berharap kita datang ke pernikahan itu? Apa mereka pikir kita nggak punya harga diri?""Bukankah kamu sudah mengikuti instruksi Ayah dan minta maaf pada Afkar? Lalu, apa maksud Keluarga Safira? Apa mereka masih mau menekan kita lebih jauh?"Arwan merasa semakin kesal dan melambaikan tangan. "Sudahlah! Berhenti mengomel! Mungkin

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status