Share

Bab 533

Author: Russel
Mendengar perkataan Vincent, alis Harun dan Gauri langsung berkerut. Apa maksudnya dengan tidak akan keberatan kalau putri mereka pernah menikah?

Siapa yang bilang putri mereka akan bercerai? Ucapan Vincent terdengar seolah-olah Feli memang akan menceraikan suaminya demi menikah dengannya.

Gauri pun langsung menanggapi dengan nada dingin, "Vincent, hubungan Feli dan suaminya sangat baik. Kamu nggak perlu repot-repot memikirkannya!" Nada bicaranya sudah jauh lebih dingin daripada sebelumnya.

Meskipun begitu, Keluarga Taksa masih ingin mengatakan sesuatu lagi. Hanya saja, sebelum mereka sempat bicara tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.

Dari luar, terdengar suara yang begitu akrab bagi mereka. "Ayah, Ibu, kami pulang! Tolong bukakan pintunya!"

Itu adalah suara Felicia. Gauri langsung berseru dengan gembira, "Feli sudah pulang!"  Dia pun segera berjalan ke pintu untuk membukanya.

Di sisi lain, Harun juga berdiri dan ikut berjalan ke arah pintu. Pada saat yang sama, Vincent yang menden
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 534

    Di sisi lain, Taksa dan istrinya menatap Felicia dengan penuh kekaguman. Seorang wanita secantik ini ... kalau bisa menjadi menantu mereka, itu akan sangat menguntungkan putra mereka. Tidak hanya itu, membawanya ke mana pun pasti akan membuat mereka bangga.Namun sayangnya, wanita sebaik ini malah menikah dengan seorang pria dari keluarga biasa? Mereka benar-benar tidak bisa menerimanya.Dalam pandangan mereka, putra mereka jauh lebih baik dibandingkan Afkar dalam segala hal. Jadi, melihat pria itu sebagai suami Felicia benar-benar membuat mereka kesal, seolah-olah Afkar telah mencuri menantu mereka.Afkar tiba-tiba tersenyum dingin, lalu dia menatap mereka dan berkata dengan santai, "Siapa yang bilang aku datang dengan tangan kosong?"Tentu saja, Afkar bisa dengan jelas melihat niat mereka. Dia menoleh ke arah Harun dan Gauri, lalu berkata, "Ayah, Ibu, hari pernikahan kami sudah makin dekat. Aku baru ingat bahwa aku belum kasih kalian mahar. Jadi, hari ini aku sekalian membawanya ke s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 535

    Tawa Felicia membuat Vincent seketika merasa terpana. Pada saat itu juga, dia makin terobsesi. Seolah-olah dalam hatinya, dia sudah tidak sabar ingin melihat Felicia bercerai dengan Afkar agar bisa segera memilikinya.Dengan penuh rasa sombong dan nada mengejek, Vincent berkata, "Orang yang bahkan butuh waktu lama cuma untuk mengumpulkan mahar ... masih berani tertawa? Kamu bilang ada bawa mahar? Di mana? Aku kok nggak melihatnya?"Namun, Afkar langsung menghentikan tawanya dan menjawab dengan tenang, "Aku sudah menyuruh orang untuk mengantarnya. Seharusnya sebentar lagi bakal sampai."Vincent justru tertawa sinis. Dia membalas, "Apa? Sampai harus diantarkan? Sebanyak apa sih? Jangan-jangan maharnya baru bisa diantar setelah kami pergi? Oh ya, kebetulan kami juga akan makan malam di rumah Paman Taksa malam ini!"Rabita juga ikut mengejek Afkar, "Benar! Kami ingin tahu, berapa banyak mahar yang bisa kamu berikan untuk keluarga Feli? Lahir dari keluarga biasa nggak masalah, tapi yang pen

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 536

    Uang! Ternyata benar-benar penuh dengan uang!Selanjutnya, Vincent menyeka keringat dingin, lalu membuka tiga peti lainnya dengan enggan. Setiap kali membuka satu, ekspresi terkejut di wajahnya semakin dalam. Pada akhirnya, tangannya bahkan gemetaran.Glek! Vincent menelan ludah, melihat perhiasan, emas, batu giok, dan barang antik di depannya. Kakinya sampai terasa lemas.Ekspresi Taksa dan Rabita juga dipenuhi keterkejutan. Ini ... ini adalah mas kawin yang dikirimkan suami Felicia? Ini sudah seperti merampok bank!"Afkar, ini ... semua ini ...." Harun pun menjadi terbata-bata. Tatapannya yang tertuju pada Afkar juga penuh keterkejutan."Ayah, ini mahar dariku untuk kalian! Tolong jangan merasa kurang ya!" ujar Afkar dengan santai sambil tersenyum.Mendengar ini, semua orang langsung kaget. Kurang? Pria ini jelas-jelas pamer!"Semua ini?" tanya Harun dengan tercengang."Ya. Kalau nggak, untuk apa aku bawa semuanya?" balas Afkar dengan santai."Ini terlalu berharga! Nggak bisa, kami n

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 537

    "Kota Nubes, Afkar? Kota Nubes, Afkar!"Pria tua berjubah merah darah menggertakkan giginya, sekujur tubuhnya memancarkan aura kekejaman yang mengerikan."Tu ... Tuan, bi ... bisa ... tolong lepaskan aku?"Anak buah Keluarga Lufita yang memimpin rombongan itu dicekik. Saat ini, dia kesulitan bernapas. Dengan kesakitan dan ketakutan, dia memohon belas kasihan!Sementara itu, anak buah lainnya yang ikut mengantarkan mayat juga gemetar ketakutan di bawah tekanan mengerikan dari pria tua itu."Lepaskan? Aku mengirim muridku untuk membantu Keluarga Lufita, tapi kalian mengembalikan mayatnya kepadaku! Kalian harus ikut mati!"Ekspresi pria tua itu menjadi bengis, suaranya menyeramkan seperti iblis.Plop! Saat berikutnya, orang yang ada di genggamannya sontak hancur, berubah menjadi kabut darah!"Aaah!""Lari!"Anak buah lainnya ketakutan hingga wajah mereka memucat. Mereka pun berteriak panik dan berusaha kabur.Namun, sebelum sempat berlari jauh, tubuh mereka juga meledak satu per satu. Sem

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 538

    Namun ... asap hitam yang mengepul dari dapur ... itu apa?"Aku pergi lihat dulu!" Gauri segera bangkit dan berlari ke arah dapur dengan cemas.Beberapa menit kemudian, seluruh keluarga duduk mengelilingi meja makan. Gauri dan Felicia mulai menghidangkan 8 macam hidangan satu per satu!Namun, dari semua hidangan itu, dua di antaranya jelas-jelas gosong!Afkar, Harun, dan Fadly berpandangan. Kelopak mata mereka langsung berkedut.Gauri berdeham, ekspresinya juga terlihat agak aneh. "Ayo, makan! Ini pertama kalinya Feli masak. Hari ini kalian beruntung!""Sayang, kalau aku nggak salah tebak, kedua hidangan ini masakanmu, 'kan?" Afkar mengusap keringat, menunjuk kedua piring hitam itu dengan canggung."Ya! Cepat coba dan beri tahu aku gimana rasanya!" Wajah Felicia yang cantik terlihat ada beberapa noda hitam, celemeknya masih terikat di pinggang.Karena memasak, dia membuat dirinya seperti kucing kecil yang kotor. Namun, matanya berbinar penuh harapan saat mendesak Afkar untuk mencicipi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 539

    Afkar lantas mengambil rebung dari piring lain dan mencicipinya. Baru setelah itu, Felicia mendengus dan akhirnya membiarkannya lolos.Dengan kemurahan hati yang besar, Felicia pun menarik kembali kedua hidangan spesialnya!Fadly menatap Afkar dengan penuh simpati, merasa lega di dalam hati. 'Ya ampun! Masakan eksperimental kakakku ini menakutkan sekali! Kak Afkar sungguh beruntung, hahaha!'Fadly tertawa dalam hati di atas penderitaan Afkar."Ayo, makan masakanku saja." Gauri membantu Felicia menyingkirkan mahakaryanya.Wajah Felicia agak memerah saat itu. Dia melirik Afkar sejenak sebelum duduk di sebelahnya.Saat makan, Harun dan Gauri terus mengambilkan lauk untuk Shafa, menunjukkan kasih sayang yang tulus pada gadis kecil itu.Dari yang awalnya canggung, Shafa mulai merasa nyaman dan akhirnya memanggil mereka kakek dan nenek dengan lebih alami.Saat itulah, Harun menatap Afkar dan Felicia dengan ekspresi penuh harapan dan bertanya, "Afkar, Feli, setelah pernikahan kalian selesai,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 540

    "Baiklah, aku mengerti! Shafa adalah putri kita, 'kan?"Mendengar ucapan itu, tatapan Afkar dipenuhi dengan rasa haru yang mendalam: "Terima kasih, Sayang!""Hmph!" Felicia mendengus, seolah-olah sedang merajuk. Kemudian, dia memalingkan wajah ke samping.Namun, saat menatap kegelapan malam di luar jendela mobil, kilatan kesedihan itu tidak dapat disembunyikan.....Dalam seminggu berikutnya, persiapan pernikahan Afkar dan Felicia berlangsung dengan cepat. Undangan telah dikirimkan ke semua tamu.Sore hari, Erlin duduk di halaman rumah sambil menikmati teh. Di sampingnya adalah undangan pernikahan Felicia dan Afkar.Bagaimanapun, dia tetaplah nenek Felicia, jadi Harun tentu saja mengundangnya beserta anggota Keluarga Safira lainnya.Kondisi Erlin kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Dia telah mendapatkan perawatan akupunktur serta mengonsumsi makanan bergizi dan obat herbal.Sebenarnya, kesehatannya tidak terlalu bermasalah. Dulu, dia hanya mengalami tekanan darah tinggi akibat k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 1

    "Papa, Shafa sakit sekali! Rasanya sudah mau mati .... Shafa sudah nggak bisa sembuh lagi ya? Shafa nggak mau sesakit ini lagi, nggak mau Papa habisin uang demi Shafa lagi.""Papa bawa Shafa pulang saja ya? Shafa ingin pulang .... Shafa rindu rumah ...."Di dalam ruangan ICU, terbaring seorang anak kecil. Wajah yang awalnya imut itu kini tampak pucat pasi. Hidung dan mulutnya terus meneteskan darah, dengan bercak-bercak yang memenuhi seluruh tubuhnya!Dengan sisa kekuatannya, tangan kecil anak itu meraih tangan Afkar Rajendra. Sepasang matanya yang bundar sarat akan kerinduan yang mendalam terhadap ayahnya.Afkar menatap anak itu dengan mata yang memerah. Hatinya terasa begitu sakit bagaikan ditusuk ribuan jarum. Rasa sakit itu bahkan puluhan ribu kali lipat melebih rasa sakit pada bekas luka di bagian ginjal kirinya."Shafa anak baik, Papa pasti akan cari cara untuk nyembuhin kamu. Setelah kamu sembuh nanti, Papa akan bawa Shafa pulang dan masakkin ayam goreng untuk Shafa ya?" ucap Af

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 540

    "Baiklah, aku mengerti! Shafa adalah putri kita, 'kan?"Mendengar ucapan itu, tatapan Afkar dipenuhi dengan rasa haru yang mendalam: "Terima kasih, Sayang!""Hmph!" Felicia mendengus, seolah-olah sedang merajuk. Kemudian, dia memalingkan wajah ke samping.Namun, saat menatap kegelapan malam di luar jendela mobil, kilatan kesedihan itu tidak dapat disembunyikan.....Dalam seminggu berikutnya, persiapan pernikahan Afkar dan Felicia berlangsung dengan cepat. Undangan telah dikirimkan ke semua tamu.Sore hari, Erlin duduk di halaman rumah sambil menikmati teh. Di sampingnya adalah undangan pernikahan Felicia dan Afkar.Bagaimanapun, dia tetaplah nenek Felicia, jadi Harun tentu saja mengundangnya beserta anggota Keluarga Safira lainnya.Kondisi Erlin kini jauh lebih baik dibanding sebelumnya. Dia telah mendapatkan perawatan akupunktur serta mengonsumsi makanan bergizi dan obat herbal.Sebenarnya, kesehatannya tidak terlalu bermasalah. Dulu, dia hanya mengalami tekanan darah tinggi akibat k

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 539

    Afkar lantas mengambil rebung dari piring lain dan mencicipinya. Baru setelah itu, Felicia mendengus dan akhirnya membiarkannya lolos.Dengan kemurahan hati yang besar, Felicia pun menarik kembali kedua hidangan spesialnya!Fadly menatap Afkar dengan penuh simpati, merasa lega di dalam hati. 'Ya ampun! Masakan eksperimental kakakku ini menakutkan sekali! Kak Afkar sungguh beruntung, hahaha!'Fadly tertawa dalam hati di atas penderitaan Afkar."Ayo, makan masakanku saja." Gauri membantu Felicia menyingkirkan mahakaryanya.Wajah Felicia agak memerah saat itu. Dia melirik Afkar sejenak sebelum duduk di sebelahnya.Saat makan, Harun dan Gauri terus mengambilkan lauk untuk Shafa, menunjukkan kasih sayang yang tulus pada gadis kecil itu.Dari yang awalnya canggung, Shafa mulai merasa nyaman dan akhirnya memanggil mereka kakek dan nenek dengan lebih alami.Saat itulah, Harun menatap Afkar dan Felicia dengan ekspresi penuh harapan dan bertanya, "Afkar, Feli, setelah pernikahan kalian selesai,

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 538

    Namun ... asap hitam yang mengepul dari dapur ... itu apa?"Aku pergi lihat dulu!" Gauri segera bangkit dan berlari ke arah dapur dengan cemas.Beberapa menit kemudian, seluruh keluarga duduk mengelilingi meja makan. Gauri dan Felicia mulai menghidangkan 8 macam hidangan satu per satu!Namun, dari semua hidangan itu, dua di antaranya jelas-jelas gosong!Afkar, Harun, dan Fadly berpandangan. Kelopak mata mereka langsung berkedut.Gauri berdeham, ekspresinya juga terlihat agak aneh. "Ayo, makan! Ini pertama kalinya Feli masak. Hari ini kalian beruntung!""Sayang, kalau aku nggak salah tebak, kedua hidangan ini masakanmu, 'kan?" Afkar mengusap keringat, menunjuk kedua piring hitam itu dengan canggung."Ya! Cepat coba dan beri tahu aku gimana rasanya!" Wajah Felicia yang cantik terlihat ada beberapa noda hitam, celemeknya masih terikat di pinggang.Karena memasak, dia membuat dirinya seperti kucing kecil yang kotor. Namun, matanya berbinar penuh harapan saat mendesak Afkar untuk mencicipi

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 537

    "Kota Nubes, Afkar? Kota Nubes, Afkar!"Pria tua berjubah merah darah menggertakkan giginya, sekujur tubuhnya memancarkan aura kekejaman yang mengerikan."Tu ... Tuan, bi ... bisa ... tolong lepaskan aku?"Anak buah Keluarga Lufita yang memimpin rombongan itu dicekik. Saat ini, dia kesulitan bernapas. Dengan kesakitan dan ketakutan, dia memohon belas kasihan!Sementara itu, anak buah lainnya yang ikut mengantarkan mayat juga gemetar ketakutan di bawah tekanan mengerikan dari pria tua itu."Lepaskan? Aku mengirim muridku untuk membantu Keluarga Lufita, tapi kalian mengembalikan mayatnya kepadaku! Kalian harus ikut mati!"Ekspresi pria tua itu menjadi bengis, suaranya menyeramkan seperti iblis.Plop! Saat berikutnya, orang yang ada di genggamannya sontak hancur, berubah menjadi kabut darah!"Aaah!""Lari!"Anak buah lainnya ketakutan hingga wajah mereka memucat. Mereka pun berteriak panik dan berusaha kabur.Namun, sebelum sempat berlari jauh, tubuh mereka juga meledak satu per satu. Sem

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 536

    Uang! Ternyata benar-benar penuh dengan uang!Selanjutnya, Vincent menyeka keringat dingin, lalu membuka tiga peti lainnya dengan enggan. Setiap kali membuka satu, ekspresi terkejut di wajahnya semakin dalam. Pada akhirnya, tangannya bahkan gemetaran.Glek! Vincent menelan ludah, melihat perhiasan, emas, batu giok, dan barang antik di depannya. Kakinya sampai terasa lemas.Ekspresi Taksa dan Rabita juga dipenuhi keterkejutan. Ini ... ini adalah mas kawin yang dikirimkan suami Felicia? Ini sudah seperti merampok bank!"Afkar, ini ... semua ini ...." Harun pun menjadi terbata-bata. Tatapannya yang tertuju pada Afkar juga penuh keterkejutan."Ayah, ini mahar dariku untuk kalian! Tolong jangan merasa kurang ya!" ujar Afkar dengan santai sambil tersenyum.Mendengar ini, semua orang langsung kaget. Kurang? Pria ini jelas-jelas pamer!"Semua ini?" tanya Harun dengan tercengang."Ya. Kalau nggak, untuk apa aku bawa semuanya?" balas Afkar dengan santai."Ini terlalu berharga! Nggak bisa, kami n

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 535

    Tawa Felicia membuat Vincent seketika merasa terpana. Pada saat itu juga, dia makin terobsesi. Seolah-olah dalam hatinya, dia sudah tidak sabar ingin melihat Felicia bercerai dengan Afkar agar bisa segera memilikinya.Dengan penuh rasa sombong dan nada mengejek, Vincent berkata, "Orang yang bahkan butuh waktu lama cuma untuk mengumpulkan mahar ... masih berani tertawa? Kamu bilang ada bawa mahar? Di mana? Aku kok nggak melihatnya?"Namun, Afkar langsung menghentikan tawanya dan menjawab dengan tenang, "Aku sudah menyuruh orang untuk mengantarnya. Seharusnya sebentar lagi bakal sampai."Vincent justru tertawa sinis. Dia membalas, "Apa? Sampai harus diantarkan? Sebanyak apa sih? Jangan-jangan maharnya baru bisa diantar setelah kami pergi? Oh ya, kebetulan kami juga akan makan malam di rumah Paman Taksa malam ini!"Rabita juga ikut mengejek Afkar, "Benar! Kami ingin tahu, berapa banyak mahar yang bisa kamu berikan untuk keluarga Feli? Lahir dari keluarga biasa nggak masalah, tapi yang pen

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 534

    Di sisi lain, Taksa dan istrinya menatap Felicia dengan penuh kekaguman. Seorang wanita secantik ini ... kalau bisa menjadi menantu mereka, itu akan sangat menguntungkan putra mereka. Tidak hanya itu, membawanya ke mana pun pasti akan membuat mereka bangga.Namun sayangnya, wanita sebaik ini malah menikah dengan seorang pria dari keluarga biasa? Mereka benar-benar tidak bisa menerimanya.Dalam pandangan mereka, putra mereka jauh lebih baik dibandingkan Afkar dalam segala hal. Jadi, melihat pria itu sebagai suami Felicia benar-benar membuat mereka kesal, seolah-olah Afkar telah mencuri menantu mereka.Afkar tiba-tiba tersenyum dingin, lalu dia menatap mereka dan berkata dengan santai, "Siapa yang bilang aku datang dengan tangan kosong?"Tentu saja, Afkar bisa dengan jelas melihat niat mereka. Dia menoleh ke arah Harun dan Gauri, lalu berkata, "Ayah, Ibu, hari pernikahan kami sudah makin dekat. Aku baru ingat bahwa aku belum kasih kalian mahar. Jadi, hari ini aku sekalian membawanya ke s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 533

    Mendengar perkataan Vincent, alis Harun dan Gauri langsung berkerut. Apa maksudnya dengan tidak akan keberatan kalau putri mereka pernah menikah?Siapa yang bilang putri mereka akan bercerai? Ucapan Vincent terdengar seolah-olah Feli memang akan menceraikan suaminya demi menikah dengannya.Gauri pun langsung menanggapi dengan nada dingin, "Vincent, hubungan Feli dan suaminya sangat baik. Kamu nggak perlu repot-repot memikirkannya!" Nada bicaranya sudah jauh lebih dingin daripada sebelumnya.Meskipun begitu, Keluarga Taksa masih ingin mengatakan sesuatu lagi. Hanya saja, sebelum mereka sempat bicara tiba-tiba terdengar suara ketukan pintu.Dari luar, terdengar suara yang begitu akrab bagi mereka. "Ayah, Ibu, kami pulang! Tolong bukakan pintunya!"Itu adalah suara Felicia. Gauri langsung berseru dengan gembira, "Feli sudah pulang!"  Dia pun segera berjalan ke pintu untuk membukanya.Di sisi lain, Harun juga berdiri dan ikut berjalan ke arah pintu. Pada saat yang sama, Vincent yang menden

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 532

    Namun pada saat itu, Gauri berujar dengan antusias, "Tapi mereka akan pulang untuk makan malam malam ini. Taksa, gimana kalau kalian juga makan di sini?"Begitu mendengar itu, Vincent kembali bersemangat. Bahkan sebelum orang tuanya sempat berbicara, dia sudah buru-buru mengangguk dan menjawab dengan penuh antusias, "Tentu saja, Bibi Gauri! Kita sudah bertetangga selama bertahun-tahun, jadi nggak perlu sungkan lagi!"Melihat reaksi putranya, Taksa dan Rabita saling bertukar pandang lalu mengangguk setuju. Sebagai orang tua, mereka tentu saja mengerti apa yang ada di dalam hati putra mereka.Di sisi lain, Harun melirik Vincent dengan penuh arti. Dia bertanya sambil tersenyum, "Vincent, kamu sudah tumbuh begitu ganteng. Masa nggak bawa pulang istri bule dari luar negeri?"Mendengar itu, Vincent buru-buru melambaikan tangan. Dia menjawab, "Nggak ada, Paman Harun. Dulu aku masih terlalu muda dan nggak berani mengatakannya, tapi sekarang kami sudah dewasa, jadi aku juga nggak malu lagi untu

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status