Share

Bab 295

Author: Russel
Begitu tubuh pria berkepang jatuh ke tanah, seluruh tulang di keempat anggota tubuhnya patah dan terpelintir! Bahkan, ujung tulang yang patah mencuat keluar dengan mengerikan dan membuat pemandangan itu begitu mencengangkan.

Kini, dia benar-benar sudah lumpuh total!

"Aaargh…! Afkar, kamu benar-benar kejam! Aku ini bawahan Pak Farel, tapi kamu sama sekali nggak peduli sama hubunganmu dengannya?" Pria itu berteriak histeris sambil terbaring lemas. Suaranya penuh rasa sakit dan amarah.

"Itu sudah kuberi belas kasihan karena menghargai Farel. Kalau nggak, kamu kira nyawamu masih ada?" Afkar menjawab dengan dingin, lalu kembali ke mobil dan langsung menghubungi Reno.

"Halo, Pak Afkar?" sapa suara Reno yang terdengar aneh di ujung telepon.

"Dalam tiga hari, kau harus membayar 200 miliar lagi!" ujar Afkar dengan nada tajam.

Suara Reno langsung terhenti sesaat sebelum dia menggeram dengan marah, "Kenapa aku harus memberimu 200 miliar lagi? Afkar, kamu ini gila, ya? Kamu pikir bisa memerasku se
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 296

    "Aku sudah bilang, Bos. Aku sudah bersikap sangat rendah diri. Aku juga bilang aku orangmu! Tapi, dia sama sekali nggak peduli! Bos, aku sudah cacat .... Hidupku sudah hancur ...," keluh pria rambut kepang itu dengan penuh amarah.Farel menarik napas dalam-dalam dan melambaikan tangannya untuk menyuruh orang mengangkat pria itu pergi. Hanya tersisa dia dan Barra.Barra bertanya dengan ekspresi serius, "Pak, apa yang harus kita lakukan? Afkar sama sekali nggak menghargaimu.""Padahal kamu sudah sering membantunya dan memberinya banyak kesempatan. Dia malah menyerang orang kita. Dia terlalu lancang. Apa kita harus mencarinya untuk bicara?"Farel memelototi Barra. "Nggak perlu. Biarkan saja untuk sekarang. Paling-paling, mulai sekarang hubungan di antara kami berakhir."Setelah mengatakan itu, ekspresi Farel terlihat tidak menentu. Dia juga merasa tidak puas dengan Afkar, merasa Afkar sama sekali tidak menjaga martabatnya!....Sementara itu, Afkar tidak bisa menahan tingkah manja Shafa.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 297

    Dulu, para pria yang mengejar Felicia selalu membawakannya bunga, mengajaknya ke restoran mewah, bahkan ada yang membelikannya mobil mewah. Sementara itu, Afkar malah membawanya makan di pinggir jalan? Kedengarannya rendahan sekali.Namun, justru di tempat sederhana seperti ini yang membuat Felicia tersenyum bahagia sekarang. Dia tidak pernah datang ke tempat seperti ini. Dia selalu makan di rumah atau di restoran mewah. Kalau belanja, dia selalu pergi ke mal atau toko khusus.Ketika merasakan keramaian dan keseruan di pasar malam ini, Felicia merasa hidup sekali. Tanpa ragu sedikit pun, dia menggandeng tangan Afkar. "Ayo!"Apakah ini lingkungan tempat tinggal Afkar dulu? Felicia ingin sekali merasakannya!Ketika keduanya hendak masuk ke gang pasar malam, tiba-tiba terdengar keributan di sekitar sana."Waktunya bayar retribusi." Segerombolan pemuda mendatangi sebuah kios. Pemimpin mereka meminta uang dari pemilik kios itu.Mereka tidak terlihat seperti preman biasa. Jelas sekali, merek

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 298

    Ternyata Jojo juga mengenal Afkar. Dia memanggil dengan terkejut sekaligus gembira.Afkar ragu-ragu sejenak dan akhirnya memutuskan untuk tidak mengejar Verel.Saat ini, Felicia bergegas mendekat. Dengan nada yang ragu-ragu, dia bertanya, "Jojo, ada apa? Kenapa kamu bertengkar dengan Verel?"Jojo tampak sangat marah. Dia menggertakkan gigi dan berkata, "Bu! Bukan aku yang bertengkar dengan Verel, tapi mereka semua mengkhianati Kak Fadly!""Mereka? Siapa mereka?" tanya Afkar dengan serius."Itu ... para ahli dari Keluarga Safira yang dulu bekerja untuk Kak Fadly," sahut Jojo setelah muntah darah. Wajahnya terlihat sangat masam.Begitu ucapan ini dilontarkan, Afkar dan Felicia saling memandang. Mereka berdua langsung menyadari sesuatu.Ketika menghadiri pelelangan Keluarga Samoa beberapa hari lalu, Afkar melihat Fadly sangat cemas. Ternyata karena masalah ini."Ini sudah pasti ulah Nenek!" Felicia menggigit bibirnya. Wajahnya menunjukkan kemarahan.Setelah menyuruh Jojo dan lainnya menan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 299

    "Kak Afkar ...." Fadly sungguh tak berdaya."Beri tahu aku, kamu di mana?" sela Afkar langsung. Kali ini, Fadly akhirnya menjawab dengan suara rendah, "Di Klub Golden.""Oke, aku segera ke sana! Sebelum aku sampai, jaga dirimu baik-baik." Afkar mengingatkan."Baiklah." Fadly hanya bisa tersenyum getir."Ada apa? Apa yang terjadi?" tanya Felicia yang mendekat dengan ekspresi cemas. Dia sangat dekat dengan adiknya. Jika Fadly dalam masalah, dia tentu panik."Nggak apa-apa. Aku antar kamu pulang dulu. Aku akan pergi melihatnya." Afkar mencoba menenangkan."Aku ikut!" seru Felicia langsung.Mendengar ini, ekspresi Afkar menjadi serius, "Untuk apa? Nanti malah tambah repot. Ini urusan pria."Afkar memegang tangan Felicia. "Percayalah padaku, aku pasti akan memastikan adik kita aman."Ekspresi Felicia sontak berubah. Pada akhirnya, dia mengangguk dan berkata, "Ya sudah, aku percaya padamu."Felicia adalah wanita yang bijaksana. Meskipun cemas, dia tidak bisa membantu apa-apa. Jika dia ikut

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 300

    Saat mendengar ucapan itu, Farel dan Barra sama-sama menunjukkan ekspresi yang tidak setuju."Kamu bilang Afkar? Karen, kamu terlalu menganggap tinggi Afkar! Memangnya Afkar bisa apa dalam situasi pertempuran seperti ini?" Farel tertawa dan menggeleng."Benar, Bu Karen. Afkar nggak akan bisa mengubah apa-apa kalau sendiri saja." Nada bicara Barra terdengar merendahkan. Karena kejadian yang menimpa Musaf, Farel dan Barra menjadi tidak menyukai Afkar."Kalau seseorang bisa mengalahkan semua ahli Keluarga Safira dengan kekuatannya sendiri, kamu rasa apa yang nggak bisa dilakukannya?" tanya Karen dengan serius.Setelah mendengar ini, Farel pun tidak bisa menahan tawanya. "Karen, apa yang kamu bicarakan? Ada yang bisa mengalahkan semua ahli Keluarga Safira dengan kekuatan sendiri? Mana mungkin?"Barra menggeleng. "Kalau Afkar bisa meminta bantuan dari Panglima Daru, aku rasa situasi bisa berbalik. Tapi, mana mungkin Panglima Daru ikut campur dalam konflik dunia mafia? Jadi, Afkar nggak akan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 301

    Di Klub Golden, semua tamu sudah diusir oleh anak buah Fadly untuk menghindari adanya korban jiwa.Kelab yang dulunya terlihat megah kini menjadi redup, seakan-akan sudah dekat dengan kehancuran.Semua pintu keluar di gedung ini telah dikepung oleh para ahli Keluarga Safira. Tidak ada yang bisa keluar lagi.Renhad membawa lebih dari dua puluh ahli Keluarga Safira beserta anggota untuk memblokir seluruh pintu kelab.Di antara para ahli ini, ada empat yang kekuatannya sama seperti Melvin, yaitu tingkat gulita. Sisanya adalah ahli tingkat eksplisit. Di kota besar, kekuatan seperti ini sangat menakutkan.Sebagai keluarga besar yang terkemuka di Kota Nubes, malam ini Keluarga Safira benar-benar menunjukkan kekuatan mereka."Fadly, keluar kamu!" teriak Renhad dengan penuh percaya diri. Ekspresinya dipenuhi kebanggaan, seolah-olah dia akan duduk di takhta dan menjadi raja dunia hitam baru di Kota Nubes.Erlin sudah memutuskan untuk mendukung Renhad menggantikan posisi Fadly. Itu sebabnya, Ren

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 302

    Hinaan seperti ini akan membuat Fadly tidak bisa bangkit lagi untuk seumur hidup."Menyerah bapakmu! Aku cuma mau mengikuti Kak Fadly!" hardik Jarel tiba-tiba. Dia langsung mengeluarkan pisaunya."Kamu ingin kami mengikutimu? Jangan mimpi!""Sekalipun mati, kami tetap akan mengikuti Kak Fadly!"Para pengikut Fadly turut bersuara untuk mengungkapkan kemarahan mereka."Hahaha ...." Renhad bukan hanya tidak marah, tetapi juga tergelak. Kemudian, dia menunjuk Jarel dan lainnya sambil menatap Fadly dengan ekspresi mengejek."Fad, lihat dulu para bawahanmu. Mereka setia sekali. Masa kamu tega membiarkan mereka mati begitu saja? Kamu rasa satu perintah dariku sudah cukup untuk membunuh belum?"Begitu mendengarnya, para pengikut Fadly justru bersikap makin tegas. "Kamu kira kami bisa ditakuti?""Aku sudah lama berkecimpung di industri ini! Aku nggak takut mati!""Aku sudah lama mengikuti Kak Fadly. Kak Fadly berjasa besar bagiku. Kalau nggak ada Kak Fadly, ibuku pasti sudah lama meninggal.""M

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 303

    Farel melirik ke arah kerumunan, tetapi tidak menemukan Afkar."Jangan salah paham. Aku kemari cuma untuk menonton pertunjukan. Hehe." Farel terkekeh-kekeh. Dia mendapati Afkar tidak berada di sini.Setelah mendengarnya, Renhad merasa agak lega. Kemudian, dia bertanya dengan tegas, "Kalau begitu, kenapa kamu membawa begitu banyak orang kemari? Jangan-jangan kamu ingin mengambil kesempatan dalam kesempitan di tengah perselisihan internal ini?""Asal kamu tahu, Sekalipun aku menghabisi Fadly, pasukanku nggak bakal menderita kerugian. Kalau kamu berani mencari kesempatan, kita bakal sama-sama rugi. Ini nggak ada untungnya bagimu."Farel tertawa dan menyahut, "Sudah kubilang, aku cuma datang untuk menonton pertunjukan." Kemudian, dia melirik Fadly dengan tatapan nakal. "Aku dan Fadly sudah bermusuhan selama bertahun-tahun. Sebentar lagi dia akan jatuh. Aku tentu harus melihatnya dong! Hahaha!"Renhad terkekeh-kekeh mendengarnya. "Kuharap begitu."Di sisi lain, ekspresi Fadly dan para bawah

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 805

    Afkar melanjutkan, "Benar, Keluarga Samoa memang takut menyinggung Sekte Langga dan hal itu sama sekali nggak perlu ditutupi. Tapi, aku bisa dengan tegas memberitahumu satu hal. Aku pribadi nggak takut menyinggungmu.""Kalau mengesampingkan latar belakang dan status, kamu sendiri nggak ada apa-apanya di mataku. Jangan bertingkah seperti gadis kecil di sini. Berhentilah marah-marah nggak jelas," sindir Afkar.Mendengar ucapan itu, tubuh Arisa bergetar hebat saking marahnya. Wajah cantiknya juga memerah. Emosinya yang meluap hampir saja membuat luka di dalam tubuhnya kambuh. Bahkan, dia juga nyaris memuntahkan darah.Arisa menggertakkan gigi. Suaranya penuh amarah dan kebencian ketika memaki, "Dasar bajingan! Aku nggak peduli. Pokoknya aku akan bertarung mati-matian denganmu!""Arisa, cukup! Jangan nggak bisa lihat situasi! Cepat ambil Pisau Naga Es dan tukarkan dengan Pedang Es Jiwa! Cepat pergi!" Nada suara Zinia tiba-tiba terdengar lebih tegas dan dingin saat memberi perintah pada Ari

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 804

    Saat ini, Afkar, Rose, dan Lena perlahan melangkah masuk ke dalam ruangan. Arisa memandang mereka dengan tatapan dingin. Matanya yang penuh kebencian itu tertuju pada Afkar!Sementara itu, Zinia hanya mengangguk ringan, lalu bertanya dengan nada datar, "Ada apa kalian kemari?"Meskipun kata-katanya terdengar biasa saja, tatapannya justru diam-diam berhenti pada pedang yang ada di tangan Afkar. Di dalam hatinya, mulai muncul berbagai dugaan.Tak lama kemudian, Afkar melangkah maju ke depan meja lalu dengan tenang meletakkan Pedang Es Jiwa di atas meja.Melihat itu, Zinia tetap memasang wajah tenang. Dia bertanya datar, "Afkar, apa maksudmu melakukan ini?"Afkar membalas sambil tersenyum, "Tampaknya Pedang Es Jiwa ini sejak awal memang sudah dipersiapkan khusus untuk Nona Arisa dari sekte kalian, 'kan?"Mendengar ucapan itu, Zinia sedikit berdeham. Kemudian, dia menjawab dengan serius, "Itu adalah hadiah bagi peserta yang meraih peringkat pertama dalam uji coba ini. Karena kamu yang mera

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 803

    Pada saat itu, seiring langit yang makin gelap, sebuah gelombang energi yang aneh mulai menyebar di dalam Lembah Obat. Itu adalah pertanda bahwa tempat rahasia Lembah Obat akan segera ditutup. Artinya, sebentar lagi Afkar dan yang lainnya akan dipaksa keluar dari tempat itu.Satu jam kemudian, di lapangan milik Sekte Langga.Sesuai dengan peringkat uji coba kali ini, hadiah untuk masing-masing posisi mulai dibagikan oleh Zinia. Saat itu, ekspresinya terlihat sangat muram. Jelas sekali dia sedang menahan amarah.Tidak ada satu pun dari mereka yang menyangka, Arisa yang seharusnya bisa dengan mudah meraih peringkat pertama dengan kekuatan solid di tingkat pembentukan inti tahap menengah, justru harus tergelincir di tengah jalan dan hanya bisa duduk di peringkat kedua.Yang lebih mengejutkan lagi, Afkar dan Willy dari Keluarga Samoa tiba-tiba muncul sebagai dua kuda hitam yang mencuri perhatian semua orang dalam uji coba ini.Sementara itu, Tuan Muda Keluarga Darmadi, Logan, justru tidak

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 802

    Setelah semua orang hampir selesai muntah, Afkar mendengus pelan dan memperlihatkan senyuman dingin. Dia memberi tahu, "Sudah cukup, sepertinya kalian sudah muntah habis-habisan, 'kan? Kalau begitu, sekarang kita masuk ke urusan yang lebih penting!"Kemudian, Afkar menoleh ke arah langit untuk melihat waktu sekilas, lalu berujar dengan nada arogan dan penuh wibawa, "Sekarang, keluarkan semua kantong dimensi kalian. Urutan peringkat dalam uji coba peringkat individu kali ini, biar aku yang tentukan. Semuanya, siapa yang setuju dan menolak?"Begitu kata-kata itu terdengar, wajah semua orang langsung berubah menjadi suram. Tatapan mereka penuh dengan rasa tidak rela dan enggan menerima kenyataan. Namun di depan kekuatan mutlak Afkar, baik rasa marah maupun ketidakrelaan mereka, semuanya tidak ada gunanya.Di antara mereka, Raditya yang merupakan santo dari Sekte Bulan Hitam adalah orang yang bisa dibilang paling cerdas.Setelah tatapannya sempat berkilat sesaat, Raditya pun menjadi orang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 801

    Felix menarik napas dalam-dalam sekali lagi, lalu mengerucutkan bibirnya sambil berkomentar, "Waduh, aroma obat dewa ini ternyata cukup menyengat juga."Tepat di saat itu, sebuah bayangan tiba-tiba melompat keluar dari dalam kawah gunung berapi, lalu mendarat dengan mantap di tanah. Begitu kakinya menginjak tanah, seluruh tubuhnya langsung memancarkan aura yang kuat dan kokoh.Melihat sosok itu, semua orang yang ada di sana langsung membuka mulut lebar-lebar. Wajah mereka dipenuhi ekspresi tidak percaya."Afkar?" Arisa sampai menjerit kaget. Wajah cantiknya seketika berubah jadi pucat dan penuh keterkejutan.Lukas dan yang lainnya juga luar biasa terkejut, seolah-olah tidak bisa memercayai apa yang dilihat oleh mata mereka.Di sisi lain, wajah Rose malah dipenuhi rasa senang bercampur haru. Afkar bisa-bisanya muncul lagi? Dia berhasil naik ke atas hidup-hidup?Melihat ekspresi mereka, Afkar tersenyum dengan penuh minat. Dia pun bertanya, "Semuanya, kalian begitu kaget melihatku?""Ke .

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 800

    Selain kekuatan mutlaknya yang melonjak pesat, Afkar juga dengan sangat gembira menemukan satu hal lain. Teknik Resonansi Bumi yang diperolehnya saat kesadaran atas garis keturunannya terbangun, ternyata ikut mengalami peningkatan dan berevolusi.Ada tambahan efek "gravitasi sepuluh kali lipat". Saat menggunakan kemampuan ini, Afkar bisa menekan musuh dengan gravitasi sepuluh kali lebih berat dari biasanya, sekaligus memberikan serangan mematikan yang luar biasa dahsyat.Begitu melihat efek barunya, reaksi pertama Afkar justru merasa bahwa kemampuan ini agak tidak terlalu berguna. Gravitasi sepuluh kali lipat? Apa hebatnya?Menurut Afkar, dengan kekuatan fisiknya, sekalipun tubuhnya tiba-tiba menanggung beban sepuluh kali lipat, seharusnya tidak akan jadi masalah besar. Namun setelah berpikir lebih dalam, Afkar pun segera menyadari betapa menakutkannya efek dari kemampuan ini.Memang benar, bagi para kultivator, otot dan tulang yang kuat mungkin bisa menahan beban berat hingga sepuluh

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 799

    Itu sebabnya, Afkar tidak lagi memikirkan hal lain. Dia langsung memilih untuk menelan serta menyerap ganoderma api itu di dalam kawah demi menembus batas kekuatannya.Saat ini, Afkar merasakan sebuah penghalang tak kasatmata yang selama ini menahan dirinya akhirnya pecah pada saat itu.Pada saat yang sama, pusat energi di dalam perutnya mulai mengeras dan berubah menjadi bentuk padat. Sementara itu, energi sejati di dalamnya terkondensasi makin rapat dan murni.Aliran energi sejati di dalam tubuhnya meluap dan menyapu habis seluruh bagian tubuhnya, mulai dari daging, meridian, organ dalam, hingga otot dan tulang.Afkar duduk diam di sana, tetapi ekspresi di wajahnya terlihat meringis karena menahan rasa sakit. Dia bisa merasakan seluruh tubuhnya seolah hendak meledak. Seakan-akan tubuhnya sedang mengalami sebuah proses metamorfosis yang benar-benar mengubah dirinya dari dalam.Kulit Afkar mulai memancarkan kilau sehat. Otot-ototnya terlihat mengeras dan bergerak seperti hidup, sementa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 798

    Begitu mendengar ucapan Rose, Cakra langsung menunjukkan ekspresi mengejek dan penuh penghinaan. Dia sepertinya sama sekali tidak memercayai kata-katanya. Orang-orang di sekitarnya juga tersenyum sinis.Pada saat yang sama, Arisa menelan satu butir Pil Pemulih Agung. Dia berusaha mempercepat pemulihan luka-luka di dalam tubuhnya.Sambil memandang ke arah Rose, Arisa menggertakkan giginya dan mengejek dengan suara dingin, "Dari mana kamu dapat keyakinan itu? Kamu pikir dia masih bisa naik ke sini? Sejak dia jatuh ke bawah, nggak ada suara pertempuran sama sekali.""Apa kamu benar-benar mengira makhluk buas itu sudah dibunuh olehnya dalam sekejap? Jangan-jangan, kamu lebih memilih percaya bahwa dia bisa rukun sama makhluk buas itu?" tanya Arisa.Rose menggigit pelan bibirnya. Matanya penuh waspada saat menatap semua orang di sekelilingnya, lalu dia menjawab pelan,  "Mungkin saja, dua-duanya sangat memungkinkan."Rose tahu betul sejak Afkar terlempar jatuh ke dasar kawah, dirinya sekarang

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 797

    Di hadapan Afkar, seekor makhluk buas perlahan muncul. Bentuknya mirip seekor kadal raksasa. Seluruh tubuhnya dilapisi sisik tebal berwarna merah menyala. Untuk sementara, Afkar menyebutnya sebagai kadal api raksasa.Dengan mata merah membara, makhluk itu menatap Afkar penuh nafsu dan kegilaan haus darah. Aura buas yang ganas seolah-olah langsung menekan dari depan.Setelah merasakannya dari jarak sedekat ini sekarang, Afkar makin yakin bahwa kekuatan makhluk ini jelas jauh melebihi puncak tahap akhir tingkat pembentukan inti."Sialan! Dasar Tua Bangka Gila terkutuk! Dia jelas-jelas mau mencelakaiku!" maki Afkar sambil menggertakkan gigi. Dalam hatinya, dia sudah bersiap untuk bertarung mati-matian melawan kadal api raksasa ini.Hanya saja saat Afkar melepaskan aura kuatnya dan mulai bersiap melawan, kadal api raksasa itu tiba-tiba mengeluarkan beberapa suara seperti rintihan. "Raur ...."Saat berikutnya, makhluk raksasa itu malah menunduk dan rebah di tanah seperti seekor anjing pelih

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status