Share

Bab 285

Penulis: Russel
Tidak heran Alvin dulu bisa tergila-gila pada Sahira, sampai-sampai tak mau mendengar nasihat orang tuanya. Saat ini, Afkar menatap Sahira dengan tatapan penuh ketertarikan dan keinginan yang tak bisa ditutupi

Dengan wajah terpesona, dia mengangguk seperti orang bodoh dan berkata, "Cantik ...."

Sahira tersenyum manis, tetapi di dalam hatinya dia mendengus dingin. 'Dasar pecundang! Berani-beraninya kamu menggagalkan urusanku berkali-kali, tapi pada akhirnya tetap jatuh dalam genggamanku.'

'Kali ini, racun pengikat jiwa yang kuberikan padamu jauh lebih kuat dibandingkan racun cinta yang kupakai pada Alvin dulu. Meskipun kamu punya kemampuan, kali ini kamu nggak akan bisa lepas dari kendaliku.'

"Kamu suka aku nggak?" Sahira berbisik lembut, tubuhnya yang lentur kini menggantung di leher Afkar, suaranya seperti alunan melodi yang memabukkan.

"Tentu saja suka ... sangat suka," jawab Afkar. Tatapan matanya kosong seperti terbius.

"Kalau begitu, aku mau tanya beberapa hal padamu. Kamu harus j
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 286

    Sahira akhirnya melepaskan tangannya dari leher Afkar, kemudian langsung naik ke mobil dan meninggalkan tempat itu. Afkar berdiri di sana, tampak seperti pria yang terbuai sambil menatap mobil Sahira yang menghilang di kejauhan.Namun, begitu dia berbalik, ekspresinya langsung berubah dingin.Pada saat ini, Sahira mengira Afkar sudah sepenuhnya berada di bawah kendalinya. Namun, dia tidak menyadari bahwa racun pengikat jiwa yang dimasukkannya telah terblokir oleh energi naga dalam tubuh Afkar.Afkar sebenarnya bisa memusnahkan racun itu, tetapi dia ragu sejenak. "Sahira, kuharap kamu benar-benar bisa menemukan orang tuaku. Kalau itu benar terjadi, aku nggak tahu harus bagaimana membalas budimu.""Cari liontin naga? Apa kamu tahu rahasia liontin itu ... atau bahkan identitasku? Mengembalikan kerabatku? Entah kenapa, aku sama sekali nggak percaya."....Malam harinya.Afkar keluar dari vila dan duduk bersila di puncak gunung yang sunyi tanpa penghuni. Di depannya, giok spiritual mengamba

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 287

    Afkar langsung mengenali dokumen itu! Bukankah ini perjanjian pernikahan palsu yang pernah ditandatangani Felicia bersamanya? Namun kenapa sekarang ... dia malah merobeknya?"Eh, maksudmu apa? Apa kamu merasa aku melayanimu kurang baik dan ingin mengakhiri ini semua?" Afkar mengernyitkan dahi. Wajahnya tampak rumit, tidak mengerti kenapa mendadak perjanjian itu disobek."Dasar bodoh!" Felicia mendelik sebal, lalu berkata dengan nada dingin, "Luangkan waktumu sore ini. Kita pergi beli pakaian pernikahan dan perhiasan.""Eh ...." Afkar terpana lagi. Namun setelah menyadari maksudnya, senyum tipis langsung muncul di wajahnya. "Oh, jadi maksudnya mau meresmikan aku, ya?"Wajah Felicia yang cantik memerah seketika, rona merah merayap hingga ke pipinya. "Jangan sok tahu! Siapa juga yang mau meresmikanmu?! Itu cuma kemauan ayah dan ibuku. Ini cuma untuk membuat mereka senang!"Afkar tertawa kecil, lalu berkata santai, "Oke, oke. Kalau begitu, kita harus melakukannya dengan serius, 'kan?""Ber

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 288

    Menikah ... dengan pria ini? Pada saat itu, hati Felicia terasa kacau. Namun, ketika dia menoleh ke arah Afkar yang berdiri di sampingnya, entah kenapa hatinya tiba-tiba menjadi tenang. Bayangan pangeran berkuda yang dulu dia impikan perlahan mulai menyatu dengan sosok pria di hadapannya ini."Nggak apa-apa! Ayo, kita masuk untuk milih gaun pengantin!" Dengan senyuman lembut di wajahnya, mata Felicia tampak sedikit merah dengan kilau yang hampir tak terlihat.Pada momen itu, hati Afkar terasa seperti tertusuk sesuatu. Dia terpana. Dalam sekejap, Felicia terlihat begitu memesona hingga membuatnya tenggelam dalam keindahan tersebut.Namun, momen hangat itu mendadak pecah oleh suara nyaring yang tak diundang. "Wah, kak Felicia? Bawa cowok ini untuk milih gaun pengantin, ya?"Mendengar suara itu, Felicia dan Afkar langsung mengernyitkan dahi. Ekspresi keduanya memancarkan kejengkelan."Ya. Kami akan menikah. Bukankah aku baru saja mendapatkan perusahaan farmasi? Ayah dan ibuku bilang ini s

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 289

    "Aku punya uang, tapi apa salahnya kalau istriku sendiri membelikan pakaian untukku?" jawab Afkar dengan kesal.Viola mendengus sinis. "Kamu punya uang? Kalau kamu punya uang, itu juga dari Felicia! Kamu nggak malu, ya? Hidup dari uang perempuan, tapi masih bisa membanggakan diri! Aku benar-benar nggak ngerti, kenapa perbedaan antara laki-laki bisa sejauh ini?"Setelah itu, dia melirik Felicia dengan seringai penuh kemenangan. "Kak Felicia, kamu mungkin belum tahu, tapi aku juga akan bertunangan! Yuvan melamarku kemarin.""Oh, siapa Yuvan?" kata Felicia dingin."Dia adalah putra pemilik Grup Giok Dikara, perusahaan batu giok terbesar di Provinsi Jimbo. Kekayaan keluarganya puluhan triliun. Biarpun perusahaan farmasi kecilmu itu sukses besar, butuh berapa tahun untuk mengejar Keluarga Gupita?" ucap Viola.Wajah Felicia tetap tenang. "Kalau butuh waktu lama, biarlah. Itu hasil usaha kami sendiri. Keluarga pacarmu bukan berarti kekayaan itu milikmu. Kenapa bangga sekali?""Haha! Ini pasti

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 290

    Namun begitu Yuvan datang, dia langsung bersikap sangat sopan kepada Afkar dan Felicia!Ketika Yuvan mengatakan bahwa dirinya dan Felicia adalah sekeluarga, Viola malah mengira Yuvan sedang berusaha menjaga harga diri Viola agar hubungan kerabat mereka tidak terlihat terlalu buruk. Karena itu, dia buru-buru menjauhkan diri dari Felicia dan Afkar."Kamu dengar itu? Keluarganya dan keluarga kami sudah saling bermusuhan!" Afkar tersenyum tipis sambil menatap Yuvan.Wajah Yuvan langsung berkedut beberapa kali. Sialan! Apa maksudnya ini? Viola bilang dia bermusuhan sama Afkar? Kalau begitu, jika dirinya terus bersama Viola, bukankah itu berarti dirinya juga ikut bermusuhan dengan Afkar? Itu benar-benar cari mati!Hubungannya dengan Viola dimulai ketika Viola mengajukan ide pertunangan. Viola berpikir bahwa kekayaan Lukman, ayah Yuvan, yang mencapai puluhan triliun, ditambah Yuvan sebagai anak tunggal, akan membuatnya mendapatkan setengah dari kekayaan itu setelah menikah. Bahkan jika Keluar

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 291

    "Ayo, Felicia, kita masuk dan pilih gaun pengantin!" Afkar mencibir sedikit sambil mengajak Felicia.Felicia melirik Viola yang masih terduduk di lantai, tetapi dia tak lagi mempedulikannya. Dia langsung mengikuti Afkar menuju butik gaun pengantin. Felicia sama sekali tidak hormat lagi terhadap keluarga pamannya. Melihat Viola diputuskan begitu saja, dia juga tidak merasa simpati sedikit pun.Namun, di dalam hatinya, Felicia agak penasaran. Kenapa Yuvan bisa bersikap begitu hormat pada Afkar? Apa sebenarnya yang terjadi?"Afkar, tunggu saja! Aku pasti akan membuatmu membayar semuanya!" Viola menggertakkan giginya, wajahnya merah padam karena malu. Tatapan para pengunjung yang menatapnya membuatnya ingin segera menghilang dari sana. Kebencian terhadap Afkar semakin mendidih di hatinya."Baiklah! Tapi jangan lupa, kamu masih berutang memanggilku ayah!" Afkar tertawa dingin dan mengejeknya.Mendengar hal itu, wajah Viola memerah sampai ke telinganya. Dia sudah tidak tahan lagi dipermaluka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 292

    Afkar tersenyum kecil. "Tentu saja kita harus menemui nenekmu!"Meskipun Felicia mungkin tidak menyadari makna dari perkataan Viola tadi, Afkar sudah menyadari ada sesuatu yang tidak beres.Hari itu baru pukul tiga sore dan Felicia masih harus kembali ke kantor untuk menyelesaikan pekerjaannya. Setelah mengantarnya ke perusahaan, Afkar langsung menuju ke gerbang TK Asri untuk menjemput Shafa lebih awal.Begitu sekolah selesai, Afkar melihat segerombolan anak kecil berlarian keluar dengan penuh semangat. Dengan cepat, dia melihat sosok Shafa di antara kerumunan kecil itu."Papa!" Gadis kecil itu berlari ke arahnya dan menggenggam tangannya sambil tersenyum riang. Shafa tampak begitu bersemangat hari ini.Namun, Afkar langsung mengernyitkan dahi ketika melihat wajah Shafa. Dengan suara tegas tapi lembut, dia bertanya, "Sayang, kenapa wajahmu? Siapa yang mukul kamu?"Di pipi mungil Shafa, terlihat beberapa goresan, dan salah satu matanya tampak membiru. Luka itu membuat hati Afkar terasa

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 293

    "Nggak apa-apa, Sayang. Paman-paman ini lagi syuting film laga!" Afkar bergegas menenangkan Shafa yang menangis ketakutan.Mendengar ucapannya, sekelompok preman langsung tertawa terbahak-bahak. Pria berambut kepang menyeringai sinis dan memaki, "Persetan sama syuting!"Selanjutnya, dia menunjuk Shafa dengan tongkat bisbol dan wajahnya penuh kekejaman. "Bocah, kenapa nangis? Setelah kuhajar ayahmu, aku akan menjualmu ke desa terpencil!"Ucapan itu membuat wajah Shafa pucat seketika. Gadis kecil itu langsung menggenggam Afkar lebih erat dan berusaha bersembunyi di pelukannya. "Papa ... Papa, mereka orang jahat!"Ucapan pria itu membuat sorot mata Afkar memancarkan hawa dingin yang mematikan. Namun, dia tetap menenangkan putrinya. "Nggak apa-apa, Sayang. Paman ini memang jago berperan jadi orang jahat. Tapi tenang saja, Papa ini pemeran utamanya. Papa akan mengalahkan mereka semua!"Shafa memandang ayahnya dengan mata yang berkaca-kaca, lalu bertanya dengan polos, "Benarkah?"Bam!Pada s

Bab terbaru

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 604

    Wanita cantik itu memiliki kulit yang sangat halus dan wajah yang benar-benar memukau. Afkar sudah terbiasa melihat kecantikan Felicia setiap hari dan standar estetikanya sudah cukup tinggi, tetapi dia tetap takjub saat melihat wanita ini.Hanya saja, wajah wanita itu tampak kurang bersahabat. Ekspresinya dingin, seolah-olah seseorang berutang miliaran padanya. Dari sorot matanya, terlihat jelas aura keangkuhan, seolah-olah tidak peduli pada apa pun di dunia ini."Kakek, Ayah!" Setelah keluar, Rose menyapa Varel dan Edbert dengan sopan."Hm, duduklah," kata Varel sambil mengangguk, menunjuk kursi kosong di sebelah Afkar, memberi isyarat kepada Rose untuk duduk di sana.Saat ini, Edbert tersenyum sambil memperkenalkan, "Pak Afkar, ini putriku, Rose. Kalian seumuran, mungkin bisa lebih sering berinteraksi."Kemudian, dia menoleh menatap Rose dan berkata, "Rose, tuangkan minuman untuk Pak Afkar."Rose mengernyit dan tampak enggan, tetapi tetap mengambil teko dan menuangkan minuman ke dala

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 603

    Setelah kejadian semalam, hubungan antara Afkar dan Felicia kembali menjadi rumit. Keduanya sama-sama menjaga jarak, seolah-olah ada dinding yang memisahkan mereka.Namun, pada saat yang sama, ada benang tak kasatmata yang mengikat mereka berdua. Benang itu mungkin adalah Shafa atau mungkin sesuatu yang lain.Pagi ini, baik Afkar maupun Felicia tidak lagi membahas soal perceraian, seolah-olah masalah itu dikesampingkan untuk sementara waktu."Hahaha! Kehadiran Pak Afkar benar-benar membawa kehormatan bagi Keluarga Samoa!" Begitu memasuki ruang tamu utama, Edbert, langsung menyambut dengan senyuman lebar.Varel yang merasa punya status lebih tinggi, tidak ikut bangkit, tetapi tetap mengangguk ramah ke arah Afkar. Dengan ekspresi ramah, dia berkata, "Ini pasti Shafa, 'kan? Imut sekali.""Halo, Kakek!" sapa Shafa dengan sopan.Beberapa tetua Keluarga Samoa yang hadir juga ikut menyambut Afkar dengan ramah.Saat ini, Edbert memberi isyarat kepada seorang pemuda. "Kamu belum menyapa Pak Afk

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 602

    Di sisi lain, David menerima kabar dari Qaila bahwa Hantu Senyap telah mati. Jadi, dia segera menyampaikan kabar ini kepada Noah."Apa? Pria tua berjubah merah itu mati? Kok bisa? Jadi, Afkar baik-baik saja?" tanya Noah dengan nada dingin."Ya, Pak, Afkar baik-baik saja! Bajingan itu benar-benar aneh! Tujuh hari yang lalu, Hantu Senyap jelas-jelas telah mencederainya, bahkan memberinya beberapa hari untuk mengurus kematiannya.""Siapa sangka, hanya dalam beberapa hari, Afkar malah membunuhnya! Ini ... benar-benar di luar nalar!"David tak kuasa berdecak, lalu menarik napas dalam-dalam dan meneruskan, "Pak, aku ... nggak berani tinggal di Kota Nubes lagi. Kali ini aku mencoba membunuh putrinya, dia pasti nggak akan membiarkanku hidup. Kalau sampai dia menemukanku, aku ... pasti mati!""Dasar pecundang! Penakut! Masa kamu ketakutan sampai seperti ini?" Noah menggertakkan gigi.David hanya bisa mengutuk dalam hati, 'Memangnya aku nggak boleh takut? Sialan, tentu saja aku takut! Afkar itu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 601

    "Sialan, Afkar ini benar-benar gila! Bahkan orang yang nggak bisa dibunuh dengan senapan runduk pun bukan tandingannya?" seru Raijin dengan takjub.Oloan juga tampak masih dipenuhi ketakutan, "Ya! Untung saja kita nggak menyerang Afkar secara terang-terangan sebelumnya. Kalau nggak, kita juga pasti sudah mati di tangannya!"Mengingat bagaimana mereka berdua sebelumnya terus mencari cara untuk membunuh Afkar, mereka merasa sangat beruntung karena belum sempat bertindak gegabah."Ketua, sekarang gimana? Afkar sehebat ini, gimana kita bisa membunuhnya?" tanya salah satu anggota senior dengan wajah cemas.Mendengar itu, Raijin sontak menempeleng orang itu. "Bunuh apanya? Kamu mau mencelakai kita semua, hah? Nggak jadi dibunuh! Nggak jadi!"Setelah berkata demikian, dia berdeham, lalu berbicara dengan ekspresi serius, "Bukan karena aku takut padanya, tapi membunuh itu adalah seni! Sekuat apa pun Afkar, aku punya banyak cara untuk menghabisinya!""Tapi, alasan aku nggak membunuhnya adalah ka

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 600

    Tatapan Felicia saat ini terlihat agak tajam, sekaligus ada secercah harapan dan perasaan yang rumit. Dia menatap Afkar tanpa berkedip, seolah-olah menunggu sebuah jawaban.Afkar tertegun sejenak, lalu bertanya dengan wajah bingung, "Apa?"Felicia tersenyum sinis. "Kamu sendiri nggak tahu apa yang sudah kamu lakukan? Aku tanya sekali lagi, apa ada yang ingin kamu jelaskan padaku?"Di hari pernikahan, saat Felicia tiba-tiba melihat foto-foto itu, dia merasakan guncangan hebat di dalam hatinya. Rasa kecewa, hina, dan benci memenuhi dirinya. Dia merasa dirinya telah ditipu habis-habisan oleh bajingan ini.Dia pikir Afkar hanyalah pria playboy murahan yang diam-diam bermain dengan banyak wanita di belakangnya. Namun, sore ini, ucapan tak sengaja dari Freya justru membuat Felicia mulai ragu.Meskipun saat itu Freya segera menyadari sesuatu dan hanya berbicara sampai setengah, dengan instingnya yang tajam sebagai seorang wanita cerdas, Felicia menangkap sebuah petunjuk.Freya sepertinya tahu

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 599

    'Freya! Kamu ini benar-benar nggak bisa tobat! Sebelumnya bersekongkol dengan Aldo, sekarang kamu bersekongkol dengan David dan hampir membunuh putrimu sendiri!''Apa kamu masih punya hati nurani sebagai seorang ibu? Sekarang semuanya jelas, ternyata waktu itu kamu berpura-pura melindungi Shafa dari pot jatuh hanya untuk bersandiwara!'Selain itu, niat membunuh Afkar terhadap Noah kini telah mencapai puncaknya. Berbeda dengan sebelumnya, saat dia hanya menggunakan Shafa sebagai sandera untuk menekan Afkar!Kali ini, Noah berpikir dirinya telah menghilang sehingga dia berniat membunuh putrinya! Ini benar-benar keterlaluan!'Noah, sepertinya kalau aku nggak membunuhmu, kamu akan terus menjadi ancaman! Pak Heru, jangan salahkan aku! Cucumu sendiri yang cari mati!' Afkar menggertakkan giginya dalam hati.Dulu Heru memohon sambil menangis, jadi Afkar berjanji bahwa dia hanya akan membunuh Noah jika mereka bertemu kembali. Namun, kali ini Afkar memutuskan untuk mencarinya dan menyingkirkanny

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 598

    Saat ini, Fadly juga mendekat, memeriksa kondisi kakaknya dan Shafa dengan penuh perhatian.Kemudian, dengan wajah penuh semangat dan kekaguman, dia berkata, "Kak Afkar, aku sudah tahu kalau kamu itu tak terkalahkan! Si tua bangka ini kelihatannya hebat, tapi tetap saja mati di tanganmu! Hahaha ...."Afkar terbatuk pelan. "Apa maksudmu mati di tanganku? Dia hanya terpeleset sendiri dan jatuh. Nggak ada hubungannya denganku!"Mendengar ini, Fadly hanya bisa termangu sambil menatap Afkar dengan ekspresi aneh. Orang-orang di sekitar langsung merasa canggung ....Dalam hati, mereka berpikir, 'Pak Afkar, kami mungkin nggak cerdas, tapi bukan berarti bisa ditipu! Seorang ahli yang bahkan nggak bisa dibunuh penembak runduk malah dibilang jatuh sendiri dan mati begitu saja?'Namun, tak seorang pun yang ingin membongkar kebohongan ini. Mereka semua tertawa kecil dan mengangguk setuju untuk berpura-pura percaya.Pada saat itu, Mateo melangkah maju dengan wajah penuh rasa bersalah. "Pak Afkar, in

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 597

    Bagaimana jika Afkar tahu mereka menunggu di sini, menantikannya berakhir tragis? Bagaimana jika dia memutuskan untuk membunuh mereka juga?Terutama Qaila dan Reno. Mereka begitu ketakutan hingga langsung meninggalkan Kota Nubes malam itu dan melarikan diri ke rumah Keluarga Lufita di ibu kota provinsi untuk mencari perlindungan.Bagaimanapun, mereka terlibat dalam penyerangan ahli Sekte Kartu Hantu terhadap Afkar. Qaila dan Reno sadar bahwa jika mereka tidak melarikan diri, besar kemungkinan Afkar akan datang untuk membalas dendam!Apa pun yang terjadi, yang terpenting adalah mencari tempat aman terlebih dahulu. Sehebat apa pun Afkar, seharusnya dia tidak akan nekat mengejar mereka sampai ke ibu kota provinsi, apalagi menyerbu rumah Keluarga Lufita, 'kan?Sementara itu, kepala pelayan Keluarga Samoa telah menyampaikan kabar kematian Hantu Senyap kepada keluarga."Hantu Senyap mati?" tanya Edbert dengan nada terkejut."Ya, Tuan! Mati dengan sangat tragis!""Gimana dia bisa mati? Afkar

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 596

    Bam! Pukulan yang dihantamkan oleh Afkar mengandung amarah yang tak terbatas, langsung menghantam dada Hantu Senyap secara brutal.Seperti kata pepatah, siapa yang menabur angin akan menuai badai! Jika Hantu Senyap tidak menggunakan serangan jiwa yang keji dan licik, mungkin dia tidak akan mati secepat ini.Namun, karena jiwanya terkena efek serangan balik, dia kehilangan hampir semua kekuatannya untuk melawan.Dalam sekejap, pukulan Afkar mengenai tubuhnya. Tubuh tua itu terlempar bak karung bekas, melayang jauh di udara.Dadanya remuk, jantung dan paru-parunya hancur. Seorang ahli tingkat pembentukan inti mati seketika di tempat.Tepat pada saat itu, mata Afkar menangkap bayangan samar yang melayang keluar dari tubuh yang sudah hancur itu. Itu adalah jiwa Hantu Senyap. Jiwa itu melayang cepat, berusaha melarikan diri!Mata Afkar sedikit menyipit. Dia mendengus dan membentak, "Kamu nggak layak jadi manusia ataupun jadi arwah! Hancurlah!"Saat berikutnya, Afkar langsung menggunakan tek

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status