Share

Bab 101

Author: Russel
Gwen menghampiri Afkar dan bertanya dengan suara rendah, "Apa ini obat yang ingin kamu minta ayahku bantu promosikan?"

"Bukan," sahut Afkar sambil menggeleng. Tangannya terulur ke depan, hendak mengambil botol obat itu kembali dari Gwen.

Ucapan Daru di telepon dan sikap Gwen hari ini membuat Afkar sangat kecewa. Dia tidak ingin berhubungan lagi dengan Keluarga Bahari.

Namun, Gwen bereaksi cepat dan segera menyembunyikan botol obat itu di belakang tubuhnya. Dia kesal dengan reaksi Afkar dan berucap dengan ekspresi dingin, "Ngapain kamu? Mau merebutnya dari tanganku?"

Gwen mendengus dan melanjutkan, "Berikan aku beberapa botol lagi. Aku mau bawa pulang supaya ayahku bisa mengetesnya. Kalau khasiatnya benaran bagus, kami akan pertimbangkan untuk mempromosikannya di militer."

"Nggak perlu," ucap Afkar dengan datar.

"Nggak perlu?" ulang Gwen dengan heran. Dia tidak menyangka bahwa Afkar akan menolak.

Detik berikutnya, Gwen berkata dengan nada jengkel, "Apa bagusnya obatmu? Kalau nggak mau y
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 102

    Marcel dan Gwen menoleh ke arah Kenzo. Mereka juga terlihat tidak percaya."Siapa yang pegang pistolmu?" tanya Marcel dengan nada muram.Kenzo memikirkannya sejenak, lalu menyahut dengan ekspresi ragu, "Kakak iparnya Fadly! Waktu aku menodongkan pistolku ke arahnya, dia merebut pistolku, tapi segera mengembalikannya. Waktu itu, aku kira dia takut menyinggungku. Tapi, sekarang ...."Saat berkata sampai di sini, dahi Kenzo mulai berkeringat dingin. Untung saja dia tidak benar-benar menembak tadi. Jika tidak, pistolnya pasti meledak dan tangannya pun akan cacat.Kelopak mata Marcel berkedut-kedut. Dia menatap sidik jari di pistol itu dan berucap, "Jangan gegabah kalau ketemu dia lagi. Biarkan masalah hari ini berlalu. Jangan sampai orang lain bilang kalau kita nggak bisa terima kekalahan.""Aku mengerti. Pria bernama Afkar ini ... agak nggak biasa!" sahut Kenzo sambil mengangguk.Malam harinya, di Kediaman Bahari, Kota Nubes.Daru melihat luka yang dibuatnya sendiri barusan sembuh dengan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 103

    "Apa gunanya meluncurkan obat kalau nggak bisa dijual? Dia pasti akan putus asa banget nanti," tambah Jesslyn sambil tersenyum licik.Harris adalah distributor produk farmasi yang sudah bertahun-tahun bekerja sama dengan Keluarga Safira. Dialah yang selama ini menjadi perantara untuk menyalurkan produk-produk Safira Farma ke apotek dan rumah sakit terdekat. Ide Jesslyn untuk memutus sistem penjualan Felicia melalui Harris benar-benar kejam.Begitu mendengar ucapan Jesslyn, mata Erlin berkilat makin tajam. Dia berucap, "Aku kepikiran ide yang lebih baik. Asalkan Harris setuju membantu, perusahaan bukan hanya nggak bisa untung dari keempat obat baru ini, tapi juga akan rugi besar. Akan kupastikan cucu nggak berbakti itu nggak bisa bangkit lagi!""Nenek punya ide apa?" tanya Viola dengan antusias.Erlin tersenyum licik dan menjelaskan, "Gampang saja! Waktu Feli meminta bantuan Pak Harris, minta pria itu untuk menyetujuinya secara lisan. Dengan begitu, Feli akan memulai produksi di pabrik.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 104

    Safira Farma memiliki kompleks pabrik di pinggiran barat Kota Nubes. Kawasan itu juga merangkap sebagai departemen produksi perusahaan.Selama beberapa hari berikutnya, Felicia selalu berada di sana untuk memantau proses produksi. Hari ini, produksi pertama obat-obatan itu akhirnya selesai.Hanya saja, Felicia masih terus merasa resah. Saat ini dia sedang berdiri di dalam gudang pabrik, mengernyit memandangi tumpukan obat yang baru selesai diproduksi.Harris belum bisa ditemui hingga sekarang. Waktu Felicia meneleponnya tadi, dia juga tidak menjawab."Bu Felicia, apa kita harus lanjutkan produksi?" tanya kepala pabrik di samping."Tunda dulu," jawab Felicia dengan ekspresi muram. Detik berikutnya, dia melempar tatapan kesal ke arah Afkar.Belakangan ini, Afkar bisa dibilang bertugas sebagai asisten presdir. Saat sedang senggang, pria itu selalu berada di sisi Felicia."Gara-gara kamu suruh aku mulai produksi, nih! Pak Harris nggak pulang-pulang, kita jadi nggak bisa menjual obat-obatan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 105

    "Feli, kusarankan kamu menyerah saja. Menurutlah dan menikah dengan Noah!" ejek Renhad."Serahkan kendali perusahaan ke pamanmu secepatnya. Perusahaan hanya akan bangkrut di tanganmu," tambah Jesslyn dengan sinis.Felicia menggertakkan giginya dengan wajah memerah marah. Tiba-tiba, Afkar mendengus dan berucap, "Siapa yang bilang kalau obat-obatan ini nggak akan terjual?"Afkar menoleh ke arah para eksekutif perusahaan dan melanjutkan, "Kalian nggak perlu cemas. Obat-obatan ini pasti terjual. Cepat atau lambat, pesanan ratusan miliar itu akan datang. Saat itu, dana perusahaan yang terpakai nggak hanya akan tertutupi, kalian juga akan mendapatkan bonus dan komisi besar!"Para eksekutif perusahaan itu masih terlihat tidak percaya.Renhad berkata dengan nada mengejek, "Afkar, kamu masih mau kasih janji kosong sekarang? Kalian meminta bantuan Pak Harris, bukan? Hahaha!""Biar kuberi tahu. Pak Harris sebenarnya ada di Kota Nubes, dia hanya nggak mau membantu kalian. Nih, coba lihat siapa ini

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 106

    Begitu Fajar menyerbu masuk ke gudang, tatapan semua orang langsung tertuju padanya. Mereka menatapnya dengan raut penasaran dan bingung.Saat ini, satpam pabrik yang mengejar Fajar dari belakang berseru dengan keras, "Berhenti, Pak! Ini gudang pabrik kami, kamu nggak boleh masuk tanpa izin!"Demi mengejar waktu, distributor produk farmasi dan bos besar dari Provinsi Zoda ini langsung menerobos masuk tanpa izin ke dalam gudang. Untungnya, beberapa pengawalnya membantu membuka jalan.Harris yang mengenali Fajar segera menghampirinya dan bertanya, "Apa kamu benar-benar Pak Fajar?"Fajar mengabaikan Harris dan mendorongnya pergi. Kemudian, dia menyapukan pandangan pada para wanita yang ada di tempat.Harris hanyalah distributor kecil di Kota Nubes. Mana mungkin bos besar seperti Fajar mengenalinya?Fajar datang setelah dihubungi Bian. Dia disuruh menemui Presdir Safira Farma yang merupakan seorang wanita cantik.Tatapan Fajar jatuh pada sosok Felicia. Dia segera menghampirinya dan bertany

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 107

    Fajar sangat senang mendengar persetujuan Felicia. Dia lantas memandang antusias ke arah obat-obatan yang menumpuk di gudang."Belum. Pak Fajar adalah orang pertama yang menawarkan kerja sama," sahut Felicia sambil menggeleng.Fajar menepuk pahanya dan berkata penuh semangat, "Bagus! Kalau begitu, aku akan memborong semuanya. Sebagai wujud ketulusanku, kita bisa langsung tanda tangan kontrak. Begini, aku akan bayar 200 miliar dulu. Kalau kurang, anggaplah itu deposit. Kalau lebih, jadikan saja sisanya uang muka untuk kerja sama kita di masa depan. Gimana menurutmu?"Mendengar itu, semua orang kembali gempar. Fajar ingin langsung tanda tangan kontrak dan membuat pesanan sebesar 200 miliar?Semua orang menahan napas. Jika begini caranya, Safira Farma akan untung besar!Felicia menoleh pada Afkar. Mata jernihnya sedikit berkaca-kaca penuh emosi. Barusan, suasana hati Felicia terjun bebas karena Harris. Sakit hati dan amarah yang dipendamnya hampir membuatnya putus asa.Namun, sebuah kejut

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 108

    Begitu mendengar ucapan Budiman, wajah Felicia yang tadinya berseri-seri kini terlihat muram dan dipenuhi amarah.Perusahaan tidak memiliki masalah dengan Budiman. Pria berpengaruh itu juga tidak mungkin sengaja menyabotase Felicia atas suruhan paman dan neneknya. Lantas, mengapa Budiman menjelek-jelekkan obat baru yang diluncurkan perusahaannya?Renhad, Jesslyn, dan Harris tersenyum mengejek. Mereka bergembira karena situasi berbalik ke pihak mereka lagi.Namun, Fajar sama sekali tidak goyah. Dia hanya menatap Budiman dan berkata, "Pak Budiman, jangan cari ribut, deh. Kamu datang terlambat, semua obat itu sudah aku borong. Hahahah!"Budiman membalas dengan ekspresi masam, "Pak Fajar, kusarankan kamu lebih berhati-hati. Kamu memborong sebanyak ini, gimana kalau nggak terjual? Begini saja, berikan aku setengahnya. Aku akan membantumu menanggung separuh risikonya."Mendengar itu, orang-orang sontak terkesiap. Ekspresi Renhad dan Jesslyn yang tadinya tersenyum puas kini terlihat membeku.

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 109

    "Pak Fajar saja membayar 200 miliar untuk mendapatkan hak distribusi di Provinsi Zoda. Pak Budiman, kamu ingin mendapatkan hak distribusi di tiga provinsi dengan 400 miliar? Itu terlalu sedikit, 'kan? Lagi pula, khasiat obat kami biasa saja. Hasil produksi perusahaan kecil seperti ini mungkin nggak akan diakui," ucap Afkar."Hahaha! Aku hanya ingin menakut-nakuti Pak Fajar. Khasiat obat perusahaanmu sangat luar biasa, pasti akan populer! Aku tulus ingin bekerja sama. Gimana kalau aku bayar 800 miliar untuk hak distribusi di tiga provinsi timur? Aku akan suruh orangku transfer uangnya!" ujar Budiman sambil tersenyum canggung.Mendengar itu, semua orang di sana terkesiap kaget. Para eksekutif perusahaan hampir menangis saking senangnya.Saat Afkar tawar-menawar dengan Budiman, mereka sempat takut taipan dari dunia farmasi itu akan pergi dengan kesal. Siapa sangka, pria itu justru melipatgandakan nilai tawarannya! Sepertinya dia benar-benar menginginkan hak distribusi itu.Di sisi lain, e

Latest chapter

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 456

    Apalagi, Keluarga Permono pernah bekerja sama dengan Keluarga Samoa. Mereka sangat memahami betapa kuatnya fondasi Keluarga Samoa.Jika tidak, Victor tidak akan merendahkan dirinya seperti ini di hadapan seorang pengurus Keluarga Samoa."Gulzar pasti baik-baik saja. Ya, pasti," ucap Victor berulang kali."Ya, ya, Gulzar pasti akan selamat!" Yola juga berdoa untuk keselamatan Gulzar.Namun, Gael hanya membalas, "Semoga begitu!"Saat ini, beberapa orang berjalan mendekat dengan santai. Begitu melihat mereka, Yola, Victor, Gael, serta para pengawal Keluarga Permono langsung menunjukkan ekspresi tidak ramah."Afkar, Felicia? Apa yang kalian lakukan di sini?" tanya Yola dengan dingin.Gael menatap Afkar sambil bertanya, "Bocah, aku sedang sibuk dan nggak punya waktu untukmu. Kamu malah sengaja muncul di hadapanku ya?"Afkar tersenyum dingin. "Barusan aku dengar kalian berdoa agar pemuda di dalam sana selamat, 'kan? Heh, sayang sekali .... Aku harus memberitahumu, rumah sakit ini nggak akan

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 455

    Afkar sebelumnya sempat melirik kondisi pemuda itu dan yakin bahwa rumah sakit tidak akan mampu menyelamatkannya.Dilihat dari sikap Yola dan ayahnya, Afkar merasa ini adalah kesempatan untuk memanfaatkan keadaan. 'Kalian ingin pemuda itu tetap hidup? Oke, mari kita lihat sejauh apa mereka akan bersandiwara!'Selanjutnya, Afkar melanjutkan proses penyembuhan Mateo. Dia terus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sekaligus menggunakan teknik akupunktur "Sembilan Vitalitas" dari Kitab Kaisar Naga.Mateo yang awalnya berada di ambang kematian menurut ilmu medis modern, perlahan-lahan menunjukkan tanda-tanda pemulihan yang luar biasa.Entah berapa lama kemudian, Mateo akhirnya bangun dan turun dari ranjang. Meskipun wajahnya masih agak pucat, dia sudah mampu untuk berdiri dan berjalan."Sekarang kamu cuma perlu istirahat beberapa hari dan semuanya akan pulih sepenuhnya," ucap Afkar sambil tersenyum.Mata Mateo berkaca-kaca. Dia memandang Afkar dengan penuh rasa syukur. Sesaat kemudian, d

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 454

    Melihat situasi itu, Felicia segera menarik Shafa ke samping. Tatapannya penuh kemarahan saat menatap pihak lawan. Dia tidak menyangka mereka begitu arogan, langsung menyerang tanpa peringatan.Afkar hanya mendengus dingin. Satu tangannya tetap fokus menyalurkan energi naga ke tubuh Mateo, sementara tangan lainnya diangkat untuk menangkis serangan.Bam! Suara benturan keras terdengar disertai dengan getaran udara. Lengan bawah Afkar sontak bertabrakan dengan tulang kering pria berbaju putih.Tap! Tap! Tap! Pria berbaju putih itu mundur tiga langkah sebelum akhirnya bisa berdiri dengan stabil. Sebaliknya, Afkar tetap duduk tegak seperti gunung yang tak tergoyahkan."Kalau mau bersikap sombong, setidaknya becermin dulu! Sudah kubilang, temanku masih butuh perawatan di sini. Pergi sana!" Suara Afkar dingin tetapi berwibawa, menunjukkan posisinya.Wajah pria berbaju putih berubah serius. Dia menatap Afkar dengan mata berkilat ragu. "Bocah, kamu tahu siapa yang sedang kamu lawan?""Tuan mud

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 453

    Tampak direktur unit gawat darurat masuk dengan tergesa-gesa, ekspresinya penuh dengan ketidaksabaran dan kecemasan!Di belakangnya, beberapa tenaga medis mendorong ranjang rumah sakit darurat. Di atas ranjang itu, terbaring seseorang yang tubuhnya berlumuran darah dan terlihat dalam kondisi sangat kritis.Di samping dan belakangnya, ada banyak orang yang mengikuti. Masing-masing menunjukkan wajah penuh kekhawatiran."Cepat! Selamatkan tuan muda kami!" Seorang pria paruh baya yang berpakaian rapi terus berteriak dengan keras."Kenapa di ruang gawat darurat ini masih ada orang lain? Cepat usir mereka keluar!" Terdengar suara seorang wanita yang tajam, kasar, dan arogan."Siapa mereka? Suruh mereka pergi sekarang juga! Kalau sampai pengobatan tertunda, rumah sakit ini akan menerima akibatnya!" Pria paruh baya lainnya yang mengenakan setelan formal, juga berbicara dengan arogan.Mendengar keributan itu, Afkar yang sedang merawat Mateo pun perlahan-lahan menoleh dengan tatapan dingin. Mata

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 452

    "Ya sudah, jangan nangis lagi. Papa akan masuk dan melihatnya. Papa nggak akan membiarkan Paman Mateo meninggal."Afkar menghapus air mata Shafa, lalu segera memasuki ruang gawat darurat. Felicia mengikuti di belakangnya.Saat itu, dokter yang baru saja keluar dari ruangan hanya bisa menggeleng mendengar perkataan Afkar. Mereka mengira Afkar hanya berusaha menenangkan anaknya."Kalau pasien masih bisa selamat dalam kondisi ini, berarti dia seorang dewa! Kami saja nggak bisa menyelamatkannya, apa yang bisa dia lakukan?" Kepala dokter itu mencibir, merasa tidak senang dengan pernyataan Afkar.....Di dalam ruang gawat darurat, Mateo terbaring di sana. Darah masih mengalir perlahan dari mulut dan hidungnya.Beberapa alat medis dan tabung telah dilepas, hanya selembar kain putih yang menutupi tubuhnya. Jelas, pihak rumah sakit telah menyerah untuk menyelamatkannya dan langkah berikutnya adalah mengurus jenazahnya.Namun, seolah-olah merasakan sesuatu atau mungkin itu adalah momen terakhirn

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 451

    Beberapa SUV melaju di jalan menuju ibu kota provinsi dari Kota Nubes. Di salah satu mobil, Noah memegang wajahnya dengan ekspresi dipenuhi keengganan dan kebencian. Matanya tampak tajam dan menyeramkan."Dasar pria tua bangka! Kamu tega memukulku demi orang luar!" Noah menggeram dengan penuh kebencian.Kemudian, dia menatap tajam ke arah David yang duduk di sebelahnya sambil berkata dengan galak, "Kamu keluar dari mobil!"David terkejut dan bertanya dengan takut, "Pak ... ada apa?""Aku ingin kamu tetap tinggal di Kota Nubes. Manfaatkan mantan istri Afkar untuk memisahkan dia dari Felicia!" Tatapan Noah berkilat tajam.Mendengar ini, ekspresi David tampak cemas dan takut. "Tapi ... Afkar akan membunuhku kalau aku melakukan itu.""Diam! Aku nggak menyuruhmu bertarung dengannya! Kalau kamu menolak, akan kubunuh kamu sekarang juga! Jangan pikir Afkar akan mengampunimu meskipun kamu nggak membantuku!" maki Noah sambil mencengkeram rambut David.Dengan tubuh gemetaran, David akhirnya menga

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 450

    Dengan wajah penuh rasa malu dan bersalah, Heru memohon dengan tulus, "Aku sudah menyuruhnya pergi. Aku tahu kalau kalian bertemu, kamu pasti akan membunuhnya! Tapi, dia cucuku!""Pak, aku sudah menghukumnya dengan keras dan Keluarga Sanjaya akan memberi kompensasi besar sebagai permintaan maaf. Karena Bu Felicia dan putrimu nggak terluka, apa kamu bisa mengampuni Noah demi aku? Aku rela kehilangan martabatku!"Karen menggigit bibirnya dan berkata kepada Afkar dengan suara lembut, "Afkar, kujamin Kak Noah nggak akan melakukannya lagi! Demi hubungan kita, apa kamu bisa mengampuni nyawanya? Kakek sebenarnya berniat ...."Karen memberi tahu rencana Heru kepada Afkar, "Kak Noah sebenarnya impoten, makanya mentalnya agak bermasalah. Dia sebenarnya agak kasihan! Dia pasti khilaf. Apa kamu ... bisa mengampuninya?"Mendengar ini, senyuman dingin muncul di wajah Afkar. Dengan gigi terkatup, dia berkata, "Dia kasihan? Lalu, gimana dengan korbannya? Bukankah mereka lebih kasihan? Penyakit bukan a

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 449

    Saat melihat Noah diusir oleh kakeknya sendiri, Felicia awalnya terkejut. Namun, dia segera merasa bangga! Dia merasa bangga karena suaminya! Meskipun Afkar tidak datang, dia tetap melindungi Felicia dari kejauhan!Felicia tidak menyangka bahwa kakek dan adik Noah datang karena Afkar. Mereka memarahi Noah habis-habisan dan langsung menyuruhnya pergi sejauh mungkin.Di sisi lain, Afkar membawa Shafa mengendarai mobil menuju lokasi. Setelah menggeledah seluruh tempat, dia tidak menemukan jejak Noah. Wajahnya langsung berubah menjadi suram.Afkar tahu bahwa dirinya terlambat, Noah sudah memindahkan semua. Saat membayangkan Felicia berada di tangan orang sekejam Noah, Afkar merasa sangat khawatir.Jika Felicia terluka, Afkar tidak akan pernah memaafkan diri sendiri, bahkan Noah harus dihancurkan hingga berkeping-keping! Seluruh Keluarga Sanjaya harus binasa!Namun, tiba-tiba tiga sosok muncul di depannya. Heru dan Karen ternyata datang bersama Felicia!"Afkar ...." Felicia melihat Afkar ya

  • Bangkitnya Naga di dalam Tubuhku   Bab 448

    Hanya saja, wajah Heru yang telah pulih sepenuhnya ini membuat Noah tercengang!Sebelumnya di telepon, Heru pernah memberi tahu Noah bahwa dokter sakti telah menyembuhkan wajahnya yang hancur. Namun, Noah sama sekali tidak menyangka hasilnya bisa sedahsyat ini!Saat itu juga, Noah semakin tidak sabar untuk bertemu dengan dokter sakti itu!"Kakek, para anak buah mungkin nggak mengenalimu dan Karen. Kenapa kamu nggak mengabariku saja? Aku bisa turun untuk menyambut kalian! Untuk apa berkelahi dengan mereka?"Noah mengira anak buahnya telah menghalangi kakeknya dan Karen masuk, sehingga keduanya terpaksa menerobos.Noah tersenyum, lalu melirik ke belakang Heru. "Kakek, di mana dokter sakti yang kamu sebutkan itu?"Plak! Begitu Noah selesai bicara, Heru langsung melayangkan sebuah tamparan keras ke wajahnya!Tubuh Noah sampai berputar satu kali akibat tamparan itu. Separuh wajahnya sontak bengkak. Dia pun menatap kakeknya dengan kaget dan bingung."Kakek, kenapa kamu menamparku?"Wajah Her

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status