Raja, seketika menatap Axel, entah kenapa merasa tidak senang, jika pria itu memberi perhatian pada Nura.Sementara itu Maya dan Salma berbincang di ruang tengah sembari menikmati cemilan di depanya, mereka membicarakan banyak hal, hingga Maya bercerita tentang ancaman Bu AmbarâJadi Bu Ambar masih saja, ingin mengusik kehidupanmu lagi, sungguh tak ada jeranya, 20 tahun di penjara, bukannya sadar tapi masih membawa dendam,âucap SalmaâAku kehilangan jejak Rendra, karena menurut Mas Fardian, Rendra tidak bersama Ambar, kemana Mas Rendra selama sepuluh terakhir ini.ââLalu bagaimana dengan Arnia, apa kamu mengetahui kabarnya sekarang?âtanya Salma ada rasa pensaran mengantung di wajahnya.âAku juga kehilangan jejak, terakhir kali aku mendengar ia melahirkan anak perempuan, dan setelah ia menjual semua asetnya di Jakarta, dan menghilang begitu saja,âjawab MayaDibalik dinding, Fara yang kebetulan akan ke toilet, mendengarkan percakapan Salma dan Maya mengenai ibunya Arnia.âAku harap Ar
Malam semakin larut, semua pengunjung sudah berada ditepi pantai suasana begitu riuh, nyanyian dan tarian mengiring pergantian tahun, lampu âlampu redup dengan warna âwarni, menambah suasana malam yang syahdu tapi meriah.Yang dikatakan Nura benar, sebenarnya Axel, punya rasa pada Vanesa, kini Axel mendekati Vanesa yang sedang menari mengikuti iringan musik.âDimana Fara dan Raja?âtanya Axel pada VanesaâKak Raja, ada perlu sebentar, aku akan mencari Fara,âVanesa bergegas pergi.Sedangkan Nura menjadi jenuh, ia duduk di salah satu bangku, sambil menatap orang-orang yang sedang menikmati pesta tahun baru.Fara berjalan mencari keberadaan Raja, di tangannya memegang minuman air mineral yang telah dicampur dengan obat. Matanya mengedar, tapi kekasihnya tak kunjung ditemui, hingga sebuah tangan menariknya.âFara,ayo kita menari, kenapa masih di sani,âajak VanesaâAku mencari Raja, ke mana dia?ââTadi Kak Raja, bilang ada urusan sebentar, ayolah.âVanesa mendesak FaraFara pun mengikuti kei
Sementara itu di sudut pantai, Fara menangis keras, menyalahkan RajaâKenapa kamu menghianatiku,âucapnya sambil memukul dada RajaâAku dalam keadan tak sadar melakukanya, mengertilah, aku melakukan itu bukan karena cinta,âbalas Raja, mencoba menenangkan FaraâCinta ataupun nafsu itu sama saja,âtukas FaraâJelas beda, aku merasakan ada yang aneh dengan tubuhku, tiba-tiba hasrat itu tak bisa kau kendalikan, makanya aku memutuskan untuk kembali ke kamar, tapi ternyata aku salah mamasuki kamar, disana aku melihat Nura di dalam kamar dengan handuk yang hanya menutupi tubuhnya,âsuara Raja, terhenti dan ia memejamkan mengingat kejadian selanjutnya.âCukup! Tak usah kamu ceritakan kelanjutannya,âgertak Fara kesalâAku akan tetap menjadi kekasihmu.âRaja, meraih tubuh Fara dan memelukyaâjika begitu, ayo kita lakukan.ââLakukan apa?ââBercinta, seperti yang kamu lakukannya pada Nura,âpinta Fara sambil semakin erat merekatkan tubuhnya ke tubuh Raja.âKamu gila, mana mungkin aku akan merusak dua
Nura menyimpan botol, ke dalam tasnya, wajahnya penuh amarah, dengan langkah lebar ia meninggalkan resort dan naik taksi menuju hotel, tempat dimana Fara menginap.Sementara itu Fara sedang berbincang serius dengan Arnia di ponselâMaaf Ma, rencanaku menjebak Raja, gagal, dan malahan gadis cupu itu yang bercinta dengan Raja,âungkap Fara sambil terisakâKamu bodoh sekali Fara, kenapa bisa gadis lain yang tidur dengan Raja, siapa gadis itu?ââNamanya, Nura, ia gadis yatim piatu, tapi Tante Maya dan Om Fardian sangat sayang padanya, gimana ini Mah, jika Nura minta pertangung jawaban Raja,âkeluh FaraâAhh...gagal sudah, jika kamu tidak jadi menikah dengan Raja!âbentak Arnia kesal.âMah, tapi Raja, berjanji tidak akan meninggalkanku,âsahut FaraâKamu bisa mengintimidasi dan merayunya , Maya dan Fardain tidak boleh tahu kejadian semalam, desak Raja, untuk menikahimu, sebelum Nura merebut posisimu!âperintah ArniaâBaik, Mah.âFara menutup ponsel, lalu mengusap air matanya, tak berselang lam
Salma sudah tak sabar ingin menanyakan tentang kebenaranya pada Maya. Dengan langkah lebar ia menuju pintu depan rumah Maya.Sampai diambang pintu, terdengar Maya sedang berbicara dengan nada marah pada Vanesa.âKenapa kamu tidak bersama Nura, kenapa bisa Kakakmu berbuat hina pada Nura, apa saja yang kalian lakukan malam itu, kenapa tidak saling menjaga, mamah kecewa denganmu Vanesa!âbentak MayaâMah...maaf, kita sudah dewasa, Nura sepanjang malam itu juga tak terlihat, aku bukan baby sister, seharusnya Nura dan Kak Raja, yang bisa mengendalikan, mereka yang salah, kenapa aku yang dimarahi,âtimpal Vanesa kesal dengan bibir cemberut.Bi Siti yang sudah dianggap keluarga juga ikut sedih, mendengar kejadian itu, wanita tua itu menemui Maya, untuk memberitahukan jika Salma, datang.âNyonya, ada Bu Salma datang,âucap Bi SitiâOh...ya, aku segera turun,âjawab MayaTak berselang lama, Maya pun turun, dan mengajak Salma ke ruang kerja.âAku sudah tahu semuanya, Axel, mengatakan padaku, jika R
Raja dan Nura berdiri tepat di depan pintu kamar Rika, tangan Raja tidak melepaskan pergelangan tangan Nura, hingga gadis itu menahan sakit karena Raja mencengkramnya terlalu keras.âOma Rika,âpanggil RajaPintu dibuka, dan tampak wanita renta itu menatap ke arah Raja dan Nura.âAku sudah mendengar apa yang terjadi diantara kalian, Oma sangat kecewa, kenapa hal ini sampai terjadi,âucap RikaâMaaf Oma..âjawab Nura sambil menundukâAku akan bertangung jawab, dengan menikahi Nura, saat ini juga,âjawab Raja dengan lantang dan tegas membuat tatapan Nura beralih ke pria disampingnyaâItu yang memang seharusnya terjadi, jika kamu sudah bersedia, Oma akan berbicara dengan Mamah dan Papahmu, lebih cepat lebih baik, sebelum aib ini tersebar.âRika menatap Nura, ada gurat kekhawatiran di matanya menatap gadis yang sangat disayanginya melebihi cucunya sendiri.âKita lakukan sekarang di Mery Gold, tidak ada resepsi, tidak ada bulan madu hanya akad nikah,âpinta RajaâBaiklah, kamu benar Raja, kita l
Malam itu Raja sedang sibuk di depan laptopnya, pekerjaan sudah menantinya sebagai kepala manager di RSC, wajahnya terlihat serius tanganya sibuk di keyboard hingga bunyi ponsel, membuat konsentrasinya membuyar, diraihnya ponsel, dan nama Fara tertera,pria yang saat ini mengenakan kaos longar dan celana longar beraih ke balkon kamar, ia tak ingin Nura mendengar percakapannya dengan FaraâHallo Fara,âsapa RajaâRaja, aku minta maaf , atas kejadian siang tadi, aku tersulut emosi, bisakah kita bertemu dan berbicara?ââAku sudah menikah dengan Nura, tapi, kamu jangan khawatir aku pasti akan menceraikannya,"jawab RajaâAku mencintaimu Raja, aku akan selalu menunggumu,âbalas FaraâOkay Fara, bersabarlah, tidak lebih dari satu tahun, aku pasti akan bercerai dengannya.âJawaban Raja, sedikit membuat tenang Fara, lalu gadis itu mengakhiri pembicaraanya di ponsel.Aroma frozen food, membuat Raja, menjadi sangat lapar, lalu ia menatap Nura yang masih sibuk di dapur, gadis itu sangat cekatan meng
âKamu salah jika berniat akan menganggu ketenangan keluargaku.ââIni kartu namaku, berkunjunglah di night clupku, aku akan sangat senang jika kamu mengunjungiku.âPria itu menyodorkan sebuah kartu namaRaja, dengan berat ia pun meraihnya, lalu pria itu melangkah pergi, ia mulai berpikir lagi tentang golangan darahnya.âApa benar golongan darah Mamah A dan Papah A, selama ini aku tidak menyadarinya, aku akan mencari tahu,âgumam Raja, sambil menatap sebuah kartu nama, lalu menaruhnya di saku kemejanyaRaja berjalan menuju ruang kerjannya, sebagai kepala manager, Raja menjalankan pekerjaanya dengan cukup baik, sudah hampir satu bulan ini Maya dan Fardian memantau performa kerja Raja. Kini pria berperawakan tinggi dan tegap itu duduk di kursi kerjanya , pikirannya masih membayang pada pria yang mengaku teman Maya.âR Night Clup, siapa pria itu, Ahh aku jangan sampai terpengaruh sebelum memastikan jika golongan darah mamah A dan papah A,âgumam Raja, kini hatinya mulai dilanda kegelisahan.
âFara, kenapa diam-diam bertemu Nova, kamu tahu âkan Nova mencoba melawanku?ââA..aku hanya makan malam saja,âjawab Fara semakin cemasâMakan malam di private room, sepertinya ada yang kalian rencanakan,âtimpal Nura tegasâKeluarlah, aku tidak mengundangmu makan malam!âsuruh Nova dengan tatapan marahâAku tahu, kalian menunggu Risa âkan?âNova dan Fara terkejut, Nura melangkah mendekati meja, dan duduk di kursi, menatap menu hidangan yang sudah tersaji.âTampaknya kalian, akan merayakan sesuatu.â Nura menatap satu persatu Fara dan Nova.âItu bukan urusanmu, pergi sebelum aku memanggil security untuk menyeretmu!âbentak NovaNura tidak peduli dengan ancaman Nova, ia menuang minuman di gelas kosong dan meneguknya.âAku sedang merayakan kemenanganku, bagaimana kondisi tanganmu Nova, apa sudah mulai susah digerakkan?âPertanyaan Nura membuat Nova terkejut, ia mulai merasakan sesuatu yang tak beres sedang terjadi.Lalu terdengar suara Nura lagi, kali ia menatap Fara.âAkhir-akhir ini banya
Nura mengerutkan dahi, lalu berjalan cepat menuju kamarnya dan menatap cermin, matanya memindai tubuhnya dari ujung rambut sampai ujung kaki, lalu melangkah menuju almari pakaiannya disana masih tersimpan baju-baju yang dibelikan Jho untuknya, lalu ia meraih salah satu baju berwarna pink lembut, dengan kerah sabrina, lalu mengenakannya di tubuhnya.âApa berlebihan ya,âbatin Nura sambil menatap tubuhnya di cermin, lalu senyum mengembang di bibirnya,âAhh demi pria yang kucinta dan demi pernikahan bertingkah konyol pun tak apa, semoga kak Raja senang,âgumam NuraSekitar tiga puluh menit berlalu, terdengar bunyi bel pintu depan, lalu Nura berjalan untuk membukanya.Ceklek! Sebuah boneka tedy bear besar ada dihadapannya, lalu terlihat Raja, ada dibalik boneka ituâKak Raja, bikin kaget, aku kira siapa?âbasa-basi NuraâEmangnya kamu menunggu siapa lagi selain aku,âsahut RajaNura hanya tersenyum, lalu meraih boneka yang masih di tangan Raja.âIni untuk aku âkan?ââSiapa lagi jika bukan unt
Raja meraih telapak tangan Nura, lalu mengecupnya dengan lembut, seraya berbisik,âMaafkan aku, Nura.ââApa itu berarti kita punya kesempatan untuk memperbaiki semuanya?âtanya NuraâAku akan memperbaiki kesalahanku, aku akan menjadi suami yang sempurna untukmu, berikan kesempatan itu,âpinta RajaNura menatap dalam wajah tampan yang ada dihadapannya, seakan tak percaya jika pria egois itu kini bisa luluh menyatakan cinta.âTak perlu menjadi sempurna, cukup cintai aku dengan tulus. Aku juga minta maaf, beberapa minggu ini aku bersikap egois padamu, âjawab NuraMalam itu hampir semalaman mereka berbincang hingga memutuskan kembali ke kamar masing-masing karena masih canggung.âIstirahatlah, besok setelah perkerjaan kita selesai, aku akan mengajakmu jalan-jalan,âsuruh Raja, mengantarkan Nura sampai di depan pintu kamarnyaâOke,âjawab Nura sambil tersenyum hangat***Risa mencari tahu di mana Nova tinggal selama di Bali, dan akhirnya Risa pun berhasil.âJadi Nova tinggal sendiri di rumah s
Risa meningalkan kamar dengan perasaan tenang, kini ia tak harus menuruti petintah Nova. Sementara Nura masih menatap botol obat ditanganya sesekali menyuap menu makan malam sambil berpikir apa yang akan dia lakukan pada Nova.âAh..kenapa wanita itu harus mencari masalah denganku,âbatin NuraMalam berganti pagi yang cerah, Fara sudah menunggu di depan kantor NuraâFara, ada apa? Akhir-akhir ini kamu sering menemuiku?âtanya NuraâApa kakimu sudah membaik?âbasa âbasi FaraâKamu lihat âkan, aku bisa berjalan,âjawab Nura lalu membuka pintu kantornyaFara mengikuti langkah Nura, lalu duduk di sofa di sudut ruangan, Nura menatap Fara dari tempat kursi kerjanya.âKamu belum menjawab pertanyaanku, kenapa kamu sering menemuiku, pasti ada sesuatu yang kamu harapkan dariku?âtanya Nura tegasâAku membutuhkan pekerjaan, dan aku rasa kamu bisa membantuku.âFara menjawab pertanyaan NuraâSayangnya tidak ada lowongan di J hotel.ââKenapa kamu tidak menjadikan aku sekertaris pribadimu Nura, kita bersau
Sementara itu Fara yang berdiri tak jauh dari Raja dan Nura yang terjatuh dalam posisi berpelukan, berdecak kesal karena rencananya gagal, gara-gara Raja menyelamatkan Nura lebih dulu.âCk...kenapa ada Raja sih...rencanaku gagal,âbatin Fara lalu melangkah mendekati keduanya.âKalian tidak ada apa-apa âkan, atau aku panggilkan ambulance,âtawar FaraâFara, kami baik-baik saja,âbalas Nura , lalu berlahan bangkit berdiri, diikuti RajaâPengendara tidak waras, ia hampir menabrakmu tadi, âujar Raja kesalâMungkin pengendaranya mabuk, jadi mengendalikan mobil asal-asalan,âsahut FaraâSudahlah yang penting aku selamat,terima kasih kak Raja,âucap NuraBaru saja berdiri beberapa menit , Nura merasakan kesakitan, dan waktu akan berjalan, ia kehilangan keseimbangan karena kaki kanannya terkilir.âAoww,âjerit Nura menahan sakitâApa kamu bisa berjalan,ââKakiku sakit, mungkin terkilir,âsahut Nura sambil menahan sakitTanpa diminta Raja, langsung membopong Nura dan berjalan menuju J hotel, banyak
âLalu bagaimana cara kita membuat Nura, gila?âFara penasaran tatapannya seriusâHeumm.. aku mengenal dokter psikiater, ia bisa diajak kerjasama, kita cari tahu dulu tentang Nura, baru kita pikirkan cara yang tepat,âsuruh Nova.âAku akan menemui Nura,âjawab FaraâOke, kamu harus mendekati Nura, berpura-puralah kamu mulai menyadari kesalahanmu dan senang memiliki saudara Nura,âsaran NovaâWalau sebenarnya aku muak dengannya,âgerutu Fara sambil cemberut.âIngat tujuan kita Fara.ââOkelah, aku akan mencoba mendekatinya,âjawab FaraFara dan Nova tersenyum licik dibalik rencananya untuk merebut kedudukan Nura.Saat ini Nova sudah mendapatkan informasi, jika Nura tinggal di J Hotel. Tanpa membuang waktu wanita cantik keturunan indo, mencari obat jenis anti psikotik, Nova mendatangi sahabatnya yang berprofesi sebagai dokter jiwa.âkamu tahu âkan aku sekarang dibatasi karena beberapa kasus yang aku lakukan,âucap seorang wanita tengah baya.âCarikan aku obat yang dapat membuat gangguan jiwa,â
Langkah kaki Salma memasuki sebuah ruang kerja, setelah pintu dibukakan oleh sang resepsionis.âSilahkan Bu Salma , Bu Nura sudah menunggu di dalam,âucap sang resepsionis, setelah Salma masuk pintu ditutup kembali.âMasuklah Bu,âsuruh NuraSalma melempar senyum.âApa kamu memaafkan ibumu ini Nur?âSalma berkata sambil duduk di sofa di mana Nura juga duduk di sana.âIbu punya alasan yang kuat , menaruhku di Mery Gold, aku mengerti jika berada di posisi Ibu, yang tidak bisa aku maafkan adalah perbuatan Irfan, sampai kapanpun aku tak akan pernah mengkuinya sebagai ayahku,âjawab NuraâKamu benar, pria seperti itu tidak usah diakui sebagai ayah, aku sendiri belum puas melihatnya di penjara, aku akan puas jika dia di hukum mati,âbalas Salma.âDia tidak akan tenang hidup di penjara, ibu tak usah risau,âsahut NuraâNura, bagaimana bisa kamu menjadi pemlik J hotel, katanya kamu mengantikan, Jho?ââIya Bu, Jho telah meninggal dan dia memberikan J hotel dan vila padaku, aku sendiri tak menya
Wanita berusia 30 tahunan itu geram, mengetahui jika Jho, mengubah surat wasiatnya, apalagi yang namanya digantikan oleh Nura, wanita yang bahkan tidak memilki hubungan apapun dengan Jho.âBrengsek, Jho, aku mantan istrinya setidaknya aku pernah menemainya selama 5 tahun dalam pernikahan, bisa-bisanya ia memberikan kekayaan pada Nura, aku tidak terima , Nura harus menyerahkannya padaku,âgerutu Nova dibalik stir mobilnya.Hari berganti malam, Nura akhirnya tinggal di vila, seperti yang diinginkan Jho, tiba-tiba ia ingin bertemu Salma, rasa sepi menyelimuti hatinya, di dalam vila yang mewah dan besar itu ia sendirian, ia membutuhkan seseorang dan yang dalam pikirannya Salma, ada yang ingin Nura bicarakan pada wanita yang mengaku sebagai ibu kandungnya itu.Tapi rasa kecewa membuatnya mengurungkan niatnya, akhirnya Nura memilih untuk mengetahui sisi kehidupan Jho. Ia penasaran dengan mantan istri Jho yang bernama Nova, kenapa Badi juga terkesan enggan berurusan dengan Nova. Langkah kaki
Nura dan asistennya Jho menyiapkan pemakaman, sesuai permintaan Jho, jika ia meninggal, jenazahnya dikremasi. Jenazahpun dibawa ke krematorium. Para pelayat yang kebanyakan rekan bisnis dan kolega Jho hadir, mereka berbisik-bisk, tentang kelanjutan usaha Jho dan siapa penganti Jho dalam memegang kendali dibeberapa usahanya itu.Nura tampak sedih, ia duduk bersimpuh di depan foto Jho, kremasi jenazah berlangsung beberapa jam, hingga akhirnya selesai dan abu sudah dimasukan ke dalam wadah khusus.âAku akan menebarkan abu jenazah jho di laut sesuai permintaanya,âucap NuraâBaik Nona, saya akan siapkan mobil untuk Nona Nura,âucap asisten JhoHari menjelang malam ketika Nura sampai di dermaga, sebuah kapal very telah disiapkan untuk membawa Nura ke tengah lautan, Nura menaburkan abu jenazah Jho di laut lepas.âSelamat jalan Jho, semoga kamu tenang di surga, aku senang menjadi temanmu,âucap Nura.***Beberapa hari berlalu setelah kematian Jho, Nura mulai berkemas kan meninggalkan vila, sa