Malam semakin larut, semua pengunjung sudah berada ditepi pantai suasana begitu riuh, nyanyian dan tarian mengiring pergantian tahun, lampu –lampu redup dengan warna –warni, menambah suasana malam yang syahdu tapi meriah.Yang dikatakan Nura benar, sebenarnya Axel, punya rasa pada Vanesa, kini Axel mendekati Vanesa yang sedang menari mengikuti iringan musik.“Dimana Fara dan Raja?”tanya Axel pada Vanesa“Kak Raja, ada perlu sebentar, aku akan mencari Fara,”Vanesa bergegas pergi.Sedangkan Nura menjadi jenuh, ia duduk di salah satu bangku, sambil menatap orang-orang yang sedang menikmati pesta tahun baru.Fara berjalan mencari keberadaan Raja, di tangannya memegang minuman air mineral yang telah dicampur dengan obat. Matanya mengedar, tapi kekasihnya tak kunjung ditemui, hingga sebuah tangan menariknya.“Fara,ayo kita menari, kenapa masih di sani,”ajak Vanesa“Aku mencari Raja, ke mana dia?”“Tadi Kak Raja, bilang ada urusan sebentar, ayolah.”Vanesa mendesak FaraFara pun mengikuti kei
Sementara itu di sudut pantai, Fara menangis keras, menyalahkan Raja“Kenapa kamu menghianatiku,”ucapnya sambil memukul dada Raja“Aku dalam keadan tak sadar melakukanya, mengertilah, aku melakukan itu bukan karena cinta,”balas Raja, mencoba menenangkan Fara“Cinta ataupun nafsu itu sama saja,”tukas Fara“Jelas beda, aku merasakan ada yang aneh dengan tubuhku, tiba-tiba hasrat itu tak bisa kau kendalikan, makanya aku memutuskan untuk kembali ke kamar, tapi ternyata aku salah mamasuki kamar, disana aku melihat Nura di dalam kamar dengan handuk yang hanya menutupi tubuhnya,”suara Raja, terhenti dan ia memejamkan mengingat kejadian selanjutnya.“Cukup! Tak usah kamu ceritakan kelanjutannya,”gertak Fara kesal“Aku akan tetap menjadi kekasihmu.”Raja, meraih tubuh Fara dan memelukya“jika begitu, ayo kita lakukan.”“Lakukan apa?”“Bercinta, seperti yang kamu lakukannya pada Nura,”pinta Fara sambil semakin erat merekatkan tubuhnya ke tubuh Raja.“Kamu gila, mana mungkin aku akan merusak dua
Nura menyimpan botol, ke dalam tasnya, wajahnya penuh amarah, dengan langkah lebar ia meninggalkan resort dan naik taksi menuju hotel, tempat dimana Fara menginap.Sementara itu Fara sedang berbincang serius dengan Arnia di ponsel“Maaf Ma, rencanaku menjebak Raja, gagal, dan malahan gadis cupu itu yang bercinta dengan Raja,”ungkap Fara sambil terisak“Kamu bodoh sekali Fara, kenapa bisa gadis lain yang tidur dengan Raja, siapa gadis itu?”“Namanya, Nura, ia gadis yatim piatu, tapi Tante Maya dan Om Fardian sangat sayang padanya, gimana ini Mah, jika Nura minta pertangung jawaban Raja,”keluh Fara“Ahh...gagal sudah, jika kamu tidak jadi menikah dengan Raja!”bentak Arnia kesal.“Mah, tapi Raja, berjanji tidak akan meninggalkanku,”sahut Fara“Kamu bisa mengintimidasi dan merayunya , Maya dan Fardain tidak boleh tahu kejadian semalam, desak Raja, untuk menikahimu, sebelum Nura merebut posisimu!”perintah Arnia“Baik, Mah.”Fara menutup ponsel, lalu mengusap air matanya, tak berselang lam
Salma sudah tak sabar ingin menanyakan tentang kebenaranya pada Maya. Dengan langkah lebar ia menuju pintu depan rumah Maya.Sampai diambang pintu, terdengar Maya sedang berbicara dengan nada marah pada Vanesa.“Kenapa kamu tidak bersama Nura, kenapa bisa Kakakmu berbuat hina pada Nura, apa saja yang kalian lakukan malam itu, kenapa tidak saling menjaga, mamah kecewa denganmu Vanesa!”bentak Maya“Mah...maaf, kita sudah dewasa, Nura sepanjang malam itu juga tak terlihat, aku bukan baby sister, seharusnya Nura dan Kak Raja, yang bisa mengendalikan, mereka yang salah, kenapa aku yang dimarahi,”timpal Vanesa kesal dengan bibir cemberut.Bi Siti yang sudah dianggap keluarga juga ikut sedih, mendengar kejadian itu, wanita tua itu menemui Maya, untuk memberitahukan jika Salma, datang.“Nyonya, ada Bu Salma datang,”ucap Bi Siti“Oh...ya, aku segera turun,”jawab MayaTak berselang lama, Maya pun turun, dan mengajak Salma ke ruang kerja.“Aku sudah tahu semuanya, Axel, mengatakan padaku, jika R
Raja dan Nura berdiri tepat di depan pintu kamar Rika, tangan Raja tidak melepaskan pergelangan tangan Nura, hingga gadis itu menahan sakit karena Raja mencengkramnya terlalu keras.“Oma Rika,”panggil RajaPintu dibuka, dan tampak wanita renta itu menatap ke arah Raja dan Nura.“Aku sudah mendengar apa yang terjadi diantara kalian, Oma sangat kecewa, kenapa hal ini sampai terjadi,”ucap Rika“Maaf Oma..”jawab Nura sambil menunduk“Aku akan bertangung jawab, dengan menikahi Nura, saat ini juga,”jawab Raja dengan lantang dan tegas membuat tatapan Nura beralih ke pria disampingnya“Itu yang memang seharusnya terjadi, jika kamu sudah bersedia, Oma akan berbicara dengan Mamah dan Papahmu, lebih cepat lebih baik, sebelum aib ini tersebar.”Rika menatap Nura, ada gurat kekhawatiran di matanya menatap gadis yang sangat disayanginya melebihi cucunya sendiri.“Kita lakukan sekarang di Mery Gold, tidak ada resepsi, tidak ada bulan madu hanya akad nikah,”pinta Raja“Baiklah, kamu benar Raja, kita l
Malam itu Raja sedang sibuk di depan laptopnya, pekerjaan sudah menantinya sebagai kepala manager di RSC, wajahnya terlihat serius tanganya sibuk di keyboard hingga bunyi ponsel, membuat konsentrasinya membuyar, diraihnya ponsel, dan nama Fara tertera,pria yang saat ini mengenakan kaos longar dan celana longar beraih ke balkon kamar, ia tak ingin Nura mendengar percakapannya dengan Fara“Hallo Fara,”sapa Raja“Raja, aku minta maaf , atas kejadian siang tadi, aku tersulut emosi, bisakah kita bertemu dan berbicara?”“Aku sudah menikah dengan Nura, tapi, kamu jangan khawatir aku pasti akan menceraikannya,"jawab Raja“Aku mencintaimu Raja, aku akan selalu menunggumu,”balas Fara“Okay Fara, bersabarlah, tidak lebih dari satu tahun, aku pasti akan bercerai dengannya.”Jawaban Raja, sedikit membuat tenang Fara, lalu gadis itu mengakhiri pembicaraanya di ponsel.Aroma frozen food, membuat Raja, menjadi sangat lapar, lalu ia menatap Nura yang masih sibuk di dapur, gadis itu sangat cekatan meng
“Kamu salah jika berniat akan menganggu ketenangan keluargaku.”“Ini kartu namaku, berkunjunglah di night clupku, aku akan sangat senang jika kamu mengunjungiku.”Pria itu menyodorkan sebuah kartu namaRaja, dengan berat ia pun meraihnya, lalu pria itu melangkah pergi, ia mulai berpikir lagi tentang golangan darahnya.“Apa benar golongan darah Mamah A dan Papah A, selama ini aku tidak menyadarinya, aku akan mencari tahu,”gumam Raja, sambil menatap sebuah kartu nama, lalu menaruhnya di saku kemejanyaRaja berjalan menuju ruang kerjannya, sebagai kepala manager, Raja menjalankan pekerjaanya dengan cukup baik, sudah hampir satu bulan ini Maya dan Fardian memantau performa kerja Raja. Kini pria berperawakan tinggi dan tegap itu duduk di kursi kerjanya , pikirannya masih membayang pada pria yang mengaku teman Maya.“R Night Clup, siapa pria itu, Ahh aku jangan sampai terpengaruh sebelum memastikan jika golongan darah mamah A dan papah A,”gumam Raja, kini hatinya mulai dilanda kegelisahan.
“Nura ada titipan dari mamah , aku taruh di meja tengah,”ucap Raja, menatap Nura sebentar, lalu beralih melangkah masuk ke kamarNara hanya menoleh, dan menatap sebuah kotak berwarna hitam ,yang diletakkan Raja, di meja, lalu kembali fokus pada masakannya.Mi goreng jawa, dengan taburan ayam , sosis dan bakso, ada diatas meja, lengkap dengan jus jeruk dan juga cake cokelat keju, kini sudah tersaji di meja makan.“Kak Raja, makanlah menu sudah siap,”suruh Nura sambil mengetuk pintu kamar RajaCeklek, terlihat Raja, sudah berpakaian rapi dengan kemeja casual, dengan rambut yang disisir rapi“Kamu tidak usah masak untukku, aku bisa beli di restoran langananku,”ucap Raja“Aku sudah masak, untuk kita berdua, setidaknya makan walau sedikit,”pinta Nura“Baiklah karena kau memaksa, aku akan makan,”Raja mengayunkan langkahnya menuju meja makan, dan menyapu pandangannya ke arah meja, yang sudah tertata menu di atasnya.Lalu Raja duduk dan mulai meraih piring dan mengambil mi goreng jawa, yan
Keduanya terdiam didalam mobil, Rendra sangat kecewa dan sedih.“Kamu adalah penyebab kematian kedua nenekmu, kamu diam-diam menghianatiku,”cerca Rendra.“Pak Rendra juga berbohong padaku. Malam itu waktu aku bertanya apakah Anda terlibat dalam penculikan Vanesa? Anda berbohong, oleh karena itu malam itu aku memeriksa kamera dasbord dan menyalin rekaman kamera dasbord,”jawab Raja“Hemmm...”helaan napas kesal keluar dari bibir Rendra.“Aku tidak menghianatimu, aku hanya ingin menyelesaikan semuanya dengan damai, tapi ternyata Bu Ambar memilih jalanya sendiri,”lanjut RajaRendra melajukan mobilnya dengan sangat kencang“Aku bisa mengakhiri ini semua dengan sangat damai Raja, jika itu yang kamu mau,”ucap Rendra dengan nada pelan dan tegas.“Apa Pak Rendra akan bertindak konyol, seperti Bu Ambar?”Mobil semakin cepat melaju seakan Rendra sudah tidak peduli akan hidupnya. Tapi tiba-tiba ia menghentikan mobilnya, lalu menangis menengelamkan kepalanya di stir.“Pak Rendra, aku tidak akan me
Kini ia menatap rekaman yang sangat jelas, terekam wajah Ambar dan Rendra yang membicarakan tentang obat terlarang, dan jelas juga merekam di mana mobil itu melaju menuju kota Bogor, dan berada di perkampungan yang terpencil.‘Aku harus menemui Bu Ambar, ‘batin RajaSementara itu Rendra tersenyum sinis, setelah berhasil menghancurkan rekaman kamera dasbornya, ia tak menyadari jika Raja, telah menyalin rekaman itu.Di dalam klup malamya, Rendra meneguk minuman beralkohol, disampingnya Fara juga terlihat meraih gelas berkaki yang sudah terisi wiskhy.“Om Rendra, sepertinya Raja tidak terpegaruh dengan provokasiku,”ujar Fara“Tenanglah, aku sendiri yang akan memikirkan caranya, jika dengan cara halus tidak bisa, aku akan memaksanya meninggalkan Fardian dan Maya serta Nura,”jawab Rendra.Semua gerak –gerik Fara bersama Rendra dipotret oleh Axel, yang malam itu mengunjungi R Night Clup. Axel, sangat penasaran dengan Rendra yang ternyata adalah putra tunggal Bu Ambar. Detektif sewaan Fard
Nura sedikit bahagia, karena Raja memberi perhatian. Pria itu lalu keluar kamar. Nura tesenyum kecil, dan berharap perhatian kecil yang Raja berikan suatu saat berubah menjadi cinta.Beberapa hari berlalu, Nura sudah sembuh, wanita muda itu kembali beraktivitas di dapur, aneka memu masakan rumahan sudah tersedia diatas meja, siap memanjakan lidah Raja, yang beberapa hari ini selalu memesan makanan lewat aplikasi online.“Aku akan menjenguk Vanesa, apa kamu mau ikut?”tanya Raja“Iya Kak, aku sudah kangen Vanesa, ini sudah satu minggu ia rehabilitasi, mudah-mudahan keadaanya membaik,”jawab NuraKeduanya lalu menikmati makan siang, tiba-tiba terdengar suara bel pintu . Nura menghentikan suapannya dan berjalan ke arah pintu .Ceklek!” Bu Salma,”sapa Nura seraya tersenyum bahagia“Apa kamu sudah sembuh?”“Sudah Bu Salma, kebetulan kami sedang makan sinag, mari sekalian makan siang,”tawar NuraSalma mengangguk dan menerima ajakan makan siang. Kini wanita itu duduk di kursi dan mulai menik
Rendra menatap serius wajah putra kandungnya itu, lalu tertuntuk sedih.“Bertahun lamanya aku menantikan dirimu untuk menyebutku ‘ayah’, tapi saat ini kamu sudah tahu kebenarannya, dan kita masih seperti orang asing.”Rendra tidak menjawab pertanyaan Raja.“Jangan mengalihkan pembicaraan , saat ini diriku berdiri sebagai Raja, anak dari Maya dan Fardian, saudara lelaki Vanesa, jadi jawab pertanyaanku!”tegas Raja.“Aku tidak terlibat dalam penculikan Vanesa, bahkan aku tidak tahu siapa yang penculiknya,”dalih RendraTarikan napas lega terdengar dari bibir Raja.”Pelakuanya adalah Ambar yang katanya nenek kandungku, “balas Raja.“Ibuku memang memiliki dendam pada Maya, Fardian dan Rika, tapi aku tidak terlibat,”jawab Rendra dengan tegas.“Apa Pak Rendra tahu kemana Bu Ambar melarikan diri?”“Raja, seandainya kamu tahu, apa kamu akan menyerahkan nenekmu sendiri pada polisi?”Pertanyaan Rendra bagai buah simalakama, seakan Raja tak bisa memilih.“Raja, aku sarankan padamu, tidak usah mecam
“Raja, lebih baik aku tidak ikut ke rumah sakit, karena di sana ada Tante Maya dan Om Fardian, turunkan aku disni saja, biar aku naik taksi,”pinta Fara“Baiklah.“Fara turun dari mobil Raja, lalu Raja kembali melanjutkan perjalananya menuju rumah sakit dimana Vanesa dirawat, sesampainya di sana, Raja melihat Maya dan Fardian saling menggenggam tangan dengan wajah sedih dan cemas.“Mah, bagaimana keadaan Vanesa?”tanya Raja pelan“Raja, kamu sudah di sini, siapa yang memberitahukanmu?”tanya Maya“Apa itu penting, apa seharusnya aku tidak boleh tahu hal ini,”cerca Raja kecewa.“Bukan seperti itu Raja,”sahut Maya terlihat bingung harus mengatakan apa pada putranya itu.“Raja, kita bicarakan hal ini setelah Vanesa membaik, sekarang lebih baik kamu temani Nura , dia juga terluka dan dirawat di sini,”suruh Fardian“Nura terluka, bagaimana bisa terjadi?”“Nura membantu kami menemukan Vanesa,”jawab MayaHelaan napas kesal terdengar dari bibir Raja. “Kalian sangat keterlaluan, jadi hanya aku y
Nura menaiki taksi, walau tubuhnya masih terasa lemah, taksi yang ditumpanginya menuju Red kafe , kafe milik Salma, yang masih ditunda grand openingnya itu dijadikan tempat pertemuan Nura dan Axel.“Hai Nur, selamat pagi, kamu terlambat,”ucap Axel, ketika melihat Nura masuk“Maaf Kak Axel, tadi aku sempat terjebak dalam lift apartemem,”jawab Nura“Kamu baik-baik saja ‘kan?”“Iya aku baik-baik saja, lebih baik kita bahas bagaimana cara kita agar bisa masuk ke apartemen Bu Ambar.”“Aku tadi sudah membahas ini dengan Om Fardian, tugasmu hanya membuat Ambar membukan pintu apartemenya, dan mengulur waktu sampai bunyi alarm kebakaran dibunyikan, dan kamu harus bisa memaksa Bu Ambar keluar kamar,”jelas AxelNura mendengarkan dengan seksama, apa yang diperintahkan Axel.“Baiklah aku siap,”jawab Nura“Setelah kamu berhasil membawa Ambar keluar, aku akan menyusup ke apartemenya,”jelas Axel lagi“Oke Kak aku paham, mudah-mudahan kita berhasil,”jawab NuraLalu keduanya pergi menaiki mobil Axel
“Tidak ada yang kami sembunyikan darimu, kami hanya menunggu si penculik menghubungi kami,”tukas Fardian“Tante Maya dan Om Fardian, aku pamit dulu,”pamit Axel“Oke Axel, terima kasih,”jawab Maya dan FardianLalu memilih pergi dari pada melihat Raja terus berdebat dengan kedua orang tuanya itu.Setelah kepergain Axel, Maya bermaksud menghentikan pembicarannya mengenai Vanesa.“Raja, Nura, kalian pulanglah, besok kami kabari lagi,”suruh Maya“Baik Mah,”jawab NuraRaja bangkit dengan perasaan kecewa, ia merasa ada yang disembunyikan lagi darinya. Sepanjang perjalanan menuju apartemennya Raja hanya diam, membisu, sedangkan Nura juga memilih diam, dan tak tahu harus berkata apa.“Akhir-akhir ini, kamu sangat dekat dengan Axel, dengan dalih mencari Vanesa,”ucap Raja ketus“Aku dan Kak Axel memang mencari keberadaan Vanesa,”jawab Nura“Sepertinya hanya aku yang tidak dilibatkan dalam pencarian Vanesa, mungkin Mamah dan Papah Fardian tidak lagi mengangapku bagian dari keluarga.”Nura meno
Setelah itu ia meraih botol itu dan menyimpannya, membersihkan kembali sampah dan memasukannya di pembuangan sampah.Nura yakin, jika Vanesa ada di apartemen Ambar, dengan langkah cepat ia menuju unit apartemen Ambar, ia sudah tak sabar jika menunggu Ambar menghubungi jasa service, dan Nura berniat untuk menawarkannya langsung pada Ambar.Kini kakinya sudah ada di depan unit apartemen, baru saja tangannya akan membunyikan bel, tiba-tiba ada suara yang memanggilnya.“Hai kamu, sini cepat!”suara seorang wanitaNura menoleh dan ia terkejut ternyata yang memanggilnya adalah Fara, wanita itu terus menatapnya dan Nura berharap Fara tidak mengenalinya.“Ada apa?”tanya Nura pelan“Ada kecoa di kamarku, cepatlah singkirkan kecoa itu!”perintah FaraNura terpaksa menuruti kemauan Fara , dengan segera melangkah menuju unit apartemen Fara.Nura terkejut ternyata disana ada Raja.“Cepatlah bersihkan ada beberapa kecoa ada di sana!”perintah RajaNura mengangguk dan membawa perlengkapan kebersihan la
Nura hampir tak percaya dengan apa yang dibacanya, gadis itu tertegun sejenak dan berpikir.“Kak Raja, terkonfirmasi memiliki hubungan darah dengan Rendra?” tanya Nura pada dirinya sendiri, lalu ia segera memotret lembaran kertas itu dengan kamera ponselnya.Nura tidak jadi membereskan lembaran kertas yang tercecer, ia tak mau Raja, tahu jika ia telah membaca lembaran hasil test DNA.Nura kembali ke kamarnya, ia masih penasaran dengan apa yang diketahuinya sekarang dan tak menyangka jika Raja, bukan putra kandung dari Fardian.“Rahasia apa yang disembunyikan Mamah Maya dan Papah Fardian, kenapa hal seperti ini harus aku ketahui disaat Vanesa mengalami musibah,”gumam Nura.Sepanjang malam itu Nura tidak bisa tidur, ia memikirkan dua masalah sekaligus, pertama masalah penyelidikan keberadaan Vanesa, kedua masalah yang sedang dihadapi Raja.Pagi sekali Nura sudah terbangun dan sibuk menyiapkan sarapan pagi untuk Raja, ia berpura –pura tidak mengetahui tentang test DNA.“Kak Raja, semala