Beranda / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 97 - Kecewa Berat

Share

Bab 97 - Kecewa Berat

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-21 10:46:39

Nadine tidak peduli dengan respon mereka semua akan seperti apa setelah ini.

Alex, Om Handoko dan Tante Erna yang mungkin saja akan kecewa berat. Mama dan Papanya yang sudah pasti akan marah besar dan menentang habis-habis san dengan keputusannya ini.

Tapi, Nadine tetap pada pilihannya. Dia akan menunjukan kalau dia benar-benar telah mencintai dan menerima Aliando sepenuhnya.

Supaya kedepannya, Mama dan Papanya tidak lagi menjodohkannya dengan lelaki lain.

"Maafkan aku semuanya. Aku enggak bermaksud mau buat kamu Lex, Om Handoko dan Tante Erna kecewa. Aku harap, kalian semua bisa menghargai keputusanku ini. Ini adalah hidupku. Rumah tanggaku. Jadi, aku sendiri yang berhak menentukan atas jalan hidupku sendiri akan seperti apa. Bukan orang lain." Nadine berseru dengan pandangan bergantian diantara orang-orang yang ada di meja makan. Kini Nadine jadi lebih leluasa menyampaikan pendapatnya karena ada Aliando di sisinya.

"Terserah kalian mau berkomentar apa dengan keputusanku ini karn
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Idus Nahak
di halaman 97 ceritanya selsai, gk ada sambungannya. gk jelas ceritanya.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 98 - Mempermalukan Balik

    Arjuna dan Kinanti bangkit berdiri, mengajak Aliando dan Nadine untuk segera pergi dari sana. Tentu dengan perasaan kesal terhadap Aliando. Suasana hati mereka sedang sangat buruk saat ini, tapi tiba-tiba harus dihadapkan pada kemunculan Aliando, membuat suasana hati mereka jadi semakin buruk saja. Aliando dan Nadine yang sudah akan melangkahkan kakinya, mengikuti kedua orang tua mereka pergi dari sana, tapi tiba-tiba Aliando menghentikan langkahnya. Nadine pun bertanya. Aliando bilang kalau dia mau bicara dulu kepada tuan rumah sebentar. Nadine akhirnya membiarkan Aliando. Mulai menerka apa yang akan Aliando katakan kepada mereka. Yang jelas pasti suasana akan jadi tambah semakin memanas. Sementara Arjuna dan Kinanti memilih beranjak duluan. Aliando menyipitkan pandangan, menatap mereka bertiga bergantian. "Kalian merasa marah dan kecewa karna Nadine menolak perjodohan ini?" Tanya Aliando sambil menunjuk mereka. Mereka bertiga kompak memutar bola matanya. Menatap Aliando

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 99 - Masalah Baru

    Arjuna dan Kinanti langsung mencecar Aliando dengan pertanyaan tentang apa yang barusan dia bicarakan di dalam.Aliando pun menceritakannya dengan jujur.Arjuna dan Kinanti agak terkejut saat mendengar bahwa ternyata Alex bekerja sama dengan Dion. Mereka berdua membujuk Aliando untuk bercerai dengan Nadine dengan iming-iming harta kekayaan. Tapi yang membuat mereka berdua tetap kesal dengan Aliando adalah karena Aliando berkata dengan percaya dirinya jika perusahaan keluarga mereka akan baik-baik saja setelah pemutusan kerja sama itu. Padahal, mereka sedang kebelingsatan bukan main. Diwaktu bersamaan, Arjuna bertambah kesal karena pertemanannya dengan Handoko jadi hancur lebur. Mereka berdua juga sudah muak mendengar Aliando yang bicara omong kosong soal perusahaan kepada mereka, yang pasti akan membuat harga diri keluarga mereka jadi semakin jatuh ke dalam jurang. Keluarga mereka pasti akan kembali menjadi bahan cemoohan karena perbuatan menantu mereka yang tidak berguna itu.Tap

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-22
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 100 - Mengesalkan

    Aliando dan Nadine saling berpandangan, sebelum akhirnya memutuskan berjalan ke sana. Nadine tersentak kaget saat mendapati kondisi Dimas yang kini penuh dengan perban. Dia terpelongo untuk beberapa saat sebelum kemudian menghembuskan nafas kasar. Dimas pantas mendapatkannya. Siapa suruh dia mencari gara-gara duluan dengan Aliando?Nadine juga diam-dima malah merasa senang karena Aliando tidak akan bisa ditindas seperti dulu lagi. Sementara Aliando memasang tampang wajah datar. Malah menyeringai saat melihat kondisi terkini mukanya Dimas. Ternyata lukanya udah diobati. Bagus lah kalau begitu. Gumam Aliando agak terkekeh. Lucu saja baginya saat melihat bocah sombong itu berakhir mengenaskan. Arjuna melotot. "Lihat! Ini ulahmu?! Kamu yang udah buat Dimas jadi seperti Ini?!" Arjuna berseru sambil menunjuk Dimas. Aliando melirik ke arah yang dimaksud Ayah mertuanya, kemudian mengangguk, menunjukan sikap santai. Seakan dia tidak terlalu peduli dengan kemarahan yang sedang ditunjuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 101 - Banyak Berubah

    Aliando berdecih, memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.Mendongakan kepala tinggi-tinggi, menatap orang-orang yang ada di hadapannya tanpa terlihat gentar sedikit pun. "Kenapa aku yang harus meminta maaf sama dia, Pa?" Aliando malah balik bertanya. Melirik ke arah Dimas sebentar sebelum kembali menatap Arjuna dengan ekspresi wajah datar. Arjuna melotot begitu mendengarnya. Juga Kinanti. Kini mereka berdua semakin heran dengan Aliando karena dia sudah mulai berani membangkang sekarang. Berbeda dengan dirinya yang dulu."Tinggal nurut dengan perintah Papamu apa susahnya sih, Al. Tinggal melakukan apa yang diperintah sama Papamu kenapa sih? Tidak usah membangkang. Jangan buat kesabaran kami habis ya!" Kinanti berseru sambil menuding muka Aliando. "Kamu sudah mengacaukan semuanya tadi. Jadi jangan banyak tingkah. Lakukan perintah Papa sekarang. Cepat!" Tambah Arjuna. Masih mendesak Aliando. Aliando mendecakan lidahnya, tidak sudi dia meminta maaf kepada Dimas, karena dia t

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-23
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 102 - Benar-Benar Tulus

    Kemudian, Aliando merogoh saku celana dan mengeluarkan kunci mobilnya Dimas dari dalam sana."Oh ya ...ini kunci mobilmu, Dim ...makasih ya karna kamu udah mau meminjamkan mobil untukku ..." Aliando menyeringai sambil melemparkan kunci mobil itu dengan sembarang ke arah Dimas. Kunci mobil itu terjatuh di samping Dimas. Dimas langsung menggeram. Sikap Aliando kini jadi semakin menjadi-jadi. Tidak ada takut-takutnya sama sekali. Arjuna dan Kinanti melotot. Tidak seharusnya Aliando bersikap demikian kepada Dimas.Mereka berdua sedang berusaha mati-mati an, supaya hatinya Dimas melunak, tapi Aliando malah menyulut emosi Dimas lagi. ARG! Terserah si sampah itu lah! Mereka sudah capek! Mereka sudah tidak urus! Mereka sudah capek dan setres! "Oh ya ...aku enggak takut kok kalau seandainya kamu mau adukan hal ini sama Papa kamu, Dim. Adukan saja. Silahkan saja. Aku tunggu ya." Aliando kembali menyeringai.Hal itu membuat Dimas mengerjap. Mencerna dalam waktu sepersekian detik. Kemudia

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 102 - Nadine Diculik

    Aliando menggeram, ekspresi wajahnya mendadak jadi serius, seketika itu otot-ototnya juga langsung menegang. Aliando langsung merasa tak karuan, dia memutuskan menghubungi nomor baru itu dengan tidak sabaran. Tak butuh waktu lama untuk sang pemilik nomor baru itu mengangkat panggilannya. "Jangan coba bermain-main denganku kau ya. Jangan coba-coba kau sentuh istriku barang sehelai rambut sedikit pun! Atau ...aku akan menghabisimu!""Tenang-tenang, Bung. Jangan emosi dulu. Tahan dulu. Kita ...bisa bicara baik-baik."Kedua alis Aliando bertaut saat mendengarnya. Si berengsek ini menyuruhnya untuk tenang? Saat mengetahui istrinya diculik? Aliando mendecakan lidahnya. Tenang-tenang pala kau peang! Jelas saja dia akan gelisah, bergerak dengan cepat untuk menyelamatkan sang istri, dia juga tidak akan kasih ampun pada orang yang telah menculik istrinya, apalagi jika sampai terjadi apa-apa dengannya. "Jika kau ingin istrimu tidak kami apa-apakan...datang lah ke lokasi yang akan aku ki

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-24
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 104 - Raisa

    "Cepat juga ya kau datang." Kata salah satu dari mereka sambil tergelak. Aliando menoleh ke arah lelaki yang baru saja bicara itu. Menatapnya dengan tajam. Dia ingat betul dengan suara itu. Suaranya orang itu sangat mirip dengan yang tadi menelfon dirinya. Sepertinya orang itu lah yang tadi menelfon dirinya.Aliando juga bergantian menatap yang lainnya, dengan emosi yang secara perlahan mulai bangkit. Pasti dari mereka semua yang telah membuat Nadine seperti itu. Tapi Aliando tidak mempedulikan mereka, perhatiannya kini terfokus pada Nadine yang tengah mengisyaratkan kalau dirinya minta segera dilepaskan dari tali yang tengah mengikat tubuhnya dan lakban yang membekap mulutnya. Tanpa pikir panjang, Aliando bergegas menghampiri Nadine. Aliando agak waspada dengan enam laki-laki itu, tapi dari mereka tidak ada yang bergerak sama sekali saat dirinya sedang berjalan menghampiri Nadine. Ah, bagus lah. Sepertinya mereka memang hanya mau menggunakan Nadine sebagai umpan. Jelas dalang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 105 - Menyerah

    Aliando menghembuskan nafas kasar. "Bukan begitu ...aku mengakui ...kalau Nona memiliki kemampuan bela diri yang bagus...aku tahu betul sejak kecil pasti Nona sudah berlatih bagimana caranya menjadi wanita tangguh."Bukannya senang mendapat pujian dari Aliando, Raisa malah jadi tambah kesal. Karena Raisa sudah terlanjur benci dengan Aliando.Itu sebabnya, apa pun yang dikatakan oleh lelaki itu, akan selalu salah di matanya. Mungkin sampai dirinya berhasil membalaskan perbuatan Aliando yang dilakukan kepada Ayahnya dulu, baru, dia akan melunak. "Cih. Aku enggak butuh pujian darimu!" Aliando mengedikan bahunya. Juga tidak peduli melihat respon Raisa. Yang penting, dia sudah bicara apa adanya. Jujur. "Seharusnya kita itu udah impas bukan, Nona? Bahkan, Ayah Nona yang lebih duluan memukuli Ayahku sampai masuk rumah sakit." "Itu karna Ayahmu berhutang sama Ayahku! Kalau enggak, mana mungkin Ayahku menyuruh anak buahnya untuk mengajar Ayahmu!" Sela Raisa. "Tapi, aku tidak terima

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-25

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

DMCA.com Protection Status