Share

Bab 169 - Baru Lega

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-11 19:25:05

Nadine tampak tidak tenang di tempat duduknya karena dia tengah mencari kata-kata yang tepat untuk meminta maaf soal sikap dan perlalukannya dulu kepada Pak Damar.

Pak Damar lalu beralih menyapa Nadine. Keduanya berbasa-basi singkat.

"Saya senang sekali mendengar kalau kabar Ayah Damar dalam keadaan sehat dan baik-baik saja." Kata Nadine sambil mengulas senyum. Dia sudah bisa menguasai diri lagi.

Pak Damar mengernyit. Hei, Nadine baru saja memanggilnya dengan panggilan 'Ayah'?

Tentu saja hal itu membuat Pak Damar heran.

Pasalnya, selama ini, Nadine tidak pernah memanggilnya begitu.

Nadine lalu bangkit dari sofa, meraih tangan Pak Damar -hal itu membuat Pak Damar semakin heran -tapi dia membiarkan Nadine melakukan hal itu.

Kemudian, Nadine mencium punggung tangan Pak Damar.

Hei, bahkan sekarang, Nadine mencium tangannya? Bersikap sopan padanya?

Kepala Pak Damar seketika itu langsung dipenuhi oleh berbagai macam pertanyaan.

Pak Damar beralih menatap Aliando, seakan minta penjela
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ahong
Siap, Kakk
goodnovel comment avatar
Adlis
makin seruuu lankud
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 170 - Membalas Perbuatan Dika

    Dika turun dari mobil, detik berikutnya, terdengar suara keras yang berdebam.Pasalnya Dika menutup pintu setengah membantingnya dengan segala emosi yang tengah carut marut. Setelah berpikir bahwa mungkin saja ada orang yang tidak suka dengan kesuksesan dirinya, mungkin ada rival bisnisnya diluar sana yang ingin menghancurkan bisnisnya. Hingga akhirnya melakukan sesuatu pada bisnisnya. Oke. Sepertinya pemikiran Dika ini terlalu percaya diri. Tapi hal itu memang kerap terjadi di dalam dunia bisnis berbisnis. Pasti ada orang yang tidak suka. Rival bisnis. Namun ketika Dika memikirkan hal itu, nama Aliando lah yang pertama kali muncul di benak. Dika langsung memikirkan ancaman Aliando pada malam sewaktu pesta di rumahnya yang entah kenapa ancamannya itu benar-benar menjadi kenyataan sekarang. Awalnya Dika tidak terlalu mengindahkan ancaman itu, tidak dia ambil pusing, dia menganggap ancaman Aliando itu hanya gertak sambal saja. Tapi setelah apa yang kini terjadi pada restorannya, me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 171 - Baru Tersadar

    "Kamu terlalu menikmati kesuksesanmu, kamu terlalu besar kepala...mentang-mentang kamu udah jaya, udah berada di atas, terus kamu jadi lupa segalanya. Lupa daratan. Bertindak sesuka hati dan semena-mena.""Aku sih...hanya menyentil sedikit saja restoranmu itu, Dik...membantumu merobohkan restoranmu yang memang sudah mau tumbang itu dan dalam sekali sentilan jari saja, maka, boom. Hancur sudah!" Kata Aliando lagi sambil memperagakan dengan jari telunjuknya dengan seringaian lebar yang tampak menghiasi bibirnya. Kemudian, dia terkekeh pelan. Dika seketika itu merasakan dadanya sesak bukan main.Dika terus menghembuskan napas dengan berat untuk melegakan sesak yang tengah melanda. Sudah jelas sekarang kalau Aliando adalah orang yang sudah membuat restorannya bangkrut.Kini Dika tengah kalut bukan main. Rasa-rasanya dia mau menangis saja setelah mendapati dirinya yang telah hancur lebur. Tapi Dika mendadak teringat sesuatu. Soal masalah pada bar-nya. Apakah itu juga ulah Aliando? Piki

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-12
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 172 - Penyesalan

    Aliando dan Nadine tengah kompak memandang Dika dengan dingin dan sinis. Lega rasanya setelah Aliando mengeluarkan semua unek-unek yang selama ini dia pendam kepada sahabat yang tidak tahu diri itu. Puas diwaktu bersamaan setelah mendapati Dika pada akhirnya menyesal.Nadine juga sama lega dan puasnya seperti yang tengah dirasakan suaminya dengan apa yang tengah dilakukan oleh Dika saat ini. Nadine adalah saksi yang melihat bagimana menjengkelkannya Dika. Itu yang mereka harapkan pula, yang mereka berdua tunggu-tunggu ; moment Dika yang pada akhirnya meminta maaf, memohon-mohon, menyesal dan bertekuk lutut. "Aku sungguh menyesal, Al dengan perbuatanku ke kamu saat aku sudah sukses, aku sungguh menyesal karna aku enggak mau menganggap kamu sebagai sahabatku lagi disaat aku udah berada di atas." Ucap Dika dengan suara dan bibir bergetar, dengan kepala yang tertunduk dalam-dalam dan dengan sekujur tubuh yang tengah gemetaran hebat.Aliando dan Nadine kompak mendengus, kembali menang

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 173 - Memilih Rumah

    Arjuna menarik napas panjang dan menghembuskannya dengan kasar. Kemudian, dia melanjutkan bicara. "Mulai sekarang, Mama jangan kasar-kasar lagi sama Aliando...perlakukan Aliando dengan baik, selayaknya sebagai seorang menantu...kamu dengar sendiri, kan barusan, Ma? Apa yang telah dilakukan oleh Aliando terhadap bisnis temannya itu?!" Kinanti terdiam, tidak langsung menjawab, lidahnya mendadak kelu, masih menatap sang suami sambil memikirkan perkataannya itu. "Papa yakin sekali, Ma kalau pasti...Aliando sakit hati dengan perlakuan kita dulu ke dia, terus, mungkin saja dia akan membalasnya!" Ucap Arjuna dengan pandangan lurus ke depan. Kinanti melotot, entah kenapa, bulu kuduknya langsung meremang -seketika. "Jangan nakut-nakutin Mama dong, Pa. Kan Mama jadi takut." Kinanti mendadak panik. Mengigit bibirnya kuat-kuat. Arjuna menghela napas. Menoleh ke samping lagi. "Papa tidak bermaksud mau menakut-nakuti, Mama. Memang kenyataannya begitu, kan? Dulu kita jahat sekali sama Al.

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-13
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 174 - Penyusup

    Begitu Raisa tiba di ruangan tempat penyusup itu diintrogasi, lelaki tadi yang melaporkan kejadian itu kepada Raisa -yang merupakan kepala tukang pukul -segera membukakan pintu untuk Raisa. Kepala tukang pukul itu mempersilahkan, Raisa pun melangkah masuk ke dalam. Sementara sekretarisnya -yang tadi langsung sigap mengikuti CEO cantik itu saat Raisa kelur dari ruang meeting -tidak ikut masuk, menunggunya di luar. Atas permintaan Raisa. Setelah kepala tukang pukul itu masuk, pintu kembali ditutup.Di dalam ruangan itu, ada lima tukang pukul yang berjaga, di tengah-tengah mereka terdapat seorang lelaki yang didudukan di kursi dengan tangan dan kaki terikat. Kondisinya buruk dan mengenaskan. Wajahnya sembab dan mulutnya berdarah. Kemeja yang dia kenakan juga tampak kotor oleh bercak darah -sepertinya para tukang pukul itu telah mencoba membuatnya bicara sebelumnya -tapi tidak berhasil. Raisa berjalan menghampiri lelaki itu, berdiri dengan jarak sekitar dua langkah dari posisi lel

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 175 - Rahasia Yang Mulai Terkuak

    Tiba-tiba terdengar seruan seseorang yang berasal dari arah rumah di samping rumah kontrakan Pak Damar ini. Tak berapa lama, seorang Bapak-Bapak menyembul keluar dari dalam rumah itu, berseru dari teras, bilang kepada mereka, kalau Pak Damar sudah tidak menempati rumah kontrakan tersebut. Sudah pindah. Arjuna dan Kinanti tersentak, kemudian saling pandang.Hah? Pindah? "Maaf...kalau boleh tau...Pak Damarnya pindah ke mana ya, Pak?" Tanya Arjuna. "Pak Damar pindah ke perumahan Garden Saphire Pak."Arjuna dan Kinanti mangguk-mangguk, berpikir sejenak. Bapak itu lalu melambaikan tangan, terkekeh. "Sekarang Pak Damar udah jadi orang kaya, Pak. Makanya udah tidak mengontrak rumah lagi. Udah bisa beli rumah sendiri!" Arjuna dan Kinanti tambah kaget setelah mendengar hal itu.Keduanya kembali saling pandang, seakan sedang menyamakan frequensi. Pak Damar sudah jadi orang kaya sekarang? Berita mengejutkan apa lagi ini?Seketika kepala mereka jadi tambah berat, nyut-nyutan, perasaan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-15
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 176 - Sedikit Pelajaran

    Emosi Pak Damar sudah tidak bisa dibendung lagi, meluap deras, sederas air bah -seketika.Ingin rasanya dia segera memberi pelajaran kepada mereka kalau saja dia tidak punya hati, empati, juga karena menghargai rencana Aliando. Arjuna dan Kinanti mengamati penampilan Pak Damar dari atas sampai bawah -yang kini terlihat berbeda dari yang sebelum-sebelumnya -untuk beberapa saat.Arjuna dan Kinanti sama-sama tak habis pikir dengan diri mereka sendiri. Kenapa mereka tidak menyadari selama ini jika Pak Damar dan Aliando itu tidak ada mirip-miripnya sama sekali? Aliando tidak mewarisi sedikit pun wajah dan anggota tubuh dari Pak Damar. Ini memang sedikit kasar, tapi, kenyataannya memang begitu.Aliando memiliki wajah yang sangat tampan. Sementara Pak Damar tidak. Keduanya menghela napas secara bersamaan. Arjuna dan Kinanti saja dulu sangat membenci mereka berdua, melirik sedikit pun rasanya ogah sekali. Jadi, mana sempat, mana mau, mereka mengurusi Pak Damar dan Aliando?Lamunan Arju

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 177 - Menyerang Markas Musuh

    Hal itu tak ayal membuat Arjuna dan Kinanti jadi gemetaran, gurat ketakutan langsung tercetak jelas di wajah keduanya masing-masing. Pak Damar semakin terkekeh puas saat melihat ekspresi muka serta reaksi dari mereka setelah dirinya menakut-nakuti. Rasakan. Emangnya enak? Haha. Pak Damar tertawa dalam hati. Kemudian, Pak Damar melanjutkan merogoh saku celana untuk mengeluarkan ponsel dari dalam sana dengan masih ada sisa tawa, lantas langsung menghubungi Aliando.Begitu panggilan terhubung, Aliando menyapa Ayahnya dan bertanya. Ada apa, Yah?Pak Damar lalu mengutarakan maksud dan tujuannya menelfon Aliando. Ada kira-kira sekitar 5 menit an mereka ngobrol di telefon. Hingga akhirnya panggilan pun berakhir. Tanpa Pak Damar memberitahu hasil pembicaraan dengan anaknya barusan itu kepada mereka berdua, Arjuna dan Kinanti sudah menghela napas kecewa duluan. Mereka berdua mendengar apa yang dibicarakan oleh anak dan Ayah itu barusan. Mereka mendengar jika Aliando tidak memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status