Beranda / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 175 - Rahasia Yang Mulai Terkuak

Share

Bab 175 - Rahasia Yang Mulai Terkuak

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2023-09-15 19:57:18

Tiba-tiba terdengar seruan seseorang yang berasal dari arah rumah di samping rumah kontrakan Pak Damar ini.

Tak berapa lama, seorang Bapak-Bapak menyembul keluar dari dalam rumah itu, berseru dari teras, bilang kepada mereka, kalau Pak Damar sudah tidak menempati rumah kontrakan tersebut. Sudah pindah.

Arjuna dan Kinanti tersentak, kemudian saling pandang.

Hah? Pindah?

"Maaf...kalau boleh tau...Pak Damarnya pindah ke mana ya, Pak?" Tanya Arjuna.

"Pak Damar pindah ke perumahan Garden Saphire Pak."

Arjuna dan Kinanti mangguk-mangguk, berpikir sejenak.

Bapak itu lalu melambaikan tangan, terkekeh. "Sekarang Pak Damar udah jadi orang kaya, Pak. Makanya udah tidak mengontrak rumah lagi. Udah bisa beli rumah sendiri!"

Arjuna dan Kinanti tambah kaget setelah mendengar hal itu.

Keduanya kembali saling pandang, seakan sedang menyamakan frequensi.

Pak Damar sudah jadi orang kaya sekarang? Berita mengejutkan apa lagi ini?

Seketika kepala mereka jadi tambah berat, nyut-nyutan, perasaan
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Ahong
Lanjut Bang hehe
goodnovel comment avatar
I Nengah Landra
putus ceritanya?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 176 - Sedikit Pelajaran

    Emosi Pak Damar sudah tidak bisa dibendung lagi, meluap deras, sederas air bah -seketika.Ingin rasanya dia segera memberi pelajaran kepada mereka kalau saja dia tidak punya hati, empati, juga karena menghargai rencana Aliando. Arjuna dan Kinanti mengamati penampilan Pak Damar dari atas sampai bawah -yang kini terlihat berbeda dari yang sebelum-sebelumnya -untuk beberapa saat.Arjuna dan Kinanti sama-sama tak habis pikir dengan diri mereka sendiri. Kenapa mereka tidak menyadari selama ini jika Pak Damar dan Aliando itu tidak ada mirip-miripnya sama sekali? Aliando tidak mewarisi sedikit pun wajah dan anggota tubuh dari Pak Damar. Ini memang sedikit kasar, tapi, kenyataannya memang begitu.Aliando memiliki wajah yang sangat tampan. Sementara Pak Damar tidak. Keduanya menghela napas secara bersamaan. Arjuna dan Kinanti saja dulu sangat membenci mereka berdua, melirik sedikit pun rasanya ogah sekali. Jadi, mana sempat, mana mau, mereka mengurusi Pak Damar dan Aliando?Lamunan Arju

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 177 - Menyerang Markas Musuh

    Hal itu tak ayal membuat Arjuna dan Kinanti jadi gemetaran, gurat ketakutan langsung tercetak jelas di wajah keduanya masing-masing. Pak Damar semakin terkekeh puas saat melihat ekspresi muka serta reaksi dari mereka setelah dirinya menakut-nakuti. Rasakan. Emangnya enak? Haha. Pak Damar tertawa dalam hati. Kemudian, Pak Damar melanjutkan merogoh saku celana untuk mengeluarkan ponsel dari dalam sana dengan masih ada sisa tawa, lantas langsung menghubungi Aliando.Begitu panggilan terhubung, Aliando menyapa Ayahnya dan bertanya. Ada apa, Yah?Pak Damar lalu mengutarakan maksud dan tujuannya menelfon Aliando. Ada kira-kira sekitar 5 menit an mereka ngobrol di telefon. Hingga akhirnya panggilan pun berakhir. Tanpa Pak Damar memberitahu hasil pembicaraan dengan anaknya barusan itu kepada mereka berdua, Arjuna dan Kinanti sudah menghela napas kecewa duluan. Mereka berdua mendengar apa yang dibicarakan oleh anak dan Ayah itu barusan. Mereka mendengar jika Aliando tidak memberikan

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-16
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 178 - Permintaan Maaf Dari Arjuna dan Kinanti

    "...jika membutuhkan bantuan yang lain." Aliando melanjutkan kalimatnya."Iya, Bang.""Sekali lagi...terima kasih, ya, Bang karna Bang Al sudah mau bantu mengirimkan tambahan anak buah untuk kami.""Iya. Sama-sama.""Sebenarnya...Ayah menginginkan kamu untuk memimpin penyerangan ini secara langsung, Bang. Cuma, aku bilang, kalau hal itu sepertinya terlalu berlebihan. Tapi aku udah bilang sama Ayah, kalau aku bisa memimpin penyerangan ini dengan dibantu sama yang lainnya. Aku juga banyak meminta bantuan dari teman-teman dan kenalan Ayahku, Bang dan akhirnya Ayah mengerti kok dan mempercayakan hal itu sama aku. Jadi, Bang Al enggak perlu memikirkan perkataan Ayah."Aliando manggut-manggut. "Bagus lah kalau kamu bilang seperti itu sama Ayah kamu. Lagi pula, aku tidak terlalu paham dengan seluk beluk dunia kalian. Kalian sendiri yang lebih paham. Yang udah sangat berpengalaman. Aku hanya bisa memberikan bantuan saja.""Iya, Bang. Bang Al jangan terlibat terlalu dalam. Bang Al mau bantu k

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 179 - Briefing

    "Tolong...maafkan kesalahan Mama selama ini sama kamu, ya, Al...Mama tahu...Mama salah...Mama udah jahat sekali sama kamu...tapi...semuanya udah terlanjur Mama lakukan dan Mama hanya bisa minta maaf sama kamu untuk sekarang, ini, Al..." Kata Kinanti lagi sambil terus menangis tanpa henti. Sedari tadi. Tergugu.Tadinya, Arjuna dan Kinanti mau mengintrogasi Aliando secara langsung untuk memastikan informasi yang telah mereka dapatkan sebelumnya. Tentang Aliando yang bukan anak kandung Pak Damar dan bertanya tentang siapa kedua orang tua kandung Aliando yang sesungguhnya. Tapi akhirnya mereka mengurungkan niat, memilih minta maaf kepada Aliando saja setelah mendapat ancaman dari Pak Damar. Jujur, mereka takut sekali dengan perkataan Pak Damar yang memberitahu tentang apa yang akan dilakukan oleh kedua orang tua kandungnya Aliando kepada keluarga mereka. Arjuna lalu pindah posisi -yang semula berada di depan Aliando -kini berganti berdiri di samping Aliando, lantas menepuk-nepuk pun

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-17
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 180 - Menyerang Markas Musuh

    DOR! DOR! DOR! Suara tembakan pistol terdengar dari berbagai sisi. Baik pasukan Raisa mau pun pasukan lawan saling melepas tembakan satu sama lain. Saling menyerang.BUK!BUK! BUK! Suara pukulan dan tendangan juga terdengar saling bersahut-sahutan. Tukang pukul Raisa terus merangsek maju, menyerang apa saja yang menghalangi mereka. Sementara para tukang pukul dari pihak musuh juga mencoba menahan mereka, balas menyerang, memberikan perlawanan dan berusaha menghabisi.Kini puluhan para tukang pukul itu sedang saling bertukar jurus dan serangan. Pertarungan dalam jarak dekat pun terjadi. Teriakan dan seruan langsung terdengar membahana di segala penjuru ruangan. Juga mulai terdengar suara-suara mengadu atau jerit kesakitan setelahnya. Suasana pertempuran langsung tercium pekat di udara. Beberapa saat kemudian, dari para tukang pukul mulai berjatuhan satu persatu. Selagi para tukang pukul itu sedang saling menyerang dan menghabisi satu sama lain, Raisa, Ferdian dan dua tuk

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-18
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 181 - Pengkhianat

    "Dasar bedebah sialan!" Raisa berteriak marah. Detik berikutnya, Raisa sudah akan menarik pelatuk pistol, hendak melepas tembakan, diikuti Ferdian dan dua tukang pukul senior. Namun tiba-tiba saja, dengan gerakan yang amat cepat, para tangan kanan Pak Raka telah mengeluarkan pistol di tangan masing-masing dan menodongkan moncol pistol pada pelipis Raisa, Ferdian dan dua tukang pukul senior.Sial! Maki mereka berempat dalam hati secara serempak. Napasnya mendadak menderu -seketika. Kini dengan cepat, posisi mereka berempat yang berganti terdesak dan tengah berada antara hidup dan mati. Antara menyerang dan mundur, resikonya akan tetap sama saja. Raisa mendengus. Dia terlalu emosional tadi, terlalu terkecoh menghadapi Pak Raka, sehingga situasi mereka saat ini jadi terbalik begini. Pak Raka menyeringai saat mendapati dia telah berganti menguasai keadaan dengan begitu cepat. Kemudian, Pak Raka kembali bicara. "Kenapa Nona main menuduhku sembarangan kalau aku adalah orang yang su

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-19
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 182 - Aliando Terpaksa Turun Tangan

    Pak Harry menghembuskan napas berat, kedua matanya memanas seketika, lantas mengusap muka dengan kasar. Raisa kalah dalam misi menyerang markas musuh dan berhasil diringkus olehnya. Sementara dirinya juga tengah diserang -yang lebih menyakitkan lagi adalah diserang oleh orang kepercayaannya sendiri yang berkhianat.Pak Harry langsung lemas. Tak tahu harus berbuat apa. Mendaapti Pak Harry yang terlihat kalut dan menyedihkan, Gading dan para anak buahnya menyeringai lebar. Rasakan itu! Kini mereka tengah kompak mengepung Pak Harry dengan tatapan meremehkan dan menghina. Pak Harry merasa sangat payah, merasa tidak berdaya, dia kembali menyalahkan kondisi dirinya saat ini karena tidak bisa melakukan apa-apa untuk menolong Raisa. Bahkan, dia harus menyerahkan semua apa yang dia miliki kepada orang lain (yang dia bangun dengan susah payah) harus direlakan begitu saja -kepada orang yang selama ini dia percayai -namun ternyata malah berkhianat. Selagi Gading berbicara dengan Raisa me

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-21
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 183 - Menyelamatkan Raisa

    "Hallo Pak Irawan. Tolong kirimkan bantuan untuk orang-orang kita yang sedang ikut dalam misi pernyerangan terhadap salah satu markas organisasi dunia hitam yang dipimpin oleh Nona Raisa. "Dan kirimkan para bodyguard profesional ke lokasi karna saya akan turun tangan secara langsung untuk menyelamatkan Nona Raisa yang ditangkap sama pemimpin organisasi yang dia serang!" Aliando bicara kepada Pak Irawan melalui telefon sambil berjalan keluar rumah. Keadaan di dalam rumah tampak lengang, ruangan juga temaram, sepertinya semua orang di rumah itu sudah pada tidur. "Baik, Tuan Muda. Akan segera saya kirimkan bantuan dan bodyguard terbaik yang kita miliki ke lokasi yang Tuan Muda minta!" "Baik, Pak Irawan. Terima kasih. Segera, ya, Pak Irawan. Saya tunggu!" "Siap laksanakan, Tuan Muda!"Sehabis menelfon Pak Irawan, Aliando bergegas menuju garasi, naik ke mobil dan mengeluarkan mobil dari dalam sana.Kemudian, ia langsung tancap gas dan mobil pun segera meluncur seketika -dengan kecepa

    Terakhir Diperbarui : 2023-09-22

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status