Beranda / Urban / Bangkitnya Menantu Tertindas / Bab 136 - Siapa Aku Sebenarnya?

Share

Bab 136 - Siapa Aku Sebenarnya?

Penulis: Ahong
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-17 22:35:19

Darren dan Dika juga berfikir hal yang sama seperti apa yang dipikiran oleh orang-orang, keduanya mencoba menerka-nerka, jika mungkin saja Aliando sudah tidak miskin lagi seperti dulu.

ARGH!!!

Kenapa juga Aliando bisa melakukan hal yang membuat mereka semua setres begini sih? Lelucon macam apa ini?

Dika dan Darren tidak tahu harus merespon bagimana lagi soal kejadian ini.

Namun lain lagi dengan apa yang tengah dirasakan oleh para kacung Darren yang harus dibuat iri dengan orang-orang yang baru saja mendapatkan uang masing-masing sebesar satu miliar dari Aliando hanya karena mereka membela Aliando tadi.

Karena kalau boleh jujur, mereka juga mau, sangat mau malahan.

Selama bertahun-tahun lamanya menjadi kacungnya Darren, mereka sudah melakukan berbagai macam cara untuk menjilat sang Boss, berharap akan mendapatkan keuntungan, tapi belum pernah mereka mendapat uang sebanyak satu miliar darinya.

Lah, ini? Hanya berpihak kepada Aliando? Mendukung Aliando? Bisa dapat uang 1 miliar?

Ta
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 137 - Jujur Kepada Mertua

    Semua orang tengah kompak menahan napas, menunggu jawaban. "Yang jelas ...aku bukan orang miskin lagi yang bisa kamu tindas dan hina-hina sesuka hatimu lagi, Dik ...aku udah enggak menyandang predikat suami dan menantu sampah lagi ...saat ini ...aku adalah orang yang akan membalas jika ada orang yang berani macam-macam denganku, mencari gara-gara denganku. Apalagi kalau sampai menganggu istriku, maka, aku enggak akan tinggal diam!" Jawab Aliando dengan nada dingin. Tergelak. Kedua tangannya tengah berada di saku celana. Dika benar-benar tidak mengerti dengan jawaban Aliando. Kepalanya malah tambah terasa mau pecah saja.Aliando mengulas senyum saat melihat Dika yang tampak kacau karena tidak mendapatkan jawaban yang dia inginkan. Aliando lalu mengatupkan rahang rapat-rapat, memicingkan mata sambil menunjuk muka Dika. "Oh ya, Dik ...aku masih punya kejutan buat kamu. Jadi, ditunggu ya kejutan dari aku. Ingat. Ini baru permulaan. Aku pernah bilang sama kamu, kalau aku akan membala

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-18
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 138 - Kerja Sama Dengan DN Corp

    Lupakan sejenak soal Aliando yang akhirnya berkata jujur kepada mertua mengenai rangkaian kejadian yang membuat mertua dan semua anggota keluarga Sadewa terheran-heran bukan main. Kembali kepada masalah kerja sama yang akan dijalin antara Sadewa Group dengan DN Corp melalui perantara Pak Irawan, tentu saja atas perintah dari Aliando secara langsung. Namun ada hal yang membuat anggota keluarga Sadewa heran saat mendengar jika Aliando harus ikut membuat, mengawasi pembuatan surat perjanjian kerja sama diantara dua perusahaan tersebut.Aliando juga harus menghadiri acara sesi pendatanganan kerja sama itu. Jika Aliando tidak ada di situ, maka, dari pihak DN Corp katanya tidak mau mendatangani surat perjanjian kerja sama dan jika dari pihak DN Corp tidak mau mendatangani surat perjanjian kerja sama, maka, secara otomatis, kerja sama tidak akan terjalin. Hal itu agak aneh pula menurut keluarga Sadewa. Memangnya siapa Aliando? Apa kepentingan Aliando harus ikut serta dalam pembuatan su

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-19
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 139 - Sedikit Memberi Pelajaran Kepada Keluarga Sadewa

    "Lihat lah ...menantu yang selama ini kalian anggap sampah, tidak berguna, payah ...kini bisa membalikan keadaan dengan begitu cepat ...omongan menantu yang kalian anggap tidak berguna itu tidak main-main ...dia serius bisa membuat perusahaan kalian bekerja sama dengan DN Corp ..." Ucap Pak Irawan dengan nada dan ekspresi wajah dingin. Bercampur sinis. Menatap semua orang yang ada di ruangan itu secara bergantian. Lengang sejenak di ruangan itu. Tidak ada satu orang pun yang berani membuka mulut saat Pak Irawan sedang berbicara.Bahkan, mereka tidak berani melakukan gerakan sekecil apa pun, melakukan kontak mata dengan Pak Irawan, alhasil mereka memilih menundukan kepala atau sesekali melirik ke sekitar, selagi suara Pak Irawan menggema di ruangan itu. Suara tajam dan penuh nada mengintimidasi itu tentu saja membuat bulu kuduk mereka meremang dan suasana tidak nyaman. Pak Irawan menghembuskan napas dengan kasar lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan kalimatnya. "Apakah ...setela

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-20
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 140 - Tidak Membuat Malu Lagi

    "Karna tanpa Aliando, perusahaan kalian tidak akan bisa bekerja sama dengan DN Corp." Pak Irawan menyeringai. Merasa sedikit senang melihat keterkejutan di wajah-wajah mereka."Kalian dengar sendiri, kan, tadi, apa yang dikatakan oleh Pak Hakim? Pak Hakim ...tidak mau tanda tangan jika tidak ada Aliando di sini." Kata Pak Irawan lagi sambil tergelak. Mereka terdiam untuk beberapa saat, kemudian mengangguk samar secara bersamaan. Membenarkan perkataan Pak Irawan. Akhirnya, dengan amat terpaksa, Reno, Arjuna dan Dion bergantian mengucapkan rasa terima kasih mereka kepada Aliando. Aliando hanya mengedikan bahu, mengangguk samar, menggelengkan kepala pelan sambil tersenyum tipis saat kembali menyaksikan anggota keluarganya Nadine yang kali ini berganti mengungkapan rasa terima kasih mereka. Sebelumnya, Aliando telah memberitahu Pak Irawan untuk bersikap biasa saja kepada dirinya. Tapi apa yang dilakukan Pak Irawan? Tapi kalau dipikir-pikir lagi. Hal itu tidak terlalu menjadi masal

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 141 - Jadi Bahan Pikiran

    Arjuna menatap Reno lamat. Terdiam sebentar sebelum kemudian memilih mengalihkan pandangan ke depan, helaan napas pun keluar dari mulutnya. Dia tidak mau meladeni Reno yang keras kepala itu. Pasti malah akan menjadi perdebatan panjang jika dilanjutkan. Reno mendesis, melambaikan tangan. "Udah lah, Jun. Kamu jangan pernah menganggap Aliando itu udah berubah. Udah hebat. Dia itu masih sama aja kayak dulu. Masih tetap miskin. Dia itu hanya beruntung saja karna bisa mengenal orang penting!" Tandas Reno. Mendengus. Arjuna menoleh, tapi hanya diam, tidak berniat mau membalas ucapan Reno. Arjuna malah jadi memikirkan ucapan Reno barusan yang menyinggung soal Aliando yang kata dia masih menjadi orang miskin. Apa benar jika Aliando masih jadi orang miskin? Setelah Aliando mengatakan jika pembelian perhiasan dan mobil Lamborghini itu dibeli dengan uangnya sendiri dan uang 50 miliar yang waktu itu diberikan kepada perusahaan juga adalah uangnya sendiri. Bukan dipinjami David. Aliando t

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-21
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 142 - Mulai Menerka-nerka

    Kinanti setuju dengan apa yang dikatakan oleh suaminya.Sebaik apa pun, seroyal apa pun dan sekaya apa pun, tidak mungkin jika keluarganya Pak Irawan mau meminjamkan uang segitu banyaknya kepada Aliando. Bahkan, terkadang, dengan sesama anggota keluarga saja, kerabat, banyak yang tidak percaya dan menaruh curiga satu sama lain. Apalagi ini konteksnya Aliando adalah orang lain. Keduanya juga tidak tahu seberapa dekat hubungan antara Aliando dengan keluarganya Pak Irawan. Jadi, keduanya tidak yakin jika Aliando mendapatkan pinjaman uang dari keluarganya Pak Irawan. Tapi memang tidak, semua uang itu adalah milik Aliando sendiri, Aliando sendiri lah yang bilang hal itu secara langsung, tapi keduanya masih belum bisa mempercayainya saja sampai sekarang. "Kalo misalnya Aliando menang lotre, atau berjudi, tapi ...pasti juga enggak akan mungkin sampai sebanyak itu. Jika uang itu adalah hasil dari dia bekerja selama ini juga enggak mungkin rasanya bisa sampai sebanyak itu. Lagi pula, dia

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-22
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 143 - Rencana Membeli Rumah

    "Gimana kalau kita membeli rumah saja, sayang? Kita tinggal sendiri? Pergi dari sini? Supaya ...aku enggak dikatakan sebagai menantu dan suami yang hanya numpang hidup di rumah istrinya ..." Ucap Aliando dengan pandangan lurus ke depan, jari jemarinya kini tengah asik mengusap puncak kepala Nadine.Beberapa detik kemudian, dia menoleh, meminta pendapat sang istri. Sebenarnya Mama dan Papanya sudah menawari dirinya untuk tinggal di istana mereka atau jika Aliando keberatan, ingin tinggal sendiri, mereka akan langsung menyiapkan rumah megah untuk ditinggali dirinya dan istrinya. Namun Aliando bilang nanti dulu, dia perlu berbicara dengan Nadine mengenai hal itu.Nadine yang sedang nyaman berada di dada bidang sang suami buru-buru menarik wajah dari sana begitu mendapat pertanyaan yang menarik perhatian. "Aku sih nurut aja sama kamu, ya, Mas. Aku akan ikut ke mana pun kamu pergi. Karna ...kamu itu adalah suami aku." Jawab Nadine sambil tersenyum.Aliando balas mengulas senyum. "Ya ak

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23
  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 144 - Mengerjai David

    Aliando mendongak, saat mendengar suara Ibu mertua yang memanggilnya, lantas menatap Kinanti. Ada apa? "Al ..." Ulang Kinanti dengan nada penuh hati-hati. "Iya. Ada apa, Ma?""Katanya ...David mau meminjam Lamborghini-mu ..." Meja makan mendadak lengang -seketika. Semua kepala langsung tertoleh kepada Kinanti dan David bergantian. Tertarik dengan apa yang barusan Kinanti katakan. Sejak tahu jika Aliando membawa Lamborghini ke rumah ini (terlepas dari Lamborghini itu beneran milik Aliando atau bukan). David yang memang memimpikan mobil sport sejak kecil, berkeinginan dapat memiliki mobil sport suatu hari kelak, tentu saja senang sekali dengan adanya mobil sport di rumahnya. Dia langsung antusias, impian sejak kecil langsung memberontak -seketika itu juga dan langsung berkeinginan untuk mencoba mobil sport tersebut. Tapi masalahnya Lamborghini itu dibawa oleh Aliando. Kuncinya ada pada Aliando. Sedangkan hubungan mereka berdua tidak baik. David menyadari jika sikapnya selama

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-23

Bab terbaru

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 280 - Kebahagiaan Keluarga Aryaprasaja

    Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, senyum dan tawa yang tengah menyertai obrolan diantara anggota keluarga Aryaprasaja mendadak pudar begitu saja. Detik berikutnya, tatapan mereka berubah sinis. Juga dingin. Di saat yang sama, terbit senyum penuh kemenangan di bibir mereka masing-masing. Rasakan pembalasan dari keluarga Aryaprasaja! Sementara Tuan Aryaprasaja mendengus dingin, ekspresi wajahnya buruk, entah kenapa, masih muak melihat melihat wajah-wajah anggota keluarga Sadewa. Akan tetapi, tiba-tiba ia menyeringai kala teringat keluarga mereka yang kini telah hancur! Dengan segala sisa-sisa tenaga, keberanian, Reno segera menjatuhkan diri di lantai diikuti yang lain setelahnya. Bersimpuh di hadapan Tuan Besar Arya dan Nyonya Kartika. "Tu ... tuan Aryaprasaja ... " ucap Reno dengan suara terbata selagi kepalanya tertunduk. "Ma ... maafkan keluarga kami karna selama ini keluarga kami telah berbuat jahat kepada Tuan Muda Aliando, kepada putra Anda ... kami mohon,

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 279 - Pesta Keluarga Aryaprasaja

    Setelah Aliando resmi diumumkan ke publik, Tuan Besar Aryaprasaja menggelar pesta besar-besar an. Pesta itu digelar sebagai bentuk rasa syukur dan bahagia atas anak laki-laki, satu-satunya keluarga mereka yang telah lama menghilang—yang tidak lain dan tidak bukan adalah Aliando—akhirnya ditemukan juga dan telah kembali ke keluarga mereka. Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari juga ingin mengenalkan Aliando kepada semua kerabat, kolega dan kenalan mereka. Serta mengumumkan Aliando sebagai pewaris tunggal keluarga Aryaprasaja. Kerajaan bisnis keluarga Aryaprasaja. Juga sebagai Presiden Direktur perusahaan milik keluarga mereka yang baru. Tidak hanya Aliando saja yang akan dikenalkan, keluarga Aryaprasaja juga akan mengenalkan Nadine, sang istri sekaligus menantu mereka, yang kini resmi menjadi bagian dari keluarga mereka. Selain itu, untuk merayakan kebahagiaan atas hamilnya Nadine, yang mana, itu berarti mereka akan segera dikaruniai cucu. Anggota keluarga Arya

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 278 - Anggota Keluarga Sadewa Meminta Maaf dan Ampunan Kepada Aliando!

    Tiba di ruangan Presiden Direktur perusahaan milik keluarga Aryaprasaja, semua anggota keluarga Sadewa kompak membelakakan mata saat melihat Aliando yang sedang duduk di kursi kebesarannya dengan balutan jas mahal nan elegan. Tampan sekali. Berbeda jauh dengan tampilan Aliando yang selama ini mereka kenal. Selama sesaat, tubuh mereka membeku di tempat. Mulut-mulut terbuka lebar, terpelongo. Jadi benar jika Aliando adalah Presiden Direktur Prasaja Group! Pewaris tunggal keluarga kaya raya—keluarga Aryaprasaja! Melihat kedatangan anggota keluarga Sadewa, Aliando tersenyum kecut di kursi, lalu bangkit dari tempat duduk, keluar dari tempat kerjanya. Berjalan mendekat ke arah mereka dengan santai dan penuh wibawa. Nadine yang sedang duduk di sofa tengah menyesap teh, segera meletakan teh di atas meja, lantas berdiri dan ikutan berjalan mendekat ke arah anggota keluarganya. Melihat Aliando tampak sedang berjalan menghampiri mereka, membuat semua anggota keluarga Sadewa tersada

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 277 - Semua Orang Geger

    Reno dan Mayang yang sedang sarapan langsung tidak selera melanjutkan sarapannya setelah mengetahui bahwa Aliando beneran anaknya Tuan Besar Aryaprasaja dan Nyonya Besar Kartika Sari. Keluarga konglomerat di Jakarta. Salah satu keluarga terkaya di Indonesia. Pemilik Prasaja Group—perusahaan multinasional terbesar di negara ini. Raut muka mereka berdua langsung memancarkan aura ketakutan luar biasa. Pun pucat pasi bak mayat hidup. Di saat bersamaan, jantung mereka berdua berdetak kencang. Keringat dingin membahasi wajah mereka masing-masing. Sebab teringat akan kejahatan yang pernah mereka lakukan dulu kepada Aliando. Dalam waktu lama, mereka berdua membeku di tempat duduk masing-masing. Tengah mencerna fakta gila yang baru saja mereka berdua ketahui. Walau sebelumnya mereka sudah menduga, menebak, menerka-nerka bahwa kemungkinannya Aliando adalah putra tunggal dari pasangan salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu, begitu tebakan mereka seratus persen benar, mere

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 276 - Resmi Diumumkan

    Terduduk di kursi ruangan rapat gedung kantor perusahan keluarga Sadewa, tampilan sang presdir itu kini benar-benar kacau. "Ini ... pasti perbuatan keluarga aslinya suamimu, 'kan, Nad? Mereka yang telah membuat perusahaan kita bangkrut?" tebak Reno. Suara dan bibirnya bergetar. Pun melemah di ujung kalimat. Serta dengan pandangan lurus ke depan, kentara lemas tak berdaya. Sementara semua peserta rapat sudah keluar dari ruangan tersebut, menyisakan dirinya, Nadine dan Arjuna. Reno tidak bisa menyelamatkan perusahaannya. Benar-benar telah bangkrut. Hancur lebur dalam sekejab! Nadine menoleh dan menatap sang paman diikuti Arjuna setelahnya. Akan tetapi, mereka berdua tidak langsung menjawab, terdiam untuk beberapa saat. Setelah menghembuskan napas berat, Nadine mengangguk pelan. Membenarkan. Alhasil, ekspresi wajah Reno langsung berubah murung. Seketika lemas sejadi-jadinya. Di titik ini, Reno menyadari kesalahan dan kejahatannya yang pernah ia perbuat kepada Aliando.

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 275 - Bangkrutnya Perusahaan Milik Keluarga Sadewa

    Di dalam kamar, Aliando dan Nadine terlihat sedang bersiap hendak tidur. "Aku mau memberitahu sesuatu sama kamu, sayang." Ucap Aliando dengan punggung bersandar pada tepi ranjang. Setelah mengatakan hal itu, pandangan pria tampan itu yang sebelumnya menatap lurus ke depan, berganti menoleh ke arah sang istri di sampingnya. Nadine yang sedang memposisikan diri di ranjang seketika balas menoleh. "Soal apa, Mas?" tanya Nadine setelah terdiam sebentar, lantas ikutan menyenderkan punggung ke tepi ranjang. Aliando menghela napas lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan bicara. "Tapi aku mohon sama kamu untuk enggak menjadikan bahan pikiran dengan apa yang akan aku katakan ini sama kamu, ya, sayang karena kamu dan kedua orang tuamu enggak akan dibawa-bawa, enggak akan menjadi target, kalian adalah pengecualian. Okay?" Lipatan di kening Nadine semakin bertambah. Ia dan kedua orang tuanya tidak akan dibawa-bawa? Tidak akan menjadi target? Adalah pengecualian? Nadine mencerna perk

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 274 - Bertindak Tegas!

    Pukul empat sore, mobil yang ditumpangi Aliando dan Nadine berhenti di depan halaman rumah mereka. Di dalam mobil, mereka melihat ada mobil yang tak asing terparkir di halaman rumah. Itu adalah mobilnya Lidya. Aliando dan Nadine sudah tahu jika kakaknya itu datang ke rumah sore ini karena Lidya memberitahu Nadine sebelumnya. Ditambah mendapat laporan dari satpam rumah pula. Akan tetapi, Nadine tidak tahu apa tujuan sang kakak ke rumahnya. Lidya tidak memberitahukannya di telepon. Namun keduanya menduga jika Lidya hendak memohon supaya sang suami dibebaskan dari penjara, memohon supaya keduanya mencabut laporannya. Lalu, keduanya turun dari mobil, segera membawa langkahnya masuk ke dalam rumah setelah sebelumnya satpam rumah sempat melapor perihal kedatangan Lidya. Tiba di ruang tamu, Aliando dan Nadine langsung disambut Lidya dan kedua anaknya. Melihat kedatangan Aliando dan Nadine, mereka bertiga refleks berdiri. "Al ... Nadine ... " panggil Lidya dengan suara lirih, me

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 273 - Pembalasan Terhadap Keluarga Sadewa, Dimulai!

    Pagi hari. Di rumah keluarga Aryprasaja ruangan kerja sang kepala keluarga... Tampak Pak Irawan memasuki ruangan tersebut, berjalan mendekat ke arah Tuan Besar Arya yang saat ini sedang duduk di kursi meja kerjanya. Beberapa menit yang lalu, ia mendapat pesan dari Tuan Besar Arya yang menyuruhnya untuk datang ke rumahnya. Sepertinya ada hal penting yang mau dibicarakan atau ada tugas yang akan diberikan kepadanya. Tiba di hadapan sang Tuan Besarnya, Pak Irawan langsung membungkukan badan dengan hormat lebih dulu sebelum kemudian menegapkan tubuhnya kembali. Kemudian, Tuan Besar Arya menyuruh Pak Irawan untuk duduk. Mendapati hal itu, Pak Irawan pun segera menjatuhkan diri di kursi dihadapan sang tuan besar dan duduk di sana. Memperbaiki posisi duduk lebih dulu, telah siap mendengarkan apa yang akan dikatakan oleh majikannya itu. Tuan Besar Arya menatap Pak Irawan untuk beberapa saat sebelum kemudian menarik punggung dari sandaran kursi. Di saat bersamaan, rahangnya men

  • Bangkitnya Menantu Tertindas   Bab 272 - Benar-Benar Sudah Tidak Ada Kata Maaf

    "Asal Kak Lidya tau aja ya ... aku itu masih kecewa sama Kakak karna tindakan Kakak yang waktu itu enggak langsung memihakku ... dan tindakan Kakak waktu itu ... keputusan Kakak waktu itu ... menandakan ... kalau Kakak sepertinya senang melihat aku dan Mas Al ribut." Lidya buru-buru menggeleng dengan isak tangis yang terdengar semakin keras begitu mendengar hal itu, kini ia benar-benar menyesal dengan tindakannya waktu di pesta itu. Seharusnya ia bersikap semestinya. Bukannya malah ikut mengompor-ngompori. Selagi Lidya bungkam, Nadine lanjut berkata. "Dan soal masalah yang sedang terjadi ... semua keputusan ada di tangan Mas Al."Mendengar itu, semua orang langsung memasang wajah tak berdaya. Begitu juga dengan Lidya. "Kami akan melakukan apa saja, Al ... asalkan kamu mau memaafkan Dion dan Dimas ... asalkan kamu mau mencabut tuntutanmu." Reno kembali bersuara setelah agak lama terdiam. Ternyata dia belum menyerah juga. Aliando menoleh dan menatap Reno. Tertarik mendengar ucapa

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status