Share

Target

Author: Baby Yangfa
last update Last Updated: 2024-10-29 19:42:56

"Sayang sekali karena anggota kita sekarang berkurang,"

Catherine mengulas senyumannya saat mendengar ucapan salah satu anggota perkumpulan arisan miliknya. Mereka sedang membahas sesuatu, siapa lagi jika bukan sedang membahas Vivian.

Ya, rumor mengenai Vivian yang merupakan istri simpanan sudah tersebar luas. Catherine sama sekali tidak perduli jika Vivian akan hancur. Siapa suruh perempuan rendah itu berlagak mengkhianatinya.

"Itu karena salah Bu Vivian sendiri, toh dia memang tidak pantas berada di sini. Perkumpulan ini merupakan perkumpulan para wanita berkelas, bagaimana mungkin dia setara dengan kita?" timpal Sheline.

Catherine mengulas senyumannya kembali mendengar hal itu. Tidak salah ia menginginkan Sheline sebagai menantu, mereka memiliki pandangan yang sama terhadap kasta seseorang.

"Sheline benar, Vivian sudah tidak memiliki klasifikasi untuk menjadi bagian dari kita,"

Semua orang di sana terlihat mengangguk mendengar ucapan Catherine Sagara. Ya, Catherine adalah pemegang
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kita Hanya Berdua Sekarang

    Setelah berkata seperti itu, Kania berjalan meninggalkan tempat itu. Catherine menatap undangan yang berada di depannya. Ia membuka undangan itu. Catherine seketika tercengang melihat nama yang tertera disana.Kania dan juga Leonard Elicaster? Bagaimana bisa perempuan itu bertunangan dengan salah satu anggota keluarga Elicaster? Keluarga Elicaster adalah keluarga terpandang yang selalu menjadi bayang-bayang Keluarga Sagara. Bagaimana bisa... Bagaimana bisa Kania mengenal keluarga dengan status tinggi seperti Keluarga Elicaster, bahkan mereka sampai bertunangan?"Astaga... Keluarga Elicaster? Apa aku tidak salah lihat? Disini tertulis Keluarga Elicaster?" ucap Sheline dengan panik, "Bagaimana bisa dia bertunangan dengan Leonard Elicaster, Tante?""Sudah saya bilang dia adalah tunangan keluarga terpandang, dia pasti cocok dengan grup ini." ujar Farah dengan bangga.Catherine menatap kesal ke arah Farah, "Diamlah, Farah."Ia meremas undangan itu dengan geram, Catherine tidak menyangka ba

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kau Masih Mencintaiku

    Jantung Kania serasa berdegup dengan cepat saat Leon semakin mengikis jarak mereka."Mama..."Kania segera mendorong tubuh Leon dengan cepat."Ah, Sayang? Kamu terbangun?" Tanya Kania sambil menghela nafasnya. Leonard terlihat mengulas senyuman melihat kedatangan Devan ke arah mereka."Iya, Mama dan Om Leon lagi ngapain?"Kania mengibaskan tangannya dengan cepat, "Tidak, kita tidak melakukan apa-apa. Ayo Mama temani tidur lagi," ujar Kania lalu menuntun Devan menuju ke kamar."Sayang sekali," gumam Leon sambil mendesah saat melihat Kania pergi dengan Devan.Kania menghela nafasnya, untunglah Devan datang disaat yang tepat. Ia memegangi dadanya yang tidak hentinya berdebar. Apa ini? Kenapa jantungnya tidak mau bergerak dengan tenang? Kania menarik nafasnya, ini reaksi alamiah, ia pasti terlalu terkejut dengan tindakan Leonard yang seperti ini untuk pertama kalinya. Mereka adalah teman, ya hanya teman, bagaimana mungkin seorang teman akan berciuman?"Mama sedang memikirkan apa?"Kania s

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kebetulan yang Aneh

    "Baik,"Sean terlihat mengangkat alisnya mendengar jawaban Kania. Ia menatap Kania lurus-lurus seolah berharap Kania akan menarik kata-katanya, namun Sean salah, Kania terlihat sangat serius."Aku akan membuktikan padamu bahwa perkataanmu hanya asumsi. Aku benar-benar serius dengan Leonard Elicaster. Seharusnya kau fokus pada persiapan pernikahanmu dan jangan mencampuri hubungan orang lain, Pak Sean Sagara."Setelah berkata seperti itu, Kania kembali berjalan lalu menarik tangan Devan dengan langkahnya yang lebar."Ma, mau kemana?" Tanya Devan dengan raut wajah bingung saat Kania menariknya."Kita pulang, Papa ada urusan."Meski raut wajahnya terlihat yakin saat ini, namun Kania tidak bisa berbohong. Getar itu masih ada. Saat Sean berkata bahwa dia tidak bisa melupakannya, perasaan Kania kembali goyah. Ada angin segar yang menerpanya ketika mendengar kalimat indah itu.Ia masih mencintai Sean. Ia memang tidak bisa melupakannya. Namun sekali lagi Kania menyadarkan dirinya, apa bedanya

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Aku Merasa Cemburu

    "Sayang, buka mulutmu. Aaa..."Sean terkesiap melihat perlakuan Sheline yang menyuapinya tiba-tiba. Ia terdiam sebentar, merasa sangat malu dengan sikap kekanakkan Sheline di depan Kania dan juga Leon."Sayang, tanganku pegal." keluh Sheline ketika Sean tidak menyambutnya.Dengan cepat Sean memakan suapan Sheline sebelum wanita itu kembali berbuat ulah. Sial, ini benar-benar memalukan."Jangan hiraukan kami, kami selalu melakukan ini tiap kali makan bersama. Saling menyuapi." ucap Sheline dengan ceria sambil tersenyum."Uhuk-uhuk..."Melihat Kania yang tiba-tiba terbatuk, Sean tertegun saat Leon bergerak dengan penuh siaga, pria itu menuang segelas air lalu memberikannya ke arah Kania, bukan hanya itu Leon mengambil secarik tisu lalu mengusap bagian bibir Kania. Perlakuan Leonard yang begitu manis terhadap Kania membuat hati Sean terasa sangat panas."Hati-hati Sayang,"Hati Sean mulai merasa gerah, panggilan Sayang yang terus menerus diucapkan Leon membuat Sean merasa tidak nyaman."

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Keributan di Pesta Pertunangan

    Sean menghela nafasnya dengan berat saat melihat penampilannya di cermin. Hari ini adalah hari pertunangan Kania. Rasanya Sean ingin melarikan diri dan batal pergi ke sana, namun desakan Catherine agar tidak mau kalah dari Kania membuat Sean tidak dapat berkutik."Sean, cepatlah! Kita harus menjemput Sheline setelah ini."Sean berdecak kuat mendengar teguran ibunya, ia menghela nafasnya panjang lalu mulai keluar dari dalam kamar."Kamu sedang apa sih, lama sekali. Kita bisa terlambat.""Memangnya kenapa jika kita terlambat?""Kita tidak boleh terlambat atau Kania akan semakin meremehkan kita."Sean hanya bisa menghela nafas mendengar obsesi ibunya mengenai Kania. Ia memilih terdiam lalu bergerak ke arah pintu mobil. Sungguh saat ini ia lelah untuk berdebat.Hanya beberapa menit mereka tiba di kediaman Sheline. Sheline bergerak ke arah mereka dengan ceria. Sean mengangkat alisnya melihat penampilan Sheline. Astaga... Apa yang menempel di seluruh tubuh gadis itu sebenarnya? Kenapa dia s

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Sentuhan Bibir dari Teman?

    "Ah begini Leon," Sean hendak bergerak maju untuk menjelaskan situasinya, namun Catherine segera menahannya."Kamu diam saja, Sean!"Catherine menghampiri Leonard, "Pak Leon, saya sangat menyesal karena sudah membuat keributan di sini. Tapi, calon istri anak saya merasa geram dengan kelakuan rendah wanita ini." tunjuk Catherine terhadap Kania."Dia diam-diam menemui Sean, bahkan Anda juga pasti tahu kemarin mereka bicara diam-diam saat berpura-pura pergi ke toilet. Anda mungkin akan mengabaikan ini, tapi saya tidak bisa membiarkan wanita ini kembali merebut kekasih saya." timpal Sheline menggebu-gebu.Keributan di sana semakin membesar. Kania menatap ke arah Leonard, tidak, ia tidak bisa menyeret Leonard kembali ke dalam rencananya. Ia tidak mau mencoreng nama Leonard untuk fitnah memalukan seperti ini. Maka dengan perlahan, Kania melepaskan diri dari Leonard. Lebih baik hanya dirinya yang dianggap rendah di sini.Namun, tangan Leon seketika menahannya membuat Kania tersentak."Kau ma

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kau Sedang Menghindar Dariku?

    "Neng? Itu airnya tumpah-tumpah ke lantai.""Astaga!"Kania tersentak saat menyadari apa yang telah ia lakukan saat ini. Bagaimana bisa ia melamun saat menuang air minum hingga tumpah seperti ini? Kania segera mengambil sebuah kain lalu mengelap air yang tumpah."Neng baik-baik aja? Kenapa nuang air minum sambil ngelamun atuh, Neng?"Kania segera mengangguk ke arah Bi Minah, "Gapapa Bi, kalau begitu Kania pergi ke kamar dulu.""Gak ke Butik, Neng?""Nanti agak siang aja Bi, kepala Kania agak pusing." Kania beranjak pergi ke arah kamarnya. Ini semua gara-gara ulah Leon semalam, ia jadi tidak fokus dan banyak melamun.Kania menghela nafasnya panjang. Kenapa Leon harus mencium bibirnya semalam dan membuatnya kepikiran? Kania mengetuk kepalanya dengan kuat.Lupakan. Ia harus melupakannya.Namun, baru saja ia hendak membaringkan tubuhnya lalu memejamkan mata. Ponselnya bergetar menandakan ada pesan masuk di sana. Kania melonjak segera saat melihat pesan yang tiba di sana.Pesan dari Leona

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Masa Anda Sudah Habis

    Kania hampir terlonjak saat mendengar bel rumahnya berdering. Jantungnya kembali berdegup dengan cepat, ia tidak percaya, cepat sekali Leonard datang."Ma, ada tamu.""Itu Paman Leon, kamu saja kesana duluan, Sayang.""Memangnya kenapa bukan Mama yang membuka pintu?""Mama kebelet, kamu liat dulu sebentar nanti Mama nyusul."Devan menganggukkan kepalanya lalu berjalan menuju pintu. Setelah Devan menghilang, Kania menarik nafasnya lalu menghembuskannya perlahan. Ia harus tenang, jangan sampai ia menunjukkan bahwa ia terpengaruh dengan kejadian kemarin atau Leon akan merasa di atas angin. Itu hanya Leonard, kenapa dia harus malu kepada temannya sendiri? Ciuman itu hanya berlangsung beberapa detik saja, jadi itu bukan apa-apa, bukan?Setelah berhasil menenangkan diri, Kania berjalan menyusul Devan."Sudah ku bilang aku tidak mau bertemu denganmu Le..."Kata-kata Kania tergantung di udara saat melihat siapa yang berada di hadapannya kini. Ternyata bukan Leon, tapi Sean. Raut wajah Sean te

Latest chapter

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Mari Kita Menikah

    Saat mengetahui bahwa yang berada di hadapannya adalah Leonard, Kania segera mengambil langkah. Ia mundur untuk kemudian berlari menghindar dari pria itu.Leonard yang melihat Kania melarikan diri darinya segera menyusulnya. Dengan cepat ia kembali menahan Kania lalu bertanya dengan nafas tersengal saat berhasil mendapatkan tangannya, "Kenapa kau lari?""Lepaskan aku.""Baik, tapi bagaimana kalau kita bicara? Aku sudah menyewa seluruh tempat ini khusus untukmu, apa kau tidak sayang jika aku membuang-buang uang karena kau tidak mau menemuiku?""Aku tidak menyuruhmu menyewa tempat untukku,""Ayolah Kania, aku mohon."Kania terlihat menghela nafasnya panjang, "Baik, tapi lepaskan tanganku dulu."Dengan cepat Leonard melepaskan genggaman tangannya. Kania segera memilih kursi yang berada tepat di hadapannya lalu duduk di sana. Musik romantis segera mengalun saat mereka duduk berdampingan. Kania memberikan tatapan jengahnya, sebenarnya apa maksud pria ini?"Kenapa kau lari?""Tidak apa-apa,

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Akhirnya Kita Bertemu Lagi

    Leonard pulang ke rumahnya dengan langkah gontai. Setelah berkeliling selama hampir satu jam di dalam bandara, Leonard sama sekali tidak bisa menemukan Kania dimanapun. Kania sudah pergi dari kehidupannya, ia terlambat, sangat terlambat."Jadi bagaimana? Kamu menemukan wanita itu?"Leonard mendengus kuat mendengar pertanyaan yang diajukan oleh Lauren tepat saat ia tiba di kediaman mereka."Mama pasti senang sekarang, Kania tidak bisa aku temukan. Dia sudah pergi dari hidupku selamanya. Apa sekarang Mama puas?" Tukas Leonard dengan penuh emosional.Alih-alih merasa simpati Lauren yang malah menuang alkohol ke gelasnya membuat Leonard merasa geram. Lauren memang sudah tidak perduli kepadanya lagi."Sepertinya Mama cukup senang karena sudah menghancurkan hidupku." ucap Leonard dingin. Ia menghela nafasnya panjang lalu mulai beranjak meninggalkan Lauren.Namun, baru saja ia hendak melangkah, Lauren tiba-tiba memanggilnya kembali, "Kau akan menyerah begitu saja padanya?"Leonard seketika m

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Akhir?

    Leonard seketika tertegun mendengar ucapan Jasmine. Jasmine terlihat sangat serius di hadapannya membuat Leonard seketika mengangkat alis."Apa maksudmu?""Hari ini adalah keberangkatan Kania, apa kau akan terus berdiam diri di tempat ini dan membiarkan Kania pergi begitu saja?"Mata Leonard seketika melebar mendengar ucapan Jasmine, cekalannya di tangan Jasmine seketika terlepas, "Kania pergi hari ini?" tanyanya dengan nada tidak percaya. Sepengatahuannya projek mereka belum selesai dengan sempurna, masih ada beberapa tahapan pendistribusian dan promosi produk yang harus dilakukan."Pekerjaannya untuk membuat pakaian sudah selesai, jadi dia tidak akan ikut andil dalam promosi produk, semuanya hanya akan dilakukan oleh pihak Valerine."Leonard terlihat terhenyak mendengar penuturan Jasmine. Jadi Kania benar-benar akan pergi hari ini?"Tunggu apa lagi? Pergi!"Mendengar ucapan Jasmine, Leonard segera beranjak dari sana. Ia berlari keluar dari restoran itu tanpa menghiraukan panggilan d

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Kita Batalkan Saja!

    "Yak selesai! Hasilnya bagus sekali."Semua bertepuk tangan ketika foto terakhir yang diambil dari Jasmine selesai. Beberapa orang menyalami Kania dan juga Jasmine karena projek itu berhasil dilakukan. Kania tersenyum, merasa cukup lega karena ia bisa melakukan projek itu tepat pada waktunya. Meski hatinya teramat berantakan dan juga banyak drama yang terjadi, akhirnya semuanya selesai. Ia menatap kursi tempat Leonard berada yang diduduki oleh Hannah. Masih sama, Leonard masih tidak ingin menemuinya sama sekali."Nanti malam akan ada perayaan kecil karena pekerjaan kita sudah selesai dilakukan, apa Ibu mau ikut?"Kania menggelengkan kepalanya mendengar pertanyaan dari Dewi, "Kalian saja yang ikut, saya akan mempersiapkan semua persiapan kita untuk terbang besok?""Apa tidak apa-apa, Bu?" Tanya Dewi merasa tidak enak."Tidak apa-apa, kalian sudah banyak bekerja keras selama dua Minggu ini. Bersenang-senanglah di sana. Ah, jangan lupa bawa instal aplikasi bahasa di ponsel kalian masing-

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Aku Sangat Mencintainya

    Setelah kejadian di rumah sakit tempo hari, Leonard tidak pernah datang lagi ke pertemuan mereka. Hanya ada asistennya yang mengikuti pertemuan mereka beberapa kali.Penasaran dengan keadaan Leonard, Kania menahan langkah asisten pribadinya setelah rapat selesai."Hannah, bisa bicara sebentar?"Hannah terlihat mengangkat alisnya lalu kemudian mengangguk mendengar pertanyaan Kania, "Ya, ada apa Bu Kania?""Apa Leonard baik-baik saja? Ah maksud saya sudah beberapa kali dia mangkir dari pertemuan kami.""Ah, Pak Leon baik-baik saja, dia sangat sibuk akhir-akhir ini karena projek yang lain. Apa ada masalah jika saya yang menggantikan Beliau?"Kania segera mengibaskan tangannya mendengar ucapan Hannah, "Ah tidak, kamu adalah orang yang kompeten juga, saya rasa Leonard tepat memilih kamu untuk mengurusi projek ini. Kalau begitu terimakasih,"Kania terlihat membalikkan tubuhnya untuk beranjak, namun Hannah kembali memanggilnya."Emm... Bu Kania? Apa Anda memiliki pesan untuk atasan saya?"Ka

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Dilema

    Delon seketika terdiam mendengar ucapan Leonard. Keningnya berkerut dengan bingung, jadi mereka sudah saling mengenal sebelumnya? Tapi kenapa mereka berpura-pura tidak saling mengenal seolah baru berkenalan? Sebenarnya sedalam apa hubungan mereka hingga Leonard bersikap sangat posesif kepada Kania?Delon menghela nafasnya panjang, tidak ingin membuat keributan karena hal sepele akhirnya ia menyerah."Baiklah, saya serahkan Bu Kania kepada Anda."Delon menatap ke arah Kania yang masih tidak sadarkan diri lalu beranjak meninggalkannya. Untuk terakhir kalinya ia membalikkan tubuhnya lalu tertegun saat melihat pemandangan Leonard yang tengah memegang tangan Kania dengan erat. Delon terlihat mengangkat alis, sebenarnya apa hubungan mereka hingga Leonard bisa bersikap sedekat itu pada Kania?****Kania mengerjapkan matany saat mendapati atap putih di hadapannya, bau alkohol dan obat-obatan yang menyeruak membuat Kania seketika terhenyak. Dimana ia? Apa dia ada di rumah sakit?Kania mengangk

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Khawatir

    Kania mendesah panjang, "Haruskah kita melakukan ini?""Aku harus meyakinkan segalanya berjalan dengan lancar."Dengan ragu Kania menyambut telunjuk itu. Entah apa yang sebenarnya terjadi, Jasmine Maureen adalah gadis yang teramat percaya diri, kenapa ia melihat Jasmine sangat berusaha keras agar hubungannya dengan Leonard berjalan dengan lancar?"Sekarang, apa aku boleh pergi?"Jasmine menganggukkan kepalanya mendengar pertanyaan Kania, Kania mengusap mulutnya dengan serbet lalu bangkit berdiri.Tepat sebelum ia melangkah, Jasmine kembali memanggilnya."Aku minta maaf atas segala sikap menyebalkan yang aku tunjukkan selama ini padamu, Kania."Kania mengulas senyumnya mendengar ucapan Jasmine, "Ternyata kau sudah banyak berubah. Tidak apa-apa aku mengerti semuanya. Kau memang lebih pantas untuk Leonard."Setelah berkata seperti itu, Kania meninggalkan meja mereka. Ia menghela nafasnya panjang lalu kembali ke ruangan bengkelnya.Dewi yang melihatnya hanya bisa terkejut saat tatapan Kan

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Bagaimana Jika Leonard Masih Mencintaimu?

    "Anda menyukai seseorang?""Ya, saya harap Anda mengerti ucapan saya hari ini Pak Delon. Kalau begitu saya permisi."Kania segera bergerak meninggalkannya Delon dengan cepat. Ia menghela nafasnya panjang, sebelum semuanya semakin rumit dan memusingkan, ia harus bisa menyelesaikan seluruh tugas ini dengan cepat. Jika perlu, ia akan menyelesaikan semuanya kurang dari dua minggu.****Selama seharian penuh, Kania berada di bengkel kerjanya. Seperti tekadnya kemarin, ia akan menyelesaikan seluruh pekerjaan ini dengan cepat. Ia sudah tidak bisa terus berada di sini dan menyiksa seluruh hatinya.Pintu ruangannya seketika diketuk, Dewi menghampiri dirinya lalu terhenyak saat melihat Kania berada di sana pagi-pagi sekali."Ibu? Ibu semalaman berada di sini?" Tanya Dewi dengan raut wajah terkejut."Ya, saya harus menyelesaikan semuanya dengan cepat agar kita segera kembali.""Tapi Bu, kalau begitu terus ibu bisa sakit.""Saya baik-baik saja, Dewi."Tepat saat ia mengatakan hal itu, darah segar

  • Bangkitnya Istri yang Dibuang   Saya Sudah Menyukai Orang Lain

    "Anda memang cukup jeli, Bu Jasmine. Siapa yang tidak tertarik pada Bu Kania? Dia wanita yang mandiri dan cantik, bagaimana saya tidak terpesona olehnya?"Kania terperangah tidak percaya mendengar ucapan Delon yang terus terang. Delon tersenyum ke arahnya tanpa beban sama sekali membuat Kania merasa sangat gugup. Kania segera mengambil minumannya lalu menyeruputnya dengan perlahan, mengabaikan tatapan tajam dari Leonard yang sejak tadi tiba-tiba terdiam."Pak Delon benar-benar tipe pria yang romantis, Anda menyatakan ketertarikan Anda pada Bu Kania tepat disaat Bu Kania ada di hadapan Anda.""Bu Kania hanya sebentar di sini, jadi saya harus bergerak cepat, bukan?""Ah, Anda benar."Berbeda dengan dirinya yang merasa canggung, Delon dan juga Jasmine malah terlibat pembicaraan seru. Kania menghela nafasnya, sungguh ia ingin melarikan diri saja dari tempat ini.Tepat saat ketidaknyamanan yang ia rasakan semakin tidak terkendali, ponsel Kania berdering dengan nyaring. Tidak peduli siapa

DMCA.com Protection Status