Share

Bab 288

Author: Levin Sergio
Vilda, wanita simpanannya Simon, langsung kegirangan dan bergegas menyanjung pria itu melalui telepon.

"Terima kasih, Tuan Simon. Aku akan menyiapkan semuanya dan menunggumu datang. Oh ya, Sayang, aku baru saja membeli beberapa set pakaian dalam seksi. Setelah urusanmu selesai, kemarilah."

Simon menepuk pahanya sendiri dan tertawa, "Jangan khawatir, Sayang. Setelah aku menyelesaikan masalah penting di sini, aku pasti akan datang menyiksamu selama tiga hari tiga malam."

Setelah menutup telepon, Simon merasa puas.

Kini kariernya menanjak pesat, apalagi Sirion juga berada di masa kejayaannya.

Tak perlu waktu lama, Nayana dari Analin dan Arjun dari Gluton juga tidak akan bisa lolos dari genggamannya. Dia pasti akan membuat kedua wilayah itu menjadi miliknya.

Saat itu, dia akan mendominasi Beluno sebagai satu-satunya penguasa dunia bawah tanah.

Saat itu, Bima, Keluarga Halim, ataupun Keluarga Suteja, semuanya akan diinjak-injaknya.

Rumah Sakit Perdana, ruangannya wakil kepala rumah sakit.

T
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Kaugnay na kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 289

    Analin, di Vila Merah.Seluruh vila telah dipesan oleh Nayana.Di saat Nathan dan Arjun tiba, pintu masuk vila sudah penuh dengan mobil mewah.Ada banyak wanita cantik dan juga laki-laki yang mengenakan jas rapi yang datang. Mereka semuanya dari kalangan kaya dan berkuasa.Arjun berbisik, "Tuan Nathan, Anda belum tahu.""Nayana kelihatannya menjaga Analin dan juga sangat konservatif selama bertahun-tahun ini.""Kenyataannya, janda ini diam-diam punya hubungan nggak jelas dengan beberapa pejabat tinggi di Beluno dan juga sponsor yang kaya. Mungkin pria-pria yang datang ke sini kebanyakan berpihak padanya."Nathan merapikan jasnya dan berkata dengan tenang, "Nayana memang pintar memanfaatkan kecantikannya. Aku sudah menyadarinya tadi malam.""Benar. Entah sudah berapa banyak pria yang bertekuk lutut di depannya. Pria-pria itu bersedia berkorban demi dirinya dengan memberikan hati dan jiwanya," ucap Arjun sambil tersenyum jahat.Nathan tersenyum dan berkata, "Wanita pintar memang jago mem

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 290

    "Tapi kalau memintanya muncul di depan umum bersama Vilda, Simon nggak akan mungkin melakukannya."Nathan mengangguk dan berkata, "Ayo kita juga masuk dan bertemu Nayana."Arjun hendak menyetujuinya, tetapi langkahnya terhenti. Dia pun berkata, "Tuan Nathan, lihat, ada perempuan jalang lainnya datang."Nathan melihat ke arah yang ditunjuk Arjun, lalu mengerutkan kening. "Sepertinya aku pernah bertemu dengan orang ini sebelumnya.""Dia adalah nyonya dari Keluarga Halim, istri kedua dari mendiang Thomas. Dia juga seorang jalang," kata Arjun.Nathan berkata dengan ekspresi aneh, "Sepertinya kamu tahu banyak tentang wanita-wanita ini."Wajah Arjun memerah. Dia mengusap tangannya dan berkata, "Bukan seperti itu. Aku hanya kebetulan tahu sedikit gosip saja.""Contohnya, nyonya Keluarga Halim. Kalau nggak salah, selisih usianya dengan Thomas hampir 20 tahun. Sekarang dia baru berusia 32 atau 33 tahun. Masih sangat muda.""Sebaliknya, Thomas sering sakit-sakitan dan punya penyakit parah. Dia p

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 291

    Nathan mengerutkan kening dan melirik wanita sombong itu.Parasnya cukup cantik, tetapi Nathan tidak suka dengan sifat arogannya.Arjun berkata dengan terkejut, "Wanita ini pasti Alice Sebastian dari Keluarga Sebastian di Naroa, 'kan?"Alice tersenyum dan berkata dengan nada datar, "Kak Arjun kenal aku? Haha. Nggak kusangka, reputasiku begitu terkenal di Beluno?""Putri sulung Keluarga Sebastian di Naroa berbakat dalam sastra dan juga bela diri. Reputasimu memang sangat terkenal," ucap Arjun dengan dingin."Tapi di sini bukan Naroa, tapi Beluno. Nona Alice begitu arogan. Takutnya, kelak kamu nggak punya jalan yang mudah.""Lebih baik Kak Arjun urus dirimu sendiri. Kudengar, Gluton akan segera diambil alih oleh Tuan Simon dari Sirion, 'kan?" ucap Alice dengan yakin."Kebetulan aku cukup dekat dengan Tuan Simon. Asalkan Kak Arjun buka mulut, aku bisa membantumu berbicara mewakili Gluton."Arjun tersenyum sinis dan berkata, "Alice, kamu pikir kamu sangat hebat?""Sekalipun kamu hebat, kam

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 292

    "Begitu sampai Beluno, aku sudah menyelidiki masalah ini secara menyeluruh.""Kamu membantu Grup Sebastian. Tuan Besar Arga mewakilimu berbicara di acara jamuan keluarga. Beliau mencoba menyatukanmu dengan Emilia lagi.""Aku mau tanya sama kamu, masalah ini benar atau nggak?"Nathan berkata dengan nada dingin, "Memang benar, tapi aku sama sekali nggak tahu Tuan Besar Arga akan melakukan hal seperti itu."Alice tertawa dan berkata, "Masih berkelit!""Karena kamu sudah menyelamatkan Keluarga Sebastian, jadi kamu berniat memanfaatkan jasamu untuk membuat Tuan Besar Arga membantumu berbicara, agar kamu bisa rujuk dengan Emilia.""Jelas sekali, kamu merencanakan sesuatu dan membantu Keluarga Sebastian dengan niat lain. Kalau Emilia jatuh cinta sama orang sepertimu, itu berarti dia buta."Nathan menggelengkan kepalanya, lalu bertepuk tangan, dan berkata sambil tersenyum, "Alice, meski ini pertama kalinya kita bertemu, aku sangat salut padamu.""Kenapa? Kamu ingin bersujud karena aku sudah me

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 293

    Pesta dansa resmi dimulai pada jam enam sore.Nathan dan Arjun bukan datang ke sini untuk berdansa.Setelah mencari tempat kosong, mereka langsung duduk dan menikmati makanan lezat.Di saat bersamaan, mereka juga mengamati pergerakan Julian dan Vilda.Pesta dansa yang diadakan di Analin ini dihadiri oleh orang-orang kelas atas Beluno.Oleh karena itu, semua makanan yang disajikan juga termasuk bahan-bahan berkualitas tinggi.Arjun berkata dengan iri, "Ada beberapa wanita cantik juga, seperti nyonya Keluarga Halim.""Kalau ada kesempatan, aku juga ingin mencicipi wanita ini."Nathan menatapnya dengan ekspresi aneh. "Kak Arjun, mentalmu sudah bermasalah. Sepertinya kamu terkena Sindrom 'Surio'."Mendengar itu, Arjun pun berkata dengan cemas, "Tuan Nathan, apa Sindrom Surio ini parah? Kalau begitu, kamu harus mengobatiku."Dia tahu Nathan adalah dokter genius dengan keterampilan medis yang tak tertandingi.Jika demikian, penyakit yang disebut Nathan barusan pasti bukanlah penyakit ringan.

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 294

    Namun, terlihat jelas bahwa Nayana tidak ingin Julian menyentuhnya.Julian sangat senang dan berkata sambil tersenyum, "Nyonya Nayana, kamu sudah dengar permintaan semua orang?""Semua orang ingin melihat kita berdansa, jadi Nyonya Nayana nggak boleh menolak."Julian mengerutkan kening. Julian bagaikan nyamuk berdengung di telinganya. Menyebalkan sekali.Namun di hadapan begitu banyak orang, dia juga takut menimbulkan pertikaian jika menolak Julian secara langsung.Saat ini, terdengar suara seorang wanita. "Lantaran Nyonya Nayana nggak ingin berdansa dengan Tuan Julian.""Sebagai seorang pria sejati, bukankah seharusnya kamu mundur dan nggak mempersulitnya?"Julian menoleh ke samping dan berkata dengan nada tidak senang, "Memangnya kamu siapa? Apa kamu berhak ikut campur urusanku?"Alice yang mengenakan setelan jas formal itu terlihat sangat keren dan maskulin. Dia berkata sambil tersenyum, "Tuan Julian jangan emosi. Aku Alice Sebastian, dari Keluarga Sebastian di Naroa."Julian berpik

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 295

    Nayana tersenyum dan berkata, "Apa ada yang salah?"Alice berkata dengan tegas, "Nyonya, dengarkan saranku.""Apa Nathan pantas menjadi pasangan dansamu? Aku rasa, dia bahkan nggak layak menjadi pengikutmu."Nayana menggelengkan kepalanya dan berkata, "Nona Alice, ini urusanku, jadi kamu nggak perlu khawatir.""Kalau begitu, permisi. Selesai dansa nanti, kita baru bicara lagi."Melihat Nayana berjalan mendekati Nathan, Alice tampak tertegun lama.Saat ini, hadirin lainnya juga memperhatikan tindakan Nayana."Sialan. Siapa dia? Kenapa Nayana bisa mengajaknya berdansa?""Nyonya Nayana bahkan menolak Julian. Apa dia jatuh hati pada bocah ini?""Dia bukan bocah biasa, tapi pria hebat bernama Nathan. Dengar-dengar, dia bahkan nggak memberi muka pada Julian dan Simon!"Para tamu yang hadir di pesta itu mulai membicarakan mereka.Khususnya para pria. Melihat Nayana yang tersenyum ceria di depan Nathan bagaikan gadis kasmaran, mereka langsung cemburu dan benci.Julian mencengkeram pantat Vilda

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 296

    Sekarang muncul lagi yang lebih hebat. Nayana, penguasa Analin.Apa Nathan begitu populer di kalangan wanita-wanita hebat seperti ini?Setelah kembali ke ruang tunggu, dia pun berkata kepada Alice, "Kak Alice, ayo kita pulang."Alice menggelengkan kepalanya dan berkata, "Jangan terburu-buru. Emilia, ingat, kamu harus beradaptasi dengan situasi seperti ini.""Meski kamu nggak suka ataupun nggak senang, kamu tetap harus menuntut dirimu."Emilia berkata dengan nada dingin, "Aku nggak ingin berada di tempat yang sama dengan Nathan."Alice tersenyum dan berkata, "Kenapa? Kamu nggak senang? Jelas-jelas dia seorang gigolo yang nggak berguna, tapi mengapa sekarang dia begitu populer?"Emilia berkata dengan kaku, "Dia bisa mengandalkan wanita untuk meraih kesuksesan juga termasuk sebuah kemampuan. Kenapa aku harus nggak senang?""Emilia, kamu salah. Dia bukannya meraih kesuksesan, tapi dia masih nggak menyadari keseriusan masalah," ucap Alice dengan tegas."Begitu orang-orang berkuasa seperti N

Pinakabagong kabanata

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 316

    Menjelaskan begitu banyak dalam satu tarikan napas telah membuat mulut Nona Regina terasa kering. Dia segera mengambil gelas berisi air dan meneguknya habis.Melihat Regina masih belum puas, Nathan tampak menggelengkan kepalanya.Dia sekarang yakin bahwa spekulasi Regina sepenuhnya disebabkan karena dia terlalu banyak membaca novel romantis atau terlalu sering menonton drama idola.Seperti yang kita ketahui, melodrama seperti itu telah menimbulkan banyak dampak buruk terhadap wanita dan mengakar dalam.Setelah keduanya selesai makan, mereka pun membawa piring-piring kembali ke dapur dan mencucinya.Waktu menunjukkan jam tujuh malam. Setelah berpikir sejenak, Nathan pun berkata, "Nona Regina, ini pertama kalinya kamu datang ke sini. Bagaimana kalau aku ajak kamu berkeliling?"Regina berkata, "Lain kali saja, Dokter Nathan. Aku harus pulang."Melihat wanita itu memutar jari-jarinya, tampak enggan untuk pergi, Nathan pun berkata dengan heran, "Sekarang masih awal. Kalau Nona Regina masih

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 315

    Nathan hampir tersedak. "Bukan, kamu ...."Dia mengira Nona Regina sudah menyadari sesuatu atau mungkin telah menemukan beberapa petunjuk.Tak disangka, wanita itu malah mengucapkan kata-kata konyol seperti itu.Regina memasang ekspresi seakan dia memahami segalanya, lalu berkata sambil tersenyum, "Bima sekarang sudah hampir berusia enam puluh tahun. Dia belum pernah menikah. Ini juga bukan lagi rahasia di antara orang-orang kaya di Beluno!""Lelaki tua ini bukan hanya nggak menikah, dia juga nggak pernah mencari wanita di luar. Banyak orang yang terkejut dan bingung.""Dia punya kekayaan sebanyak itu, tapi nggak punya penerus. Bukankah itu aneh sekali?""Sebenarnya, banyak orang berspekulasi bahwa Bima pasti punya wanita di luar.""Hanya saja, dia nggak pernah mempublikasikannya, jadi nggak ada yang berani menyebarkan rumor.""Aku juga pernah memikirkan hal ini sebelumnya. Tuan Bima pasti punya keluarga, tapi dia menyembunyikannya dengan baik.""Sampai aku bertemu denganmu, Dokter Nat

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 314

    Arjun mengangkat bahu dengan acuh tak acuh, seolah-olah ingin mengatakan, setidaknya dia sudah mencoba membujuknya.Jika Nayana masih tidak mau dengar, dia juga tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Bisa terlihat bahwa Tuan Nathan mengalah pada janda ini.Kalau saja orang seperti Liam berani bersikap kasar kepada Tuan Nathan, mereka pasti sudah ditampar berkali-kali.Setelah sampai di Cusio, hari sudah malam.Nathan mendorong pintu halaman rumahnya.Dia menemukan Bima sedang duduk di meja batu di bawah pohon sambil menikmati anggur dengan tenang.Selain Anggur Abadi milik Nathan, juga ada beberapa hidangan di atas meja itu.Bima tampak menikmati kacang goreng dan juga hidangan lainnya sambil menyesap anggur.Nathan berjalan mendekatinya, lalu meliriknya, dan berkata dengan tidak senang, "Sejak kapan lelaki tua sepertimu belajar menikmati kehidupan?""Tuan Muda, kamu sudah terlalu memujiku. Hidangan lezat seperti ini bukanlah hal yang bisa aku buat."Sembari berbicara, Bima pun menunjuk ke d

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 313

    Nathan, Nayana, Arjun, dan juga anak buah mereka juga bergegas kembali ke Analin."Kak Arjun, Nyonya Nayana, aku hanya bisa membantu kalian sampai di sini saja."Tujuan provokasi telah tercapai, jadi Nathan tidak berniat mencampuri urusan dunia bawah tanah lagi."Tuan Nathan, Anda sudah banyak membantu kami," ucap Arjun."Saya juga nggak berani merepotkan Anda lagi. Biarlah Nayana dan saya yang menyelesaikan sisanya."Nayana tersenyum dan berkata, "Sayangku, kamu sudah membantu kami membuat Simon dengan Julian berselisih.""Bagaimana kalau kamu bantu kami sampai akhir dan menyingkirkan Simon untuk kami?"Tanpa perlu berpikir dua kali, Nathan langsung menolak. "Nyonya Nayana, kamu juga tahu aku punya aturan dalam bertindak.""Yang aku lakukan sudah jauh melampaui balasan ramuan legendaris yang akan kamu berikan padaku.""Sekarang, Nyonya Nayana masih mengajukan permintaan. Kamu nggak merasa itu sudah kelewat batas?""Benar, Nayana. Tuan Nathan sudah banyak membantu kita," seru Arjun."K

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 312

    Tawa menghina Simon terdengar dari jauh. "Julian, sebelum kamu datang ke Beluno, Sirion-ku selalu jadi yang paling berkuasa.""Ada nggak-nya kamu di sini, sudah nggak penting lagi. Julian, aku beri tahu kamu, aku sudah lama bersabar padamu!""Enyahlah dari sini, dasar bajingan!"Julian yang ditinggal begitu saja tampak marah. Tatapan matanya seakan-akan ingin membunuh seseorang.Lantaran Simon telah menamparnya dan memutuskan hubungan dengannya.Julian juga tidak perlu merasa bersalah lagi. Hanya bisa dikatakan, Simon, penguasa Sirion, sudah salah membuat keputusan.Demi seorang wanita, Simon memilih untuk bermusuhan dengannya.Orang berpikiran sempit seperti itu tidak layak mendapatkan bantuan Julian.Arjun dan Nayana saling berpandangan saat ini. Keduanya seakan bisa melihat kegembiraan yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Akhirnya dua musuh Sirion mereka, Simon dan Julian, berselisih juga.Kalau begitu, ini saatnya mereka tampil.Keduanya memandang Nathan secara bersamaan.

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 311

    Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Simon sangat mendominasi. Sikap nggak goyah seperti itu sungguh mengagumkan.""Nak, jangan banyak omong lagi. Cepat katakanlah," seru Simon dengan tidak sabar."Jangan kira aku nggak tahu. Nayana dan Arjun sekarang memilih untuk mengikuti kata-katamu.""Dalam hal menggunakan taktik, kamulah yang paling hebat.""Aku nggak pantas menerima pujian seperti itu," seru Nathan dengan cepat."Sebenarnya, aku hanya ingin memberitahumu sedikit informasi saja, Tuan Simon. Saat berada di ruang tunggu Vila Analin, aku menemukan barang bagus di dalam gelas anggur Tuan Julian dan Nona Vilda.""Barang bagus ini sangat langka. Namanya Bubuk Albunus. Dengar-dengar, kalau obat ini dikonsumsi oleh pria atau wanita sebelum berhubungan badan, bisa meningkatkan gairah dan juga bisa bersenang-senang dalam waktu yang lama ....""Cukup hentikan! Jangan dilanjutkan lagi."Sebelum Nathan selesai berbicara, Simon sudah tidak sanggup mendengarnya lagi.Rasa marah yang baru saja be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 310

    Julian berkata pada Simon dengan penuh tulus, "Kak Simon, tolong beri aku kesempatan sekali lagi.""Kali ini memang aku yang salah, tapi jangan khawatir. Aku pasti akan berjuang keras untuk Sirion demi menebus kesalahanku."Wajah Simon menegang. Dia jelas masih marah.Beberapa master Sirion maju ke depan, lalu mengepalkan tangan mereka, sambil berkata, "Tuan Simon, Tuan Julian sudah mengakui kesalahannya. Anda lihat, bukankah kita harus memaafkannya?""Benar, Tuan Simon. Tuan Julian hanya khilaf sesaat. Tapi bukankah dia bilang dia akan menebus dosanya? Aku rasa kita harus memberinya kesempatan.""Tuan Simon juga termasuk orang yang punya pemikiran terbuka. Bukankah hanya seorang wanita murahan saja? Campakkan saja."Simon menarik napas dalam-dalam. Dia sudah hampir berhasil dibujuk oleh saudara-saudaranya.Dia memang masih perlu mengandalkan Julian sekarang.Walau pria mesum ini sudah kelewat batas dan membuatnya ingin menamparnya sampai mati.Namun, dibandingkan dengan bantuan yang a

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 309

    Simon merebut barang dari tangan anak buahnya dan melemparkannya ke wajah Julian."Julian, kamu bilang kamu dan Vilda, si jalang, itu datang ke sini hanya untuk beristirahat. Nggak terjadi apa pun ya, 'kan?"Simon menatap Julian dan berkata dengan nada ganas, "Kalau begitu, buka matamu dan lihat, apa yang ada di tanganku ini?"Julian mengambil barang yang dilemparkan Simon barusan dan melihatnya. Wajahnya seketika memerah. Dia merasa malu dan tidak tahu harus mencari alasan apa lagi.Karena itu adalah dua pasang pakaian dalam, yang dia dan Vilda tidak sempat kenakan barusan. Lantaran sibuk melarikan diri, mereka pun meninggalkannya di kamar.Simon menggertakkan giginya dan melemparkan salah satu sepatu kulit merah milik Julian yang hilang dan gulungan tisu bekas ke kepala Julian.Bukan hanya itu saja, Simon juga melemparkan kondom bekas ke kepala Julian sambil memasang ekspresi jijik dan benci.Julian tidak tahan menghadapi benda kotor seperti itu dan segera menghindarinya.Para master

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 308

    Plak!Simon langsung menamparnya dengan keras."Dasar jalang! Kamu masih berani berkelit sekarang? Akan kuhabisi kamu!"Simon menamparnya dengan penuh benci.Vilda menjerit. Tubuhnya seketika terlempar sejauh empat hingga lima meter. Dia langsung menyemburkan darah. Kondisinya tampak sekarat.Kelopak mata Liam berkedut. Dia merasa ada hawa dingin yang menyelimuti hatinya.Sepertinya Simon bertekad membunuh Vilda!"Tuan Liam, bukankah kamu terus menekankan bahwa pasangan hina ini nggak ada di hotelmu?"Tepat di saat nyali Liam makin menciut, Simon langsung menatapnya dengan ekspresi datar.Liam terkejut. "Tuan Simon, sebenarnya aku ...."Simon tidak berniat mendengar penjelasannya sama sekali. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Bawa bajingan ini keluar dari sini. Jangan habisi dia. Kalau nggak, Keluarga Suteja akan datang mencari masalah.""Tapi aku mau dia merasakan apa yang namanya sengsara dan juga hidup menderita!"Dua lelaki kekar dari Sirion bergegas maju ke depan, kemudian m

Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status