Share

Bab 180

Penulis: Levin Sergio
Dari sepuluh truk milik Grup Suteja, hanya tiga truk yang berhasil diselamatkan.

Tujuh truk lain yang memuat bahan obat-obatan telah hilang.

Billy menunjuk pengawal yang punggungnya penuh luka memar dan berteriak dengan marah, "Kalian hanya sekelompok orang nggak berguna. Keluarga Suteja menghabiskan uang untuk mendukung kalian, tapi kalian nggak memanfaatkannya dengan baik."

Salah seorang pengawal menutupi lengannya yang berdarah dan berkata, "Paman Billy, kami semua juga sudah berusaha sekuat tenaga."

"Sekelompok orang itu muncul tiba-tiba dan jumlah mereka cukup banyak, apalagi masih ada master bela diri. Jujur saja, kami juga nggak berdaya."

Billy menyipitkan matanya. Dia berjalan mendekat dan menampar wajah pengawal itu dengan keras.

"Kamu kira kamu siapa? Beraninya kamu melawanku?"

"Aku peringatkan, kalian harus cari kembali semua tanaman obat yang hilang. Kalau kalian nggak bisa menemukannya, siap-siap terima konsekuensinya saja!"

Pengawal itu marah, tetapi tidak berani mengatak
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 181

    Regina terlihat marah. Kenapa Billy begitu sombong?Namun, master bela diri seperti Bibi Eva ataupun Billy, memang sulit diperintah.Saat ini, Nathan tiba-tiba berkata, "Aku tahu petunjuk apa yang dia katakan itu, tapi sayangnya, nggak ada gunanya sama sekali!"Regina terkejut dan bertanya, "Dokter Nathan, cepat beri tahu aku, di mana petunjuk tanaman obat itu?""Dia pasti berpikir untuk mengikuti jejak roda truk itu," jawab Nathan.Regina melihat jalan, lalu mengangguk dan berkata, "Ide yang bagus. Ada banyak jalan tanah di pedesaan ini. Truk kami pasti akan meninggalkan jejak saat melewatinya."Nathan menggelengkan kepalanya dan berkata, "Kecuali orang yang mencuri tanaman obat itu bodoh. Kalau nggak, mana mungkin mereka meninggalkan petunjuk yang begitu jelas seperti itu.""Nona Regina, coba kamu pikirkan dulu. Jalan tanah mungkin akan meninggalkan jejak, tapi bagaimana kalau truk melaju di jalan beton atau jalan aspal?"Regina langsung putus asa. "Kalau begitu, percuma saja.""Ayo

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 182

    Regina yang berdiri di samping menyaksikan adegan ini dengan bengong.Tak disangka, Dokter Nathan begitu penyayang? Apa yang harus dia lakukan? Makin dilihat, dia makin menyukai pria itu. Bahkan, dia berharap bisa menikah dengan pria itu dan punya anak sekarang juga ....Saat ini, terdengar keributan di luar.Billy dan anak buahnya bergegas mendekat.Saat melihat Nathan dan Regina, master paling hebat di Keluarga Suteja itu jelas memperlihatkan ekspresi panik di wajahnya. Namun, hanya sesaat. Dia menenangkan emosinya dengan cepat."Nona, nggak kusangka, kamu akan menemukan truk berisi tanaman obat ini lebih cepat dariku. Nona, kamu memang pintar. Kamu pantas menjadi generasi muda paling hebat dari Keluarga Suteja kita!"Billy tertawa dan langsung memuji Regina.Padahal, dia barusan dengan arogannya meyakinkan Regina bahwa dia pasti akan menemukan truk tanaman obat.Regina tersenyum dan berkata, "Paman Billy, kamu juga sudah bekerja keras. Yang paling penting, kita sudah menemukan tanam

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 183

    Nathan merentangkan tangannya dan berkata, "Paman Billy sendiri yang mengakuinya. Aku nggak mengatakan apa pun."Billy yang sedari tadi menahan diri akhirnya melompat keluar dengan marah, "Bocah busuk, jangan coba-coba memancing keributan di sini.""Aku sudah bekerja keras untuk Keluarga Suteja selama lebih dari 20 tahun. Kamu kira bisa merusak kesetiaanku hanya dengan beberapa patah kata?"Billy langsung mengadu pada Regina dengan marah, "Nona, gigolomu ini sudah menghinaku. Mohon Nona membelaku.""Paman Billy, Dokter Nathan memang seperti itu. Dia suka bicara terus terang," ucap Regina."Aku tahu Paman Billy setia pada Keluarga Suteja, jadi aku akan mewakili Nathan minta maaf pada Paman Billy."Billy mendengus dingin. Dia melambaikan lengan bajunya, lalu berbalik dan pergi bersama anak buahnya.Di saat berbalik, dia tak lupa menatap Nathan dengan dingin. Bahkan, ada niat membunuh di matanya.Namun, Nathan sengaja menutup sebelah mata. Sebaliknya, ada senyum tipis yang tampak di sudut

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 184

    Satya tidak berkata apa-apa. Dia perlahan berjongkok dan menekan tubuh Bibi Eva.Kemudian, berdiri sambil memasang wajah muram dan berkata, "Wanita tua ini pasti berhadapan dengan seorang master.""Master seperti apa yang bisa membunuh kepala pengawal Keluarga Suteja kami?" seru Liam dengan marah.Satya tertegun sejenak, lalu berkata dengan ekspresi serius yang jarang terlihat, "Setidaknya, orang ini punya kekuatan setingkat Guru Besar junior, atau mungkin juga seorang Guru Besar.""Dengan satu pukulan, dia bisa menghancurkan meridian jantung Bibi Eva dan membunuhnya langsung. Kekuatan ini nggak bisa dibandingkan dengan orang yang baru saja berlatih kultivasi."Liam terkejut dan berkata, "Satya, jangan bercanda. Apa mungkin ada master setingkat Guru Besar yang bersembunyi di tempat kumuh seperti ini?"Master setingkat Guru Besar sudah pasti milik Keluarga Suteja. Apalagi, mereka semua harus tunduk dan menyanjungnya.Dalam benak Liam dan keluarga bangsawan lainnya, satu-satunya kesan ya

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 185

    Liam mengangguk dengan takut-takut dan berkata, "Saat Bibi Eva meninggal, untung saja kita nggak ada di sana. Kalau kita bertemu dengan master Guru Besar itu, pasti akan sulit.""Sayang sekali, Regina berhasil lolos. Tapi untungnya, persediaan bahan obat sekarang ada di tanganku. Saat dia kembali ke Grup Suteja, dia pasti akan gagal menjalankan misi karena lalai dalam menjalankan tugas!"Memikirkan hal ini, senyum akhirnya muncul di wajah muram Liam.Ekspresi wajah Satya tiba-tiba berubah. Dia berteriak, "Siapa? Keluar! Atau nggak, aku nggak akan segan lagi!"Liam terkejut, lalu berbalik cepat dan gemetar, "Satya, jangan-jangan master Guru Besar itu datang ke sini untuk membunuh kita?"Di bawah tatapan gugup kedua orang itu, seorang pria kekar berjalan keluar.Melihat orang itu, Liam baru menghela napas lega. "Aku kira siapa, ternyata kamu rupanya, Paman Billy. Kamu membuatku takut setengah mati!"Billy mendengus dingin dan berkata, "Tuan Liam, bukankah kamu ingin mengambil alih Grup S

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 186

    Billy langsung menolak, "Maaf, aku nggak bisa melakukan tugas nggak berguna seperti itu. Jelas sekali, Nathan sangat dekat dengan Nona.""Kalau aku menyentuhnya, Nona pasti akan membenciku. Aku masih harus mengandalkan Keluarga Suteja untuk bertahan hidup. Aku bukan bekerja untukmu."Selesai berbicara, Billy berbalik dan menghilang ke dalam hutan, tanpa peduli dengan ekspresi jelek dan marah di wajah Liam."Satya, si Billy takut mati. Kalau begitu, kamu saja yang bunuh bocah itu agar kelak nggak menambah masalah!"Liam pantang menyerah dan malah meminta Satya bertindak.Satya tampak memasang ekspresi tidak yakin."Masalah ini nggak boleh terburu-buru. Kalau sempat melakukan kesalahan, maka kita akan kehilangan segalanya.""Sekarang kita yakin Bibi Eva tewas di tangan master Guru Besar junior. Apalagi, master ini kemungkinan adalah orang yang mendukung Nathan. Kalau bertindak gegabah sekarang, aku hanya akan mendapat masalah."Jika bertindak kali ini, yang mulanya bertekad untuk menang

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 187

    Regina terkejut dan berkata, "Bahkan kepala Keluarga Halim juga datang. Mari kita pergi apa yang mereka rencanakan."Begitu memasuki aula utama klub, Nathan menyadari bahwa selain anggota Keluarga Halim, Emilia juga ada di sana.Saat pandangan Emilia bertemu dengan Nathan, dia langsung memalingkan mukanya sambil memasang ekspresi datar.Edward tersenyum sinis dan menatap Nathan dengan arogan."Regina memberi hormat pada kepala Keluarga Halim!"Regina yang berdiri di depan langsung membungkuk kepada Thomas, kepala Keluarga Halim.Sebagai kepala keluarga besar di Beluno, status Thomas tidak jauh berbeda dari orang-orang seperti Walikota Samuel.Bahkan dalam beberapa aspek, pengaruhnya lebih besar daripada wali kota.Misalnya, hubungan Keluarga Halim dengan sekte bela diri di Beluno. Keluarga Halim telah beroperasi di sini selama beberapa generasi, jadi mereka lebih dihargai oleh para master sekte daripada orang biasa."Regina, Paman sudah lama nggak bertemu dengannya. Kamu banyak berubah

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 188

    Regina berkata dengan nada datar, "Paman nggak perlu khawatir sama hubunganku dengan Dokter Nathan. Alih-alih membicarakan hal itu, Paman, bukankah lebih baik kita bahas masalah penting saja?"Thomas mengerutkan kening. Dia tidak menyangka dirinya yang notabene kepala keluarga bangsawan akan menerima balasan junior Keluarga Suteja yang sedikit pembangkang ini.Lagi pula, Thomas hanya berniat baik memberikan sedikit nasihat. Putranya, Edward, mengatakan bahwa Nathan memang punya sedikit kemampuan, tetapi tidak banyak.Dibandingkan dengan Regina, wanita bangsawan dari Keluarga Suteja, mereka berdua sudah pasti tidak berasal dari dunia yang sama.Namun, pengendalian dirinya lebih bagus dibandingkan Edward. Dia tersenyum dan berkata, "Baiklah. Kalau begitu, mari kita bahas masalah penting.""Regina, kamu mau beli Klub Balavan ini, 'kan? Kalau begitu, Paman juga nggak akan sembarangan buka harga lagi. Paman minta dua triliun!"Saat nominal itu disebut, jangankan Regina, bahkan Nathan pun ta

Bab terbaru

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 312

    Tawa menghina Simon terdengar dari jauh. "Julian, sebelum kamu datang ke Beluno, Sirion-ku selalu jadi yang paling berkuasa.""Ada nggak-nya kamu di sini, sudah nggak penting lagi. Julian, aku beri tahu kamu, aku sudah lama bersabar padamu!""Enyahlah dari sini, dasar bajingan!"Julian yang ditinggal begitu saja tampak marah. Tatapan matanya seakan-akan ingin membunuh seseorang.Lantaran Simon telah menamparnya dan memutuskan hubungan dengannya.Julian juga tidak perlu merasa bersalah lagi. Hanya bisa dikatakan, Simon, penguasa Sirion, sudah salah membuat keputusan.Demi seorang wanita, Simon memilih untuk bermusuhan dengannya.Orang berpikiran sempit seperti itu tidak layak mendapatkan bantuan Julian.Arjun dan Nayana saling berpandangan saat ini. Keduanya seakan bisa melihat kegembiraan yang terpancar dari mata mereka masing-masing.Akhirnya dua musuh Sirion mereka, Simon dan Julian, berselisih juga.Kalau begitu, ini saatnya mereka tampil.Keduanya memandang Nathan secara bersamaan.

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 311

    Nathan tersenyum dan berkata, "Tuan Simon sangat mendominasi. Sikap nggak goyah seperti itu sungguh mengagumkan.""Nak, jangan banyak omong lagi. Cepat katakanlah," seru Simon dengan tidak sabar."Jangan kira aku nggak tahu. Nayana dan Arjun sekarang memilih untuk mengikuti kata-katamu.""Dalam hal menggunakan taktik, kamulah yang paling hebat.""Aku nggak pantas menerima pujian seperti itu," seru Nathan dengan cepat."Sebenarnya, aku hanya ingin memberitahumu sedikit informasi saja, Tuan Simon. Saat berada di ruang tunggu Vila Analin, aku menemukan barang bagus di dalam gelas anggur Tuan Julian dan Nona Vilda.""Barang bagus ini sangat langka. Namanya Bubuk Albunus. Dengar-dengar, kalau obat ini dikonsumsi oleh pria atau wanita sebelum berhubungan badan, bisa meningkatkan gairah dan juga bisa bersenang-senang dalam waktu yang lama ....""Cukup hentikan! Jangan dilanjutkan lagi."Sebelum Nathan selesai berbicara, Simon sudah tidak sanggup mendengarnya lagi.Rasa marah yang baru saja be

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 310

    Julian berkata pada Simon dengan penuh tulus, "Kak Simon, tolong beri aku kesempatan sekali lagi.""Kali ini memang aku yang salah, tapi jangan khawatir. Aku pasti akan berjuang keras untuk Sirion demi menebus kesalahanku."Wajah Simon menegang. Dia jelas masih marah.Beberapa master Sirion maju ke depan, lalu mengepalkan tangan mereka, sambil berkata, "Tuan Simon, Tuan Julian sudah mengakui kesalahannya. Anda lihat, bukankah kita harus memaafkannya?""Benar, Tuan Simon. Tuan Julian hanya khilaf sesaat. Tapi bukankah dia bilang dia akan menebus dosanya? Aku rasa kita harus memberinya kesempatan.""Tuan Simon juga termasuk orang yang punya pemikiran terbuka. Bukankah hanya seorang wanita murahan saja? Campakkan saja."Simon menarik napas dalam-dalam. Dia sudah hampir berhasil dibujuk oleh saudara-saudaranya.Dia memang masih perlu mengandalkan Julian sekarang.Walau pria mesum ini sudah kelewat batas dan membuatnya ingin menamparnya sampai mati.Namun, dibandingkan dengan bantuan yang a

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 309

    Simon merebut barang dari tangan anak buahnya dan melemparkannya ke wajah Julian."Julian, kamu bilang kamu dan Vilda, si jalang, itu datang ke sini hanya untuk beristirahat. Nggak terjadi apa pun ya, 'kan?"Simon menatap Julian dan berkata dengan nada ganas, "Kalau begitu, buka matamu dan lihat, apa yang ada di tanganku ini?"Julian mengambil barang yang dilemparkan Simon barusan dan melihatnya. Wajahnya seketika memerah. Dia merasa malu dan tidak tahu harus mencari alasan apa lagi.Karena itu adalah dua pasang pakaian dalam, yang dia dan Vilda tidak sempat kenakan barusan. Lantaran sibuk melarikan diri, mereka pun meninggalkannya di kamar.Simon menggertakkan giginya dan melemparkan salah satu sepatu kulit merah milik Julian yang hilang dan gulungan tisu bekas ke kepala Julian.Bukan hanya itu saja, Simon juga melemparkan kondom bekas ke kepala Julian sambil memasang ekspresi jijik dan benci.Julian tidak tahan menghadapi benda kotor seperti itu dan segera menghindarinya.Para master

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 308

    Plak!Simon langsung menamparnya dengan keras."Dasar jalang! Kamu masih berani berkelit sekarang? Akan kuhabisi kamu!"Simon menamparnya dengan penuh benci.Vilda menjerit. Tubuhnya seketika terlempar sejauh empat hingga lima meter. Dia langsung menyemburkan darah. Kondisinya tampak sekarat.Kelopak mata Liam berkedut. Dia merasa ada hawa dingin yang menyelimuti hatinya.Sepertinya Simon bertekad membunuh Vilda!"Tuan Liam, bukankah kamu terus menekankan bahwa pasangan hina ini nggak ada di hotelmu?"Tepat di saat nyali Liam makin menciut, Simon langsung menatapnya dengan ekspresi datar.Liam terkejut. "Tuan Simon, sebenarnya aku ...."Simon tidak berniat mendengar penjelasannya sama sekali. Dia melambaikan tangannya dan berkata, "Bawa bajingan ini keluar dari sini. Jangan habisi dia. Kalau nggak, Keluarga Suteja akan datang mencari masalah.""Tapi aku mau dia merasakan apa yang namanya sengsara dan juga hidup menderita!"Dua lelaki kekar dari Sirion bergegas maju ke depan, kemudian m

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 307

    Pintu masuk hotel.Jantung Liam sudah berdebar kencang."Tuan Simon, kami sudah cari di semua ruangan, tapi nggak ada seorang pun yang terlihat."Orang-orang Sirion datang untuk melapor pada Simon.Simon menaruh tangannya di belakang punggungnya. Wajahnya berubah gelap. Dia juga tidak mengatakan apa pun.Sebaliknya, Liam yang mendengarnya langsung menghela napas lega.Untung saja, Julian berhasil melarikan diri tepat waktu.Dengan begitu, Liam juga bisa lepas dari tanggung jawab dan melarikan diri.Liam merasa lega dan berkata sambil tersenyum, "Tuan Simon, sudah saya bilang, Anda mungkin keliru. Hotel kami tutup hari ini."Dia harus mengusir Simon secepat mungkin. Jika tidak, dia khawatir akan terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.Simon menatapnya dengan dingin. Lantaran sudah rileks, Liam pun balas memandang Simon tanpa merasa takut sedikit pun.Lagi pula, mereka sudah berhasil menyelinap keluar lewat pintu belakang. Meski Simon punya kecurigaan, dia juga tidak punya bukti.Tanpa bu

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 306

    Simon, penguasa Sirion, bahkan turun tangan sendiri dan membawa orang untuk mencari mereka.Bahkan dengan keberanian Julian yang luar biasa, dia juga tidak bisa menahan perasaan bersalah dan merasa ketakutan saat ini.Saat Vilda mendengar Simon datang, wajahnya langsung memucat karena ketakutan."Tuan Simon ... datang ke sini? Ka ... kamu yakin?"Dalam sekejap, dia sudah hampir menangis.Julian menyerahkan pakaian ke tangan Vilda sambil berteriak, "Cepat pakai. Kalau kamu terlambat selangkah dan kita ketahuan, kita berdua akan mendapat masalah besar."Seluruh tubuh Vilda gemetar. Air mata mengalir di wajahnya. Dia pun meringis. "Ini semua salahmu, dasar berengsek. Kamu ngotot memintaku melayanimu.""Padahal aku sudah menolak, tapi kamu malah menaruh obat di dalam minumanku. Julian, kamulah yang memaksaku melakukan semua ini. Aku hanyalah korban."Melihat Vilda tidak mau mengenakan pakaiannya dan masih sibuk menyalahkannya, emosi Julian sudah mau meledak."Wanita jalang. Kamu itu dipaks

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 305

    Akan tetapi, Liam tidak tinggal diam.Dia masih punya kesempatan!Setelah berjuang keras, dia pun bangkit dari lantai.Saat menyentuh sudut mulutnya, tangannya langsung dipenuhi darah.'Julian, dasar berengsek! Kamu sudah hampir mencelakaiku!'Liam tidak menahan diri dan langsung mengumpat dalam hatinya.Sebelum sempat menyeka darahnya, dia menarik petugas keamanan di sebelahnya dan berkata, "Cepat naik tangga, lalu beri tahu Julian dan Vilda untuk lari lewat pintu belakang.""Cepat!"Petugas keamanan yang mendengar teriakan Liam langsung ketakutan. Kakinya bahkan tersandung dan kemudian sosoknya menghilang menaiki tangga.Liam meraba-raba ponselnya dan menelepon Julian.Sayangnya, hanya terdengar suara operator yang menyebut nomor telepon Julian tidak bisa dihubungi.Untung saja, butuh waktu bagi anak buah Simon untuk menemukan kamar di mana Julian berada.Liam tahu dia masih punya kesempatan dan secercah harapan!"Cepat. Kita harus lebih dulu sampai dari Tuan Simon. Cepat!"Liam diam

  • Bangkit dari Abu: Kembalinya Nathan   Bab 304

    "Meski ini jebakan yang dibuat oleh Arjun dan Nayana, apa yang harus aku takutkan?""Apa mereka berdua berani menyerangku di wilayahnya Keluarga Suteja?"Orang kepercayaan dan master pun berpikiran sama.Sekalipun ini jebakan, Tuan Simon sebagai penguasa Sirion datang bersama para master, siapakah yang berani menyentuhnya?Namun, yang mereka berdua takuti sekarang adalah kenyataan Tuan Julian yang bermain dengan wanitanya Tuan Simon.Anggota dunia bawah tanah semuanya harus mengikuti aturan dunia bawah.Berani merebut wanita pemimpin mereka, maka dia harus mati!Sepuluh menit kemudian.Lebih dari belasan kendaraan off-road besar berhenti di depan hotel milik Keluarga Suteja.Simon memimpin, kemudian diikuti oleh puluhan master Sirion, dan bergegas masuk ke gerbang hotel.Liam masih duduk di depan pintu masuk hotel sambil menyilangkan kaki."Tuan Julian, sebagai saudaramu, aku rela mempertaruhkan nyawaku untukmu.""Berani sekali kamu meniduri wanitanya Tuan Simon. Haha. Setelah kamu pua

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status