Share

Bab 15.B

Suara Fatan penuh dengan penegasan, sedangkan Fatma sibuk menyeka tetesan demi tetesan yang enggan berhenti membasahi pipinya, hingga lembaran tissue berserakan di lantai.

"Kak Fatma, tunggu di rumah aku akan segera ke sana, dan ya aku akan mengabarkan pada Ibu mengenai keadaan Kak Fatma, apa Kakak setuju?"

Fatma terdiam kala mengingat sosok Daijah, ibu kandung yang memilki hati setegar karang, ia tak sanggup melihat air mata sang ibu karena menangisi kegagalan rumah tangganya.

Namun, sampai kapan aku akan menyembunyikan ini? jika ini saatnya maka aku ridho, gumam Fatma dalam hati.

"Iya, Fatan katakan saja pada Ibu yang sebenarnya," ucap Fatma dengan yakin.

"Ok, Kak, aku langsung on the way ke rumah Ibu," jawab Fatan lalu ia bergegas meninggalkan apartemen yang merupakan rumah kedua setelah rumah Daijah.

Apartemen itu memudahkan dirinya karena letak kantor dan rumah Daijah lumayan jauh. Namun, begitu setiap akhir pekan lelaki itu selalu mengunjungi seorang ibu yang sudah merawatnya s
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status