Seharian bermain di taman bunga membuat Rieta menjadi kelelahan. Arlo pun mengajak kekasihnya itu untuk pergi makan es krim yang letaknya tidak jauh dari taman bunga tersebut."Honey. Apakah kau senang dengan liburan hari ini?""Senang Arlo, aku sangat senang hari ini. Terima kasih banyak ya.""Honey.""Iya Arlo, ada apa?" jawab Rieta sambil sibuk mencium aroma bunga tulip yang tadi sempat ia petik. "Kalau aku tidak menolong produser Ali apakah kau masih akan tetap menerima perasaanku?"DeghRieta merasa ada sesuatu hal yang tidak beres. Ia yakin jika Arlo tengah menguji dirinya. Ia juga lupa jika mulai sekarang dirinya harus memanggil Arlo dengan sebutan baby."Eee, maaf Arlo ehh maksud aku baby. Tentu saja itu berpengaruh, tetapi itu tidak ada kaitannya dengan perasaan yang sesungguhnya. Karena perasaan yang sesungguhnya tidak bisa dipaksa begitu saja. Lagi pula aku ini bukan tipe orang yang suka membohongi perasaan, jika aku tidak menyukaimu maka aku akan mengatakannya dengan juju
Mata Rieta rasanya tidak dapat berkedip saat dirinya melihat mansion luas dan juga mewah milik Arlo yang sudah seperti istana di negeri dongeng."Honey, ayo kita masuk. Aku sudah menyiapkan beberapa kejutan untukmu di dalam.""Tunggu dulu baby. Aku ingin bertanya satu hal kepadamu, di rumah ini eh maksud aku di mansion ini kamu tinggal hanya bersama denganmommy Amera saja?" tanya Rieta penasaran. "Kalau dihitung secara kekeluargaan memang aku hanya tinggal bersamamu dengan mommy di mansion ini. Tetapi Jack dan juga istrinya serta Jacob juga tinggal di sini. Ada beberapa pelayan dan bodyguard yang juga tinggal di sini. Jadi mansion besar ini tidak akan terasa sepi karena banyak orang yang tinggal di mansion ini," ucap Arlo menjelaskan."Oh begitu rupanya. Aku pikir kamu hanya tinggal bersama dengan mommy Amera saja. Kan sayang sekali kalau mansion sebesar ini ditinggali hanya berdua."Arlo dan Rieta segera masuk ke dalam. Di sana terlihat banyak sekali barang-barang mewah dan juga ant
Siang ini Rieta berencana ingin membuat sebuah masakan yang menyegarkan. Ia rindu ingin membuat soto kesukaan sang ayah. Selama menikah dengan Bima, Rieta selalu saja memasak masakan yang hanya disukai oleh Sarla dan Saras.Para koki yang berada di dapur awalnya kaget, ada juga yang tidak suka karena tiba-tiba ada orang asing yang berani menggunakan dapur tanpa izin."Kenapa kalian semua hanya diam saja? Cepat bantu calon istriku memasak," ucap Arlo yang tidak suka melihat para kokinya yang hanya terdiam memperhatikan Rieta yang sedang sibuk memotong wortel dan daging."Ehh tidak perlu. Aku justru berterima kasih jika kalian semua keluar dari dapur ini. Biarkan aku yang memasak sendiri," ucap Rieta sambil tersenyum."Tapi honey.""Tidak apa baby. Aku lebih suka bekerja sendiri. Percayalah kepadaku."Para koki kaget melihat dan mendengar Arlo yang bertingkah lembut dan juga perhatian terhadap seorang wanita untuk pertama kalinya. Mereka semua kemudian segera pergi dari dapur tersebut k
Hampir 15 menit Arlo terdiam tanpa jawaban dan itu membuat Rieta semakin menjadi yakin jika Arlo pasti akan memutuskan hubungan mereka saat ini juga."Arlo, aku tahu kamu mungkin kaget dan belum siap untuk menjawab pernyataan yang aku katakan. Aku pulang dulu saja ya sekarang karena hari sudah semakin malam.""Jangan pergi. Aku belum memberikan jawaban honey.""Memangnya apa jawabanmu Arlo? Aku sudah bisa menebak kalau kamu akan memutuskan hubungan kita. Aku tahu kamu tidak mungkin mau menerima wanita mandul seperti aku. Aku tidak pantas untuk bersanding denganmu.""Siapa bilang? Aku mau menerima semua kekuranganmu. Aku mencintai dirimu dengan sepenuh hati honey. Meskipun kamu mandul aku akan menerimanya.""Haaa?"Rieta tidak percaya dengan jawaban Arlo. Ia yakin lelaki itu hanya sedang bercanda. Atau kalau tidak hanya akan meninggalkan dirinya disaat sudah mendapatkan apa yang diinginkan, sama seperti Bima dulu."Aku yakin kau itu tidak 100% mandul honey. Kita akan mencoba melakukan
Jack mulai mencari tahu di rumah sakit mana Rieta selama ini mengecek kondisi tubuhnya. Ia penasaran sebenarnya yang mandul itu adalah Rieta atau justru Bima.Jack kemudian menemukan fakta jika ternyata rumah sakit yang berada di pinggiran kota adalah tempat Rieta selama 3 tahun belakangan berobat dan di rumah sakit tersebut ada adik Bima yang bekerja sebagai apoteker."Kecurigaanku semakin jelas. Pasti kemandulan nona Rieta ada hubungannya dengan adik mantan suami nona Rieta," batin Jack yang langsung masuk ke dalam rumah sakit untuk mengetahui identitas adik Bima tersebut.Sangat mudah bagi Jack untuk mendapatkan informasi yang ia inginkan. Ternyata nama dari adik Bima adalah Saras, seorang wanita yang belum juga kunjung menikah di usianya yang sudah tidak muda lagi.Jack kemudian mencari tahu apa saja pengecekan yang pernah dilakukan oleh Rieta dan obat-obatan apa saja yang dikonsumsi Rieta selama ini.Dan ternyata Saras tidak sebodoh yang dipikirkan oleh Jack. Wanita tersebut sang
Rieta merasa bahagia ketika Arlo, Viona, Jack, Jacob, dan Ambar ada di sekitarnya. Mereka semua dapat tertawa bersama dengan gembira. Rieta seakan menemukan keluarga baru dalam hidupmu. Sudah lama sekali ia tidak berkumpul seperti ini, sungguh suasana yang sangat ia rindukan."Terima kasih Tuhan, karena Engkau sudah mengirimkan mereka semua di saat aku sedang terpuruk. Semoga saja mereka semua dapat menjadi keluarga baruku selamanya," batin Rieta.Bukan hanya Rieta saja yang bahagia, Viona juga merasakan kebahagiaan tersebut. Ia yang juga sudah tidak memiliki keluarga merasa bersyukur bisa berkenalan dengan mereka semua."Semuanya sudah memiliki pasangan. Hanya tinggal aku dan Jacob saja yang belum memiliki pasangan. Kapan ya, pangeran berkuda putih datang menghampiriku dan mau menerima wanita seperti aku? Rasanya aku iri sekali jika melihat orang-orang bermesraan dihadapanku," batin Viona bertanya-tanya saat melihat Rieta dan Ambar tengah bermesraan dengan pasangan masing-masing.Tanp
"Selamat siang tuan Ali," sapa seorang wanita cantik yang tiba-tiba datang ke ruangan produser Ali."Jen? Kamu kah itu?'"Iya tuan, saya Jenika. Saya sudah kembali.""Astaga. Kamu terlihat begitu berbeda Jen. Semakin cantik saja kamu.""Semakin seksi dan glowing seperti artis kamu Jen," ucap Kenzo, salah satu kameramen yang tengah berada di ruangan produser Ali ikut memuji."Hehehe, terima kasih semuanya.""Saya kaget saat mendengar berita tentang perusahaan ini yang mengalami kebakaran tuan. Untung saja tuan Ali bisa bangkit. Kalau tidak mau kerja dimana saya setelah pulang dari mengambil pendidikan S2. Hahaha.""Ini semua berkat seseorang yang mau membantu membangun kembali perusahaan ini Jen. Kalau tidak saya juga tidak tahu bagaimana jadinya nasib kita semua.""Baik sekali ya tuan orang itu. Berarti kita semua berhutang budi terhadap orang tersebut.""Benar sekali Jen. Bahkan orang tersebut juga menanam saham begitu besar diperusahaan rekaman ini."Jenika adalah sekretaris produse
Sesuai dengan janjinya hari ini Rieta mengajak Arlo untuk pergi makan malam berdua. Makan malam kali ini untuk menebus kesalahannya yang kemarin sudah mengajak banyak orang untuk makan malam bersama.Arlo memilih tempat yang romantis dan juga mewah yang letaknya berada di pinggiran kota. Awalnya Rieta mengira jika tempat romantis tersebut adalah sebuah restoran, tetapi ternyata Arlo memilih sebuah hotel berbintang lima yang di dalamnya terdapat sebuah club tetapi menyajikan menu makanan mewah yang sangat terkenal."Baby, kenapa kamu mengajakku pergi ke club? Katanya kita mau makan malam romantis." tanya Rieta takut karena ini adalah pertama kalinya ia pergi ke sebuah club.Meskipun club tersebut mahal, mewah dan juga ramai, tetap saja itu adalah sebuah tempat untuk minum-minum sampai memabukkan. Rieta tidak suka hal seperti itu. Mencicipi sedikit wine saja ia tidak akan pernah mau melakukannya."Tenang honey. Tempat ini aman. Tidak ada orang jahat yang berani mendekatimu, percayalah ke