Hampir 15 menit Arlo terdiam tanpa jawaban dan itu membuat Rieta semakin menjadi yakin jika Arlo pasti akan memutuskan hubungan mereka saat ini juga."Arlo, aku tahu kamu mungkin kaget dan belum siap untuk menjawab pernyataan yang aku katakan. Aku pulang dulu saja ya sekarang karena hari sudah semakin malam.""Jangan pergi. Aku belum memberikan jawaban honey.""Memangnya apa jawabanmu Arlo? Aku sudah bisa menebak kalau kamu akan memutuskan hubungan kita. Aku tahu kamu tidak mungkin mau menerima wanita mandul seperti aku. Aku tidak pantas untuk bersanding denganmu.""Siapa bilang? Aku mau menerima semua kekuranganmu. Aku mencintai dirimu dengan sepenuh hati honey. Meskipun kamu mandul aku akan menerimanya.""Haaa?"Rieta tidak percaya dengan jawaban Arlo. Ia yakin lelaki itu hanya sedang bercanda. Atau kalau tidak hanya akan meninggalkan dirinya disaat sudah mendapatkan apa yang diinginkan, sama seperti Bima dulu."Aku yakin kau itu tidak 100% mandul honey. Kita akan mencoba melakukan
Jack mulai mencari tahu di rumah sakit mana Rieta selama ini mengecek kondisi tubuhnya. Ia penasaran sebenarnya yang mandul itu adalah Rieta atau justru Bima.Jack kemudian menemukan fakta jika ternyata rumah sakit yang berada di pinggiran kota adalah tempat Rieta selama 3 tahun belakangan berobat dan di rumah sakit tersebut ada adik Bima yang bekerja sebagai apoteker."Kecurigaanku semakin jelas. Pasti kemandulan nona Rieta ada hubungannya dengan adik mantan suami nona Rieta," batin Jack yang langsung masuk ke dalam rumah sakit untuk mengetahui identitas adik Bima tersebut.Sangat mudah bagi Jack untuk mendapatkan informasi yang ia inginkan. Ternyata nama dari adik Bima adalah Saras, seorang wanita yang belum juga kunjung menikah di usianya yang sudah tidak muda lagi.Jack kemudian mencari tahu apa saja pengecekan yang pernah dilakukan oleh Rieta dan obat-obatan apa saja yang dikonsumsi Rieta selama ini.Dan ternyata Saras tidak sebodoh yang dipikirkan oleh Jack. Wanita tersebut sang
Rieta merasa bahagia ketika Arlo, Viona, Jack, Jacob, dan Ambar ada di sekitarnya. Mereka semua dapat tertawa bersama dengan gembira. Rieta seakan menemukan keluarga baru dalam hidupmu. Sudah lama sekali ia tidak berkumpul seperti ini, sungguh suasana yang sangat ia rindukan."Terima kasih Tuhan, karena Engkau sudah mengirimkan mereka semua di saat aku sedang terpuruk. Semoga saja mereka semua dapat menjadi keluarga baruku selamanya," batin Rieta.Bukan hanya Rieta saja yang bahagia, Viona juga merasakan kebahagiaan tersebut. Ia yang juga sudah tidak memiliki keluarga merasa bersyukur bisa berkenalan dengan mereka semua."Semuanya sudah memiliki pasangan. Hanya tinggal aku dan Jacob saja yang belum memiliki pasangan. Kapan ya, pangeran berkuda putih datang menghampiriku dan mau menerima wanita seperti aku? Rasanya aku iri sekali jika melihat orang-orang bermesraan dihadapanku," batin Viona bertanya-tanya saat melihat Rieta dan Ambar tengah bermesraan dengan pasangan masing-masing.Tanp
"Selamat siang tuan Ali," sapa seorang wanita cantik yang tiba-tiba datang ke ruangan produser Ali."Jen? Kamu kah itu?'"Iya tuan, saya Jenika. Saya sudah kembali.""Astaga. Kamu terlihat begitu berbeda Jen. Semakin cantik saja kamu.""Semakin seksi dan glowing seperti artis kamu Jen," ucap Kenzo, salah satu kameramen yang tengah berada di ruangan produser Ali ikut memuji."Hehehe, terima kasih semuanya.""Saya kaget saat mendengar berita tentang perusahaan ini yang mengalami kebakaran tuan. Untung saja tuan Ali bisa bangkit. Kalau tidak mau kerja dimana saya setelah pulang dari mengambil pendidikan S2. Hahaha.""Ini semua berkat seseorang yang mau membantu membangun kembali perusahaan ini Jen. Kalau tidak saya juga tidak tahu bagaimana jadinya nasib kita semua.""Baik sekali ya tuan orang itu. Berarti kita semua berhutang budi terhadap orang tersebut.""Benar sekali Jen. Bahkan orang tersebut juga menanam saham begitu besar diperusahaan rekaman ini."Jenika adalah sekretaris produse
Sesuai dengan janjinya hari ini Rieta mengajak Arlo untuk pergi makan malam berdua. Makan malam kali ini untuk menebus kesalahannya yang kemarin sudah mengajak banyak orang untuk makan malam bersama.Arlo memilih tempat yang romantis dan juga mewah yang letaknya berada di pinggiran kota. Awalnya Rieta mengira jika tempat romantis tersebut adalah sebuah restoran, tetapi ternyata Arlo memilih sebuah hotel berbintang lima yang di dalamnya terdapat sebuah club tetapi menyajikan menu makanan mewah yang sangat terkenal."Baby, kenapa kamu mengajakku pergi ke club? Katanya kita mau makan malam romantis." tanya Rieta takut karena ini adalah pertama kalinya ia pergi ke sebuah club.Meskipun club tersebut mahal, mewah dan juga ramai, tetap saja itu adalah sebuah tempat untuk minum-minum sampai memabukkan. Rieta tidak suka hal seperti itu. Mencicipi sedikit wine saja ia tidak akan pernah mau melakukannya."Tenang honey. Tempat ini aman. Tidak ada orang jahat yang berani mendekatimu, percayalah ke
Bima yang mendengar jawaban dari Rieta dapat menebak. Sepertinya mantan istrinya itu sudah benar-benar melupakan dirinya dan menyimpan dendam terhadap dirinya. Bima hanya bisa tersenyum dan juga bersyukur karena kondisi Rieta jauh lebih baik daripada dulu. Apalagi saat ini Rieta tampak begitu cantik mempesona seperti seorang gadis yang belum pernah menikah sama sekali.Arlo hanya terduduk diam melihat Rieta dan Bima berbincang. Ia tidak ingin ikut campur masalah masa lalu kekasihnya itu. Ia yakin Rieta sudah melupakan Bima meskipun tadi Rieta memberikan tepuk tangan untuk penampilan mantan suaminya itu."Baby, kita kan sudah selesai makan malam. Sekarang kita mau kemana lagi? Apa kita mau pulang saja?" tanya Rieta mulai mengacuhkan Bima."Bagaimana kalau kita pergi ke club sebentar honey? Temani aku minum segelas saja."Rieta sebenarnya ingin menolak tetapi ia ingin memanas-manasi Bima dengan cara bermesraan bersama Arlo. Ia ingin menunjukkan kepada mantan suaminya itu jika dirinya su
"Honey, jika tadi tidak ada Bima di club tersebut apakah kau akan bertingkah manja seperti tadi?" tanya Arlo yang masih masih fokus menyetir.Rieta merasa tertusuk karena pertanyaan dari Arlo. Ternyata kekasihnya itu sungguh sangat peka. Ia jadi tidak enak hati kepada Arlo karena sudah berpura-pura manja."Hehehe, aku kira kamu tidak tahu baby kalau aku melakukan hal itu karena ada Bima," ucap Rieta menggaruk tengkuknya yang tidak gatal karena merasa malu."Aku tahu kau tidak akan bertingkah seperti itu jika tidak ada sesuatu yang mendesak.""Maaf ya baby. Aku memanfaatkanmu tadi. Tapi aku serius sangat menyayangimu, aku bahkan ingin kamu berhenti mengkonsumsi minuman seperti wine.""Tidak apa honey. Aku yakin lambat laun kau pasti akan selalu bersikap manja denganku. Dan untuk berhenti mengkonsumsi wine mungkin aku akan mencobanya. Tapi tidak untuk saat ini."Rieta tersenyum mendengar perkataan dari Arlo. Sepertinya memang benar jika dirinya sudah mulai merasa nyaman berada di dekat A
Tok tok tok"Mau apa lagi kamu Bi.......... Ehh Arlo, kamu sudah datang?""Bi? Bi siapa yang kau maksud honey?""I-itu Bi, binatang pengganggu baby. Jadi tadi ada serangga yang masuk ke dalam rumah, lalu aku usir. Aku kira binatang itu masuk lagi," jawab Rieta gugup.Rieta terpaksa harus berbohong karena ia tidak mau Arlo marah terhadap dirinya. Hari ini Rieta sudah mempersiapkan kejutan untuk Arlo, ia sudah membuat lirik lagu dan juga akan menyanyi lagu tersebut dihadapan kekasihnya.Arlo tidak suka karena Rieta sudah berani berbohong. Untuk apa juga Rieta menyembunyikan kedatangan Bima tadi, bukankah Rieta sudah berjanji tidak akan menyembunyikan apapun darinya.Sepanjang perjalanan menuju tempat kencana, Arlo hanya diam membisu. Ia tidak mengeluarkan suara sama sekali dan sibuk memainkan ponselnya. Rieta bingung kenapa kekasihnya itu bertingkah aneh."Apa aku melakukan kesalahan ya? Tapi kesalahan apa? Atau jangan-jangan tadi Arlo bertemu dengan Bima di jalan? Astaga, seharusnya ak