Beranda / Romansa / Balas Dendam Si Janda Mandul / BDSJM 2 Bertemu Orang Baik

Share

BDSJM 2 Bertemu Orang Baik

Penulis: Cancan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

2 orang lelaki menggunakan masker dan topi tiba-tiba turun dari motor. Rieta pun merasa ketakutan. Ia hanya bisa berdoa dan juga memegang erat tas yang sedang ia bawa tersebut karena didalamnya terdapat uang sebanyak 5 juta pemberian dari Bima.

"Si-siapa kalian berdua?" tanya Rieta memberanikan diri.

"Serahkan tas yang kau pegang itu!" ucap salah seorang dari mereka sambil mengeluarkan pisau lipat dari balik jaket yang ia gunakan.

"Tidak, tolong jangan ganggu aku," ucap Rieta berusaha melindungi diri dan juga mempertahankan tas yang ia bawa.

"Banyak bicara kau," ucap salah seorang dari lelaki tersebut merampas secara paksa tas yang dibawa oleh Rieta kemudian kedua lelaki tersebut pergi meninggalkan Rieta begitu saja.

"Tolong, tolong ada perampok!" teriak Rieta mencari pertolongan.

Sayangnya jalanan yang dilalui Rieta sangatlah sepi malam ini, tidak ada satupun orang yang lewat. Sehingga tidak ada orang yang dapat menolong dirinya untuk mengejar perampok tersebut.

"Hiks hiks hiks, tasku," tangis Rieta.

Rieta hanya bisa menangis di tengah jalan meratapi tasnya yang diambil. Uang satu-satunya yang ia miliki dirampas oleh dua orang perampok. Sekarang ia tidak tahu harus mencari tempat tinggal gratis dimana lagi.

Rieta hanya memiliki salah seorang kenalan di kota tersebut. Tapi sayangnya tempat tinggal kenalannya tersebut sangat jauh.

"Nona, ini tas yang anda inginkan," ucap kedua orang yang tadi merampas tas milik Rieta berhenti didepan sebuah rumah.

"Kerja bagus. Ini bayaran untuk kalian berdua," ucap Saras menyerahkan amplop putih berisikan uang bayaran untuk kedua orang yang sudah berhasil mengerjakan pekerjaan mereka.

"Wah, terima kasih. Senang berbisnis dengan anda nona," ucap kedua orang tersebut segera pergi setelah menerima bayaran dari Saras.

Saras tersenyum licik. Lumayan ia bisa mendapatkan uang sebanyak 5 juta. Ia tidak akan membiarkan Rieta membawa atau menerima barang-barang berharga dari sang adik. Meskipun uang itu adalah sebuah uang kompensasi perceraian.

Air hujan mulai turun, Rieta pun berlari mencari tempat untuk berteduh karena ia tidak ingin sampai koper yang di bawanya itu basah.

Untung saja ada sebuah cafe kecil yang masih buka dan memiliki teras yang cukup luas, sehingga Rieta bisa berteduh di cafe tersebut. Hujan semakin deras, Rieta pun bingung harus berteduh dimana lagi karena malam ini hujan turun disertai oleh angin.

"Permisi Bu, mungkin Ibu bisa berteduh di dalam cafe saya saja. Kebetulan cafe saya sudah sepi oleh pengunjung dan sebentar lagi akan tutup," ucap seorang lelaki menghampiri Rieta yang mulai menggigil kedinginan.

"Terima kasih banyak. Saya cukup berteduh di teras cafe ini saja, tidak apa kok," jawab Rieta.

"Tetapi hujan malam ini sangat deras, anginnya juga sangat kencang. Ibu bisa basah kuyup jika hanya berteduh di teras cafe ini. Mari silahkan masuk saja Bu, tidak perlu membeli sesuatu di cafe ini kalau Ibu mau berteduh," ucap lelaki tersebut.

Sejujurnya Rieta takut menerima tawaran dari lelaki yang menawarkan bantuan. Tetapi jika dirinya tidak masuk ke dalam cafe, ia pasti akan basah kuyup malam ini.

Dengan terpaksa Rieta akhirnya masuk ke dalam cafe tersebut. Kemudian lelaki itu membuatkan secangkir teh hangat untuk Rieta secara gratis. Awalnya Rieta takut meminum teh tersebut, ia khawatir di dalam teh tersebut sudah dicampuri racun atau obat-obatan berbahaya.

"Jangan khawatir Bu, teh ini aman untuk Ibu minum. Saya yakin Ibu pasti kedinginan karena terkena hujan dan juga angin barusan. Saya permisi beres-beres dulu," ucap lelaki tersebut kemudian membalikkan tulisan tutup pada pintu cafe.

"Terima kasih," jawab Rieta.

Rieta segera meneguk habis teh yang diberikan oleh lelaki tersebut tanpa sisa. Teh yang diberikan secara gratis itu benar-benar menyegarkan. Tenggorokan yang tadinya terasa kering sekarang sudah menjadi basah kembali.

Setelah menunggu kurang lebih 30 menit, akhirnya hujan sudah mulai reda dan Rieta pun bisa melanjutkan perjalanannya yang entah akan pergi kemana.

"Sekali lagi terima kasih banyak Tuan. Maaf karena saya sudah merepotkan Tuan malam-malam begini. Saya juga mengucapkan terima kasih karena sudah diberikan teh gratis. Maaf, saya tidak bisa membayar teh tersebut karena tas yang saya bawa dirampas oleh dua orang perampok di jalan," ucap Rieta.

"Tidak apa Bu. Oh iya tunggu sebentar," ucap lelaki tersebut mengambil dan menyerahkan uang berwarna merah sebanyak lima lembar kepada Rieta.

"Ini uang untuk Ibu gunakan. Maaf, saya hanya bisa membantu memberikan uang dengan jumlah sedikit. Semoga saja Ibu bisa terbantu dengan uang yang saya berikan ini."

"Ehh tidak perlu Tuan. Saya bukan peminta-minta. Terima kasih banyak sudah mau peduli terhadap saya. Tetapi saya tidak butuh bantuan uang dari Tuan," tolak Rieta.

"Tidak apa Bu. Uang ini tidak banyak kok, tapi ngomong-ngomong Ibu mau pergi kemana ya malam-malam begini membawa koper besar dan juga tas?" tanya lelaki tersebut penasaran.

"Sebenarnya saya ini juga tidak tahu ingin pergi kemana setelah ini. Saya baru saja diusir dari rumah suami saya dan kebetulan tas yang dirampok tadi ada uangnya yang dapat saya gunakan untuk mencari tempat tinggal sementara waktu," jawab Rieta tertunduk sedih.

"Astaga, kasihan sekali. Kalau begitu ibu tinggal saja di cafe ini dulu untuk malam ini. Daripada ibu tidur di jalanan. Itu akan sangat beresiko dan berbahaya."

"Memangnya boleh ya tuan?" tanya Rieta tersenyum bahagia mendengar perkataan lelaki tersebut.

"Tentu saja boleh bu. Saya kan pemilik cafe ini. Jadi saya mengizinkan ibu tinggal di cafe ini kalau ibu mau."

"Tuan yakin memperbolehkan orang asing tidur di cafe ini?"

"Iya bu, tidak apa kok. Cafe ini kan juga ada CCTV nya, tidak ada barang-barang mahal juga. Jadi semuanya aman."

"Hiks hiks hiks. Terima kasih banyak tuan, saya tidak tahu lagi bagaimana caranya berterima kasih kepada tuan. Semoga saja usaha cafe tuan ini selalu laris manis. Dan jika suatu saat saya sudah memiliki uang, saya akan membayar semua kebaikan yang sudah tuan lakukan terhadap saya."

"Amin. Terima kasih atas doanya bu. Kalau begitu ini kunci cafe ini. Ibu bisa langsung mengunci cafe ini setelah saya pergi. Kalau ibu mau minum atau makan, di dalam lemari kulkas ada bahan-bahan yang bisa ibu kelola sendiri."

"Iya tuan, terima kasih banyak."

Rieta segera mengunci pintu cafe saat lelaki yang mengaku sebagai pemilik cafe tersebut pergi. Ia kemudian membuka lemari kulkas untuk mencari bahan makanan. Perutnya memang terasa lapar sekali karena sejak siang dirinya belum makan sama sekali.

Rieta segera menggoreng satu butir telur dan juga mengambil dua potong roti tawar. Setidaknya malam ini perutnya masih bisa diganjal oleh makanan dan minuman gratis. Rieta hanya bisa berharap bahwa lelaki yang menolongnya tersebut tidak berniat jahat terhadap dirinya.

"Sepertinya tubuh gemukku ini sedikit menguntungkan. Aku dikira ibu-ibu yang memiliki hidup yang susah. Hahaha," ucap Rieta menertawakan dirinya sendiri sambil memakan roti dan juga telur yang sudah ia goreng.

Setelah merasa kenyang, Rieta segera tidur di sebuah sofa yang terdapat di dalam cafe tersebut. Ternyata sofa yang menjadi tempat tidurnya itu sangatlah empuk, bahkan jauh lebih empuk daripada kasur miliknya di rumah Bima.

Kukuruyuk

Suara ayam berkokok membangunkan tidur Rieta. Ia pun segera bangun, membasuh muka dan menggosok gigi. Setelah itu Rieta segera mencari sapu dan juga alat-alat pembersih lainnya. Pagi ini ia berniat ingin membersihkan cafe tersebut sebagai tanda terima kasih terhadap orang yang sudah mau menolongnya memberikan tempat tinggal sementara. Karena jika tanpa bantuan lelaki pemilik cafe tersebut entah bagaimana nasib Rieta kemarin malam. Mungkin ia akan tidur di pinggir jalan dengan keadaan kedinginan.

Plukk

"Awas."

Bab terkait

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 3 Bertemu Sang Penyelamat

    Ternyata yang berteriak adalah lelaki pemilik cafe tersebut. Rieta hampir saja kejatuhan kotoran burung yang sedang berada diatas atap cafe."Selamat pagi. Maaf sudah mengagetkanmu.""Selamat pagi tuan, saya kira siapa tadi yang berteriak. Tapi terima kasih karena tuan saya jadi tidak kena kotoran burung.""Hahaha it's oke. Hmmm, saya mencium aroma kopi yang begitu nikmat. Apa ibu sedang membuat kopi?""Maaf jika saya sudah mengacak-acak dapur di cafe ini tuan. Kebetulan saya membuat secangkir kopi dan juga roti bakar untuk tuan sebagai ucapan terima kasih saya kepada tuan. Tetapi maaf karena semua bahannya berasal dari cafe milik tuan sendiri." "Ya ampun Bu, kenapa pakai repot-repot segala membuatkan saya kopi. Saya kan jadi tidak enak. Tapi terima kasih banyak. Saya juga penasaran dengan kopi buatan ibu karena dari aromanya saja sudah sangat menggoda." "Hehehe, silahkan dicoba tuan." Lelaki tersebut segera meminum kopi buatan Rieta. Dan ternyata rasanya sesuai dengan aroma yang te

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 4 Bertemu Produser Genit

    "Astaga Vi, ada apa?" jawab Rieta berlari menghampiri Viona dengan tergesa-gesa karena saat itu dirinya tengah sibuk mengangkat pakaian kering. Ia sangat khawatir jika terjadi sesuatu terhadap Viona yang berteriak begitu keras. "Ya ampun Rieta, kamu itu benar-benar hebat," ucap Viona yang langsung memeluk tubuh Rieta dengan sangat erat. "Uhuk uhuk. Vi, lepaskan pelukanmu," ucap Rieta memukul lengan Vioan dan berusaha melepaskan pelukan Viona yang begitu erat. "Upss, sorry Ta. Aku terlalu bahagia." "Memangnya ada apa Vi sampai kamu sebahagia ini?" tanya Rieta penasaran. "Lirik lagu yang kamu buat itu langsung laku dan akan dibeli oleh produser Jason. Nanti malam aku mau bertemu dengan dia, kamu mau ikut tidak? Produser Jason ingin sekali bertemu denganku. Tapi kalau sendiri aku sedikit takut karena ini pertama kalinya bagiku datang menemui produser Jason. Biasanya aku kan mengirimkan karya kepada produser Ali." "Boleh Vi kalau kamu mau mengajakku untuk menemanimu. Aku malah merasa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 5 Bertemu Produser Baik

    Viona segera membaca dengan seksama email balasan dari produser Ali."Waaaa, yes yes yes. Asikkkk," teriak Viona begitu keras. "Astaga Vi, kamu kenapa teriak-teriak begitu? Apa kamu kesurupan?" ucap Viona terbangun dari tidur siangnya karena kaget mendengar suara teriakan Viona. "Ihh, aku itu sedang bahagia tahu Ta." "Bahagia kenapa? Kamu itu ya Vi, senang sekali membuat orang jantungan." "Akhirnya produser Ali sembuh, dan beliau langsung mau menerima dan membeli lirik lagu milikmu Ta. Dan besok aku disuruh datang langsung ke kantornya. Aku disuruh ikut serta dalam memilih penyanyi yang pantas membawakan lagu tersebut." "Benarkah begitu Vi? Syukurlah kalau hadiah yang aku berikan kepadamu bisa berguna." "Jadi kamu mau ikut aku tidak besok Ta? Kalau kamu mau ikut, besok pagi-pagi sekali kita harus segera berangkat. Aku akan meminjamkan pakaian untukmu karena bertemu produser itu kita harus menggunakan pakaian yang rapi dan juga menarik supaya meyakinkan kalau kita ini menghargai h

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 6 Awal Mula Keberhasilan

    "Sabar Vi. Kamu mau teriak sekeras apapun orang itu tidak akan dengar. Sudah ayo kita ke supermarket.""Dasar orang gila," ucap Viona yang masih merasa kesal karena mobil yang melempar sampah sembarangan itu tidak berhenti sama sekali.Sambil menunggu Viona membeli gula dan keperluan lainnya, Rieta mengecek saldo tabungannya di mesin ATM yang terdapat didekat supermarket.Ini adalah gaji pertama Rieta bekerja sebagai seorang penyanyi dan pembuat lagu. Meskipun wajahnya tidak terekspos sama sekali justru Rieta merasa lebih percaya diri karena wajahnya tidak dipertontonkan oleh semua orang. "Hari ini aku ingin mentraktirkanmu makan. Kamu mau makan apa Vi malam ini?" "Ciee yang sudah jadi penyanyi, sudah bisa mentraktir makan malam nih," ucap Viona menggoda dan menyenggol lengan Rieta. "Aku belum jadi apa-apa Vi, ini baru permulaan dan semua ini bisa terjadi juga berkat dirimu. Kalau bukan karena kamu yang membantuku maka aku tidak bisa menjadi seorang penyanyi seperti sekarang meskipu

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 7 Mencoba Cara Licik Untuk Bertemu Idola

    Akhir-akhir ini, Arlo menjadi orang yang pemalas. Kegiatannya hanya mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Rieta terus menerus. Entah mengapa perasaannya begitu tenang saat mendengarkan suara Rieta yang begitu menyentuh hati.“Bagaimana ya wajah penyanyi dari yang membuat lagu ini? Dia adalah seorang penyanyi dan juga pembuat lagu yang hebat. Pasti dia memiliki pengalaman yang begitu menyakitkan sehingga dapat menciptakan lagu yang begitu indah. Suaranya saja sudah membuatku terhipnotis, bagaimana kalau aku bisa bertemu dengannya secara langsung dan berbincang-bincang,” batin Arlo hingga membuatnya tersenyum sendiri.Tok tok tok“Tuan, apakah ........” ucap Jack terhenti saat ia masuk ke dalam ruangan dan melihat banyak dokumen yang masih utuh diatas meja kerja Arlo.“Ada apa Jack?” tanya Arlo dengan santainya.Jack hanya dapat mengelus dada. Ia ingin marah tetapi yang ingin ia marahi itu adalah bosnya.“Ada apa Jack, kenapa kau malah diam didepan pintu sambil mengelus dada? Apakah ka

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 8 Keahlian Lain

    "Aku harus bagaimana ya? Apakah aku harus membicarakan masalah ini kepada Rieta? Tetapi ini kan bukan sesuatu hal yang menjadi kepentingannya. Ini adalah masalah pribadiku. Karena jika aku menerima tawaran ini yang untung hanyalah perusahaan. Dan bagaimana jika bos dari pak Jack itu adalah orang jahat?" ucap produser Ali berbicara kepada dirinya sendiri karena merasa bimbang.Jack segera kembali ke kantor untuk menemui Arlo. Sebenarnya sangat mudah bagi dirinya untuk melakukan pembobolan akun media sosial milik Rieta. Tetapi Jack tidak ingin melakukan hal tersebut. Ia harus meminta persetujuan kepada Arlo terlebih dahulu untuk melakukan hal tersebut karena jika ia sampai gegabah bisa saja Arlo menjadi murka.Tok tok tok"Permisi tuan.""Ya, ada apa Jack? Apa kau sudah berhasil menyelesaikan misi yang aku perintahkan?""Maaf, belum tuan. Orang yang saya mintai tolong untuk membantu saya membutuhkan waktu tiga hari untuk berpikir.""Orang yang membantumu? Tumben sekali kau meminta bantua

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 9 Berhasil Mengetahui Nama Asli Idola

    Sesuai dengan rencana, sore hari ini Viona dan Rieta pergi ke tempat orang yang bisa membuat gerobak. Rieta berniat ingin mendesain gerobak yang ia inginkan itu agar terlihat menarik sehingga nantinya pembeli akan penasaran dengan apa yang ia jual.Viona tidak menyangka jika Rieta bisa memiliki pemikiran yang begitu luar biasa. Memulai sebuah usaha adalah tantangan tersendiri untuk setiap orang. Kegagalan ataupun kesuksesan adalah sebuah akhir dari usaha tersebut dan seseorang harus bisa menerimanya dari semua hasil yang akan dicapai.Namun bagi Viona, ia masih trauma jika mengingat kejadian dulu dimana dirinya mencoba membuka usaha tetapi bukannya untung yang datang melainkan rugi besar. Viona hanya bisa mendoakan agar usaha Rieta dapat laris manis sesuai dengan yang diharapkan.Rencana yang Rieta lakukan ini juga sudah diketahui oleh produser Ali. Produser Ali semakin menjadi bingung untuk menyampaikan kedatangan Jack kemarin kepada Rieta jika melihat Rieta yang sedang bersemangat da

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 10

    Jacob segera melajukan mobilnya menuju ke perusahaan produser Ali untuk menyampaikan perintah dari Arlo. Disana tanpa sengaja sebenarnya Jacob sudah berpapasan dengan Rieta, tetapi karena Rieta memakai topi dan kaca mata sehingga membuat wajahnya tidak terlihat begitu jelas. Produser Ali merasa bingung mengapa bos dari perusahaan ternama ingin sekali menanam saham di perusahaannya hanya untuk bertemu dengan penyanyi pendatang baru seperti Rieta. Sepertinya produser Ali harus benar-benar menyampaikan masalah ini kepada Rieta agar Rieta lebih hati-hati kedepannya."Maaf pak Jacob jika saya terlihat seperti orang sombong. Tetapi saya benar-benar tidak bisa menerima tawaran dari bos kalian itu. Perusahaan rekaman saya ini hanyalah perusahaan kecil yang tidak dapat menghasilkan untung yang banyak. Jadi saya tidak ingin mengambil resiko. Apalagi Rieza ini adalah pendatang baru didunia hiburan, jadi dia tidak ingin sampai terlibat skandal dengan bos anda tersebut.""Hahaha, benar-benar menar

Bab terbaru

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 75

    "Ayo kita pergi saja Vi, jangan hiraukan keberadaan Bima.""Rieta, tunggu sebentar," ucap Bima menahan tangan Rieta."Cukup Bim, jangan ganggu aku lagi. Aku bisa teriak dan security di mall ini akan menangkapmu.""Rieta, aku ingin kita berteman. Please, tolong kabulkan keinginanku ini. Aku janji tidak akan membuatmu sedih seperti dulu."Rieta hanya terdiam. Ia memang orang yang tidak tegaan. Apalagi Bima. ini pernah menjadi bagian dalam hidupnya."Aku yakin si Bima ini mau berteman dengan Rieta karena ada maunya," batin Viona merasa kesal."Beri aku waktu untuk memutuskan Bim. Aku tidak bisa secara mendadak seperti ini.""Baiklah. Nomer teleponku tidak berubah jika kamu ingin menghubungiku Ta.""Hmm. Aku pulang dulu Bim, maaf tidak bisa berlama-lama karena Arlo sudah menungguku.""Hati-hati Ta."Senang rasanya saat Rieta masih mau memberikan kesempatan kepada Bima. Ia yakin jika dirinya sudah berteman dengan Rieta nanti maka keberuntungan akan kembali berpihak kepadanya."Ta, kenapa k

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 74

    Selama dua hari Viona benar-benar merawat Rieta dengan baik dan penuh perhatian. Rieta merasa bersyukur bisa mengenal dan memiliki sahabat seperti Viona."Ta, gawat. Ayo cepat cuci muka.""Ada apa Vi, kenapa kamu panik begitu?""Tuan Arlo datang. Dia membawa sebuah kotak besar juga.""Ehh. Arlo datang? Kok dia tidak menelponku dulu. Untung saja aku sudah sembuh hanya tinggal memulihkan energiku saja. Tolong temui Arlo dulu ya Vi, aku mau bersiap sebentar," ucap Rieta yang bergegas cuci muka dan berganti pakaian."Selamat siang Tuan Arlo.""Hmm, di mana Rieta. Dia tidak pergi kan hari ini?""Kenapa Tuan Arlo datang kemari tidak mengabari terlebih dahulu? Untung saja Rieta tidak pergi. Dia sedang berada di kamar mandi. Mari silakan masuk dan duduk dulu Tuan.""Terserah aku mau menemui calon istriku itu kapan saja, kenapa jadi kau yang cerewet.""Ohh bukan saya yang cerewet Tuan, tapi Rieta. Dia tadi sempat kaget dan mau marah saat melihat Tuan Arlo dari jendela.""Kau serius?""Buat apa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 73

    "Arlo, kenapa kamu mengajakku ke butik?" tanya Rieta merasa bingung."Aku ingin kau memilih gaun untuk pernikahan kita.""Gaun? Tapi aku belum menerima lamaranmu Sayang.""Aku tidak peduli. Aku hanya ingin mempersiapkan semua persiapan pernikahan kita yang entah kapan akan dilaksanakan. Aku sangat mencintaimu Rieta, aku ingin membina rumah tangga denganmu.""Sayang, jangan memasang wajah bersedih seperti itu. Aku merasa sangat bersalah. Kalau kamu mau kita menikah ayo kita lakukan. Aku rasa saat ini aku sudah siap.""Serius sayang?""Iya Arlo, aku serius. Ayo kita menikah," ucap Rieta merangkul leher Arlo dan tersenyum dengan tulus."Wait. Aku belum melamarmu secara romantis sayang, jadi katakan kembali nanti saat aku sudah melamarmu.""Dengan senang hati sayang."Krekkk"Ehh, ada Tuan Arlo. Selamat siang Tuan.""Siang."Rieta segera melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada karyawan butik yang baru saja keluar."Apakah Tuan Arlo ingin mampir ke butik kami hari ini?""Rencananya begi

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 72

    Plakkk"Bodoh kamu Jen. Kenapa juga kamu harus mengakui semua kesalahanmu dan mau meminta maaf kepada Rieta? Bikin malu saja. Kalau sudah niat ingin menghancurkan seharusnya kamu tidak perlu berbuat seperti ini.""Awww, sakit bodoh. Kenapa kamu harus menamparku segala. Lagi pula kalau aku tidak minta maaf dan mengakui semua kesalahan yang ada masa depanku akan hancur San," ucap Jenika memegang pipinya yang terasa perih."Argh, kenapa juga si Rieta itu punya kekasih seperti Arlo yang memiliki kekuasaan yang kuat. Sial.""Kalau kamu ingin marah ya sana marah saja. Aku sudah tidak mau berurusan dengan Rieta lagi. Sudah cukup aku dibuat malu olehnya. Dan aku sudah cukup puas bisa membuatnya terpuruk seperti saat ini. Yang penting semua orang sudah tahu kalau Rieta itu janda mandul.""Payah kamu Jen, baru segini saja kamu sudah merasa puas.""Terserah kamu saja. Aku sudah tidak mau ikut campur masalah ini. Yang penting aku tidak menyebutkan namamu jadi kamu aman. Kalau kamu ingin melanjutka

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 71

    Setelah mengetahui siapa pelaku sebenarnya membuat Viona jadi tidak suka jika bertemu dengan orang tersebut. Tetapi Jacob melarang Viona untuk memberi tahu Rieta tentang orang tersebut karena ia harus mengumpulkan barang bukti yang lebih banyak lagi sebelum banyak orang tahu tentang pelakunya."Vi, aku rasa kamu jadi sering datang ke kantor Tuan Ali. Memangnya kamu sedang ada proyek apa?" tanya Rieta penasaran."Aku sedang tidak ada proyek apa-apa Ta. Aku hanya ingin menemanimu saja. Memangnya tidak boleh ya? Aku juga bosan berada di rumah terus.""Oh, aku pikir kamu sedang ada proyek dengan Tuan Ali. Tentu saja aku merasa senang karena kamu mau menemaniku setiap saat Vi. Maaf ya jika aku menyinggung perasaanmu."Didalam diri Viona ia berjanji akan menjaga Rieta sampai Arlo dan yang lainnya berhasil membongkar kebenaran yang ada. Ia tidak ingin sahabatnya itu jatuh terpuruk kembali.Beberapa hari ini Arlo memang tidak dapat menemui Rieta karena kesibukannya yang sedang menggarap proye

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 70

    Tidak ingin berlama-lama dalam kesedihan, Rieta sadar jika kesedihannya ini hanya akan merugikan dirinya sendiri. Ia tidak ingin terpuruk hanya karena masalah sepele seperti saat ini. Semua ini memang akan menyangkut masa depan dirinya di dunia entertainment tetapi jika Rieta hanya berdiam diri saja seperti ini ia rasa juga tidak ada gunanya sama sekali."Ta, kamu mau kemana?""Aku mau menemui Arlo Vi. Aku ingin meminta tolong kepadanya untuk membantuku. Aku harus keluar dari masalah ini. Masalah ini terlalu berat untuk aku lewati sendiri. Aku butuh Arlo untuk mengatasi semua ini. Aku ingin semua kabar berita tentangku dibekukan. Aku yakin Arlo pasti bisa membantuku.""Sabar ya Ta. Aku yakin semua ini akan segera berakhir dan kamu dapat hidup tenang lagi seperti semula.""Aku heran saja Vi kenapa ada orang yang tega berbuat jahat kepadaku. Padahal aku ini tidak pernah berbuat jahat kepada siapapun.""Mungkin orang itu iri saja kepadamu Ta.""Padahal apa coba yang dia iri kan dariku ini

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 69

    Arlo tidak ingin dibuat pusing terlalu lama dengan masalah sang kekasih yang memang sepertinya tidak hanya satu orang saja yang ikut membuat keributan. Ia harus segera menyelesaikan masalah ini secepatnya karena memang ia ingin segera melamar Rieta."Siang Jenika. Bisa kita bicara sebentar," ucap Arlo yang siang itu langsung datang ke kantor produser Ali dan menghampiri Jenika."Siang tuan Arlo. Tuan ingin berbicara dengan saya?" tanya Jenika kaget."Iya Jen, saya ingin berbicara denganmu. Hanya sebentar, tidak lama dan kita bicara di cafe yang berada disamping kantor ini saja.""Baik tuan."Jenika mengikuti langkah kaki Arlo dari belakang. Ia gugup dan juga sedikit takut karena tiba-tiba saja Arlo ingin berbicara dengannya. Dibelakang Jenika ada Jack yang ikut mengawasi. Jenika seperti seorang tersangka yang sedang ingin diinterogasi.Para karyawan yang melihat Jenika berada di tengah-tengah Arlo dan Jack bertanya-tanya, ada urusan apa Jenika dengan kedua orang penting tersebut."Maa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 68

    "Tuan Arlo gawat. Ada berita kurang mengenakan mengenai nona Rieta.""Ada apa lagi Jack? Masalah kemarin saja belum selesai secara tuntas. Ini sudah ada masalah baru lagi?""Iya tuan. Dan kali ini saya yakin akan membuat nona Rieta semakin terpuruk.""Ada apa memangnya. Coba ceritakan semuanya kepadaku dengan jelas."Jack segera menceritakan jika tadi ia baru saja mendapatkan informasi bahwa ada sebuah gosip yang menggemparkan dunia maya yaitu tentang fakta perceraian Rieta dan kemandulannya. Arlo semakin geram karena masalah Rieta tidak kunjung usai justru semakin melebar. Sepertinya Rieta harus benar-benar mundur dari dunia hiburan agar tidak ada lagi yang nengusik ketenangan hidupnya."Sepertinya kali ini aku harus turun tangan. Masalah ini jangan sampai ke telinga mommy. Bisa bahaya nanti kalau sampai mommy mengetahuinya. Sekarang saja mommy belum merestui hubunganku dengan Rieta, bagaimana jika mommy tahu bahwa Rieta itu mandul.""Tapi tuan ingin melakukan apa?" tanya Jack penas

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 67

    Hari ini Jacob sengaja datang ke kantor produser Ali. Ia ingin mendekati Jenika. Ia ingin membuat sedikit perhitungan terhadap wanita tersebut karena sudah berani mengganggu Rieta. Bagi Jacob mengganggu Rieta sama saja dengan mengganggu Arlo.Jenika merasa senang saat Jacob datang dan mengajaknya berbincang. Untung saja hari ini ia berdandan cantik karena baru saja ikut produser Ali menemui klien."Oiya Jenika, nanti malam apakah kau ada waktu? Aku ingin mengajakmu makan malam bersama.""Ada tuan. Saya selalu ada waktu jika tuan Jacob yang mengajak.""Bagus lah kalau begitu. Nanti malam mau aku jemput atau kau datang sendiri ke restoran yang nanti akan aku beri tahu dimana tempatnya?""Kalau tuan tidak keberatan tuan bisa tidak menjemput saya nanti? Kebetulan saya sedang tidak ada uang untuk naik taksi karena ini akhir bulan," ucap Jenika dengan nada dibuat manja."Oke. Nanti malam akan aku jemput. Beri tahu saja dimana alamat tempat tinggalmu.""Baik tuan. Dengan senang hati saya aka

DMCA.com Protection Status