Beranda / Romansa / Balas Dendam Si Janda Mandul / BDSJM 3 Bertemu Sang Penyelamat

Share

BDSJM 3 Bertemu Sang Penyelamat

Penulis: Cancan
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Ternyata yang berteriak adalah lelaki pemilik cafe tersebut. Rieta hampir saja kejatuhan kotoran burung yang sedang berada diatas atap cafe.

"Selamat pagi. Maaf sudah mengagetkanmu."

"Selamat pagi tuan, saya kira siapa tadi yang berteriak. Tapi terima kasih karena tuan saya jadi tidak kena kotoran burung."

"Hahaha it's oke. Hmmm, saya mencium aroma kopi yang begitu nikmat. Apa ibu sedang membuat kopi?"

"Maaf jika saya sudah mengacak-acak dapur di cafe ini tuan. Kebetulan saya membuat secangkir kopi dan juga roti bakar untuk tuan sebagai ucapan terima kasih saya kepada tuan. Tetapi maaf karena semua bahannya berasal dari cafe milik tuan sendiri."

"Ya ampun Bu, kenapa pakai repot-repot segala membuatkan saya kopi. Saya kan jadi tidak enak. Tapi terima kasih banyak. Saya juga penasaran dengan kopi buatan ibu karena dari aromanya saja sudah sangat menggoda."

"Hehehe, silahkan dicoba tuan."

Lelaki tersebut segera meminum kopi buatan Rieta. Dan ternyata rasanya sesuai dengan aroma yang tercipta dari kopi tersebut. Ia juga mencicipi roti bakar buatan Rieta yang rasanya juga sangat enak dan sangat pas untuk dijadikan teman meminum kopi.

"Hmmm, semuanya benar-benar sempurna. Rasanya sangat nikmat dan juga pas," ucap lelaki tersebut memuji kopi dan roti buatan Rieta.

"Terima kasih atas pujiannya tuan. Oh iya tuan, kalau saya boleh tahu nama tuan ini siapa ya? Siapa tahu saja suatu saat nanti kita masih dapat bertemu kembali. Jadi saat saya ingin membalas budi saya sudah mengenal nama tuan."

"Nama saya Arlo Alexander. Ibu bisa memanggil saya Arlo saja. Kalau saya boleh tahu usia ibu saat ini berapa ya? Kebetulan kalau ibu butuh pekerjaan ada kenalan saya yang sedang mencari orang untuk menjadi asisten rumah tangga."

"Usia saya 33 tahun tuan Arlo. Dan untuk tawaran pekerjaan sebagai asisten rumah tangga, mohon maaf sepertinya saya belum bisa menerimanya."

"Ya Tuhan, masih muda rupanya. Hahaha, maaf sekali kalau begitu. Sejak kemarin malam saya malah memanggil anda dengan sebutan ibu. Saya pikir usia anda sudah sekitar 40 tahun lebih."

"Tidak apa tuan. Hal seperti ini sudah biasa terjadi terhadap orang yang memiliki tubuh gemuk seperti saya. Selalu dipanggil ibu meskipun belum memiliki anak."

"Kalau boleh saya tahu nama kamu siapa?"

"Nama saya Rieta. Sekali lagi saya hanya bisa mengucapkan terima kasih kepada tuan Arlo. Saya janji jika saya sudah memiliki uang, saya akan datang kesini untuk mengembalikan semua uang yang telah tuan Arlo berikan kepada saya. Dan saya harap tuan Arlo masih berada di cafe ini."

Dengan bermodal uang yang diberikan oleh Arlo, Rieta pun segera mencari taksi. Ia ingin mencari rumah temannya tersebut. Siapa tahu temannya itu memiliki info lowongan pekerjaan. Rieta memang tidak ingin terjerat dalam kontrak kerja yang mengharuskan dirinya tinggal di tempat tersebut. Seperti menjadi seorang asisten rumah tangga. Itulah sebabnya Rieta menolak tawaran pekerjaan yang diberikan oleh Arlo.

Taksi yang dipesan oleh Rieta akhirnya berhenti di sebuah rumah sederhana tetapi terlihat sangat estetik.

Tok tok tok

"Permisi."

"Iya, sebentar," jawab seseorang dari dalam rumah tersebut.

"Selamat pagi Viona," ucap Rieta saat pintu rumah tersebut terbuka.

"Pagi. Maaf, anda siapa ya?" tanya Viona mengerutkan keningnya.

"Astaga, kamu sudah lupa denganku Vi?"

"Maaf, bukannya aku sombong tapi aku benar-benar tidak ingat kamu ini siapa," ucap Viona sambil menggaruk tengkuknya karena ia benar-benar tidak ingat dengan orang yang berada di hadapannya saat ini.

"Aku Rieta Vi."

"Rieta?" ucap Viona mencoba mengingat-ingat nama tersebut.

"Iya Rieta, coba sekarang kamu ingat-ingat dulu. Kita ini dulu teman satu kelas bahkan teman sebangku di masa sekolah."

"Astaga, kamu Rieta Bonanza?" ucap Viona saat beberapa menit mencoba mengingat.

"Iya. Syukurlah kamu sudah ingat denganku."

"Tapi kok kamu terlihat sangat berbeda ya? tiga tahun yang lalu wujudmu tidak seperti ini," ucap Viona seakan tidak percaya.

"Hehehe, itu karena perkembangan tubuhku yang sekarang menjadi gemuk."

"Ya sudah deh, ayo masuk dulu. Ceritanya nanti didalam saja," ucap Viona mempersilahkan Rieta untuk masuk ke dalam rumahnya.

Viona kemudian membuatkan teh dan juga segera bertanya mengapa Rieta membawa koper besar ke rumahnya.

Dengan wajah bersedih, Rieta menceritakan semua kejadian yang menimpa dirinya. Dimana kemarin ia diceraikan dan diusir oleh suaminya karena ternyata dirinya adalah wanita mandul.

Viona yang mendengar cerita Rieta merasa sangat geram. Ia pun menyuruh Rieta untuk balas dendam kepada suaminya tersebut.

"Mandul bukanlah keinginan seseorang. Dan dengan mudahnya mantan suamimu itu langsung menceraikan dirimu begitu saja. Benar-benar laki-laki tidak tahu diri. Habis manis sepah dibuang. Kamu harus berubah Ta, kamu harus balas dendam dengan suamimu itu. Buat dia merasa menyesal karena sudah menceraikan dirimu," ucap Viona dengan nada menggebugebu.

"Sabar Vi. Kenapa malah jadi kamu yang emosi begini. Aku memang ingin berubah dan membuktikan kepada dia bahwa aku ini wanita yang masih bisa dibanggakan."

"Lelaki seperti mantan suamimu itu harus segera dibasmi Ta. Jangan diberi ampun."

"Iya, iya. Tapi bagaimana caranya aku bisa membalaskan dendamku Vi? Sekarang saja aku tidak memiliki pekerjaan. Tubuhku ini juga sudah tidak cantik lagi," ucap Rieta putus asa.

"Semuanya masih bisa dirubah. Umurmu juga masih muda Ta, kalau kamu mau berusaha aku yakin kamu pasti bisa kembali menjadi cantik. Masalah pekerjaan aku bisa membantumu, kamu bisa membantuku membuat lagu atau kalau tidak kamu saja yang menyanyi. Aku ingat betul kalau kamu itu juga memiliki suara yang bagus Ta."

"Tapi Vi, aku tidak percaya diri."

"Percayalah kepadaku Ta. Kamu harus berubah demi kebaikanmu sendiri dan juga demi membuktikan kepada mantan suamimu itu kalau kamu itu adalah wanita yang hebat," ucap Viona menatap tajam Rieta.

Rieta merasa bersyukur karena Viona mau menolong dirinya. Selama beberapa hari, Rieta dan Viona hanya sibuk di rumah. Viona mulai menyuruh Rieta untuk rajin berolahraga setiap pagi dan juga sore hari agar berat badan Rieta bisa cepat turun.

Viona benar-benar totalitas dalam merubah penampilan Rieta. Ia paling tidak suka dengan lelaki yang hanya menginginkan sesuatu yang indah dari seorang wanita kemudian membuangnya jika sudah merasa bosan.

Setiap hari Viona selalu mempoles krim pada wajah Rieta yang bertujuan agar kulit wajah Rieta menjadi lebih bercahaya dan tidak kusam.

Melihat kegigihan Viona yang ingin merubah dirinya, Rieta pun menjadi bersemangat. Setiap pagi ia mulai rajin berolahraga dan juga mempoles wajahnya dengan krim. Dia juga rajin membantu Viona membersihkan rumah dan juga membantu Viona mengetik di laptop.

Viona memang hanya bekerja freelance tetapi gajinya tidak main-main. Itulah sebabnya Viona memiliki cukup banyak tabungan untuk membantu melakukan perubahan pada diri Rieta.

Diam-diam selama berada di rumah Viona, Rieta membuatkan sebuah lirik lagu untuk ia berikan kepada Viona. Siapa tahu saja lirik lagu yang dibuatnya itu bisa menarik perhatian produser.

"Vi, aku punya hadiah untukmu. Selama sebulan ini aku merasa sangat terbantu oleh semua pertolonganmu. Berat badanku juga sudah turun 8kg dalam sebulan ini, wajahku juga tidak kusam lagi."

"Hadiah apa ini Ta? Selembar kertas?" tanya Viona tertawa menerima kertas pemberian Rieta.

"Coba kamu baca dulu kertas tersebut Vi. Siapa tahu isi yang berada di kertas tersebut bisa kamu jadikan uang."

Viona dengan teliti membaca tulisan yang berada di kertas tersebut, ternyata itu adalah sebuah lirik lagu. Viona merasa sangat bahagia karena akhirnya ia menemukan sebuah lirik lagu yang dapat ia jadikan uang. Lirik lagu yang dibuat oleh Rieta menurut Viona sangat dalam maknanya. Viona yakin jika lirik lagu tersebut dapat dijual dengan harga yang mahal.

Viona segera mengirimkan lirik lagu yang dibuat oleh Rieta kepada produser yang biasanya menerima hasil pekerjaannya melalui sebuah email.

Tetapi sangat disayangkan, produser tersebut sedang tidak bisa menerima karya dari manapun karena dirinya sedang sakit dan harus menjalankan operasi.

Viona tidak kehabisan akal, ia mencoba menghubungi teman-temannya yang memiliki kontak produser lain. Siapa tahu saja ada produser yang mau menerima hasil karya Rieta. Karena Viona sangat yakin jika hasil karya Rieta ini bisa menjadi uang yang banyak.

"Halo San, apakah nomer yang kamu berikan kepadaku ini dijamin akan menerima lirik lagu yang aku kirimkan?" tanya Viona ragu.

"Tenang saja Viona sayang, aku kan saat ini berada dibawah naungan produser Jason. Dia baik kok meskipun sedikit genit. Coba saja kirimkan dulu lirik lagu itu. Siapa tahu saja aku bisa menjadi penyanyinya. Hahaha."

"Oke deh San. Aku coba kirim email dulu dengan produser Jason. Thank's ya San atas informasinya."

"Sama-sama Vi," ucap Casandra menutup sambungan teleponnya.

Viona segera menghubungi produser Jason. Dan tidak butuh waktu lama produser Jason segera menjawab email yang dikirimkan oleh Viona.

"Rietaaaaa."

Komen (2)
goodnovel comment avatar
Bahrul
Baik banget viona
goodnovel comment avatar
Kalila Firman
baik banget Viona... terhura aku, ada juga yang baik sama Rieta.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 4 Bertemu Produser Genit

    "Astaga Vi, ada apa?" jawab Rieta berlari menghampiri Viona dengan tergesa-gesa karena saat itu dirinya tengah sibuk mengangkat pakaian kering. Ia sangat khawatir jika terjadi sesuatu terhadap Viona yang berteriak begitu keras. "Ya ampun Rieta, kamu itu benar-benar hebat," ucap Viona yang langsung memeluk tubuh Rieta dengan sangat erat. "Uhuk uhuk. Vi, lepaskan pelukanmu," ucap Rieta memukul lengan Vioan dan berusaha melepaskan pelukan Viona yang begitu erat. "Upss, sorry Ta. Aku terlalu bahagia." "Memangnya ada apa Vi sampai kamu sebahagia ini?" tanya Rieta penasaran. "Lirik lagu yang kamu buat itu langsung laku dan akan dibeli oleh produser Jason. Nanti malam aku mau bertemu dengan dia, kamu mau ikut tidak? Produser Jason ingin sekali bertemu denganku. Tapi kalau sendiri aku sedikit takut karena ini pertama kalinya bagiku datang menemui produser Jason. Biasanya aku kan mengirimkan karya kepada produser Ali." "Boleh Vi kalau kamu mau mengajakku untuk menemanimu. Aku malah merasa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 5 Bertemu Produser Baik

    Viona segera membaca dengan seksama email balasan dari produser Ali."Waaaa, yes yes yes. Asikkkk," teriak Viona begitu keras. "Astaga Vi, kamu kenapa teriak-teriak begitu? Apa kamu kesurupan?" ucap Viona terbangun dari tidur siangnya karena kaget mendengar suara teriakan Viona. "Ihh, aku itu sedang bahagia tahu Ta." "Bahagia kenapa? Kamu itu ya Vi, senang sekali membuat orang jantungan." "Akhirnya produser Ali sembuh, dan beliau langsung mau menerima dan membeli lirik lagu milikmu Ta. Dan besok aku disuruh datang langsung ke kantornya. Aku disuruh ikut serta dalam memilih penyanyi yang pantas membawakan lagu tersebut." "Benarkah begitu Vi? Syukurlah kalau hadiah yang aku berikan kepadamu bisa berguna." "Jadi kamu mau ikut aku tidak besok Ta? Kalau kamu mau ikut, besok pagi-pagi sekali kita harus segera berangkat. Aku akan meminjamkan pakaian untukmu karena bertemu produser itu kita harus menggunakan pakaian yang rapi dan juga menarik supaya meyakinkan kalau kita ini menghargai h

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 6 Awal Mula Keberhasilan

    "Sabar Vi. Kamu mau teriak sekeras apapun orang itu tidak akan dengar. Sudah ayo kita ke supermarket.""Dasar orang gila," ucap Viona yang masih merasa kesal karena mobil yang melempar sampah sembarangan itu tidak berhenti sama sekali.Sambil menunggu Viona membeli gula dan keperluan lainnya, Rieta mengecek saldo tabungannya di mesin ATM yang terdapat didekat supermarket.Ini adalah gaji pertama Rieta bekerja sebagai seorang penyanyi dan pembuat lagu. Meskipun wajahnya tidak terekspos sama sekali justru Rieta merasa lebih percaya diri karena wajahnya tidak dipertontonkan oleh semua orang. "Hari ini aku ingin mentraktirkanmu makan. Kamu mau makan apa Vi malam ini?" "Ciee yang sudah jadi penyanyi, sudah bisa mentraktir makan malam nih," ucap Viona menggoda dan menyenggol lengan Rieta. "Aku belum jadi apa-apa Vi, ini baru permulaan dan semua ini bisa terjadi juga berkat dirimu. Kalau bukan karena kamu yang membantuku maka aku tidak bisa menjadi seorang penyanyi seperti sekarang meskipu

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 7 Mencoba Cara Licik Untuk Bertemu Idola

    Akhir-akhir ini, Arlo menjadi orang yang pemalas. Kegiatannya hanya mendengarkan lagu yang dinyanyikan oleh Rieta terus menerus. Entah mengapa perasaannya begitu tenang saat mendengarkan suara Rieta yang begitu menyentuh hati.“Bagaimana ya wajah penyanyi dari yang membuat lagu ini? Dia adalah seorang penyanyi dan juga pembuat lagu yang hebat. Pasti dia memiliki pengalaman yang begitu menyakitkan sehingga dapat menciptakan lagu yang begitu indah. Suaranya saja sudah membuatku terhipnotis, bagaimana kalau aku bisa bertemu dengannya secara langsung dan berbincang-bincang,” batin Arlo hingga membuatnya tersenyum sendiri.Tok tok tok“Tuan, apakah ........” ucap Jack terhenti saat ia masuk ke dalam ruangan dan melihat banyak dokumen yang masih utuh diatas meja kerja Arlo.“Ada apa Jack?” tanya Arlo dengan santainya.Jack hanya dapat mengelus dada. Ia ingin marah tetapi yang ingin ia marahi itu adalah bosnya.“Ada apa Jack, kenapa kau malah diam didepan pintu sambil mengelus dada? Apakah ka

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 8 Keahlian Lain

    "Aku harus bagaimana ya? Apakah aku harus membicarakan masalah ini kepada Rieta? Tetapi ini kan bukan sesuatu hal yang menjadi kepentingannya. Ini adalah masalah pribadiku. Karena jika aku menerima tawaran ini yang untung hanyalah perusahaan. Dan bagaimana jika bos dari pak Jack itu adalah orang jahat?" ucap produser Ali berbicara kepada dirinya sendiri karena merasa bimbang.Jack segera kembali ke kantor untuk menemui Arlo. Sebenarnya sangat mudah bagi dirinya untuk melakukan pembobolan akun media sosial milik Rieta. Tetapi Jack tidak ingin melakukan hal tersebut. Ia harus meminta persetujuan kepada Arlo terlebih dahulu untuk melakukan hal tersebut karena jika ia sampai gegabah bisa saja Arlo menjadi murka.Tok tok tok"Permisi tuan.""Ya, ada apa Jack? Apa kau sudah berhasil menyelesaikan misi yang aku perintahkan?""Maaf, belum tuan. Orang yang saya mintai tolong untuk membantu saya membutuhkan waktu tiga hari untuk berpikir.""Orang yang membantumu? Tumben sekali kau meminta bantua

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 9 Berhasil Mengetahui Nama Asli Idola

    Sesuai dengan rencana, sore hari ini Viona dan Rieta pergi ke tempat orang yang bisa membuat gerobak. Rieta berniat ingin mendesain gerobak yang ia inginkan itu agar terlihat menarik sehingga nantinya pembeli akan penasaran dengan apa yang ia jual.Viona tidak menyangka jika Rieta bisa memiliki pemikiran yang begitu luar biasa. Memulai sebuah usaha adalah tantangan tersendiri untuk setiap orang. Kegagalan ataupun kesuksesan adalah sebuah akhir dari usaha tersebut dan seseorang harus bisa menerimanya dari semua hasil yang akan dicapai.Namun bagi Viona, ia masih trauma jika mengingat kejadian dulu dimana dirinya mencoba membuka usaha tetapi bukannya untung yang datang melainkan rugi besar. Viona hanya bisa mendoakan agar usaha Rieta dapat laris manis sesuai dengan yang diharapkan.Rencana yang Rieta lakukan ini juga sudah diketahui oleh produser Ali. Produser Ali semakin menjadi bingung untuk menyampaikan kedatangan Jack kemarin kepada Rieta jika melihat Rieta yang sedang bersemangat da

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 10

    Jacob segera melajukan mobilnya menuju ke perusahaan produser Ali untuk menyampaikan perintah dari Arlo. Disana tanpa sengaja sebenarnya Jacob sudah berpapasan dengan Rieta, tetapi karena Rieta memakai topi dan kaca mata sehingga membuat wajahnya tidak terlihat begitu jelas. Produser Ali merasa bingung mengapa bos dari perusahaan ternama ingin sekali menanam saham di perusahaannya hanya untuk bertemu dengan penyanyi pendatang baru seperti Rieta. Sepertinya produser Ali harus benar-benar menyampaikan masalah ini kepada Rieta agar Rieta lebih hati-hati kedepannya."Maaf pak Jacob jika saya terlihat seperti orang sombong. Tetapi saya benar-benar tidak bisa menerima tawaran dari bos kalian itu. Perusahaan rekaman saya ini hanyalah perusahaan kecil yang tidak dapat menghasilkan untung yang banyak. Jadi saya tidak ingin mengambil resiko. Apalagi Rieza ini adalah pendatang baru didunia hiburan, jadi dia tidak ingin sampai terlibat skandal dengan bos anda tersebut.""Hahaha, benar-benar menar

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 11

    Setelah selesai bertemu dengan produser Ali, Rieta tidak langsung pulang. Ia teringat dengan sesuatu hal yaitu pergi ke sebuah cafe. Ia ingin menemui orang yang dulu telah menolong dirinya yaitu lelaki yang bernama Arlo.Rieta segera memesan taksi dan saat sampai di depan cafe tersebut, suasana cafe terlihat begitu berbeda."Apa cafe ini sudah tutup ya? Jangan-jangan tuan Arlo bangkrut? Ya Tuhan kasihan sekali. Lalu bagaimana nasibnya saat ini?" ucap Rieta seakan tidak percaya saat melihat kondisi cafe tersebut yang sudah terlihat banyak sarang laba-laba dan juga debu.Rieta melirik ke kiri dan ke kanan, suasana disekitaran cafe sudah sangat sepi. Ia pun memilih untuk pulang saja terlebih dahulu karena memang hari sudah gelap. Ia masih trauma jika mengingat kejadian beberapa bulan yang lalu saat dirinya di rampok."Besok sepertinya aku harus kembali lagi ke cafe itu. Aku harus mencari tahu bagaimana keadaan tuan Arlo yang sebenarnya. Aku masih merasa tidak enak hati karena memiliki hut

Bab terbaru

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 75

    "Ayo kita pergi saja Vi, jangan hiraukan keberadaan Bima.""Rieta, tunggu sebentar," ucap Bima menahan tangan Rieta."Cukup Bim, jangan ganggu aku lagi. Aku bisa teriak dan security di mall ini akan menangkapmu.""Rieta, aku ingin kita berteman. Please, tolong kabulkan keinginanku ini. Aku janji tidak akan membuatmu sedih seperti dulu."Rieta hanya terdiam. Ia memang orang yang tidak tegaan. Apalagi Bima. ini pernah menjadi bagian dalam hidupnya."Aku yakin si Bima ini mau berteman dengan Rieta karena ada maunya," batin Viona merasa kesal."Beri aku waktu untuk memutuskan Bim. Aku tidak bisa secara mendadak seperti ini.""Baiklah. Nomer teleponku tidak berubah jika kamu ingin menghubungiku Ta.""Hmm. Aku pulang dulu Bim, maaf tidak bisa berlama-lama karena Arlo sudah menungguku.""Hati-hati Ta."Senang rasanya saat Rieta masih mau memberikan kesempatan kepada Bima. Ia yakin jika dirinya sudah berteman dengan Rieta nanti maka keberuntungan akan kembali berpihak kepadanya."Ta, kenapa k

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 74

    Selama dua hari Viona benar-benar merawat Rieta dengan baik dan penuh perhatian. Rieta merasa bersyukur bisa mengenal dan memiliki sahabat seperti Viona."Ta, gawat. Ayo cepat cuci muka.""Ada apa Vi, kenapa kamu panik begitu?""Tuan Arlo datang. Dia membawa sebuah kotak besar juga.""Ehh. Arlo datang? Kok dia tidak menelponku dulu. Untung saja aku sudah sembuh hanya tinggal memulihkan energiku saja. Tolong temui Arlo dulu ya Vi, aku mau bersiap sebentar," ucap Rieta yang bergegas cuci muka dan berganti pakaian."Selamat siang Tuan Arlo.""Hmm, di mana Rieta. Dia tidak pergi kan hari ini?""Kenapa Tuan Arlo datang kemari tidak mengabari terlebih dahulu? Untung saja Rieta tidak pergi. Dia sedang berada di kamar mandi. Mari silakan masuk dan duduk dulu Tuan.""Terserah aku mau menemui calon istriku itu kapan saja, kenapa jadi kau yang cerewet.""Ohh bukan saya yang cerewet Tuan, tapi Rieta. Dia tadi sempat kaget dan mau marah saat melihat Tuan Arlo dari jendela.""Kau serius?""Buat apa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 73

    "Arlo, kenapa kamu mengajakku ke butik?" tanya Rieta merasa bingung."Aku ingin kau memilih gaun untuk pernikahan kita.""Gaun? Tapi aku belum menerima lamaranmu Sayang.""Aku tidak peduli. Aku hanya ingin mempersiapkan semua persiapan pernikahan kita yang entah kapan akan dilaksanakan. Aku sangat mencintaimu Rieta, aku ingin membina rumah tangga denganmu.""Sayang, jangan memasang wajah bersedih seperti itu. Aku merasa sangat bersalah. Kalau kamu mau kita menikah ayo kita lakukan. Aku rasa saat ini aku sudah siap.""Serius sayang?""Iya Arlo, aku serius. Ayo kita menikah," ucap Rieta merangkul leher Arlo dan tersenyum dengan tulus."Wait. Aku belum melamarmu secara romantis sayang, jadi katakan kembali nanti saat aku sudah melamarmu.""Dengan senang hati sayang."Krekkk"Ehh, ada Tuan Arlo. Selamat siang Tuan.""Siang."Rieta segera melepaskan pelukannya dan tersenyum kepada karyawan butik yang baru saja keluar."Apakah Tuan Arlo ingin mampir ke butik kami hari ini?""Rencananya begi

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 72

    Plakkk"Bodoh kamu Jen. Kenapa juga kamu harus mengakui semua kesalahanmu dan mau meminta maaf kepada Rieta? Bikin malu saja. Kalau sudah niat ingin menghancurkan seharusnya kamu tidak perlu berbuat seperti ini.""Awww, sakit bodoh. Kenapa kamu harus menamparku segala. Lagi pula kalau aku tidak minta maaf dan mengakui semua kesalahan yang ada masa depanku akan hancur San," ucap Jenika memegang pipinya yang terasa perih."Argh, kenapa juga si Rieta itu punya kekasih seperti Arlo yang memiliki kekuasaan yang kuat. Sial.""Kalau kamu ingin marah ya sana marah saja. Aku sudah tidak mau berurusan dengan Rieta lagi. Sudah cukup aku dibuat malu olehnya. Dan aku sudah cukup puas bisa membuatnya terpuruk seperti saat ini. Yang penting semua orang sudah tahu kalau Rieta itu janda mandul.""Payah kamu Jen, baru segini saja kamu sudah merasa puas.""Terserah kamu saja. Aku sudah tidak mau ikut campur masalah ini. Yang penting aku tidak menyebutkan namamu jadi kamu aman. Kalau kamu ingin melanjutka

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 71

    Setelah mengetahui siapa pelaku sebenarnya membuat Viona jadi tidak suka jika bertemu dengan orang tersebut. Tetapi Jacob melarang Viona untuk memberi tahu Rieta tentang orang tersebut karena ia harus mengumpulkan barang bukti yang lebih banyak lagi sebelum banyak orang tahu tentang pelakunya."Vi, aku rasa kamu jadi sering datang ke kantor Tuan Ali. Memangnya kamu sedang ada proyek apa?" tanya Rieta penasaran."Aku sedang tidak ada proyek apa-apa Ta. Aku hanya ingin menemanimu saja. Memangnya tidak boleh ya? Aku juga bosan berada di rumah terus.""Oh, aku pikir kamu sedang ada proyek dengan Tuan Ali. Tentu saja aku merasa senang karena kamu mau menemaniku setiap saat Vi. Maaf ya jika aku menyinggung perasaanmu."Didalam diri Viona ia berjanji akan menjaga Rieta sampai Arlo dan yang lainnya berhasil membongkar kebenaran yang ada. Ia tidak ingin sahabatnya itu jatuh terpuruk kembali.Beberapa hari ini Arlo memang tidak dapat menemui Rieta karena kesibukannya yang sedang menggarap proye

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 70

    Tidak ingin berlama-lama dalam kesedihan, Rieta sadar jika kesedihannya ini hanya akan merugikan dirinya sendiri. Ia tidak ingin terpuruk hanya karena masalah sepele seperti saat ini. Semua ini memang akan menyangkut masa depan dirinya di dunia entertainment tetapi jika Rieta hanya berdiam diri saja seperti ini ia rasa juga tidak ada gunanya sama sekali."Ta, kamu mau kemana?""Aku mau menemui Arlo Vi. Aku ingin meminta tolong kepadanya untuk membantuku. Aku harus keluar dari masalah ini. Masalah ini terlalu berat untuk aku lewati sendiri. Aku butuh Arlo untuk mengatasi semua ini. Aku ingin semua kabar berita tentangku dibekukan. Aku yakin Arlo pasti bisa membantuku.""Sabar ya Ta. Aku yakin semua ini akan segera berakhir dan kamu dapat hidup tenang lagi seperti semula.""Aku heran saja Vi kenapa ada orang yang tega berbuat jahat kepadaku. Padahal aku ini tidak pernah berbuat jahat kepada siapapun.""Mungkin orang itu iri saja kepadamu Ta.""Padahal apa coba yang dia iri kan dariku ini

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 69

    Arlo tidak ingin dibuat pusing terlalu lama dengan masalah sang kekasih yang memang sepertinya tidak hanya satu orang saja yang ikut membuat keributan. Ia harus segera menyelesaikan masalah ini secepatnya karena memang ia ingin segera melamar Rieta."Siang Jenika. Bisa kita bicara sebentar," ucap Arlo yang siang itu langsung datang ke kantor produser Ali dan menghampiri Jenika."Siang tuan Arlo. Tuan ingin berbicara dengan saya?" tanya Jenika kaget."Iya Jen, saya ingin berbicara denganmu. Hanya sebentar, tidak lama dan kita bicara di cafe yang berada disamping kantor ini saja.""Baik tuan."Jenika mengikuti langkah kaki Arlo dari belakang. Ia gugup dan juga sedikit takut karena tiba-tiba saja Arlo ingin berbicara dengannya. Dibelakang Jenika ada Jack yang ikut mengawasi. Jenika seperti seorang tersangka yang sedang ingin diinterogasi.Para karyawan yang melihat Jenika berada di tengah-tengah Arlo dan Jack bertanya-tanya, ada urusan apa Jenika dengan kedua orang penting tersebut."Maa

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 68

    "Tuan Arlo gawat. Ada berita kurang mengenakan mengenai nona Rieta.""Ada apa lagi Jack? Masalah kemarin saja belum selesai secara tuntas. Ini sudah ada masalah baru lagi?""Iya tuan. Dan kali ini saya yakin akan membuat nona Rieta semakin terpuruk.""Ada apa memangnya. Coba ceritakan semuanya kepadaku dengan jelas."Jack segera menceritakan jika tadi ia baru saja mendapatkan informasi bahwa ada sebuah gosip yang menggemparkan dunia maya yaitu tentang fakta perceraian Rieta dan kemandulannya. Arlo semakin geram karena masalah Rieta tidak kunjung usai justru semakin melebar. Sepertinya Rieta harus benar-benar mundur dari dunia hiburan agar tidak ada lagi yang nengusik ketenangan hidupnya."Sepertinya kali ini aku harus turun tangan. Masalah ini jangan sampai ke telinga mommy. Bisa bahaya nanti kalau sampai mommy mengetahuinya. Sekarang saja mommy belum merestui hubunganku dengan Rieta, bagaimana jika mommy tahu bahwa Rieta itu mandul.""Tapi tuan ingin melakukan apa?" tanya Jack penas

  • Balas Dendam Si Janda Mandul   BDSJM 67

    Hari ini Jacob sengaja datang ke kantor produser Ali. Ia ingin mendekati Jenika. Ia ingin membuat sedikit perhitungan terhadap wanita tersebut karena sudah berani mengganggu Rieta. Bagi Jacob mengganggu Rieta sama saja dengan mengganggu Arlo.Jenika merasa senang saat Jacob datang dan mengajaknya berbincang. Untung saja hari ini ia berdandan cantik karena baru saja ikut produser Ali menemui klien."Oiya Jenika, nanti malam apakah kau ada waktu? Aku ingin mengajakmu makan malam bersama.""Ada tuan. Saya selalu ada waktu jika tuan Jacob yang mengajak.""Bagus lah kalau begitu. Nanti malam mau aku jemput atau kau datang sendiri ke restoran yang nanti akan aku beri tahu dimana tempatnya?""Kalau tuan tidak keberatan tuan bisa tidak menjemput saya nanti? Kebetulan saya sedang tidak ada uang untuk naik taksi karena ini akhir bulan," ucap Jenika dengan nada dibuat manja."Oke. Nanti malam akan aku jemput. Beri tahu saja dimana alamat tempat tinggalmu.""Baik tuan. Dengan senang hati saya aka

DMCA.com Protection Status