Share

Bab 74 Konyol

Penulis: Fadiyah NK
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

“Lepaskan aku.”

Rylee menjadi menghentikan langkah cepatnya, tergesa-gesa keluar dari apartemen mewah yang kini terdengar suara tembak menghebokan banyak orang. Tapi, herannya polisi masih belum terlihat datang, perasaan cemas kini menyelimuti Helena. Bagaimana jika sesauatu terjadi kepada Roky?

Wanita itu menghentikan langkahnya yang dibawa cepat oleh Rylee sehingga Rylee merasakannya langkahnya ikutan terhenti, dan menoleh ke belakang menatap sang empu yang kemudian bersuara.

“Nona Helena, Anda tidak ingin masuk ke dalam lagi ‘kan?” Dahinya mengerut sangat jelas menunjukkan tengah memastikannya.

“Aku harus mengecek kondisi di sana, pamanku dia tinggal di sana, aku merasa sesuatu terjadi padanya.”

“Kamu memperdulikannya?”

“Tidak.” Helena mengedikkan bahunya. “aku memperdulikan Sofia.”

Rylee seketika melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Helena.

Seperti secara terbuka dipersilahkan kemauannya. Helena membalikkan tubuhnya dan melangkah cepat menuju kembali ke tempat itu.

Tangan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 75 Pergi Bersama

    “Semalam ini, kamu dari mana saja?”“Ah!” kaget Helena melihat Vincent yang berada di dalam kamarnya, duduk di kursi dengan tangan disilangkan. “Sepertinya kau senang sekali mengagetkanku, ya?! Ah~ kakak ini … ” Helena kelepasan menjadi berteriak, wanita itu pun memegang kepalanya dan menyugar rambutnya ke belakang.“Kamu juga sering membuat kakakmu ini terkejut dengan semua tindakanmu, adikku Helena.” Vincent membalasanya dan perlahan pria itu berdiri melangkah mendekat ke arahnya. “dari mana kamu sampai jam segini baru pulang?” Vincent mengintrogasinya.Helena berpaling wajah untuk menahan rasa kesalnya diperlakukan seperti itu. “Aku hanya mencari angin, aku ‘kan sudah pernah bilang berada di sini terus rasanya menyesakkan.”“Tadi ayah mencarimu, sebelumnya aku sudah lebih dahulu datang mencarimu, tidak melihat kamu berada di dalam kamar. Aku merasa yakin kamu keluar dan ternyata itu benar, untung saja aku menyelamatkanmu, adikku sayang.” Vincent memasukkan kedua tangannya ke dalam

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 76 Sesuatu yang Tak Biasa

    Hart dan Rylee hanya menatap mereka berdua dengan tatapan heran.“Apa ini perasaanku saja, mereka sekarang jauh lebih dekat?” duga Hart melihatnya sampai keliling matanya memandang, hingga mobil yang dinaiki Helena dengan Roky sudah pergi menjauh dari mereka.“Bukan kau saja, aku juga merasa begitu,” ujar Rylee. “Jadi apa yang akan kita kerjakan sekarang? Nona Helena hanya memerintah kita bekerja tanpa memberitahu apa pekerjaan itu.”Hart mengedikkan bahu. “Jangan tanya padaku, aku pun tidak tahu.”“Kalian berdua tidak ada kerjaan ‘kan? Bagaimana jika kalian ikut denganku.” Vincent menghampiri mereka berdua yang tengah dilanda kebingungan berdiri di dekat mobil dan gerbang mansion besar milik Malvin Dawson—ayahnya Helena maupun Vincent.“Anda bukan Bos kami.” Hart menjawabnya dingin.Akan tetapi Rylee berbeda dengan Hart. Rylee langsung merangkul Hart dan Vincent, mengatakan, “Pekerjaan apa itu Tuan Vincent?”Hart mendengus dan berpaling wajah tak ingin melihat tingkah temannya yang t

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 1 Tempat Asing

    ‘Apa kau ingin mati?!’ ‘Waktunya tidak banyak lagi. Kita harus pergi sebelum dia datang!’ ‘Pergi dari sini atau aku akan menembak diriku sendiri?’ ‘Helena!’ ‘AWAS ADA TRUK REM BLONG!’ ‘Tidaaak!’ Hosh! Hosh! Hosh! Sepasang mata itu seketika terbuka. Napasnya tersengal tidak beraturan, seolah baru saja berlari kencang. Suara-suara tumpang tindih yang baru saja ia dengar seketika sirna, menyisakan hening yang menyesakkan seolah suara itu hanya ada dalam kepalanya. Tidak benar-benar nyata. “Apakah itu tadi mimpi buruk?” pikirnya sesaat sambil memandangi langit-langit di atasnya yang penuh sarang laba-laba seperti tak pernah dibersihkan. Ketika tangannya terangkat, ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Tangannya ... kenapa dengan tangannya seperti ini? Mengapa tangannya kecil sekali? Di mana otot-otot tangannya dulu? Walaupun sudah hampir berkepala empat, Helena tidak sekurus ini. Tunggu! “Kayes? Di mana Kayes?” Matanya menelisik sekitar, mencari keberadaan bawahannya ya

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 2 Bukan Mimpi

    Kejadian dalam sekejap itu membuat Helena terpaku, mematung dengan kedua bola mata coklatnya membola lebar dan mulut sedikit terbuka. Helena mencoba berpikir keras. Yang ia dapatkan kemudian debaran jantungnya yang terasa lebih cepat. Helena menunduk, meringis, sedangkan satu tangannya berusaha menekan dadanya yang terasa sesak dan satunya lagi memegangi kepalanya yang terasa sakit, ia sampai menjambak-jambaknya dan memukulnya guna untuk meredakan rasa sakit yang tiba-tiba muncul kembali di kepalanya. Namun, bukannya rasa sakitnya menghilang, malah rasanya semakin menjadi-jadi tak tertahankan. "Apa ini? Me-menyakitkan sekali … " Helena berusaha menarik kuat rambutnya. "Ini tidak benar, apa yang terjadi dengan diriku … ekhh!" erangnya kesakitan. Helena menggigit bibir bawahnya yang gemetar akibat dari rasa sakit di kepalanya, seperti sesuatu yang menghantamnya terus-menerus mengenai kepalanya. Ia bisa gila terus-terusan seperti ini. Ia butuh obat. Setidaknya bisa meredahkan rasa sa

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 3 Siasat Buruk Delina

    "Aku tidak mengerti apa yang telah terjadi padanya. Apa benar orang yang tidak waras dapat berubah dalam sehari?" bisik perawat yang tengah mengupaskan buah untuk Helena, sedikit melirikkan mata ke arah Helena. Ia hati-hati berbisik dengan temannya sesama perawat, yang mengupas buah bersamanya di sebelahnya. Memang keanehan terjadi pada Helena wanita yang biasa mereka rawat kini tengah duduk sibuk membersihkan kuku jari jemari tangannya yang sudah panjang dan kotor, begitu tenang tak seperti biasanya dengan salah satu perawat yang sibuk membantu mengeringkan rambutnya yang basah menggunakan handuk dan satu perawat wanita yang tengah membantu mengobati luka di pergelangan kakinya. Setelah tadi Helena meminta mereka mengantarkannya mandi tanpa mereka membantunya saat mandi. Sekarang Helena sibuk merawat dirinya. Sampai mereka menjadi repot disuruhnya kesana-kemari. Dan ketika terdengar mereka mendumel saja, Helena langsung sadar, menatap mereka nyalang seperti akan menelan mereka hidup

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 4 Saling Bertabrakkan

    “Nona muda, silahkan turun.” Sopir Andrian membukakan pintu mobil, mempersilahkan Helena keluar dari mobilnya. Kedua kaki jenjang putih mulus Helena yang pergelangan kakinya tertutup pembalut luka, perlahan turun menginjak halaman luas mansion besar keluarga Dawson, keluarga Helena si pemilik tubuh asli yang memiliki nama depan Helena dan nama belakang keluarganya Dawson. Helena sedikit takjub dan sedikit tak menyangka juga bakal berada di tubuh putri bungsu keluarga Dawson yang merupakan partner kerjanya dahulu serta sahabatnya semasa SMA-nya, ia adalah Malvin Dawson. “Ini mansion atau istana?” Helena yang sudah turun, terperangah melihat bangunan megah yang ada di depan matanya. Helena pernah mendengar dari Malvin Dawson bila pria itu mendapatkan tempat tinggal baru yang mungkin akan menarik mata Helena. Sampai Malvin menyarankan Helena untuk datang ke mansion barunya. Dan tak menyangka juga, ia akan datang ke sini sendiri, bukan sebagai Helena temannya, melainkan Helena putrinya.

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 5 Dia yang Diharapkan

    “Ini tidak benar!” Mendadak Helena berdiri dan berteriak spontan dari semulanya ia duduk diam di kasurnya. Seorang pelayan wanita yang perlahan membuka pintunya akan masuk ke dalam kamarnya menjadi terkesiap dan memegangi dadanya saking terkejutnya. “AAH! Lancang sekali dia.” Helena mengusap wajahnya dengan kasar, terlihat frustasi sekali. “Nona muda Helena! Anda kenapa?!” Suara pekikkan seorang wanita mengalihkan mata Helena, seketika ia menghindar darinya yang sepertinya akan memeluknya karena ia melihat wanita itu berlari dengan melebarkan kedua tanganya. Begitu cepat Helena menghindar, hampir saja waanita itu menabrak dinding di depannya seandainya kakinya tak cepat berhenti. “Huft, untung tidak jatuh.” “Siapa kamu?” selidik Helena bersedekap mengintrogasinya. Sofia berbalik menghadap Helena dengan sedikit membenah sikapnya lebih profesional seperti biasa sembari mendorong kacamata kotaknya, membenahinya yang hampir merosot dengan menggunakan satu jari tangannya. “Nona muda ti

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 6 Berbagai Tatapan

    Menyisipkan rambutnya ke belakang daun telinganya. Helena tersenyum menyapa mereka, dengan caranya seakan malu-malu di depan mereka semua. Semua orang tampak tercengang melihat kedatangannya, tak ayal mereka seperti itu bila selama ini saja Helena mereka ketahui lagi dirawat di rumah sakit jiwa karena kesehatan mentalnya terganggu dan ada rumor beredar juga bila Helena memiliki penyakitit bipolar yang sukar mengendalikan emosinya jika wanita muda itu sudah marah. “Helena ... putriku?” Malvin mengerjapkan kedua matanya dan menggosok matanya dengan kedua tangannya hampir tak percaya putrinya satu-satunya, Helena, akan muncul di acara dinner yang dibuatnya. Selain itu, kapan putrinya sudah sembuh? Mengapa ia tidak mengetahuinya? Alex yang berada dekat duduknya dengan sang Ayah, memberikan bisikan pada pria setengah baya itu, “Itu Helena, Ayah. Aku sengaja tidak memberitahukannya ke Ayah tadi jika adikku sudah pulang karena aku melihat betapa sibuknya Ayah sejak tadi.” Tak membalas, Ma

Bab terbaru

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 76 Sesuatu yang Tak Biasa

    Hart dan Rylee hanya menatap mereka berdua dengan tatapan heran.“Apa ini perasaanku saja, mereka sekarang jauh lebih dekat?” duga Hart melihatnya sampai keliling matanya memandang, hingga mobil yang dinaiki Helena dengan Roky sudah pergi menjauh dari mereka.“Bukan kau saja, aku juga merasa begitu,” ujar Rylee. “Jadi apa yang akan kita kerjakan sekarang? Nona Helena hanya memerintah kita bekerja tanpa memberitahu apa pekerjaan itu.”Hart mengedikkan bahu. “Jangan tanya padaku, aku pun tidak tahu.”“Kalian berdua tidak ada kerjaan ‘kan? Bagaimana jika kalian ikut denganku.” Vincent menghampiri mereka berdua yang tengah dilanda kebingungan berdiri di dekat mobil dan gerbang mansion besar milik Malvin Dawson—ayahnya Helena maupun Vincent.“Anda bukan Bos kami.” Hart menjawabnya dingin.Akan tetapi Rylee berbeda dengan Hart. Rylee langsung merangkul Hart dan Vincent, mengatakan, “Pekerjaan apa itu Tuan Vincent?”Hart mendengus dan berpaling wajah tak ingin melihat tingkah temannya yang t

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 75 Pergi Bersama

    “Semalam ini, kamu dari mana saja?”“Ah!” kaget Helena melihat Vincent yang berada di dalam kamarnya, duduk di kursi dengan tangan disilangkan. “Sepertinya kau senang sekali mengagetkanku, ya?! Ah~ kakak ini … ” Helena kelepasan menjadi berteriak, wanita itu pun memegang kepalanya dan menyugar rambutnya ke belakang.“Kamu juga sering membuat kakakmu ini terkejut dengan semua tindakanmu, adikku Helena.” Vincent membalasanya dan perlahan pria itu berdiri melangkah mendekat ke arahnya. “dari mana kamu sampai jam segini baru pulang?” Vincent mengintrogasinya.Helena berpaling wajah untuk menahan rasa kesalnya diperlakukan seperti itu. “Aku hanya mencari angin, aku ‘kan sudah pernah bilang berada di sini terus rasanya menyesakkan.”“Tadi ayah mencarimu, sebelumnya aku sudah lebih dahulu datang mencarimu, tidak melihat kamu berada di dalam kamar. Aku merasa yakin kamu keluar dan ternyata itu benar, untung saja aku menyelamatkanmu, adikku sayang.” Vincent memasukkan kedua tangannya ke dalam

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 74 Konyol

    “Lepaskan aku.”Rylee menjadi menghentikan langkah cepatnya, tergesa-gesa keluar dari apartemen mewah yang kini terdengar suara tembak menghebokan banyak orang. Tapi, herannya polisi masih belum terlihat datang, perasaan cemas kini menyelimuti Helena. Bagaimana jika sesauatu terjadi kepada Roky?Wanita itu menghentikan langkahnya yang dibawa cepat oleh Rylee sehingga Rylee merasakannya langkahnya ikutan terhenti, dan menoleh ke belakang menatap sang empu yang kemudian bersuara.“Nona Helena, Anda tidak ingin masuk ke dalam lagi ‘kan?” Dahinya mengerut sangat jelas menunjukkan tengah memastikannya.“Aku harus mengecek kondisi di sana, pamanku dia tinggal di sana, aku merasa sesuatu terjadi padanya.”“Kamu memperdulikannya?”“Tidak.” Helena mengedikkan bahunya. “aku memperdulikan Sofia.”Rylee seketika melepaskan tangannya yang menggenggam tangan Helena.Seperti secara terbuka dipersilahkan kemauannya. Helena membalikkan tubuhnya dan melangkah cepat menuju kembali ke tempat itu.Tangan

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 73 Perintah Tegas

    Mengikuti firasatnya kini, Helena mengambil keputusan cepat bersama Rylee untuk ke tempat di mana keberadaan pria yang memiliki hubungan darah dengan Helena si pemilik tubuh asli dan juga pria itu sebagai mantan suaminya Sofia.“Di sini dia tinggal, Nona,” kata Rylee menunjuk apartemen elite di kawasan ini.Sesuatu yang tidak terduga. Senyum miring terpantri di bibir merah alaminya. “Tempat yang bagus bagi mantan napi sepertinya.”“Awalnya aku pun berpikir seperti itu. Tapi melihat bagaimana selama ini Sofia sering menemuinya, aku mulai berpikir, dia tinggal di sini karena Sofia.”Helena menatapnya, sedetik kemudian menghela. “Sepertinya hubungan keduanya tidak sesederhana yang dikira, apa ada mantan suami istri akan berhubungan sebaik itu?”Rylee menganggu, membalas, “Itu langkah, jikapun ada mungkin tidak sedekat seperti mereka. Walaupun mereka bertemu tidak secara terbuka. Tapi tetap saja, itu terasa janggal.”“Kita akan mencari tahunya,” kata Helena kemudian memberi perintah, “Tun

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 72 Firasat Buruk

    Perasaan Rylee dipermainkan lagi, ia merasa dilema mencari-cari keberadaan Helena yang tak kunjung ditemukannya. Tadi wanita itu menelponnya berada di halte, ia langsung menuju ke sana, tapi ketika sampai, bukannya ia langsung bertemu dengan Helena, malahan yang ditemukannya handphone milik wanita itu yang keadaan layar masih hidup. Untung saja tidak dicuri. Tapi …Rylee berhenti dan mengambil duduk di bangku halte. Pria itu memegangi dagunya, tengah berpikir, “Tadi ponselnya ini ada di bangku dan masih dalam keadaan hidup, setelah kulihat setelannya, ponsel ini akan mati tiga menit. Dan tadi setelah kulihat, ponsel itu mati, berarti … ”“Berarti sudah tiga menit berlalu aku pergi dan kau baru sampai,” sambung Helena tiba-tiba saja berada di sampingnya, duduk dengan santai sambil menikmati rolled ice cream di dalam wajah mini, yang terdapat strawberry di atasnya ice creamnya sebagai toping.“Eh?!” Rylee terperanj

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 71 Perasaan Kalut

    Helena termangu manik coklatnya tak berkedip menatap Malvin yang memberikan intimindasi padanya secara tak sadar. Hingga melihat bagaimana dalamnya Helena menatapnya, Malvin seketika tersadar dan pria itu mengusap wajahnya kasar sambil berkata, “Bukan itu maksud Ayah. Ayah hanya tidak ingin kita saling mengingatnya setelah lama kita berusaha melupakannya.”“Aku sama sekali tidak mengingatnya, aku sangat berharap bisa mengingatnya. Setidaknya aku bisa tahu seperti apa dia. Aku tidak ingin benar-benar melupakannya, dia ibuku, Ayah,” kata lirih Helena, suaranya terdengar parau dan nyaris menghilang di akhir kalimatnya. Helena menyentuh dadanya. “dia yang telah melahirkanku, betapa berdosanya aku sebagai anak yang telah susah payah dilahirkannya, begitu saja melupakannya.”“Ibumu tidak berharap setelah kepergiannya kamu merasa menderita, sayang. Ayah juga tidak berharap kamu merasakan itu juga, kami sangat memperdulikanmu. Kamu tidak perlu mengingatnya, sekarang yang perlu kamu pedulikan

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 70 Basah Kuyup

    “Helena, kenapa basah kuyup seperti ini?” Malvin terkejut dan wajahnya tampak cemas memperhatikan penampilan Helena kini. Bagaimana tidak, pulang-pulang Helena basah kuyup padahal cuaca saja tidak sedang hujan.Ia yang akan keluar, menjadi berhenti ketika melihat sang putri berjalan dalam keadaan seperti itu memasuki mansionnya.“Aku kecebur kolam renang,” balas Helena pelan dan sedikit menggigil merasa begitu kedinginan. Tangannya mengusap-usap lengannya berupaya membantu meredahkan rasa dinginnya.“Cepat ambilkan handuk!” suruhnya pada para pelayan yang berada di sini. Sampai para pelayan tersebut bergegas mengambil handuk untuk Helena.“Bagaimana bisa kamu sampai kecebur, sayang? Apa ada yang mendorongmu?” Ia membawa Helena berjalan dengan melebarkan lengan panjangnya, ia memegang ujung bahu Helena dan mendekatkan Helena pada lengannya tak memperdulikan pakaiannya akan basah saling bersentuhan dengan Helena.“Hm, jika tidak bagaimana mungkin aku jatuh,” balas Helena sambil terus be

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 69 Pikirkanlah

    “Perkiraan saya benar ‘kan? Mereka akan datang, ayah dan kakak laki-laki Anda.” Roky memandang wanita yang duduk di sampingnya, berdua bersamanya di dalam mobil miliknya yang terparkir rapi di basement mobil rumah sakit ini.Sengaja Roky membawa Helena di sini, untuk memperlihatkan kebenaran yang mungkin saja wanita cantik berambut gelombang itu meragukannya. Sekarang, mana mungkin bisa dia menolak kebenaran yang telah terlihat nyata di depan matanya itu, jika memang dia terlalu dibutakan cinta keluarganya.Sekilas tak disadari oleh Roky senyuman Helena tertarik miris. “Aku hampir tidak percaya,” kata Helena.Ia masih bingung dengan situasinya, sebenarnya apa yang sedang terjadi. Tapi melihat setiap kebenaran yang dikatakan Roky, ada suatu dugaan buruk di dalam benaknya.“Apa sebenarnya tujuan mereka mencariku? Dan apa alasan kakakku Vincent ingin membawaku pergi? Aku bingung memikirkan itu.” Helena bertanya itu pada Roky.Roky tak menjawabnya, pandangannya lurus ke depan. Helena sebe

  • Balas Dendam Mafia di Tubuh Wanita Gila   Bab 68 Tidak Berguna

    “Kita pulang sekarang Helena.” Vincent menyambar tangan Helena di tengah Helena sedang berbincang dengan Roky dan Hart mengenai Sofia. Wanita itu tentu terperanjat begitupun dengan dua pria bersamanya, atas tindakan tiba-tiba pria yang merupakan kakak laki-lakinya. Baru datang, dia langsung membawa Helena pergi tampak seakan dikejar oleh sesuatu, ia terburu-buru membawa Helenaa ikut dengannya. “Kak Vincent, ada apa?” Helena menghentikan paksa langkahnya dan menahan tangan Vincent yang menarik tangannya, meskipun kekuatannya tak seimbang, Helena sekuatnya berusaha menahan dirinya berhenti. Vincent berhenti merasakan tangannya berat menarik Helena, dia berbalik lantas menatap Helena yang memandangnya kebingungan. “Kita harus pergi. Di sini tidak akan aman,” ucap Vincent. “Kenapa?” tanya Helena, penasaran dengan apa yang terjadi. Biasanya Vincent tidak seperti itu kepadanya. Ini terasa aneh, dia jelas penasaran. Vincent menghela napas gusarnya, dia membalikkan tubuh dan bergantian ke

DMCA.com Protection Status