Share

Bagian 78

Hawa dingin terasa membekukan sekeliling. Lady Neenash berhasil membekukan panah api yang dilepaskan Pangeran Sallac sebelum menyentuh rambut Lady Lily dan Lady Rosie. Ya, kedua gadis itulah yang tadi tiba-tiba merangsek masuk dan langsung menubruk Lady Neenash. Mereka masih memeluk Lady Neenash sembari menangis hari mengungkapkan rasa rindu.

Sementara itu, Lady Neenash menatap tajam Pangeran Sallac. "Kau ingin membakar kami beserta kastil ini, Sallac?" sindir Lady Neenash.

Pangeran Sallac mendecakkan lidah. "Kau tahu apiku hanya akan menyerang target yang sudah dipilih oleh tuannya, Neenash," sahutnya ringan tanpa beban.

Dia mendekat. Tanpa perasaan, lengan Lady Lily dan Rosie ditarik dengan kasar. Kedua gadis itu melotot, tetapi tak lama. Demi melihat wajah suram sang pangeran, mereka langsung gemetaran.

"Ja-jangan kutuk kami, Pangeran!" seru Lady Rosie gelagapan.

Sementara Lady Lily bahkan tidak bisa bersuara. Gadis itu hanya terus menunduk sambil memegangi erat lengan Lady Rosi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status