Share

Kenapa Risau?

"Ya … kalau bisa juga aku pengen kali cerai sama dia hari ini juga. Cuma kan nggak semudah itu, Zak. Lagian gimana aku ngurusnya coba? Suruh pindah buru-buru. Cerai buru-buru. Gak tau apa kepala sama pundak aku masih sakit." Aku mengomel saat merasa nyeri di bahu dan kepala tiba-tiba datang mengganggu.

Zaki diam sebentar. Sesekali dia melirik padaku yang terkadang meringis—menahan sakit.

"Mau ke rumah sakit?" tanyanya dengan raut wajah … khawatir?

"Nggak usah. Cuma sakit dikit, kok," tolakku halus.

"Hm oke."

Suasana hening menjeda sampai Zaki menyampaikan sebuah ide.

"Kalau lu mau, gue bisa bantu urusan perceraian lu biar lebih praktis. Lu bayar pengacara aja. Tapi biayanya, potong dari harga rumah, gimana?" ujar Zaki tiba-tiba. Membuatku sontak tersenyum semringah. Benarkah dia mau membantuku lagi?

"Serius? Kamu bisa bantu aku mengurus perceraian aku sama Mas Hamid?" tanyaku ragu.

"Ya …. Yang penting, yang mau dibantu diuruskan, nggak banyak sandiwara. Takutnya, ntar pas mediasi,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status