Share

Bimbang

Penulis: Melisristi
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-19 23:33:21

“Akhirnya aku menemukanmu Kiran!” ucap Aditya tanpa melepaskan pelukannya.

Kirana sontak mendorong kasar dada Aditya, benar-benar terkejut!

“Mas?” Pelukan itu terlepas. “ini di jalan Mas, tolong jaga batasan!” Kirana memundurkan langkah untuk memberi jarak, entah kenapa dekat seperti ini membuat hatinya was-was. Tak menyangka bahwa ia bertemu dengan mantan suami.

“Kiran, maaf ….” Hanya kalimat itu yang keluar, Aditya justru mencekal lengan Kirana dengan lembut. Namun, Kirana yang memang sudah tak ada urusan dengan Aditya jelas risih. Ia hempaskan tangan Aditya yang mencekalnya.

“Katakan apa keperluan Mas ke sini? Aku sedang terburu-buru.” Kirana menatap jalanan, berharap ada angkot yang lewat.

“Kiran, aku menyesal. Maafkan aku,” ucap Aditya. Kirana melirik tatapan Aditya padanya entah kenapa berbeda.

Kirana memilih diam, tatapannya langsung beralih ke jalan.

“Kiran, kenapa kamu nggak bilang kalau kamu hidup dalam aturan Ibu selama ini? Kenapa kamu nggak bilang sama aku kalo Ibu
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Bahagia Usai Bercerai   Bertemu Ningsih

    “Maaf Ibu, Kiran nggak bisa,” jawab Kirana setelah lama terdiam dalam pikirannya. “lagipula Ibu bakal ada pengganti aku kok. Mas Adi kan seminggu lagi bakal nikah,” katanya lagi mengingat ucapan Derina. “Apa?” Sontak Aditya dan Ningsih terkejut berbarengan. “Iya, dengan Derina kan Mas? Kalian secepatnya bakal nikah.”Aditya menggeleng, “Mana ada, Kiran. Aku—”“Selama ini pernikahan itulah yang Mas Adi mau. Sekarang semuanya terwujud, Mas Adi akan menikah dan menggantikan sosok aku nantinya.”“Tapi Ibu nggak mau dia, Kiran,” jawab Ningsih dengan bibir sedikit miring. Sengaja, dirinya kan tengah stroke, ah lebih tepatnya berpura-pura stroke, biar terlihat nyata. Semua ith ia lakukan agar Kirana percaya dan kembali ke rumahnya. “Ibu bakal punya pengganti aku. Bakal ada yang urus Ibu sama seperti aku yang mengurus Ibu dan Mas Adi. Maaf, Ibu … Kiran nggak bakal bisa ke sini lagi. Kiran … eum … udah punya kehidupan yang mesti Kiran jalani.”Dalam hati Ningsih mendengkus kesal. Kesal deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Bahagia Usai Bercerai   Arion Vs Aditya

    “Bukannya ini jalan menuju kediaman Tuan Hengkara? Kenapa … kenapa alamatnya justru membawa ke sini?” tanya Aditya. Cukup lama berpikir sampai. “Kiran? Kau jadi pembantu di rumah Tuan Hengkara?”Kirana melebarkan pupil matanya, Aditya … menyadarinya? “Katakan Kiran, kamu jadi pembantunya Tuan Hengkara?”“Itu bukan masalah kamu, Mas!” Tangan Kirana yang ditahan segera mungkin Kirana lepas. Ia turun dari mobil. Aditya dia juga ikut-ikutan turun dari mobil. Entah apa masalahnya, namun sebelum mendengar kejujuran, sepertinua pria itu akan terus bertanya. “Kiran?” Aditya kembali menahan pergelangan tangan Kirana yang hendak berlari. Ia butuh jawaban. “Apa sih Mas? Emangnya kenapa kalau aku jadi pembantu Tuan Hengkara? Apa masalah bagimu?” ujar Kirana jengah. Ya, apa masalahnya kalau kenyataan begitu? Lalu mau apa Aditya? Menghinanya lagi? Tidak masalah, bukankah hinaan Aditya sudah biasa ia dengar? “Mau hina aku, iya?” lanjutnya dengan menghempaskan paksa tangannya yang lagi-lagi dicek

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Bahagia Usai Bercerai   Kepergok Lagi

    “Ceroboh sekali, sudah tau dah jadi mantan, malah deket-deket,” ucap Arion pada Kirana. “Nggak sengaja Ar, aku juga mana mau ketemu Mas Adi,” jawab Kirana. Kini keduanya pulang ke rumah tentu saja setelah permasalahan dengan Aditya telah terselesaikan oleh Arion. Arion, pria itu menegaskan pada Aditya untuk tidak mengganggu Kirana lagi. Jika mantan suaminya itu tetap bersikukuh mendekati Kirana maka konsekuensi akan dia dapati saat itu juga. Jelas jabatannya akan Arion turunkan, bukan lagi sebagai manager melainkan sebagai karyawan biasa. Ah, tidak, Arion akan keluarkan dia saat itu juga. “Cemburu ya?” tanya Kirana memberanikan diri bertanya. “Ha? Siapa? Aku?” tunjuknya pada dirinya sendiri. “mana ada, nggak tuh,” ucap Arion sedikit melirik. Kirana terkekeh kecil. Kalau tidak kenapa sekesal itu coba? Kalau tidak cemburu harusnya biasa saja kan? Kirana hanya tersenyum sedang Arion tampak bingung sendiri atas apa yang terjadi padanya. Entahlah, entah kenapa dirinya tiba-tiba begit

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-25
  • Bahagia Usai Bercerai   Menikah

    “Cieee … ekhm!” goda Tyas setelah apa yang dirinya lihat. Sudah menjadi kebiasaan memergoki cucunya itu, ia jadi senang menjahili. Tampak keterkejutan dari Arion, telinga pria itu memerah. “Cepet halalin makannya, biar tiap hari puas liatin!”Arion mendengkus kecil. “Oma baru bangun atau … hanya pura-pura?” tanya Arion. Pria itu sudah beralih duduk di dekat Tyas, pura-pura sedang mencari sesuatu untuk mengalihkan salah tingkahnya. “Kirana cantik ya?” Bukannya menjawab Tyas justru bertanya demikian. Ia bertanya dengan suara pelan takut Kirana terbangun. “Oma menjawab tidak sesuai apa yang Rion tanyakan. Oma sudah makan? Minum obat?” tanya Arion. Pria itu duduk, mengambil obat yang ada di meja nakas. Tyas tersenyum geli, terlihat sekali pria itu menutup malunya. “Ar … Oma kepengen cucu…,” rengek Tyas. Minta cucu sudah seperti minta dibelikan permen. Wanita satu ini emang agak berbeda, bukannya banyak istirahat malah banyak mau. Arion tak menjawab, sudah cukup kemauan Imanya itu i

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-26
  • Bahagia Usai Bercerai   Sah!

    2 hari yang lalu…“Penyakit gagal jantung yang dialami Ibu Tyas sudah memasuki stadium empat, hal ini sangat beresiko tinggi untuk jantungnya yang memompa semakin kecil. Hal itulah yang membuat Ibu Tyas sering mengalami sesak napas.” Penjelasan dari Dokter membuat Arion tercengang. Tidak pernah tau kalau ternyata Tyas memiliki penyakit yang begitu parah. “Apa Dok? Gagal jantung?”“Iya, apa sebelumnya Ibu Tyas tidak memberitahu mengenai penyakit ini?” tanya Dokter merasa heran. Arion menggeleng, darimana ia tau mengenai Tyas jika 5 tahun lamanya ia berada di luar negeri? Menempuh pendidikan di sana. Dan pun kerap kali Arion bertelpon dengan Tyas, wanita itu tak sekalipun membicarakan terkait penyakit. Kebenaran ini benar-benar disembunyikan olehnya. “Sudah 4 tahun lamanya Ibu Tyas mengalami sakit ini, dan pun setiap bulan ia rutin ke sini.”Arion terdiam, mencerna atas apa yang dialami Tyas. 4 tahun? Selama itu Tyas menahannya seorang diri tanpa memberitahunya? Arion tak bisa berka

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Bahagia Usai Bercerai   Panggilan Sayang

    Saat ucapan ijab qobul itu terdengar saat itu pula Kirana meluruhkan tangisnya. Tak pernah terbesit dalam pikirannya bahwa ia akan menikah lagi dengan seseorang. Seseorang dari masa lalunya, teman baiknya, laki-laki pilihan Allah. Entah harus mengucap syukur bagaimana lagi, tapi Kirana benar-benar bersyukur sekaligus terharu setelah pengucapan ijab qobul itu. Ah, Kirana rasanya ingin berlari ke makam Ayah dan Ibunya, berlari untuk mengatakan bahwa ia telah menikah dengan anak kesayangan mereka. Ya, Kirana sempat ingat sewaktu mereka kecil dulu. Hamza, sering sekali memanjakan Arion, apapun pasti diberi, tidak membedakan antara orang dari kota atau desa, apapun yang Kirana inginkan pasti Arion juga mendapatinya. Sempat ingat juga perkataan Hamza dahulu. “Bagaimana ya jika putri kita dengan putra Anda berjodoh? Mungkin setiap harinya pasti bertengkar.” Ucapan itu, ucapan yang dulunya tak dimengerti oleh Kirana, sekarang dapat ia pahami. Bahwa mungkin inilah jawaban Tuhan untuknya. “

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-28
  • Bahagia Usai Bercerai   Kabar Duka

    “Oma?” ucap keduanya berbarengan. Terkejut? Tentu saja! “Oma sudah sadar?” Arion langsung beranjak berdiri, menatap Tyas yang tersenyum tipis. “Kalo nggak sadar mana ada Oma jawab ucapan kalian yang sama-sama kaku ini?” ucap Tyas. Seperti biasa, perempuan ini agak berbeda. Bukannya mengeluh sakit atau minta apa, Tyas justru berbicara dengan cukup blak-blakan dan bercandaan. “Kalian udah nikah?” tanya Tyas diangguki Kirana. “Seperti yang Oma mau, Rion turuti kemauan Oma. Sekarang kurang apalagi Rion buat Oma, hm? Sekarang Oma fokus kesehatan Oma, jangan banyak pikiran sana-sini,” kata Arion. “Masih ada yang kurang lah, baru Oma bisa benar-benar sehat!” ucap Tyas. Arion menghela napas panjang, sekarang apalagi yang Omanya mau ini? “Oma kepengen cucu! Berikan Oma cucu kembar!”Arion menghela napas panjang, tidak salah duga pasti Tyas akan mengatakan keinginan yang satu ini. “Nanti Rion usahakan.” Hanya itu yang Arion katakan, sejujurnya ia belum terbiasa dengan pernikahan dadakan

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Bahagia Usai Bercerai   Sosok Wanita

    Tidak ada yang baik-baik saja setelah merasakan kehilangan. Apalagi kehilangan atas orang-orang terkasih kita. Seperti saat ini, kehilangan Tyas atas nama kepergian membuat Arion terpuruk. Pria itu menyendirikan diri di kamar. Menguncinya tanpa mau ada orang yang masuk. Setelah proses penguburan selesai, Arion tak banyak bicara, apalagi menjawab pertanyaan yang sempat ditanyakan orang-orang padanya. Moodnya hilang, benar-benar tak berselera untuk melakukan apapun. ***Kirana menatap pintu ruang kamar Arion dengan sendu. Dari sore hingga malam pintu itu tidak terbuka sama sekali, pun saat pagi ini menjelang, Arion juga belum membukanya membuat Kirana khawatir akan keadaan Arion. Kirana tau bagaimana sakitnya ditinggal pergi, pun, Kirana mengerti bagaimana perasaan Arion saat ini, suaminya itu pasti amat sedih. Tinggal bersama Tyas, dijaga sama Tyas bahkan dibesarkan oleh Tyas dari kecil tak mampu membuat Arion akan menerimanya begitu saja, pria itu pasti butuh waktu untuk beberapa h

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30

Bab terbaru

  • Bahagia Usai Bercerai   Nama Bayi Perempuan Kirana

    “Kirana …,” ucap Ningsih dengan suara lirih. Tak kalah terkejutnya, Ningsih meneguk salivanya susah payah. Pun dengan Aditya yang juga sama terkejut. “Kiran …!” Ningsih langsung berlari menuju Kirana, memegang tangannya kemudian berkata, “Kiran, tolongin Adi, Kiran … tolong keluarin dia. Dia nggak bersalah. Sama sekali nggak!” kata Ningsih dengan berderai air mata. Kirana terkejut, bukan pada Aditya yang sekarang berada di penjara melainkan pada kaki Ningsih yang bisa bergerak. “Ibu tidak lumpuh?” tanya Kirana dengan raut tak percaya. Ningsih seketika terdiam, menatap kakinya yang ditatap pula Kirana. “Kiran … maafin Ibu ….” ujarnya dengan berderai air mata. “Maafin Ibu yang udah bohongin kamu. Maaf ….”Jantung Kirana berdegup sangat cepat. Jadi, selama ini … Ningsih hanya berpura-pura?“Ibu membohongiku selama ini? Bertahun lamanya? Kenapa, bu? Kenapa?!” teriak Kirana seakan benar-benar menjadi manusia terbodoh. Entah apa alasan Ningsih melakukan ini semua, namun selama menjadi

  • Bahagia Usai Bercerai   Bertemu Kembali

    Ningsih terkejut, baru sadar bahwa ia tak memakai kursi roda sebagai alat kepura-puraannya. Selama ini baik kerabat, tetangga bahkan RT, RW sekalipun Ningsih selalu menerima bantuan berupa uang. Tak hanya itu orang-orang juga mengasihaninya sampai memberi beberapa hal seperti sembako dan kebutuhan lainnya. Walau memang tidak setiap bulan tapi Ningsih selalu diberi beberapa bansos tersebut. Dan sekarang ketika beberapa pasang mata menatap Ningsih membuat perempuan itu benar-benar gelagapan. “Bu saya--saya–”“Ooh ternyata begini kelakuan aslinya Bu Ningsih? Astaghfirullah….” Orang-orang yang ada di sana mengucap istighfar, namun ada beberapa orang pula yang langsung mengumpat tersebab marah. “ Dasar tidak tau malu! Pantas sekarang anaknya masuk penjara! Buah dari Karma emang nggak pernah jauh dari Ibunya!” kata tetangga yang memiliki mulut pedas. Hal itu jelas mengundang tatapan Ningsih. “Apa? Di penjara? Maksud kalian apa ya? Putra saya ada di rumah, mana ada masuk penjaraa!” kata

  • Bahagia Usai Bercerai   Masuk Penjara

    “Ini kesalahan kamu Adi! Andai saat itu kamu nggak cerai sama Kiran, mungkin semua ini nggak bakal kayak gini!” cecar Ningsih dengan marah yang terus berlanjut. Saat ini Aditya sudah pulang ke rumah dan ia malah disuguhi omelan Ningsih yang tidak ada henti-hentinya. “Bu, berhenti bawa-bawa nama Kirana! Dia udah nikah, bahagia dengan kehidupannya sekarang!” kata Aditya jengah. Ibunya itu selalu saja menyalahkan dirinya atas apa yang telah terjadi. Padahal sudah beberapa bulan berlalu tapi Ningsih tampaknya belum menerima keadaan ini. Wajar, Kirana yang apa-apa dijadikan layaknya babu, kini tampak sepi sebab tak ada pembantu. “Dan lagipula, Kirana berhak bahagia untuk sekarang dan seterusnya … sebab jika hidup kembali bersama kita, sudah dipastikan Ibu bakal jadikan dia pembantu.” “Heh, mana tau kamu bicara gitu hah?! Ibu—” “Bu, sudahlah… yang terjadi biarlah terjadi!” Ningsih menatap tajam sang anak, hah! Anak itu mana tau susahnya Ia jika harus bekerja rumah seorang diri! Mana t

  • Bahagia Usai Bercerai   Sebuah Rahasia Tersembunyi

    Derina duduk manis di hadapan calon mertuanya. Ya, siapa lagi kalau bukan Ibunya Aditya. Namun, yang ditatap justru hanya menampilkan raut cueknya, terlihat sekali bahwa Ningsih enggan melihat Derina. “Bu, kedatangan Derina ke sini….”“Ibu udah tau!” jawab Ningsih memotong ucapan Aditya yang hendak mengeluarkan bicaranya. “Ibu tidak setuju!” ucapnya blak-blakan dengan wajah yang menatap Derina. “ibu butuh menantu yang bakal fokus ke rumah tangga, bukan ngejar karir seperti kamu!” ucapnya terang-terangan. “Ibu pengen yang seperti Kiran, nurut dan gak banyak tingkah!”Derina yang mendengarnya jelas marah, ia paling tidak suka jika harus dibanding-bandingkan. Dan secara terang-terangan orang di depannya ini membandingkan dirinya dengan Kirana. “Bu, ini tidak seperti yang ibu pikirkan. Derina seperti ini sebab—”“Tidak ada alasan apapun. Ibu tetap menolak!” Dalam diam Derina menahan gejolak amarahnya.Cih, lagipula siapa yang mau menjadi menantunya? Yang hanya dijadikan pembantu? Buka

  • Bahagia Usai Bercerai   Sosok Bermuka 2

    “Sayang?” Kening Arion mengerut tatkala melihat dua orang yang sangat ia kenal. Tatapan matanya seketika langsung menajam. Aditya maupun Derina langsung tukar pandang, mendadak terkejut sebab ada Bosnya di sini. “Tuan Arion? Anda di sini?” tanya Derina ramah. Arion terkekeh lucu, memasukan tangan kanannya ke dalam saku celana. “Apa yang barusan kalian bicarakan dengan istri saya?” ucapnya berhasil membuat mata Derina maupun Aditya melebar. Apa katanya? Istri? “Tuan, A--anda tidak salah? Istri?”“Ah, tentu saja kalian tidak tau. Biar saya perjelas saja di sini. Kalian bisa melihat wanita yang ada di sisiku ini kan?” Arion menarik pinggang Kirana, dia menarik sudut bibirnya dalam memandang Derina apalagi terhadap Aditya. “Dia istri saya, kami sudah menikah yang mana tidak dipublikan.”“Mas?” Kirana mencubit pinggang Arion, kesal sekali kenapa suaminya itu malah membuka status mereka. “Kenapa sayang? Katakan, tadi mereka mengatakan apa tentangmu?” Mendengar pernyataan itu tangan A

  • Bahagia Usai Bercerai   Belum Selesai

    Sudah 7 bulan berlalu, dan kini usia kandungan Kirana sudah memasuki 8 bulan lebih. Ada banyak hal yang dialami oleh ibu muda itu, namun untungnya Kirana mampu mengkondisikan keadaan tersebut dengan baik. Takut terjadi apa-apa pada si bayi, Kirana memilih lebih berhati-hati dalam hal apapun. “Sayang?”Arion dengan jas mewahnya, menghampiri Kirana yang saat ini tengah duduk di tepi ranjang. “Pakaikan mas dasi dong?”Kirana tersenyum tipis kala Arion duduk berhadapan padanya. Dengan penuh telaten Kirana memakaikan dasi pada leher sang suami.“Mas tampan tidak?” tanyanya. “Ya jelas tampan, Mas. Mas selalu tampan setiap hari.”“Beneran?”“Hmm.”Arion mendelik kecil. “kok gitu jawabnya? Cuman hhmm?”Kirana terdiam dari gerakannya sejenak. “Ya terus, harus jawab gimana? Kan aku udah jawab. Mas selalu tampan setiap hari….” Kirana mencubit pelan hidung Arion yang mancung, gemas sekali. “Kenapa sih? Jangan cemberut kayak gitu.” Kirana menegur, Arion itu lucu sekali dimatanya, jadi teringat

  • Bahagia Usai Bercerai   Hamil

    “Mas ini… ?”Kirana terperangah, ia tatap Arion dengan raut tidak percaya. Memberi kejelasan pada apa yang ia lihat dari ponsel Arion. Namun, seulas senyum hangat ia tujukan setelah melihat kembali wallpaper itu. “Ternyata Mas Ar diam-diam suka ambil foto Kiran ya?” ucap Kirana menatap foto yang menunjukkan dirinya sewaktu kecil. Wallpaper utama di ponsel Arion adalah dirinya, dan ia cukup terkejut akan hal itu. Sekarang Kirana percaya bahwa Arion memang benar-benar mencintainya. Tak hanya sebagian ucapan saja, melainkan memang benar-benar mencintainya. Kirana segera memeluk Arion dari samping, dan hal itu cukup terkejut untuk Arion. “Terima kasih ya, Mas. Makasih udah cinta sama Kiran, makasih udah ngertiin Kiran, makasih untuk ketulusan Mas dalam hubungan ini.”Usapan halus dirasa Kirana saat Arion mengusap rambutnya lembut. Arion tersenyum, kemudian ia cium ubun-ubun Kirana dengan gerakan pelan. “Semoga sampai di 7 kelahiran pun, kita tetap bersama-sama seperti inj. Dan semog

  • Bahagia Usai Bercerai   Pulang Ke Jakarta

    “Apa kamu tidak lelah Mas? Ada seseorang yang menunggumu di atas ranjang, tapi kau malah mencari ranjang hangat di orang lain,” ucap Kirana. Bertambah kerutan dikening Arion, pria itu menarik pelan bahu sang istri. “Apa maksudmu, Kiran? Kau menuduhku telah berselingkuh?”Kirana terdiam, bibirnya cemberut. Memalingkan wajah ke arah lain, Kirana justru ditarik oleh tangan Arion agar menatapnya. “Sudah berapa kali Mas bilang, cuma kamu wanita yang sekarang Mas cintai. Kenapa masih meragukannya?”“Aku nggak ragu! Hanya saja … seharian ini Mas memilih bersama Syera ketimbang istri sendiri. Wajar kan aku curiga?” Kirana membuang muka, bertambah cemberut lah bibirnya akan hal itu. Arion terkekeh. Melihat sisi kiri-kanan yang cukup masih ramai bisingnya orang-orang membuat Arion mengangkat Kirana ala koala, membawanya ke kamar agar leluasa berbicara satu-sama lain. Sedang perempuan itu terkejut, dengan cepat mengeratkan dalam memeluk leher Arion. “Tidak kusangka, seorang Kirana juga bisa

  • Bahagia Usai Bercerai   Posesif Kirana

    “Hendra? Kau di sini? Di mana Mas Arion?” tanya Kirana sehabis pulang dari sungai. Wanita itu memilih pulang ke penginapan, beristirahat dan tidur mungkin. “Tuan sedang ada urusan Nona, saya ditugaskan untuk menjaga Anda di luar sini.”Cih! Ada urusan? Dengan Syera maksdunya? “Oh.” Hanya itu yang keluar dibibirnya, Kirana memilih bodo amat dan masuk ke dalam penginapan. Hendra menatap cengo atas sikap yang ditujukan Kirana. Hanya oh? [Tuan, Nona sudah pulang barusan. Dia menanyakan Anda di mana, saya jawab sedang ada urusan. Tapi, Nona terlihat acuh tak acuh.]Hendra mengirimkan pesan tersebut pada Arion. Sebelum benar-benar berjaga di sini Hendra memang diperintahkan Arion untuk mengabari mengenai istrinya itu. Tadi saat Hendra ke sini ia mendapati kabar bahwa Kirana tidak ada dipenginapan, hal itu membuatnya berkabar pada Arion. Namun jawaban Arion cukup jelas, kabari jika Kirana sudah pulang. Untuk itulah Hendra langsung mengabari Arion mengenai kepulangan Kirana. [Kau tidak

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status