Share

Kembali(2)

"Nggak bisa dilepas?" tanya Sanad saat melihat jam di dinding yang sudah menunjukkan pukul 11.

Tera kembali menggeser tangannya, tetapi lagi-lagi Evan merengek.

"Sepertinya belum benar-benar tidur ya?" tanya Sanad pelan.

"Sepertinya hari ini dia benar-benar ketakutan," bisik Tera. "Ditambah kemunculan Arbain."

"Iya, Keane ada cerita padaku. Aku minta maaf. Tidak seharusnya tadi memakai tenaga Keane."

Sanad berjongkok di sisi ranjang. Ia membelai lembut rambut Evan.

"Kamu istirahatlah. Tak baik lama-lama di sini," tegur Tera.

Ia menatap ragu, tetapi benar kata Tera. Lama-lama diam di kamar Evan, tidak baik buat Tera.

Gerakannya terhenti ketika hendak berdiri. Ia menatap ujung piyamanya yang dipegang Evan.

Sanad kembali duduk. “Evan mau ditemani Papa?”

Evan mengangguk.

“Kalau begitu Mama tidur ke kamarnya, ya. Papa yang temani Evan,” bujuk Sanad.

Evan menggeleng.

Seketika keduanya saling terperanjat.

***

Gerakan Sanad terhenti ketika hendak berdiri. Ia menatap ujung piyamanya
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status