Share

Terusik

Sanad meletakkan dagunya di atas kepala, tangannya memeluk erat, sedang pikirannya entah ke mana. Sudah berapa kali dia mendesah, hingga membuat mata Evan terbuka.

“Mama?!”

“Heh?” Sanad menurunkan wajahnya, menatap Evan.

“Mama?”

“Mama?” ulang Sanad. Keningnya mengerut. “Oh, Evan merindukan Mama? Iya, nanti Minggu kita ke sana. In sya Allah.”

Evan menggeleng. Kening Sanad makin menukik.

“Mama?” Evan menunjuk ke arahnya dengan dagu.

“Papa?”

Evan mengangguk.

“Mama.”

“Papa ... Mama." Sanad menatap langit-langit, berusaha mencerna ungkapan Evan. "Papa kangen Mama?”

Evan mengangguk sambil tersenyum nakal.

“Ish, mikir apa sih?! Sudah tidur nggeh,” tukas Sanad sambil menenggelamkan wajah Evan dalam pelukannya.

'Kangen?' Tiba-tiba Sanad mengeja kata dalam hatinya. Bohong jika ia tidak merindukan gadis itu. Namun, rindu seperti apa yang dimilikinya?

***

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status