Share

Pengakuan Ayah

Penulis: Rucaramia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-03 12:54:22

“Apa?!”

Esther bukan tipe orang yang bisa berteriak seperti itu. Ya, setidaknya tidak bila di depan ayahnya. Namun berkat cerita dari sang ayah Esther tidak bisa menahan dirinya untuk berseru dengan cara seperti itu karena tidak percaya dengan penuturan ayahnya.

Zeref bersender pada lengan sofa, matanya tertutup dan tangannya tampak memijit pelipisnya. “Esther, perhatikan nada suaramu.”

Kalimat tersebut seketika menyadarkan Esther dengan siapa dia berbicara sekarang. Gadis itu mengepalkan kedua tangan di atas pahanya. “Kenapa bisa begitu, Ayah? Kenapa Ayah langsung mengambil keputusan untuk mengusir Felix begitu saja? Maksudku, tidak ada yang bisa membuktikan perkataan Elson saat itu. Tidak ada bukti pasti.” Esther sedikit frustasi, menyadari bahwa keputusan ayahnya dimasa lalu merupakan titik awal dimana kebencian Vinson kepadanya dimulai. Semua kejadian buruk yang menimpanya, sudah jelas merupakan bagian dari pada balas dendam orang itu terhadap keluarganya. Semua itu sangatlah tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Titik Awal Pembully-an

    7 tahun yang lalu…Esther Rodrigo turun dari sebuah mobil sambil melihat ke sekeliling. Dia merapikan seragam sekolahnya yang baru. Hari itu adalah hari pertamanya sebagai murid SMA. Sekaligus hari pertama tanpa Elma dan Elson. Setelah melewati proses perceraian di pengadilan yang berlarut-larut, Ibunya berhasil mempertahankan Elma untuk ikut dengannya. Sementara Esther selaku putri sulung, harus tetap berada di bawah asuhan sang ayah.Sebetulnya Esther sempat memohon kepada Ibunya untuk tidak pergi ke luar negeri. Tetapi sang Ibu yang sudah bertekad tidak bisa lagi ditahan olehnya. Namun wanita itu selalu berjanji akan menghubungi Esther, atau berkunjung bersama sang adik setiap liburan.Sialnya lagi kepergian adik dan Ibunya juga merupakan perpisahan Esther dengan Elson saat itu. Elson yang memang adalah anak jenius langsung bisa masuk ke universitas mana pun yang dia inginkan, oleh karena itu dia mendapatkan undangan langsung ke universitas terbaik di Inggris. Tanpa perlu berpikir

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-03
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Kemarahan Elise

    “Esther, kau baik-baik saja?”Esther kini tersadar dari lamunannya tatkala mendengar suara sang ayah dari samping. Gadis itu menoleh lalu kemudian tersenyum. “Aku baik-baik saja, Ayah.”Dia tidak tahu mengapa, tetapi dari sekian banyaknya memori di kepalanya justru dia malah teringat dengan insiden Vinson dan permen karet. Sejujurnya memang itu salah satu bentuk pengalaman traumatis sebab gara-gara itu pula rambut Esther harus dipotong pendek. Sangat pendek malah. Mungkin karena beban pikiran, mendadak banyak kenangan lama yang muncul ke permukaan. Terutama setelah diskusi yang Esther dan sang ayah lakukan pagi tadi.Saat ini Esther, Elson dan Zeref baru saja selesai makan siang bersama dan mereka sedang berada dalam perjalanan pulang. Oleh sebab itulah jeda waktu perjalanan malah membuat Esther banyak teringat hal-hal lalu. Terutama pesan yang langsung mentrigger kemarahannya.Sender : Gaara MaxwellJuly 25, 2024 1:39:22 PMEsther, kau dimana? Aku meneleponmu berkali-kali dan kau jug

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Perfect Scene

    Bibir Elise menipis sebelum dia menjawab, “Aku menyukai Gaara. Aku menginginkan dia dan aku selalu mendapatkan apapun yang aku inginkan. Jika aku tidak bisa mendapatkannya, maka orang lain pun tidak. Apalagi si Rodrigo tolol itu.”“Kalau kau menyukai dia, kenapa kau justru malah memancing amarahnya?”Elise menatap Nol dengan tajam. “Dia baru saja mengambil langkah yang salah dengan menolakku. Padahal aku menyerahkan diriku dengan sukarela pada dia. Dia tidak tahu saja diluar sana ada banyak yang menginginkanku. Dia pasti sudah tidak waras karena mengingat perempuan lain saat sedang bersamaku, dan lagi orangnya perempuan sialan itu lagi.”Perempuan itu kemudian berbalik dan berjalan menuju ke arah sofa yang berada di pinggir ruangan sebelum menghempaskan tubuhnya disana.Nol menghampiri dan duduk disampingnya. “Gaara hanya ingin kau minta maaf pada Esther dan menjelaskan yang sebenarnya.”Elise langsung melotot, memandang Nol dengan pandangan yang siap membunuhnya. Tangannya menggengga

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Aku Mencintaimu, Gaara

    Napas Esther tercekat ketika dia menemukan sosok pria yang duduk menunggunya di undakan depan rumah. Sosok tersebut menengok dan sontak berdiri ketika Bentley milik Zeref Rodrigo berhenti tepat di depannya.“Siapa itu?” Zeref mengernyit melihat sosok pemuda yang tidak dia kenal.“Sepertinya kenalannya Esther,” sahut Elson agak dongkol.Pada akhirnya mereka bertiga turun dari dalam mobil sementara Gaara sendiri langsung menghambur untuk mendekati Esther. Tetapi begitu dia melihat Zeref dan Elson yang seolah membuat pagar untuknya, Gaara sedikit mundur dan dengan sopan menyapa, terutama menunjukan hormatnya kepada Zeref. “Saya Gaara Maxwell, senang bertemu dengan Anda Pak Zeref.” Saat itu Gaara sama sekali tidak mempedulikan Elson.Zeref balas membungkuk. “Dan apa yang membawamu hingga kau bisa duduk di undakan rumahku?”“Saya ingin bicara dengan Esther, ada sesuatu yang perlu kami diskusikan,” jawab Gaara tanpa merasa ragu sedikit pun.Zeref menaikan sebelah alisnya kemudian melirik pa

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Deal

    Gaara terbangun dengan senyuman cerah dibibirnya. Dia membuka mata secara perlahan-lahan, lalu berguling-guling sebentar sebelum akhirnya lelaki itu turun dari ranjang yang sedang dia tempati. Meski tidurnya tidak dihantui mimpi sama sekali. Namun dengan bangun pagi dalam keadaan segar dan perasaan yang lega luar biasa adalah sebuah hadiah terindah.Pemuda itu berjalan ke kamar mandi, senyum masih tersungging dibibir sambil sesekali menguap dan menggaruk rambutnya yang acak-acakan. Setelah mencuci muka, dia menatap pantulan mukanya sendiri di cermin kamar mandi.Lihat, betapa bodohnya ekspresi yang dia buat saat ini. Dia cepat-cepat mengubah ekspresi tersebut menjadi dirinya yang seperti biasa, tetapi gagal dan senyuman kembali mampir diwajah.Fenomena ini terjadi lantaran dia kembali teringatkan dengan pernyataan cinta yang dia terima dari Esther kemarin sore. Gadis special yang memang dia pun punya rasa yang sama kepadanya. Jadi bagaimana bisa dia cemberut dengan kenangan indah sema

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-05
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Nemuin Kakaknya Malah Ketemu Sama Adiknya

    Esther kali itu sedang terjebak macet dalam perjalanannya menuju ke komplek hiburan raksasa di pusat kota. Sesuai dengan rencana yang telah dia rancang sebelumnya, Esther bermaksud untuk mempertemukan keluarganya dengan si kakak beradik yang dimasa lalu telah teraniaya. Esther ingin melihat ayahnya dan Elson (terutama) untuk berada dalam satu meja dan meminta maaf atas apa yang telah terjadi di masa lalu meski dosa mereka barangkali tidak cukup menebus segala yang telah terjadi. Meskipun Esther sudah kepalang membenci Vinson dalam waktu yang lama, tetapi setelah mengetahui kebenaran yang melatarbelakangi aksinya, Esther merasa bahwa dia tidak bisa diam saja melihat permusuhan diantara kedua keluarga.Melihat Esther yang punya hubungan cukup baik dengan Felix, ayahnya pun mempercayakan pada Esther untuk menghubungi pria tersebut. Karena itulah dia pagi tadi memberanikan diri mengirim pesan singkat kepada pria itu untuk bertemu bila dia punya waktu kosong.Untungnya pria itu tidak membu

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Permintaan Maaf & Rasa Bersalah

    Karena tidak ingin menarik perhatian orang-orang disekitar. Vinson sadar bahwa cara terbaik untuk menangani Esther yang sekarang adalah dengan melepaskannya sebelum nanti dia akan menangkapnya lagi jika situasi disekitar sudah jauh lebih kondusif.Ketika sampai diluar, Esther berhenti lalu menoleh kebelakang. Dia berjengit saat Vinson rupanya masih mengikuti. “Kenapa kau masih mengikutiku?” bentak Esther emosi.Vinson yang tidak suka dengan nada suara Esther yang meninggi lantas balas membentaknya pula. “Kenapa pula kau tiba-tiba lari?”Esther mengernyit, “Kau sendiri kenapa mengejarku?” tantangnya.Vinson menghembuskan napas kesal, dia mengacak rambutnya dengan sebelah tangan. “Coba kau berkaca pada dirimu sendiri dan lihat situasinya,” ujar lelaki itu sambil berkacak pinggang. “Kau datang sendiri kemari atas kemauanmu sendiri, mencari kakakku, dan ketika aku bertanya kenapa, kau bertingkah dan aneh tiba-tiba lari. Bagaimana aku bisa melepaskanmu begitu saja saat aku melihat kau memb

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-06
  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Mencari Validasi

    Ketika Esther telah mengelap air matanya, barulah kemudian Vinson angkat bicara. “Aku… sebenarnya tidak terlalu ingat.” Suara Vinson membuat Esther menoleh kepadanya. “Memori yang paling melekat padaku saat itu adalah kau terluka nyaris sekarat dan Elson bilang bahwa kau … sangat membenci aku.” Esther menatap wajah Vinson lekat-lekat dan hal itu membuat Vinson sedikit kurang nyaman. “Bisa tidak, jangan menatapku seperti itu?”Esther menganggukan kepala lalu mencoba untuk tidak terlalu bereaksi dengan ekspresinya sendiri.Vinson menghela napas. “Kurasa aku sudah terbiasa membenci kalian sejak itu. Semua tindakanku padamu seperti memang sudah seharusnya. Natural.”Esther mengerti maksud lelaki disampingnya. Memang benar bahwa ketika membenci seseorang begitu lama, sadar atau tidak sadar semua hal yang orang bersangkutan lakukan akan terlihat buruk dan ada kecenderungan untuk menyakitinya. Dan meski kalimat yang Vinson katakan barusan terdengar tidak berperasaan tetapi Esther bisa memaha

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-07

Bab terbaru

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Side 2

    Baiklah ini mungkin sedikit tentang keluarga pasutri muda. sebenarnya tidak ada yang terlihat wah atau bagaimana kecuali fakta bahwa mereka mulanya adalah pasangan yang terlihat abnormal tetapi nyatanya bisa membuat sebuah keluarga yang terlampau manis bak gulali, apple candy, dan kue lapis legit. Namun terkadang juga bisa sepahit kopi, se asam lemon, se asin garam. Ya, barangkali inilah alasan mengapa hidup itu tidak selalu tentang satu rasa, sebab manis itu sendiri tidak akan pernah berarti bila tidak ada rasa yang lain. Hidup tidak melulu soal bahagia.Matahari sudah meninggi, teriknya telah menghidupkan semesta mencoba mengintip dari celah tirai jendela yang sengaja belum dibuka. Seiring dengan langkah Gaara yang sampai di ujung tengah dan lekas membuka pelan pintu kamarnya.Lelaki itu berjalan tanpa suara, seraya mengukir senyum yang paling sempurna. Kedua matanya memancarkan cahaya yang lembut, tampak sekali bahwa pria tersebut menyukai sosok wanita yang masih meringkuk nyaman d

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Side 1

    Tidak disangka hari yang ditunggu akan tiba. Dia juga tidak habis pikir bahwa akan tiba masanya dia akan mengenakan pakaian serba putih dan didandani dengan cantik, terlebih nantinya dia akan bersanding dengan pria yang dia cintai. Senyuman manis terpatri di wajah Esther yang sudah dipoles dengan make up sedemikian rupa. Gadis itu sama sekali tidak bisa berhenti tersenyum untuk moment ini. Hari ini dia akan menikah, dengan seseorang yang dulunya adalah bad boy di kampus, lelaki yang mulanya hanya dijadikan sebagai objek taruhan antara dia dengan Vinson. Ceritanya memang selucu itu, tetapi tidak memudarkan bahwa cinta yang dia miliki kepada sang pria adalah cinta yang tulus.Setelah lulus dan berpacaran selama kurang lebih tiga tahun, Gaara datang ke kediamannya dan dengan gentle meminang Esther di depan ayahnya. Lamaran itu datang tanpa diduga sama sekali oleh Esther, dan dia teramat bahagia mendengar kesungguhan Gaara terhadapnya. Selang beberapa waktu, pria itu langsung sibuk memper

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Life is Funy, Right?

    Esther terbangun karena rasa lapar di perut. Dia berbalik dan menemukan sepasang mata Gaara yang menatapnya dengan intens.Dia tertidur saat ditengah permainan, dan ranjang Gaara sekarang sudah menjadi favorit Esther. Dia tidak mau meninggalkannya.“Hei,” sapa gadis itu pada sang pemuda, dia tersenyum malu-malu.“Hei,” balas Gaara membalas senyumannya. “Kau lapar ya?”Esther mengangguk.“Aku sudah memanaskan sup dan ada sedikit roti juga. Mungkin rasanya tidak akan terlalu cocok, tapi aku pribadi memang jarang makan dirumah.”Esther terkekeh. “Kau seperti cenayang, bagaimana kau bisa tahu aku lapar?”“Aku mendengar suara perutmu.”Wajah Esther memerah, sementara Gaara malah tertawa. Mereka kemudian makan bersama di tempat tidur. Makan terakhir yang Esther makan memang hanya sarapan di pesawat. Rasa lelah membuat Esther melupakan banyak hal termasuk urusan mengisi perut. Dan meski Gaara bilang rasanya mungkin tidak sesuai, tetapi bagi Esther makanan itu adalah yang paling nikmat yang p

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Body Rhytm

    “Menurutmu apa aku punya pilihan Gaara?” Dia merasakan air mata membasahi pelupuk mata. “Aku sendirian. Jika ada satu kesempatan bagiku untuk bisa menyelamatkan diri, tentu aku akan melakukannya.”“Bagaimana bisa kau melakukan itu sementara—”“Siapa yang kau pikir akan menolongku saat itu? Apakah kau Gaara? Kau? Tentu saja aku tidak pernah berpikir kesana karena aku orang asing bagimu sementara Vinson adalah teman baikmu. Dan apa yang kau lakukan saat kau tahu aku kesulitan di kampus ketika Vinson membully-ku? Kau tidak melakukan apapun.” Gaara hendak memotongnya, tetapi Esther segera mengangkat tangan mencoba untuk menghentikan apapun yang akan lelaki katakan sebagai bentuk dari pada pembelaan. “Kita pernah membicarakan ini dulu sekali. Aku tidak berusaha sedang menyalahkan keadaan ini kepadamu. Faktanya, memang pada saat itu aku tidak punya seorangpun yang bisa menolongku. Pada akhirnya aku hanya harus melakukan sesuatu agar aku bisa menyelamatkan diriku sendiri. Terus terang taruha

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Penjelasan Dari Esther

    Gaara yakin dia berhalusinasi ketika melihat sosok perempuan berambut keperakan yang berdiri di muka rumahnya.Tidak. Tidak mungkin itu Esther.Selain Gaara hanya ada dua orang yang tahu soal keberadaan rumah ini. Paman Yoshi dan ayahnya.Bahkan saat Gaara turun dari jeep dan melepas kacamata hitamnya untuk memastikan bahwa terik matahari tidak membuatnya berhalusinasi, sosok tersebut masih berada disana. Semakin mendekat, Gaara semakin yakin bahwa sosok itu memang adalah Esther.Perasaannya kian membuncah dan tidak terkendali. Tetapi diantara itu semua, Gaara tidak bisa berbohong bahwa dia bersyukur melihat Esther ada disini. Apalagi mengingat bahwa beberapa saat yang lalu dia nyaris membuat keputusan yang mungkin akan disesalinya.Ketika dia berhasil memeluk sosok itu, rasa lega segera menyebar dalam hatinya. Dia tidak tahu bagaimana caranya Esther bisa berada disini. Namun dia bersyukur bahwa sekali lagi dia masih bisa menyentuh kehangatan kulit gadis itu. Berada didekat Esther mem

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Nyaris Putus Asa

    Sejak meninggalkan rumah yang dahulu menjadi tempat dia menghabiskan waktu bersama sang bunda tercinta. Gaara tidak menduga bahwa akan ada saatnya dia kembali ke rumah ini. Tepat seperti dugaannya pula tidak ada satu bagian dari rumah ini yang berubah. Ayahnya pasti melakukan segala cara agar rumah tersebut tetap sama persis seperti saat masih ditinggali oleh ibunya terakhir kali. Gaara bisa melihatnya dari taman bunga dan juga gazebo tempat ibunya dulu selalu menghabiskan waktu bersama Gaara untuk membacakannya sebuah dongeng.Gaara tidak bisa membohongi dirinya. Rumah itu sangat mencerminkan kepribadian ibunya. Setiap sudutnya memaksa Gaara mengingat semua memori tentang wanita itu. Ketika Gaara pertama kali melewati pintu depan rumah tersebut, dia merasa seperti melihat hantu ibunya dari masa lalu.Dalam perjalannnya ke Australia, Gaara sebenarnya telah membayangkan ratusan skenario yang ingin dia lakukan pada rumah tersebut. Hal pertama yang mampir ke otaknya adalah membersihkan s

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Penebusan Rasa Bersalah

    Sesuai dengan janji, setelah mengunjungi makam ibunya Gaara, Jorge mengantar Esther menuju ke kediaman mendiang istrinya dimana gadis itu bilang bahwa Gaara berpotensi berada disana. Jorge sebenarnya tidak yakin bahwa sang putra akan berada di rumah tua itu. Apalagi karena Gaara punya alasan yang kuat mengapa dia bersedia tinggal bersamanya dari pada tinggal dirumah itu.Namun entah bagaimana, Esther mampu mematahkan semua statement pria itu berdasarkan intuisinya yang liar.Sementara Esther sendiri kini semakin diliputi rasa bersalah yang teramat mendalam kepada Gaara. Setelah mendengar cerita Jorge tentang mendiang istrinya. Esther memahami bahwa Gaara tumbuh dengan pemahaman bahwa sang ibu meninggal karena cinta yang terlalu besar kepada ayahnya. Memang masuk akal bahwa pemuda itu akan bersikap sinis dan membenci ayahnya. Tetapi terlepas dari hal itu, Esther pun tidak bisa menjudge keduanya. Tetapi yang pasti setelah mendengar segalanya dari kedua belah pihak, Esther malah merasa k

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Keberuntungan Esther

    Esther benar-benar tidak tahu bahwa dia punya keberuntungan sebesar ini dalam hidupnya.Lima belas menit yang lalu dia benar-benar dibuat kelimpungan dan nyaris menangis gara-gara kehabisan mobil jemputan. Memang benar keputusan yang dia buat kali ini pun terbilang sangat gila seumur hidupnya. Terbang ke Australia tanpa punya kenalan satu pun, bahkan alamat yang hendak dia tuju pun Esther tak tahu. Esther hanya punya modal ingatan foto-foto lama Gaara dengan mendiang ibunya saja. Makanya rencana Esther adalah menyewa mobil dan pergi berkeliling sambil mencari rumah yang mirip dengan gambar yang pernah Esther lihat.Saat itulah mendadak pria baik hati yang Esther temui di pesawat menghampiri. Karena Esther punya pengalaman kurang baik dengan orang asing, maka Esther sempat ragu untuk mengatakan yang sebenarnya kepada orang itu. Tetapi bila mengingat kebaikan yang pria itu lakukan, Esther berasumsi bahwa orang itu bukanlah orang yang punya maksud jahat.“Ah, saya Jorge Maxwell. Orang ya

  • Badboy yang Harus Aku Taklukan   Gadis Misterius

    “Maaf?” balas gadis itu tampak agak kaget dengan pertanyaan yang Jorge berikan terhadapnya.“Mimpimu.”“A—ah… itu … b—bukan apa-apa,” sahutnya agak tergagap sambil menggelengkan kepala. “Maaf saja tapi itu … bukan tipik yang cukup menyenangkan untuk … dibicarakan.”Jorge mengangguk. “Baiklah kalua begitu, tapi saat melihatmu aku jadi teringat putra bungsuku yang kurasa seumuran denganmu.”Sekilas gadis itu jadi tampak sedikit tertarik. “Benarkah? Umur berapa?”“Tahun ini masuk dua puluh dua tahun.”Gadis itu menganggukan kepala. “Ah, benarkah? Saya juga.”“Jadi, kalua boleh tahu apa yang gadis sepertimu lakukan sendirian? Apa kau ingin mengunjungi seseorang?”Selama sesaat gadis itu tampak menimbang-nimbang jawabannya. Ekspresinya juga sedikit berubah. Tetapi kemudian tak selang beberapa lama dia menganggukan kepala. “Ya, begitulah.”“Keluarga?”“Ah, bukan. Hanya seorang teman.”“Kurasa dia adalah teman yang special sampai kau mau terbang sendirian seperti ini.”Jorge jadi terkekeh sa

DMCA.com Protection Status