Beranda / Romansa / Bad Boy Vs Playgirl / 01. Cinta Satu Malam

Share

Bad Boy Vs Playgirl
Bad Boy Vs Playgirl
Penulis: Alara1004

01. Cinta Satu Malam

Penulis: Alara1004
last update Terakhir Diperbarui: 2022-05-07 18:28:42

~Dari awal kita memang tidak mungkin~

...

Hiruk pikuk kota Chicago dimalam hari tak dihiraukan oleh Lynelle Ainsley, dengan brutalnya ia mencium Jay yang kala itu mengemudikan mobilnya dengan satu tangan sedangkan tangan yang lainnya ia gunakan untuk menahan tengkuknya.

"Oh Lyn, aku tidak tahan lagi. Sial!" Umpat Jay melepas ciuman mereka dan mulai merapikan bajunya yang terlihat kusut. Saat ini mereka dalam perjalanan menuju bar yang disewa Ben, untuk menghadiri pesta kecil-kecilan dalam rangka merayakan ulangtahunnya.

Lynelle, wanita itu hanya tertawa menanggapi.

"Kita tidak akan bisa melakukannya." ujarnya mengerling nakal pada Jay yang mencoba untuk terlihat fokus pada jalanan didepan sana.

"Wow Lyn, kau cukup nakal girl." balasnya mencium sekilas bibir wanita itu.

Tak sadar mereka telah sampai didepan bar yang dimaksud. Dengan cepat mereka keluar dari dalam mobil dan menghampiri sang tuan pesta yang telah menunggu kedatangan mereka.

"Ohh, happy birthday bro! Apa aku terlambat?" tanyanya begitu melihat ke dalam bar yang disewa Ben sudah terisi dengan banyak orang.

Ben menepuk pundaknya pelan "Kau tepat waktu, jangan khawatir."

"Hei Jay, kau sangat tampan malam ini dude." ujar Ben beralih pada Jay.

Merasa tak ada lagi yang perlu dibicarakan dengan Ben, Lynelle pun masuk kedalam bar, bergabung bersama teman-temannya.

"Hey Lyn, kenapa kau sangat lama?" tanya Rose menawarkan segelas minuman padanya.

Lynelle mengedikan bahunya acuh "Aku terjebak kemacetan, kenapa? Kau merindukanku?"

"Oh Lyn, aku tidak bercanda. Aku serius."

"Aku juga, okay?" balas Lynelle sedikit kesal. Benar tadi ia terjebak dijalan, ya lebih tepatnya terjebak berciuman bersama Jay.

"Ya-ya. Jangan marah ok? " balas Rose cepat tak ingin mencari masalah dengan Lynelle.

"Apa kau datang sendiri? Tak ingin bergabung dengan kami?" sambung Rose seraya menunjuk kerumunan lelaki dan wanita disofa ujung ruangan.

"Aku datang bersama Jay. Tentu saja aku akan bergabung."

Segera Lynelle melangkahkan kakinya menuju kerumunan tersebut.

"Selamat malam tuan." coleknya pada seorang pria yang menghalangi jalannya sembari mengerling nakal.

Pria tersebut balas mengerling lalu mengikuti Lynelle, dan duduk disamping wanita itu.

Seakan telah mendapat mangsa, pria tersebut menarik pinggang Lynelle dan menciumnya kasar. Ayolah ia takkan membuang-buang kesempatan yang ada.

Sedangkan diluar ruangan Ben berdiri resah menatap kedatangan sahabatnya.

"Hey Ashton, Kenapa kau sangat lambat?" tanyanya kesal.

Ashton hanya menyeringai pelan "Sorry."

"Apakah pestanya sudah dimulai?" tanya Ashton mengikuti langkah Ben masuk kedalam bar yang disewa sahabatnya itu.

Ben mengumpat pelan. "Sh*t Ash, kalau bukan karena menunggumu aku pasti sudah memulainya sedari tadi."

Ashton hanya mengedikan bahunya tak peduli lalu bergabung bersama kelompoknya.

Semua teman-temannya telah datang,

Tidak ada lagi yang perlu ditunggu, dengan semangat Ben pun memulai pestanya.

Ya tidak seperti pesta anak kecil yang meniup lilin dan memotong kue, yang ada Ben meningkatkan volume musik dan mengeluarkan berbagai macam alkohol.

"Let's party guys, are you ready?"

"Yeah!"

Teriakan heboh langsung mengelilinginya. Beberapa wanita dan pria telah bangkit dan meliuk-liukan tubuh mereka. Bahkan ada yang telah berciuman hampir naked di sudut ruangan.

Ashton hanya menatap itu semua dingin, tak berselera. Di teguknya alkoholnya dalam sekali tegukan. Ia menghargai Ben sebagai sahabat masa kecilnya, jika tidak saat ini pasti ia sedang bersama komplotannya.

Lain halnya dengan Lynelle, setelah berciuman dengan pria yang diketahui bernama Thomas tadi, saat ini ia mulai menggaet teman satu angkatannya, Niel. Hingga akhirnya mereka berciuman panas ditengah ruangan. Setelah puas, Lynelle pun melepas ciumannya dan tanpa kata ia mengambil segelas alkohol dari atas meja lalu mendudukan tubuhnya diatas sofa, disamping pria yang tak ia kenal.

Ashton menatap Lynelle sedikit risih, perihalnya kaki wanita itu terus menendang kecil kakinya.

"Maaf nona, apa kau waras? Sedari tadi kau terus menendang kakiku." tegur Ashton dingin.

Lynelle menyerngit. Apakah pria disampingnya secara tidak langsung mengatainya gila? Seakan tak terima dikatai gila, Lynelle berbalik menatap Ashton menantang. Dia, gila? Omong kosong apa lagi itu.

"Kenapa? Aku tidak sengaja, apa kau barusan mengataiku gila? Kau ingin mati?"

Ashton nyaris tertawa mendengar balasan wanita di depannya.

Hei dia pikir dia siapa? Bahkan Ashton bisa mematahkan tulangnya saat ini juga jika tak mengingat ini pesta sahabatnya.

"Aku tidak ingin mencari masalah denganmu jadi berhentilah, dan apa kau bilang? Dirimu tidak sengaja? katakan itu jika kau hanya melakukannya sekali." balas Ashton mencoba untuk tenang.

Lynelle tertawa mengejek, tersulut emosi Lynelle pun menarik kerah Ashton. Sedangkan Ashton hanya menatapnya menyeringai.

"Kau menyeringai? Ayo kita akhiri ini secara jantan." geram Lynelle menatap Ashton nyalang.

Sedikit kasar Ashton menyingkirkan tangan Lynelle dari kerahnya.

"Aku tidak ingin berkelahi denganmu Nona. Jadi berhentilah, ini peringatan."

Lynelle kembali tertawa mencemooh "Kau tidak ingin berkelahi? katakan saja kau takut bung. Tck.. Kalau begitu ayo minum bersamaku dan kita lihat seberapa hebat dirimu dalam hal ini."

Ashton menatap wanita didepannya tak kalah mengejek. "Siapa takut?"

Lynelle semakin menyeringai senang.

"Guys!" teriaknya mengalihkan perhatian semua yang ada dalam ruangan.

"Aku dan Pria ini-" tunjuknya pada Ashton.

"Akan beradu minum. Jika kalian berada dipihakku bersoraklah dan kita lihat kekalahan pria ini." Lantangnya diikuti tawa teman-temannya terkecuali Rose dan Ben.

Rose menatap Lynelle terkejut lalu menarik tangan wanita itu pelan hingga berbalik kearahnya.

"Apa?" tanya Lynelle spontan.

"Kau masih waras kan Lyn? kau tahu dia siapa? Dia Ashton. Sekali lagi ASHTON ALMERO! Mahasiswa jurusan teknik yang terkenal bringas itu, dia diagung-agungkan sebagai penguasa kampus." beritahu Rose dengan penekanan dimana-mana.

Lynelle hanya menaikan alisnya "Lalu? Maaf, mengapa aku tak mengenalnya?" tanya Lynelle mencemooh beralih menatap Ashton lewat ujung matanya.

Rose nyaris saja berteriak "Kau tidak mengenalnya? Yah benar bagaimana bisa kau bisa mengenalnya jika kau terlalu sibuk dengan pria-priamu dan lagi pula dari jurusan kedokteran ku rasa hanya kau saja yang tak mengenalnya." Ujar Rose tak habis pikir.

"Sudahlah, kau membuang-buang waktuku. Aku harus beradu dengan pria itu. Ingat kau dipihakku."

"Ya terserah."

Ashton menatap jengah Lynelle yang sedari tadi berbicara dengan temannya. Ia sudah cukup bosan menunggu wanita itu didepan meja bartender dengan banyak pasang mata yang menatapnya.

"Jadi bagaimana? masih mau dilanjutkan?" tanyanya dingin begitu Lynelle kembali menghampirinya.

"Tentu, apa maksudmu?" balas Lynelle tak terima.

Dengan segera seorang pria berpakaian panas menuangkan sebotol alkohol digelas Lynelle dan Ashton.

Dikecupnya pelan pipi Lynelle "Good luck baby." bisiknya.

Lynelle mengerling nakal dan dengan cepat mencium bibir pria itu "Tentu."

Ashton hanya memutar matanya dan mulai meneguk minumannya.

Sorak-sorakan langsung terdengar begitu Lynelle juga ikut meminum alkohol yang berada didepannya. Terus seperti itu hingga entah berapa botol yang telah dihabiskan mereka.

"Tambahkan lagi -hik." ujar Lynelle setengah sadar, kepalanya sudah sangat pusing namun ia berusaha untuk bertahan. Berbeda dengan Ashton yang masih terlihat baik-baik saja dan menatapnya menyeringai.

Kejadian itu terus terulang hingga sudah terhitung lebih dari lima botol berjejer disamping gelas mereka. Saat ini keadaan bar sudah sangat sepi, entah sudah jam berapa sekarang. Lynelle sudah terlalu sangat pusing untuk melihatnya. Begitupun dengan Ashton, entah mengapa tubuhnya mulai sedikit oleng.

Ben menatap mereka frustasi, ini sudah jam setengah empat pagi dan mereka belum pulang. Oh sh*t! jika tidak ingat ini bar milik pamannya mungkin ia akan dilabrak keesokannya.

"Ashton? Lynelle? Are you ok, guys?" tanyanya mengguncang tubuh dua orang berbeda gender tersebut yang mulai terlihat linglung.

"Aku akan meninggalkan kalian berdua disini, kuncinya kutaruh diatas meja. Dan OH DAMN!" umpatnya tiba-tiba begitu melihat botol yang diteguk oleh Lynelle dan Ashton disaat-saat terakhir.

"Sudah kubilang, jangan sentuh botol yang bewarna merah. Sial! Aku tidak akan bertanggung jawab jika sesuatu terjadi antara kalian." umpatnya lalu bergegas pergi meninggalkan Ashton dan Lynelle. Sudah diperingati sedari tadi jika alkohol dalam botol itu mengandung obat perangsang dan apa-apaan mereka? F*ck! umpat Ben tak habis-habis, ia hanya berharap sesuatu tidak akan terjadi.

Ashton membuka matanya perlahan, ia sudah sangat pusing sekarang namun entah mengapa disatu sisi tubuhnya tiba-tiba merasakan panas yang luar biasa. Dibukanya satu kancing atas kemejanya dan mengipasnya pelan menggunakan tangannya.

Lynelle menatap Ashton sayu, ia sungguh tidak punya tenaga sekarang dan bahkan ia tak tahu siapa yang menang.

Sret.. Tiba-tiba tangan Ashton tak sengaja menyentuh paha Lynelle ketika pria itu berusaha bangkit.

"Eunghh." desah Lynelle tanpa sadar lalu menahan tangan Ashton.

Dalam sisa kesadaran yang menipis Ashton menatap Lynelle bingung.

"Apa?" tanyanya.

Lynelle menggeleng pelan selang tak lama kembali mendesah. Ashton sedikit menyerngit namun cengkraman tangan Lynelle ditangannya entah kenapa membuatnya tiba-tiba merasa sangat panas dan sesuatu dalam dirinya sedikit bergejolak.

Larut dalam pikirannya hingga ia tak sadar Lynelle langsung menerjangnya dan menciumnya bringas. Ashton cukup terkejut dan hampir terjungkal kebelakang namun dengan cepat ia menahan tubuh Lynelle, seperti memeluknya.

Ashton tidak tahu apa yang terjadi saat ini hanya saja ia menginginkannya, sangat menginginkannya. Dibalasnya ciuman Lynelle tak kalah bringas.

"AKKKKHHH!" erang Lynelle. Entah mengapa ia ingin menangis sekarang namun itu tak berlangsung lama begitu bibirnya mendesah nikmat.

Diujung-ujung rasa mabuknya, Lynelle sedikit tersadar dan menatap Ashton sayu.

"Keparat!" umpatnya pelan.

...

Bab terkait

  • Bad Boy Vs Playgirl   02. Ketakutan Terbesar

    ~ Dari awal kita memang sama-sama buruk~......Di sela rasa pusing yang terus menderanya, Ashton bangkit berdiri dan melepaskan kukungannya pada Lynelle."Akhh.." ringis Lynelle.Mengabaikan ringisan Lynelle, Ashton segera memungut pakaiannya dan memakainya asal. Di batas sisa kesadarannya yang sangat menipis, ia berjalan keluar meninggalkan Lynelle dengan tubuh nakednya diatas sofa....."Auchh sial!" umpat Lynelle disela-sela ringisannya begitu sinar matahari pagi merembas masuk mengusik tidurnya.Dengan rasa pegal yang mendominasi seluruh tubuhnya ia pun tersadar namun seketika matanya membelalak lebar begitu mendapati tubuhnya yang dalam keadaan naked lengkap dengan seberkas darah dipangkal pahanya.Dengan cepat otaknya dipaksa untuk mengingat kejadian semalam."OUCHH B*STARD, SH*T!" umpatnya meraung begitu kilas-kilasan kejadian semalam menghampirinya.Menahan rasa sakit ditubuh bagian bawahnya, Lynelle langsung memakai pakaiannya. Berjalan dengan sedikit hati-hati menuju mobiln

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Bad Boy Vs Playgirl   03. Rahasia Malam Itu

    ~Dari awal kita memiliki rahasia masing-masing~....Lynelle melangkah pelan memasuki kamarnya, membuka pintu sepelan mungkin hingga menimbulkan derik nyaring."Kau sudah pulang? Ini baru jam sepuluh!" seru sang adik, Livy.Lynelle berbalik sesaat. "Kau sendiri tidak sekolah?" tanyanya terkejut mendapati sang adik dengan segelas susu ditangannya."Aku sakit." balasnya acuh lalu meloncat keatas sofa, kembali melanjutkan tayangan spongebob-nya.Lynelle menggeleng pelan lalu benar-benar masuk kedalam kamarnya. Membaringkan tubuhnya diatas ranjang seraya memandangi langit-langit kamarnya yang bewarna biru. Tanpa sadar tangannya terangkat menggambar pola-pola abstrak diatas angin."Huhh." ia menghela nafasnya kasar. Pikirannya sangat kacau sekarang, terganggu dengan hal-hal yang terjadi semalam.Tidak ingin terlalu larut Lynelle pun bangkit, melepaskan pakaiannya dan masuk kedalam bathroom. Mencoba merilekskan diri sesaat, menutup matanya dan meyakinkan bahwa semuanya akan baik-baik saja.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Bad Boy Vs Playgirl   04. Target Selanjutnya

    ~Dari awal kita memang musuh~.....Lynelle melangkahkan kakinya memasuki gedung fakultas kedokteran. Namun pagi ini sedikit ada yang berbeda, entah mengapa koridor fakultasnya terasa begitu penuh dengan obrolan. "Sial, hey Lyn! Apa kau mendengar sesuatu tentang Nola?" tarik Rose tiba-tiba. Merasa bingung, Lynelle menggelengkan kepalanya. "Tidak, memangnya kenapa? ""Oh My, kau benar-benar parah girl. Kau tahu, Nola baru saja dilarikan ke rumah sakit pagi ini, ia kedapatan tak sadarkan diri dengan kondisi babak belur tak jauh dari rumahmu. Kau sungguh tak tahu hal itu? " sembur Rose tak habis pikir. Ayolah kejadian itu bahkan tidak jauh dari rumahnya. Dengan sendirinya Lynelle membelalakan matanya, jadi semalam Nola.."Hey Lyn, Apa kau mendengarku? " tepuk Rose menyadarkannya. "Ah yeah.. Ashton.. Fakultas teknik." Bisik Lynelle."Apa maksudmu? " "Dia yang melakukannya."Uhuk.."Benarkah? Kau tidak sedang bercanda bukan?""Hmm."Angguk Lynelle sembari mengeluarkan handphone-nya.

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Bad Boy Vs Playgirl   05. Kesempatan dalam kesempitan

    ~Dari awal takdir sudah menentang kita~...."Lyn, ada apa denganmu? Tatapanmu seakan ingin membunuhku." celetuk Rose."Ya. Aku sangat ingin membunuhmu!" balas Lynelle.Saat ini suasana hatinya sedang buruk ditambah lagi dengan Rose yang tiba-tiba datang memberitahukannya untuk mengumpulkan tugas Mr. Zerc minggu ini."Bukankah aku sudah bilang? kerjakan juga punyaku bodoh!" rutuk Lynelle.Rose menggaruk tengkuknya sambil cengengesan."Maaf, aku lupa. Lagian pula saat itu kau mengatakannya dengan suara ciuman pria disampingmu, bagaimana bisa aku menangkap ucapanmu dengan baik." bela Rose.Lynelle melirik Rose membunuh."Ahh, beruntunglah kau temanku!"Rose mengedikan bahunya, matanya memicing sesaat ketika melihat Jay berjalan menghampiri mereka."Priamu datang." komentarnya.Lynelle menoleh kearah pandangan Jay. Sh*t! Pria itu semakin menggoda saja, ada apa dengan pakaiannya hari ini? Sangat panas.Lynelle menjilat bibirnya seduktif saat Jay tiba dihadapannya.Tanpa banyak kata ia lan

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Bad Boy Vs Playgirl   06. Kegagalan Pertama

    ~Kadang takdir sebercanda itu~.....Ashton berjalan pelan di lorong sebuah gedung tua sambil membopong Lynelle di punggungnya.Hentakan demi hentakan langkahnya menggelegar di seluruh gedung.Gedung tua nan kosong ini adalah bekas pabrik tekstil tak terpakai lagi akibat kebakaran beberapa tahun yang lalu.Sedikit berhat-hati Ashton meletakan tubuh Lynelle yang tak sadarkan diri di lantai mermar penuh debu tersebut. Dan dengan cekatan ia membuka tasnya, mengambil masker dan topi serta sarung tangan. Bagaimana pun ia harus berjaga dalam situasi ini, apapun bisa saja terjadi mungkin wanita itu akan tersadar. Saat ini keadaan darurat. Suatu kesempatan yang tidak ia duga dan rencanakan, sialnya ia tak membawa bius maupun suntik sianida dalam tasnya, jadi ia harus menyelesaikannya secepat mungkin. Ini adalah kesempatan satu-satunya.Setelah menggunakan perlengkapannya, pada akhirnya ia mengeluarkan sepaket peralatan dari kantong tasnya yang paling terakhir. Ia harus membedah dan membawa or

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Bad Boy Vs Playgirl   07. Kehidupan Baru

    ~Dari awal kita salah, ini permainan takdir~....Ashton menggeram pelan, sudah terhitung lebih dari beberapa kali ia berusaha membangunkan Lynelle namun hasilnya tetap sama. "Sebenarnya dia pingsan atau tertidur?" jengah Ashton.Saat ini mereka berada di depan apartemennya, dengan terpaksa ia harus membawa Lynelle kesini. Semula ia sempat menghubungi Ben untuk menanyakan alamat Lynelle namun sama saja, lelaki itu juga tak tahu dimana tepatnya alamat rumah Lynelle. Setelah memasukan password, pintu pun terbuka. Sambil membopong Lynelle, Ashton melangkah masuk kedalam apartemennya tersebut. Dihempasnya tubuh Lynelle diatas ranjang."Ahh sial!" umpatnya seraya merenggangkan otot tubuhnya. C'mon berat badan Lynelle bisa di katakan lumayan. Ashton beranjak merapikan apartemennya menyembunyikan beberapa alat berbahaya yang berserakan begitu saja, memasukan semuanya kedalam brankas miliknya. Helaan nafas panjang terdengar memenuhi ruangan, setelah semuanya selesai. Ia melirik Lynelle se

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Bad Boy Vs Playgirl   08. "Aku Hamil"

    ~ Permainan takdir kita sedikit kejam~.....Lynelle Pov...Awan mulai menggelap bertanda hujan musim dingin akan mengguyur kota Chicago yang padat. Aku masih bergelung di balik selimutku, padahal waktu setempat sudah menunjukan pukul tujuh sore. Sepulang dari rumah sakit, aku langsung ke rumah dan mengurung diri didalam kamar. Tok.. Tok.. "Lyn.. It's me, Lyvi."Suara pintu yang diketuk diikuti suara khas Lyvi membuatku beranjak sebentar. "Ada apa?" tanyaku bersandar pada pintu. "Semalam kau kemana? Dad pulang dan ia menanyakanmu." seru Lyvi sambil melenggang masuk, duduk di atas ranjangku. Aku mengikutinya lalu duduk di tepi ranjang "Aku menginap di rumah teman."Lyvi menaikan satu alasnya, menatapku tak percaya. "Teman yang mana? Dad bahkan menghubungi Rose."Aku memasang raut malas. Ayolah temanku bukan Rose seorang. "Please to the point.. Apa yang Dad katakan dan ingin kau sampaikan padaku?" jengahku. "Hmm.. Sepertinya Dad ingin kau memegang bisnisnya. Dad sempat murka saa

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07
  • Bad Boy Vs Playgirl   09. Pertengkaran

    ~ Kita bisa memilih, menantang takdir atau mengikutinya dan hancur bersama~Ashton Pov.... "Kau akan mati, j*lang! ""AKHHHH!! "PRANK.. Kaca mobil milik Lynelle dalam sekejap retak. Sayang tinjuanku melesat mengenainya. Aku tidak perduli dia wanita.Aku tertawa mengejek menatap telapak tanganku yang tergores. Jujur aku hendak melayangkan tanganku memukul Lynelle kala itu,namun beruntunglah dengan cepat ia menghindar. Lynelle merosot perlahan, meringkuk ketakutan di samping mobil. Hazelnya menatap obsidianku penuh akan kewaspadaan.Aku ikut merunduk, berjongkok dihadapannya. Aku mengamati Lynelle. sesaat dengan gigi bergemeletuk Kuangkat dagunya kasar dan memaksa hazelnya menatapku. Aku menyesal tidak membunuhnya malam itu.. Sungguh..! "Sejak kapan?" desisku menatapnya nyalang. "B-berapa hari yang lalu." suara Lynelle mengalun bergetar, hazelnya berkedip tak tenang mencoba menghindari tatapanku. Aku menatapnya tak percaya. Ini gila, tak masuk akal! Aku mendesah berbahaya, piki

    Terakhir Diperbarui : 2022-05-07

Bab terbaru

  • Bad Boy Vs Playgirl   25. Tentang Kita

    Kini Ashton duduk didepan tuan Ainsley, suasana yang ada terasa dingin dan mencekam. Pria setengah baya tersebut menatap Ashton menyelidik. Belum sampai satu bulan lebih Ashton datang kemari dan mengambil Lynelle untuk tinggal bersamanya. Tiba-tiba ia mendapat kabar bahwa Lynelle akan pulang. Selain itu permasalahan dengan tuan Ferland sudah ia tangani, pria muda didepannya hanya tinggal menunggu panggilan wawancara dan menghadiri sidang. Semua sudah terkendali dan aman, jadi... dengan alasan apa lagi Ashton ingin memulangkan putrinya?"Mengapa kau memulangkan putriku? Kau tidak ingin bertanggungjawab terhadapnya setelah semua yang terjadi?"Ashton menghembuskan nafasnya kasar, pertanyaan tuan Ainsley membuat kepalanya semakin pening, bukan ia tidak ingin bertanggungjawab, hanya... keadaan tidak memungkinkan. "Dari awal kau menginjakkan kakimu disini dan dengan enteng mengaku bahwa kau yang menghamili Lynelle, terlihat jelas bahwa kau tipe lelakinya yang tidak dapat dipercaya. Kau ba

  • Bad Boy Vs Playgirl   24. Pisah Rumah

    Hari telah berganti begitu cepat, padahal baru sejenak Lynelle memejamkan matanya. Satu per satu pakaian yang ada di lemari ia ambil dan masukan kedalam koper. Sedari ia bangun sampai sekarang, ia sama sekali tidak berbicara sepatah katapun dengan Ashton. Ia lelah dengan semua sikap tertutup Ashton. Pria tersebut membuat semuanya rumit.Ashton yang baru selesai mandi, hanya terdiam depan kamar memperhatikan Lynelle yang tengah mengepak barang-barangnya. Sungguh, ia bukan ingin mengusir Lynelle.Kini Lynelle menyeret kopernya menuju mobil Ashton. Keheningan masih meliputi mereka.Ashton tahu itu kesalahannya karena menutupi semua hal dari Lynelle. Tanpa banyak kata, mobil bewarna hitam tersebut melaju, membelah jalanan kota Chicago yang padat...."Akhirnya kau pulang.. dan kau masih hidup!" seru Lyvi kala retinanya menangkap sosok sang kakak dan pacarnya di depan pintu rumah.Lynelle menghunuskan tatapan tajamnya pada Lyvi, gadis itu...sungguh!Secepat mungkin kaki mungil Lyvi berlar

  • Bad Boy Vs Playgirl   23. Rencana Ashton

    ClekSuara pintu yang dibuka pada tengah malam, membuat Lynelle terjaga. Ia tidak tidur, meskipun matanya tertutup namun tidak dengan pikirannya. Sedari tadi ia menunggu Ashton, lelaki itu mengatakan akan pulang secepatnya, tapi...apa ini? Jarum jam yang ditampilkan layar handphone telah menunjukkan pukul empat subuh, sedikit lagi hari akan berganti. Masih pantaskah ini disebut tengah malam?"Kau pulang?" tanya Lynelle, berjalan perlahan menyalakan lampu ruang tengah.Ashton membeku. 'Mengapa Lynelle belum tidur?' "Kau bau alkohol dan rokok. Kau darimana saja? Kau bilang ada urusan penting yang mendadak harus kau urus. Apakah urusan penting itu adalah mabuk-mabukan sampai subuh bersama teman-temanmu?"Ashton berdehem, mencairkan suasana yang menegang. Dari nada bicara Lynelle, ia tahu wanita tersebut marah."Aku akan menjelaskannya nanti.""Mengapa harus nanti? Tidak bisakah sekarang? Kau selalu menyembunyikan semua hal dariku.""Aku tidak. Hanya... aku tidak ingin menganggu pemikira

  • Bad Boy Vs Playgirl   22. Markas

    Dalam perjalanan pulang, Ashton hanya diam. Pikirannya kalut memikirkan apa yang barusan dikatakan Ben di telfon beberapa menit lalu.Lynelle terus mengamati Ashton. Ia sadar ada yang berbeda dengan pria disampingnya. Ashton seketika menjadi pendiam saat keluar dari mall. Ingin sekali Lynelle menanyakan apa ada yang salah? Namun, pertanyaan itu tertahan di kerongkongannya. Lynelle takut semakin ia bertanya, semakin memperburuk keadaan yang ada."Kita sampai, turunlah."Ashton berujar dingin, dan langsung membuka bagasi mobilnya, mengambil barang-barang yang mereka beli dan meletakkannya di apartemen.Lynelle masih diam terpaku didepan pintu sembari menatap Ashton yang sibuk menata barang-barang. Gelagat Ashton yang dingin dan cuek membuat Lynelle gugup. Lynelle takut Ashton yang dulu kembali."Lynelle, maaf sepertinya hari ini aku tidak bisa menemanimu. Aku ada beberapa urusan diluar, jika kau tak bisa memasak, kau bisa pesan delivery, jangan tunggu aku."Sudah Lynelle duga ada sesuat

  • Bad Boy Vs Playgirl   21. Do you remember about Nola?

    Lynelle memutarkan tubuh berisinya di depan cermin dengan antusias. Kali ini, ia mengenakan gaun putih sebatas lutut yang agak longgar dipadukan dengan jaket mantel dan sepatu bots. Tidak lupa syal bewarna abu mengikat leher mungilnya.Ashton mengetuk pintu kamar Lynelle dan melongokan kepalanya, memastikan apakah Lynelle sudah selesai bersiap atau tidak."Sudah selesai?""Uhm...Sudah!" Angguk Lynelle setelah sedikit merapikan poninya yang menjuntai."Kita hanya akan ke mall, mengapa kau sangat lama bersiap? Seolah-olah kita akan menghadiri sebuah pesta. Dan satu lagi.. mengapa kau menggunakan gaun? Cuaca hari ini masih dingin. Ganti lah, gunakan celana panjang."Aku merasa sesak jika menggunakan celana. Lagian aku juga menggunakan jaket mantel, jangan khawatir, aku tidak akan mati kedinginan."Ashton hanya bisa menghela nafasnya kasar. Lynelle benar-benar keras kepala. "Yasudah, ayo pergi. Perhatikan langkahmu, awas jatuh.""Wow.. kau menjadi sangat posesif."Ashton tidak membalas

  • Bad Boy Vs Playgirl   20. Back to home

    Cium*n yang awalnya lembut itu perlahan menjadi panas dan berlanjut hingga ke tempat tidur Ashton.Dikukungnya Lynelle dengan kedua lengannya, bibir mereka bergerak liar, memagut dan menyecap satu sama lain, seolah menyampaikan betapa rindunya mereka akan sentuhan satu sama lain."Eungh...Ash!" desah Lynelle di sela-sela cium*n panas tersebut. "Apa aku menyakitimu?" Ashton melepaskan tautan bibir mereka dan menatap Lynelle dalam. Lynelle menggeleng kecil. "Tidak, tapi tolong pelan-pelan. Aku sedang hamil."Ashton merunduk sesaat, melihat perut Lynelle yang kelihatan mulai membesar di balik bush yang dikenakannya.Kejadian masa lalu, dimana dengan tegas ia menolak anak yang berada dalam kandungan tersebut dan menyuruh Lynelle menggugurkannya, kembali menyapa Ashton.Rasa bersalah itu muncul. Dia sangat kejam bukan? Baik pada Lynelle maupun calon bayi mereka.Jemari-jemari Ashton bergerak, mengelus perut Lynelle. Ia tersenyum sendu. Hatinya mencelos. "Jika kau tak nyaman, katakan! Aku

  • Bad Boy Vs Playgirl   19. We Were In Love

    ~Ikuti perasaanmu dan semua akan baik-baik saja.~....Lynelle memandang hamparan salju yang ikut memeriahkan malam pergantian tahun bersama dengan letusan kembang api yang memekakkan.Ia disini, masih di tempat yang sama. Di balkon apartemen itu, menunggu tanpa kepastian berharap orang yang dinanti akan datang.Drrrt..Getaran benda persegi empat pada kantong celananya, membuat Lynelle tersentak pelan."Halo?""Hey Girl, apa kau tidak keluar berjalan-jalan bersama kami? Disini juga ada Jay, David, Bobby, dan masih banyak pria lainnya."Diujung sana Rose berujar antusias, teman baiknya itu nampak sangat bersenang-senang di akhir tahun ini."Lynelle, apa kau masih disana?" Suara diujung telfon kembali bertanya, memastikan orang yang ditujunya masih mendengarkan."Ya-Ya! Aku akan ikut, kalian berkumpul dimana?" Lynelle mengiyakan ajakan tersebut."Biasa... Kami di bar milik Ben."Setelah kalimat tersebut, sambungan terputus.Lynelle menatap layar handphone-nya sesaat lalu menghela nafas

  • Bad Boy Vs Playgirl   18. "Aku tahu segalanya"

    ~Ikuti perasaanmu dan semua akan baik-baik saja.~....Lynelle memandang hamparan salju yang ikut memeriahkan malam pergantian tahun bersama dengan letusan kembang api yang memekakkan.Ia disini, masih di tempat yang sama. Di balkon apartemen itu, menunggu tanpa kepastian berharap orang yang dinanti akan datang.Drrrt..Getaran benda persegi empat pada kantong celananya, membuat Lynelle tersentak pelan."Halo?""Hey Girl, apa kau tidak keluar berjalan-jalan bersama kami? Disini juga ada Jay, David, Bobby, dan masih banyak pria lainnya."Diujung sana Rose berujar antusias, teman baiknya itu nampak sangat bersenang-senang di akhir tahun ini."Lynelle, apa kau masih disana?" Suara diujung telfon kembali bertanya, memastikan orang yang ditujunya masih mendengarkan."Ya-Ya! Aku akan ikut, kalian berkumpul dimana?" Lynelle mengiyakan ajakan tersebut."Biasa... Kami di bar milik Ben."Setelah kalimat tersebut, sambungan terputus.Lynelle menatap layar handphone-nya sesaat lalu menghela nafas

  • Bad Boy Vs Playgirl   17. Fakta Mengejutkan

    ~Terluka, dilukai, dan melukai adalah bukti bahwa kau hidup~...Ashton POV...Detik berganti menit, menit berganti jam... Terus terulang..Meskipun mataku terpejam namun aku tidak dapat tidur dengan nyenyak seperti biasanya. Pikiranku berkecamuk. Ada sesuatu yang mengganjal, yang membuatku sangat penasaran. Pengakuan Lynelle beberapa jam yang lalu mengusikku. Firasatku mengatakan ada sesuatu yang tidak beres dan itu tersembunyi rapat dari jangkauanku. Tahun dimana ayah biologis Lynelle meninggal sama dengan tahun dimana ayahku merenggang nyawanya. Itu tidak kebetulan bukan?Aku memutuskan membuka mataku dan menghela nafas berat. Di sampingku, Lynelle telah tertidur. Ia Nampak tak nyaman dengan posisinya. Aku memperhatikannya dalam diam, di benakku ada berbagai pertanyaan yang ingin ku lontarkan padanya.Sesaat aku memandangi wajahnya yang nampak tenang. Perasaan bersalah menyergapku. Kemarin bukan tanpa alasan aku memperlakukannya dengan baik, sejujurnya aku hanya ingin membuat ken

DMCA.com Protection Status