Share

Aku Mau Menjadi Istrimu

"Papi lama sekali, kita sudah lapar."

Tino meletakkan kepalanya di atas meja makan. Dia kesal sekali lantaran Papinya belum juga kembali dari kantor hingga pukul setengah tujuh.

Sedangkan dua anak laki-lakinya itu tidak mau makan sebelum Papinya pulang. Sekeras apapun Shela membujuk mereka untuk makan, maka keras kepala pula mereka menolaknya. Titisan Sebastian ini memang sedikit berbeda.

"Iya, Papi kok lama-lama sekali sih, Mam?" Tiano menatap Shela yang menyuapi Tiana.

"Papi kan sibuk, Sayang. Makan saja dulu, nanti kalian sakit perut." Shela menatap mereka berdua.

Tino berdecak kecil. "Punya Papi rasanya tetap saja seperti tidak punya Papi, jarang ada waktu buat kita."

Celetukan Tino membuat Shela merasa sedih, mereka masih terlalu kecil untuk tahu seberapa sibuk Papinya di kantor.

Belum sempat Shela membujuk mereka berdua, terdengar klakson mobil di depan rumah. Wajah berbinar Tino dan Tiano pun terlihat serempak.

"Papi!" pekik dua anak itu langsung berlari turun dari kur
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status