Beranda / Romansa / Baby Sitter Tuan Bos / 2. Gara-Gara Kondom Bocor

Share

2. Gara-Gara Kondom Bocor

Penulis: Ika Armeini
last update Terakhir Diperbarui: 2023-08-13 12:04:22

Davi berlarian dengan lincah di dalam rumah Satya, meneliti setiap tempat yang bisa dijangkau olehnya. Membuat Satya berkali-kali tepuk jidat dan geleng-geleng kepala, hampir saja pajangan-pajangan mahal miliknya disenggol oleh bocil tersebut.

"Wah ... Daddy puna kolam lenang—Daddy punya kolam renang." Davi membulatkan matanya saat melihat kolam renang di bagian belakang rumah Satya. Anak itu kegirangan sambil melompat-lompat. "Dapi boleh lenang—Davi boleh renang?"

"Aduh, mimpi apa aku semalem? Pagi-pagi dibuat pusing sama Binar, ditambah dapat titipan bocil begini." Satya lemas di lantai, rasanya niatan untuk pagi-pagi berangkat ke kantor Over Glow pusat bisa dibatalkan.

Kalau diingat-ingat, semalam Satya tidak ada bermimpi aneh-aneh. Terlalu capek setelah olahraga ranjang bersama perempuan yang ia bawa semalam ke rumahnya.

Setelah ngobrol sambil flirting sebentar dengan salah satu SPG (Sales Promotion Girl) dari produk Over Glow milik Satya, yang kebetulan SPG ini bertugas di salah satu mall. Satya langsung mengajaknya mampir ke rumah untuk melanjutkan pembahasan produk Over Glow, supaya pembahasannya makin dalam dan intens.

Entah jam berapa juga perempuan itu pergi dari rumah Satya, yang jelas Satya sudah tepar duluan akibat pembahasan produknya berjalan lama dan beronde-ronde.

Pagi ini sih memang Satya saja yang lagi sial, lagian juga belum seratus persen yakin kalau bocil yang dititipkan dengan tiba-tiba ini memang hasil dari benihnya.

Satya berusaha mengingat-ingat kejadian empat tahun lalu, saat ia mengenal salah satu model cantik untuk menjadi ambassador dari produk Over Glow buatannya.

Jurus seribu satu gombal Satya akan keluar kalau sudah ada cewek cantik di depan mata. Bukan Satya Naratama namanya kalau tidak bisa membawa perempuan itu pulang, atau minimal check in di hotel. Tidak hanya gombalan Satya yang bisa membuat perempuan berbunga-bunga, tapi ketampanan laki-laki ini juga mendukung dan cuma perlu sekali kedipan mata sudah mampu membuat perempuan takluk.

"Aku antar pulang, ya?" tawar Satya kepada seorang perempuan muda yang baru saja selesai pemotretan di studio foto, yang ada di gedung kantor Over Glow.

Perempuan itu tampak berpikir sejenak. "Tapi, pacarku bilang mau jemput ke sini, Bang!"

"Oh, sayang banget! Padahal kebetulan aku lagi bawa Lambo, baru kemarin datang dari show room. Maunya sih cuma perempuan spesial yang aku ajak naik mobil itu. Karena kamu mau dijemput pacar kamu, jadi—"

"Pacarku tiba-tiba bilang nggak bisa jemput, Bang!" Perempuan tersebut pura-pura sibuk dengan ponselnya. "Katanya dia ada urusan mendadak, terus aku diminta pulang sendiri naik taksi."

Senyum lebar langsung terpasang di wajah Satya. Nggak perlu effort yang menghabiskan banyak waktu, baru beberapa patah kata saja sudah sanggup membuat perempuan manggut-manggut dan langsung mau.

Satya langsung mengajak perempuan itu masuk ke dalam mobil Lamborghini baru miliknya. Selama perjalanan, Satya sudah melancarkan aksi rayuan segala macam. Jadi yang niatan awalnya mau mengantar pulang malah mampir dulu ke hotel, katanya buat membahas lebih dalam mengenai kontrak kerjasama antara Over Glow dan perempuan ini.

"Aku bisa minta ke Julian untuk perpanjang kontraknya, kalau kamu mau," kata Satya sambil meraba pelan punggung perempuan tersebut. Julian adalah sahabat Satya yang juga salah satu dari pemilik Over Glow, kebetulan saat itu memang Julian yang mengurus kontak kerjasama. "Semakin lama kamu menjadi ambassador, semakin bagus, kan?"

"Mau banget, aku mau banget!" Perempuan itu senang dengan iming-imingan yang diucapkan oleh Satya tadi.

"Ummm ... tapi, sepertinya pembicaraan ke Julian itu agak alot. Aku harus tawar menawar lagi, mungkin seperti memberi tahu dia tentang beberapa kelebihan kamu. Dari situ bisa menjadi bahan pertimbangan untuk Julian, juga untuk temanku satu lagi, Ethan. Setidaknya kalau kita bertiga sudah sepakat baru kontraknya bisa diperpanjang. Mungkin yang awalnya cuma setahun, bisa jadi dua tahun. Jadi, aku mau tahu kelebihan kamu yang lain, tentu kamu bisa tunjukin ke aku, kan?"

Perempuan itu tersenyum, lalu perlahan membuka pakaiannya tanpa segan di hadapan Satya. Menunjukkan kelebihannya kepada Satya.

Begitu perempuan itu polosan di depan Satya, seketika Satya terpesona dengan kelebihan yang dimilikinya. Benar-benar kelebihan yang luar biasa.

"Abang minta aku buat nunjukin kelebihanku, kan?" Pelan-pelan ia pun mendekat dan duduk di atas pangkuan Satya. "Aku punya banyak banget kelebihan yang bisa bikin Abang nggak nyesel perpanjang kontrakku." Kerlingan mata genit dilayangkan perempuan itu ke Satya.

Tentu saja Satya tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini, pertempuran pun dimulai, hingga menghasilkan suara desahan dan lenguhan yang saling bersahutan.

Namun, tunggu dulu, ada yang agak aneh saat Satya selesai di permainan pertama. 

Satya pun mengecek ujung alat pengamannya, benih-benih yang harusnya tersimpan di sana malah ambyar.

"Sh*t ... jangan bilang kalau kondom bocor!" Satya memastikan terlebih dahulu. Namun saat melihat fakta di ujung alat pengamannya, ternyata oh ternyata ... memang ada lubangnya.

Baru ingat kalau tadi membuka kemasan ini menggunakan gigi. Apa mungkin karena terlalu semangat sampai-sampai bocor akibat tergigit tidak sengaja? Atau karena sempit dan brutalnya perempuan ini, yang membuat kualitas alat pengaman itu kalah hingga mengakibatkan kebocoran?

Sejak malam yang menurut Satya nahas itu, perempuan tersebut tak pernah muncul meminta pertanggungjawaban. Artinya Satya berpikir kalau semua sudah aman, tidak terjadi apa-apa. Ditambah si perempuan itu juga menghilang tiba-tiba setelah kontraknya habis, tanpa jadi diperpanjang.

Lantas kenapa sekarang malah ada bocil berusia tiga tahun ini di rumahnya? Jadi apa benar ini hasil adonan malam itu? Hasil dari benih-benih premium super milik Satya? Gara-gara kondom bocor?

Sialnya, selain mukanya sedikit mirip dengan Satya, tingkah bocil ini yang suka semaunya pun juga sama persis seperti dirinya. Saat ini anak tersebut sudah merengek meminta untuk membuka pakaiannya karena ingin berenang.

"No, no, no ... kamu nggak boleh berenang sendirian, bahaya! Biar Binar yang temenin kamu," kata Satya.

Satya pun melengking memanggil Binar, si asisten rumah tangga amatiran.

Tak lama kemudian gadis itu muncul menggunakan celana pendek dan baju oversize berwarna putih polos. Udah selesai mandi ternyata si Binar ART slebor.

"Yes, Tuan Bos!" Binar menghampiri Satya dengan senyum manis.

"Temenin Davi, maksudnya anakku, eh, bukan ... bukan seratus persen anakku juga, sih! Pokoknya tuh bocil rambut mangkok yang sekarang cuma pakai sempak!" Satya menunjuk Davi yang ternyata bisa membuka pakaiannya sendiri, dengan susah payah tentunya, dan mulai berlarian lagi ke sana ke sini cuma memakai celana dalam bergambar Captain America. Davi nggak sabar mau renang.

Binar tampak bingung. "Temenin gimana, Tuan Bos? Itu bocah muncul dari mana?"

"Muncul dari lampu wasiat seperti Om jin," jawab Satya ngawur. "Ya nggak mungkin muncul dari lampu wasiat, Bi, dia muncul dari perut emaknya. Pokoknya kamu temenin dia berenang, aku nggak mau tuh anak kelelep aer kolam."

"Binar yang temenin dia, Tuan Bos?" Binar memastikan.

"Bukan, Mang Ujang, si tukang sayur keliling aja! Ya iya lah kamu yang temenin, pakai tanya lagi. Nggak mungkin aku yang nyebur ke sana, memangnya kamu nggak lihat aku udah klimis rapih begini?" Satya menyugar rambut klimisnya yang super rapi, pakaiannya juga rapi, pokoknya khas pebisnis muda. Gantengnya juga sudah plus maksimal, nggak pakai pengurangan.

Binar mengerucutkan bibirnya. Namun saat melihat gemasnya anak laki-laki yang sedang berlarian ke sana sini itu, seketika Binar mengangguk setuju, biarpun berenang cuma bisa gaya bebek.

Binar pun mendekati Davi, terlihat gadis itu langsung bisa merayu anak laki-laki tersebut agar tidak berlarian sekitar sana lagi. Kemudian mereka pun langsung mendekati kolam renang. Davi ingin buru-buru masuk ke dalam kolam, tidak sabar. Binar terpaksa cosplay jadi mermaid, nggak punya baju berenang jadi baju yang dipakai saat ini pun langsung masuk ke kolam.

Mata Satya terus memperhatikan interaksi Binar dengan bocil yang kalau ngomong masih cadel tersebut, mereka berdua ternyata cepat akrab. Sialnya saat ini bukan keakraban mereka berdua yang membuat Satya gagal fokus, tapi baju berbahan tipis yang Binar pakai membuat pakaian dalam gadis itu tercetak jelas. Ada dua bagian yang menyembul padat di balik bra berwarna hitam.

"Anjir ... napa celana gue tiba-tiba sempit?" umpat Satya.

Bab terkait

  • Baby Sitter Tuan Bos   3. Mau Kasih Napas Buatan

    Maunya Satya menghindari pemandangan indah di depan matanya, tapi tak tahu mengapa Satya malah betah pada posisinya saat ini. Menonton kegiatan Binar, si asisten rumah tangga semlehoy yang saat ini sedang cosplay menjadi mermaid di kolam.Tak cuma Satya yang betah melihat gadis berkulit sawo matang—ciri khas perempuan Indonesia itu, tapi sepertinya si bocil Davi pun betah nempel-nempel sama Binar. Davi yang dipeluk dalam kolam, tapi Satya yang ngilu dari kejauhan. Berasa empuknya sampai sini."Daddy, sinih ...." Davi memanggil Satya untuk ikut bergabung bersamanya dan Binar.Satya yang awalnya masih bengong melihat yang enak dilihat dalam kolam, tiba-tiba jadi tersadar dari kegiatan bengong tersebut.Seketika Satya menggelengkan kepalanya. "Nggak, aku mau ke kantor, biar kamu aja sama Binar berendem mirip ikan," tolak Satya."Ayok, Daddy!" Lagi Davi memanggil Satya.Satya masih belum terbiasa dengan panggilan Daddy untuknya itu. Sangat tidak terbiasa.Agak aneh mendengar bocil memanggi

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Baby Sitter Tuan Bos   4. Ciuman Pertama Binar

    Binar langsung berontak begitu merasakan bibir Tuannya mampir ke bibirnya. Tangannya berusaha untuk mendorong tubuh Satya, tapi sudah pasti sia-sia.Badan Satya jauh lebih besar dari Binar, mau mendorong, memukul, mencakar seperti apa pun bakalan percuma, si Tuan Bos lagi kesambet setan mesum. Membuat Binar yang awalnya berontak, berujung terdiam pasrah karena capek sendiri.Ini ciuman pertama Binar, sialnya kenapa bibir si Tuan Bos yang awalnya terasa begitu kasar, kini jadi begitu ... nikmat. Jadi ini rasanya bibir ketemu bibir? Nempel seperti ikan sapu-sapu di aquarium kaca itu, kan?Dalam mode pasrah itu akhirnya binar membiarkan bibir tuannya mencium bibirnya lebih dalam. Rasanya ada manis-manisnya.Saat Binar sudah sangat menikmati ciuman tersebut, tiba-tiba Satya malah mengurai ciumannya.Binar seperti orang mabok setelah mendapatkan bonus napas buatan ala-ala dari Satya tadi."Sorry, Bi, aku ... kebablasan!" kata Satya dengan ekspresi datar, sepertinya yang tadi hanya hal yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Baby Sitter Tuan Bos   5. Siapa Mbak Binal?

    “Heh, kenapa kamu bisa di sini?” Mata Satya secara otomatis mendelik begitu melihat sosok bocil itu berlarian ke arahnya. Hanya hitungan detik, Davi sudah berhasil memeluk Satya yang sedang duduk di sofa.“Daddy … ayo kita main agi—ayo kita main lagi!” Davi merengek kepada Satya, meminta laki-laki itu untuk bermain bersamanya.“Eh, buzeeettt! Daddy? Jadi ini anak lo, Sat?” Ethan cukup syok melihat kemunculan bocil berambut mangkok dan berpipi chubby itu di kantornya. Ia terus geleng-geleng kepala keheranan. “Gue pikir kalau gue doang yang br*ngsek, udah kasih DP dulu ke istri gue sebelum nikah, ternyata lo malah nge-DP lebih duluan, Sat! Kesimpulannya, lo lebih br*ngsek daripada gue.”Kebetulan istri Ethan sudah hamil duluan sebelum mereka resmi menikah. Buat Ethan sih masih mending dirinya yang langsung bertanggung jawab, karena saat itu ia memang berencana menikah, tapi duluan aja dapat rejeki nomplok berupa kehamilan. Nah ini, si Satya sih lebih parah lagi, sampai bocilnya sudah bes

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Baby Sitter Tuan Bos   6. Kiamat Sudekat

    “Emaknya Davi?” Binar kaget sambil membulatkan matanya. Jelas karena tadi pagi Binar tidak lihat tamu yang datang, tahu-tahu si Tuan Bos sudah membawa bocil laki-laki dan meminta Binar untuk mengurusnya.“Cantik banget Mamanya Den Davi,” kata Binar lagi dengan kagum. Ia pun lantas menyentuh poster tersebut. Baru saja sedikit disentuh tahu-tahu poster itu bergeser dan terlepas dari dinding. Binar refleks menyangganya dengan tangan, ternyata poster berbingkai kaca itu lumayan berat, sial, Binar nggak kuat!“Tu-Tuan ….”“Astogeh!” Satya spontan mendekati Binar untuk membantunya. Laki-laki itu berdiri tepat di belakang Binar lalu tangannya ikut menyangga poster berbingkai kaca tersebut. “Kamu nggak ada kerjaan?” omelnya.“Ta-tadi Binar cuma toel dikit, malah langsung jatuh, Tuan Bos! Untung bukan kepala Binar yang kena.”“Malah bagus kalau kena kepala kamu, biar kamu pinter dikit dan otak kamu nggak beku.”Binar diam saja diledek oleh Satya, fokusnya saat ini bukan masalah ledekan si Tuan

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Baby Sitter Tuan Bos   7. Mau Cobain?

    Si bocil Davi ternyata ketiduran selama perjalanan pulang ke rumah Satya. Enak bener jadi bocil ya, nggak ada hal berat yang dipikirin, pikirannya cuma main, makan, tidur, nangis, dan ulang lagi main, makan, tidur, nangis.Satya sih nggak begitu suka sama anak kecil, tapi sepertinya Binar memang jiwanya suka sama anak-anak. Biarpun bentukan Davi nggak bisa diem begitu, ternyata Binar bisa sabar menghadapinya. Ya setidaknya bisa sabar di hari pertama Davi muncul di kehidupan Satya ini, nggak tahu besok."Kamu masih ngambek?" tanya Satya saat Binar baru keluar dari kamar khusus untuk Davi tidur.Binar tidak menjawab pertanyaan dari Tuan Bos itu, ia malah melengos pergi."Hei ... nggak sopan! Aku lagi ngomong sama kamu, kenapa malah dicuekin?" protes Satya. Ia pun jadi mengekor di belakang Binar, mengikuti ke mana perginya ART merangkap Baby Sitter-nya Davi tersebut."Yang tadi tuh aku nggak sengaja, Bi!" jelas Satya.Binar menghela napasnya dengan berat. "Nggak sengaja tapi sampai dua ka

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Baby Sitter Tuan Bos   8. Susu Anget

    “Mbak Binal, Mbak Binal … Daddy manah?” Davi tengah malam terbangun, kebetulan malam ini Binar yang menemaninya tidur. Sementara Binar yang awalnya sudah bobok cantik sambil sedikit ileran pun seketika terbangun, mirip pasukan militer yang dibangunkan secara paksa. Binar langsung mengambil posisi sikap siap sempurna begitu dibangunkan oleh Davi.“Siap, Den Davi!” Binar berdiri tegak di sebelah ranjang, kemudian menguap lebar.“Daddy mana?” tanya Davi lagi.“Udah bobok, dong! Kan ini udah malam.”Davi mengucek kedua matanya. “Dapi mau liat Daddy,” pintanya.“Eh, nggak boleh! Tuan Daddy lagi bobok, istirahat. Nanti kalau Den Davi gangguin bisa-bisa Daddy marah.”“Emangna Daddy cuka malah-malah, ya—emangnya Daddy suka marah-marah, ya?” tanya Davi.“Wah, jangan ditanya. Mbak Binar paling sering kena marah sama Tuan Daddy, jadi Den Davi jangan ganggu Daddy lagi istirahat, ya!”“Ndak mau!” tolak Davi. “Dapi mau liat Daddy, kalo ndak Dapi mau teliak aja—Davi mau lihat Daddy, kalau nggak Dav

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Baby Sitter Tuan Bos   9. Baby Sitter Sehari

    “Binar mana punya uang buat beli pabrik susu, Tuan! Ah, Tuan nih sakit mintanya aneh-aneh, segala pabrik susu juga diminta.” Binar geleng-geleng kepala sendiri akibat permintaan si Tuan Bos yang aneh. “Aku minta pabrik susu yang fresh, Bi!” Kali ini Satya mengarahkan kedua tangannya menyentuh dadanya sendiri. “Biar aku cepet sembuh, harus minum susu dari sumbernya.”Mata Binar langsung membulat saat melihat kedua tangan Satya yang menempel di dadanya sendiri itu. Seketika Binar bergidik geli.Satya tersenyum jahil. “Kenapa? Kamu belum tahu rasanya, ya? Kalau kamu udah tahu sekali pasti jadi ketagihan deh, Bi!”“Tuan bener-bener sakit, nih!” Nggak cuma badannya yang panas otaknya juga panas nih Tuan Bos. Sepertinya kabur dari kamar ini bisa jadi solusi yang baik, daripada Binar ikutan eror seperti saat kejadian ciuman rasa yogurt stroberi tapi pedes Indomie goreng cabe itu.Binar pun langsung membalikkan tubuhnya, hendak langsung kabur dari kamar tersebut. “Kamu mau ke mana?” tanya Sa

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-13
  • Baby Sitter Tuan Bos   10. Mau Mampir Ke Rumah?

    Satya bangun dalam kondisi kepala yang masih sangat pusing. Ia pun menoleh ke samping, ada sosok perempuan yang tidur di ranjangnya. Sejenak Satya mengingat-ngingat kembali tentang semalam, apa ia sempat membawa perempuan masuk ke kamarnya lalu diajak bercinta?Oh, tidak … semalam Satya tidak ada membawa perempuan dari luar. Badannya demam dan tidak punya waktu untuk tebar pesona.Lantas siapa yang tidur di sebelahnya ini?Satya penasaran karena posisi perempuan tersebut membelakangi dirinya. Namun kalau dilihat dari bentuk badannya, seperti tidak asing. Bokong sintal ini sangat sering Satya lihat.Perempuan itu pun berganti posisi, membalikkan badannya hingga Satya bisa melihat jelas siapa sosok perempuan itu. Ditambah ciri khasnya yang hobi ileran kalau tidur, gaya tidurnya pun sangat jauh dari kata elegan alias kampungan.“Anjiiirrr, kamu ileran di tempat tidurku!” umpat Satya dengan tatapan sedikit jijik akibat melihat gadis yang sedang tiduran sambil membuka sedikit mulutnya itu.

    Terakhir Diperbarui : 2023-08-16

Bab terbaru

  • Baby Sitter Tuan Bos   21. Victoria

    Tampaknya Satya memang harus terbiasa dengan kondisi 'ada Davi'. Iya, dirinya tidak bisa leluasa seperti dulu lagi, apa saja kegiatan nakal yang mau Satya lakukan pasti bocah ini selalu muncul. Pada akhirnya Satya pun segera mengajak Binar dan Davi untuk berangkat menuju ke tempat makan malam yang sudah Satya sediakan. Mungkin nanti malam bisa dilanjut lagi mesra-mesraannya saat Davi sudah tidur.Tidak memakan waktu lama, mereka pun sampai di tujuan. Mata Binar secara otomatis mengedar di resto berkelas yang baru saja ia kunjungi untuk pertama kalinya. Ada perasaan ragu pada Binar untuk lanjut masuk ke dalam, takut tidak sesuai dengan norma-norma kehidupan seorang asisten rumah tangga. Ya jelas saja, ini tempat khusus untuk orang-orang berduit, dan pengunjung yang datang memang semua berpakaian rapi dan formal."Ayo, Bi!" Satya meraih tangan Binar dan hendak mengajaknya untuk masuk ke dalam.Binar menahan dirinya hingga Satya pun kebingungan."Kenapa?" tanya Satya."Ummm ... Tuan yak

  • Baby Sitter Tuan Bos   20. Mau Pangku-Pangkuan

    Untuk pertama kalinya Binar terpesona sendiri melihat bayangan dirinya di cermin. Oh tidak seratus persen terpesona, sebenarnya agak sedikit risih dengan gaun yang irit bahan ini. Paha mulus Binar jadi terpampang nyata, juga dirinya pun tidak bisa duduk sembarangan kalau gaunnya pendek begini. Belum lagi bagian dada Binar jadi terlihat sangat menonjol, sungguh membuatnya jadi makin tidak nyaman."Iya, bagus sih, kainnya juga berasa beda sama daster murah yang Binar punya. Ummm ... tapi biarpun mahal tetap aja kurang nyaman dipakai, terlalu seksi nggak, ya?" Binar berkali-kali membolak balikkan tubuhnya, memperhatikan bagaimana tampilan dirinya lewat pantulan kaca.Suara ketukan pintu di kamar Binar terdengar, sudah pasti itu si Tuan Bos. "Bi, udahan? Kamu dandannya kenapa lama banget, sih? Bisa tumbuh akar ini pantatku kalau kelamaan nunggu kamu," suara Satya terdengar sedikit berteriak dari luar kamar Binar. Ya jelas Binar lama di dalam, dari tadi ia pusing sendiri melihat dirinya d

  • Baby Sitter Tuan Bos   19. Binar Puas, Satya Lemas

    Tidak masalah bagi Satya kalau Binar punya inisiatif untuk menciumnya duluan. Malahan Satya sangat senang, baginya ini prestasi yang sangat baik untuk Binar. Sambil berciuman, satu tangan Satya pun menyalakan keran shower, hingga rintik-rintik hujan shower pun menemani mereka.Awalnya Binar bergidik akibat air shower yang membasahi tubuhnya, tapi lama kelamaan ia malah membiarkan air-air itu menghujani kegiatan panas mereka.Rasanya milik Satya di bawah sana tidak bisa diajak kompromi berlama-lama. Mau kembali mengulang kejadian semalam, temu kangen untuk kedua kalinya. Saat Satya hendak mengarahkan little bro miliknya ke milik Binar, seketika Binar menghentikan ciumannya. "Tuan!" Binar langsung menggeleng tanda penolakan."Kenapa, Bi? Ini kamu udah basah banget loh." Satya kembali mengarahkannya untuk segera masuk. Namun sayang, lagi-lagi ditahan oleh Binar."Enggak mau!" tolak Binar lagi."Mau aja!""Nggak mau, Tuan!""Aku janji pelan-pelan, nggak bakalan sakit, kok! Kemarin aja

  • Baby Sitter Tuan Bos   18. Serangan Fajar

    Satya keki bukan main saat mengetahui kalau dirinya semalam pingsan dan tidak ada yang menyelamatkan. Pagi-pagi sekali Satya tersadar dari acara pingsan itu, dan ketika membuka mata ternyata dirinya sudah rebahan ganteng di lantai.Hampir saja Satya lupa dengan kronologi yang terjadi. Namun seketika ia teringat kalau semalam ada sosok gelap di dekat tangga dan membuat dirinya kaget sampai akhirnya pingsan.Bisa-bisanya Binar tidak membangunkan Satya, atau paling nggak pindahin badan Satya ke sofa biar Satya nggak masuk angin. Ini benar-benar dinginnya lantai menusuk sampai ke tulang-tulang. Pokoknya mood Satya jadi nggak bagus gara-gara kejadian ini. Saat Binar menghampirinya pun seketika Satya manyun, tidak ada manis-manisnya padahal semalam Satya sudah membobol Binar dengan penuh kenangan. Harusnya pagi ini bakalan jadi momen sayang-sayangan, malah Satya jadi ogah-ogahan."Tuan, Binar udah bikin sarapan nih! Eh?" Binar terheran sendiri saat melihat kondisi Satya yang berantakan dan

  • Baby Sitter Tuan Bos   17. Pensiun Jadi Aligator

    Dengan perlahan Satya menggerakkan pinggulnya, maju mundur dengan teratur. Binar terus-terusan mencakar lengan Satya. Makin dicakar rasanya Satya makin penasaran dan makin terus berpacu. Sempitnya lubang surgawi milik Binar juga membuat Satya ikut merintih, rasanya terjepit sempurna di dalam.Desahan demi desahan terdengar. Satya sangat menyukai desahan dari Binar, sangat seksi.Akibat nikmat, tanpa sadar Satya mempercepat temponya. Uh, rasanya seribu kali terjepit-jepit."Tu-Tuan, pelan ... pelan-pelan! Aaaahhhhh ...."Mendengar rintihan dari Binar, Satya akhirnya melambatkan pergerakannya kembali. "Maaf, Bi, keenakan jadi lupa." Satya pun kemudian mencium leher Binar, meninggalkan tanda merah di sana. Pelan-pelan bibir itu turun menuju ke dada Binar. Satya menjilatnya dan menghisapnya dengan lembut.Binar sepertinya mulai menikmatinya. Ia juga suka dengan sensasi geli-geli syahdu dari bibir dan lidah Satya pada dadanya.Gara-gara milik Binar yang masih sempit, akhirnya Satya pun he

  • Baby Sitter Tuan Bos   16. Geli Atau Enak, Bi?

    Mata Binar membulat, mau nolak gimana caranya? Posisi Binar sudah tidak bisa lagi kabur, lagian tangan Binar juga tetap betah memegang milik Satya di bawah sana yang ukurannya ... ukurannya bikin Binar pusing kepala. Tangan Satya tiba-tiba saja sudah menyelinap masuk dari bagian bawah baju oversize yang Binar pakai. Padahal sudah sesuai kemauan Satya supaya Binar tidak pakai daster kalau ada Satya di rumah. Buktinya biarpun nggak pakai daster, si Tuan Bos tetap saja birahi kalau dekat-dekat Binar. Seperti saat ini, jari Satya sudah menyelip di celah bra yang Binar pakai, memilin salah satu ujung dadanya dengan lembut. Seketika Binar bergidik, ia pun menggigit bibir bawahnya, mau mendesah tapi takut. "Tuan, ge-geli ...." "Geli atau enak, Bi?" goda Satya. Binar geleng-geleng kepala, nggak tahu harus mendeskripsikannya dengan bagaimana. Antara geli dan enak. "Suka, Bi?" rayu Satya sambil berbisik di telinga Binar, lalu menggigit daun telinga perempuan itu. Binar tidak menjawabnya,

  • Baby Sitter Tuan Bos   15. Ayo Kita Lanjutin Yang Kemarin

    Satya jadi kepikiran terus karena saran dari Ethan untuk menikahi Binar. Seharian ini ia cuma bengong-bengong tidak jelas di kantor, tidak fokus juga dengan kerjaannya. Sampai-sampai Satya tidak sadar kalau ia sudah jadi viral di kantornya. Ini gara-gara gosip yang disebarkan oleh Celine, tentang anak laki-laki dan perempuan muda yang dilihat di rumah Satya kemarin."Kenapa semua pada ngelihatin gue sih, Jul?" tanya Satya saat dirinya hendak pulang dengan Julian. Kebetulan kalau Ethan sudah pulang duluan, semenjak punya bayi memang Ethan jarang bekerja sampai malam di kantor mereka. Sudah ada prioritas utama karena sudah berkeluarga, beda dengan Satya dan Julian yang statusnya masih single. Julian meninju pelan lengan Satya. "Lo nggak nyadar kalau lo jadi bahan gosip di kantor masalah anak lo itu?""Hah?""Iya, staf di sini makin yakin kalau lo hamilin anak orang di luar nikah karena ada yang lihat faktanya langsung di rumah lo. Memangnya siapa yang kemarin lo undang ke rumah?"Seketi

  • Baby Sitter Tuan Bos   14. Dasar Bocil Pengganggu!

    Terlihat Binar agak tegang begitu Satya kembali menindih tubuhnya. Matanya terpejam, tidak berani dibuka, takut melihat adegan selanjutnya. “Jangan tegang, Bi!” Satya mengarahkan kepada Binar. Binar tidak menjawab apa-apa, pokoknya sedang mode tegang. “Kalau kamu tegang nanti malah terasa sakitnya, coba rileks deh!” Satya terus menuntun Binar. Masalahnya kalau tegang juga yang bawah pasti bakalan ikut makin tertutup dan membuatnya jadi sulit diterobos. Untuk mencairkan ketegangan, Satya pun mulai mencium bibir Binar. Harapannya sih supaya Binar mulai mempasrahkan segalanya ke Satya, tapi apa daya kalau ciuman pun si Binar tetap tegang. Mulutnya tidak mau dibuka, malah tertutup rapat, sama seperti yang di bawah sana jadi berasa tertutup juga padahal Satya sudah membuka lebar kedua kaki Binar. Kalau bibir tidak bisa diajak kompromi, satu-satunya cara adalah Satya menyentuh dada Binar. Dihisapnya dengan perlahan salah satu ujung dadanya. Ternyata ampuh m

  • Baby Sitter Tuan Bos   13. Tipis dan Nggak Tipis

    "Na-nahan sakit gimana, Tuan?" Binar dalam kondisi pasrah di bawah tubuh Satya pun cuma bisa meremas seprai di ranjang tersebut. "Nahan sakit sedikit, tenang aja, nggak terlalu sakit, kok! Palingan sakitnya sebentar, nanti lama-lama juga kamu pasti suka." Namanya aligator darat, sudah pro juga merayu banyak perempuan. Kalau urusan merayu perawan seperti Binar sudah pasti jadi perkara mudah. Ditambah gadis ini mulai terangsang akibat ciuman yang tadi, terbukti yang bawah sudah basah, kan? "Tuan mau apain Binar?" Masih saja Binar terlihat polos, padahal posisinya celana dalamnya sudah dicopot, tinggal Satya bergerak untuk menyatukan miliknya dengan milik Binar yang perawan ting-ting. Sh*t, milik Binar di bawah sana ternyata bersih, tanpa semak belukar, entah mengapa Satya jadi semakin bersemangat lagi untuk mengajak Binar berbuat dosa yang nikmat. Supaya Binar tidak kaget, dan tentunya supaya Binar nyaman dengan Satya, harus diawali dengan rangsangan terlebih dahulu. Bibir Satya per

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status